PEMBALASAN DENDAM DIMULAI

Bibi Amirah masih mencoba memahami situasi yang ada akibat terlalu terkejut dengan semua hal yang terjadi saat ini.

Mengingat jika Marchioness ada dibelakangnya, membuat rasa percaya diri yang tadi sempat terkikis kembali membumbung tinggi.

“Nona! Berani sekali anda memukul budak tua ini! apa anda sudah tak lagi menghormati nyonya!”, bibi Amirah kembali membawa nama Marchioness karena tahu jika Catharine sangat takut degan ibu tirinya itu.

Namun yang tidak bibi Amirah tahu, yang ada dihadapannya ini bukanlah Catharine melainkan Cathalina yang tentunya tak akan takut dengan gertakannya itu.

Marchioness ?

Siapa itu?

Bahkan wajahnya saja Cathalina tak kenal jadi untuk apa takut dan hal ini sama sekali tak diketahui oleh wanita tua yang masih memasang wajah angkuh dihadapannya.

“Oh, jadi kamu sadar jika kamu hanyalah seorang budak. Bagaimana mungkin seorang budak berani meninggikan suara didepan majikannya dan mengancamnya. Kurasa, bukan aku yang harus instropeksi diri dan perlu didisplinkan, melainkan kamu”, ucapan Catharine yang lembut dan penuh penekanan ternyata terdengar cukup mengerikan.

Bahkan Lili yang baru pertamakalinya melihat sosok nona mudanya yang seperti itu diam-diam menggigil ketakutan.

"Kakak, dendam pertamamu akan aku balaskan sekarang!", guman Cathalina dalam hati.

PLAAAK!

Catharine kembali menampar bibi Amirah hingga wanita tua tersebut terduduk dilantai dengan sudut bibir sobek.

“Bibi, saya adalah putri tertua dan keturunan yang sah dari keluarga Wilson. Dan sekarang, saya juga menyandang gelar mulia yaitu putri Benedict, anggota keluarga kekaisaran. Kamu hanyalah seorang budak, siapa yang memberimu keberanian?”, setiap kata yang diucapkan oleh Catharine membuat tubuh bibi Amirah bergetar dengan sendirinya.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Bagaimana mungkin nona yang dulunya bodoh dan lemah menjadi semenakutkan ini?”

“Kemana sikap pengecut wanita ini?”

“Apakah ini akibat efek racun yang diberikan nona?”

“Racun itu bukan membunuhnya melainkan membuat otaknya menjadi cerdas”

Semua spekulasi mengenai Catharine bermunculan didalam benar bibi Amirah, terutama pemikiran terakhirnya yang sedikit banyak menganggunya.

“Aku harus segera melaporkan semua hal ini kepada nyonya”, batinnya bermonolog.

Bibi Amirah yang masih tidak percaya jika Catharine menjadi cerdas dan berani mencoba untuk mengujinya.

“Nona, budak tua ini diutus oleh Marchioness untuk mengawasi dan membantu anda berperilaku benar selama berada dalam istana. Bahkan Marchioness juga memberi saya hak untuk mendisplinkan anda jika membuat kesalahan jadi jika anda memukul budak ini secara sembarangan maka anda sama saja dengan tidak menghormati Marchioness”, bibi Amirah dengan keberanian yang tersisa masih berusaha menekan Catharine dengan membawa nama nyonya besarnya.

PLAK !   PLAK!

Dua tamparan diwajah kembali bibi Amirah terima hingga wajahnya bengkak seperti kepala babi sekarang.

“Siapa Marchioness? Apakah dia layak untuk aku hormati?”, ucap Catharine dengan tatapan jijik.

Bibi Amirah terkejut menyadari jika Catharine tak lagi takut dengan Marchioness, bahkan sekarang terkesan meremehkannya.

Bagaiman bisa Catharine mnghormati Marchioness Sandra, kenal saja tidak.

Bahkan gadis itu bertekad untuk membuat hidup Marchioness Sandra menderita seperti apa yang ibu kandung dan kakak kembarnya rasakan dulu.

Dan bisa Catharine pastikan, sebentar lagi mimpi buruk Marchioness Sandra akan segera dimulai.

Melihat waniat tua dihadapannya masih menatapnya tajam meski telah dia pukul, membuat Catharine tak lagi menahan diri.

“Lili, tampar dia!”, perintahnya kejam.

Lili terkejut mendengar perintah nona mudanya dan segera melihat kearah bibi Amirah dengan tatapan ngilu.

“Putri,Lili...Lili tidak berani”, ucapnya pengecut.

Catharine yang melihat Lili ketakutan setelah mendapatkan pelototan tajam dari bibi Amirah tak bisa menyalahkannya karena pasti wanita muda tersebut mengalami banyak hal buruk bersama kakak kembarnya hingga memiliki trauma seperti itu.

Tapi, Catharine tak bisa membiarkan Lili terus menjadi pengecut seperti ini karena perjalanan mereka kedepannya penuh liku dan tak mudah sehingga pelayannya itu harus kuat mental dan tahan banting.

Mulai hari ini dia harus mengubah segalanya sehingga dimasa depan tak ada lagi orang yang berani menindas mereka.

Catharine meraih pergelangan tangan Lili dan dengan segenap kekuatannya membantu tangan kecil Lili melayangkan tamparan keras untuk bibi Amirah.

Lili menatap kosong kearah nona mudanya sejenak sebelum ekpresi kepuasan terlihat dari sorot matanya.

Menyaksikan hal tersebut, Catharine terkekeh “Bisakah kamu rasakan itu? memukul orang itu sangat mudah. Dengan begini, tak akan ada lagi orang yang bisa menindasmu”.

Ucapan Catharine membangkitkan sisi kejam Lili  yang tertidur dan merasa jika apa yang nona mudanya ucapkan benar adanya.

“Nona benar. Ini sangat mudah. Jika aku berani maka kedepannya tidak akan ada orang yang bisa menindasku lagi dan dengan begitu maka saya bisa melindungi nona”, keberanian mulai muncul dalam hati Lili.

“Sekarang, tampar dia!”, perintah Catharine langsung dilaksanakan oleh Lili dengan senang hati.

Tangannya kini terasa ringan dan setiap kali menampar pipi bibi Amirah, Lili merasa ketagihan dan ingin terus menamparnya hingga wajah wanita tua itu tak berbentuk.

Lili baru melepaskan bibi Amirah ketika merasa sangat puas. Api dendam dalam hatinya perlahan menguar diudara seiring pembalasan yang dia lakukan hari ini.

Dia sangat berterimakasih kepada nona mudanya karena bersedia memberinya keberanian dan kesempatan untuk membalas perlakuan kasar Bibi Amirah kepadanya selama ini.

Catharine yang masih melihat tatapan arogan disorot mata bibi Amirah berjalan mendekat “Kenapa ? apa kamu merasa dirugikan sekarang!”, tanyanya sambil melotot.

Catharine mengangkat sedikit gaun malamnya, menendang perut bibi Amirah beberapa kali dengan keras hingga membuat wanita tua tersebut meraung kesakitan.

Suara tangisan dan raungan kesakitan bibi Amirah yang menyayat hati membuat beberapa pelayan yang masih ada didepan dan pengawal yang sedang berpatroli dan kebetulan melintas disana merasa ngilu dan takut dalam waktu bersamaan sehingga mereka pun tanpa sadar berlari menjauh dari pavilun yang posisinya ada diujung istana Benedict.

Pagi harinya, berita mengenai sang putri yang memukuli pelayan pribadinya menyebar dengan cepat didalam istana.

Bayangan seorang putri yang bengis, kejam dan haus darah serta bertindak sembrono telah terbentuk dalam benak para pelayan dan pengawal di istana Benedict.

Kini, tak ada lagi yang berani mencelanya secara terang-terangan jika tak ingin menjadi sasaran kemarahan sang putri.

Meski halaman pavilun belakang sangat jarang dilalui, namun kini dengan adanya kabar tersebut semua pelayan tak ada lagi yang berani menginjakkan kaki disana jika tak ada perintah karena takut.

Raja Dexter yang mendengar kabar tersebut dari pengawal bayangan yang diperintahkan untuk mengawasi pergerakan sang istri semakin takjub karena setiap hari ada saja berita yang mengejutkannya akibat ulah sang istri.

“Yang Mulia, ini sudah melenceng terlalu jauh. Apakah hamba harus melakukan menyelidikan mendalam?”, Derreck bertanya dengan wajah serius, seolah jika dibiarkan lebih lama entah kejutan apa lagi yang akan Catharine berikan kepada mereka.

“Cari lebih mendalam. Semua hal, mulai dari masa kecil hingga hubungannya dengan beberapa orang dimasa lalu karena aku yakin ada hal yang seperti sengaja disembunyikan didalam keluarga Wilson dan itu bukan hal kecil”, ujar Raja Dexter datar.

Raja Dexter berharap, apa yang disembunyikan oleh keluarga Wilson tak berhubungan dengan dirinya.

Tapi, jika sampai hal itu terjadi maka tak akan ada lagi yang namanya maaf dan kesempatan keduapun tertutup rapat.

Terpopuler

Comments

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

lanjut. menarik ceritanya aku suka
terus berkaya sukses slalu

2024-12-29

0

millie ❣

millie ❣

Gw heran sebegt benci'y Dexter ama keluarga Wilson knp??

2024-12-01

0

vitrienoor99

vitrienoor99

semakin menarik ceritanya,saya suka sama karakter chatalina yang ga bisa ditindas

2024-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 DATANG KE IBUKOTA
2 KESEDIHAN CATHALINA
3 PAGI YANG MENCEKAM
4 DRAMA
5 PENYERANGAN
6 CURIGA
7 GERAM
8 SISI LAIN DAYSI
9 KERIKIL KECIL
10 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11 RAHASIA
12 MEMBERI PERTOLONGAN
13 MISI PENYELAMATAN PART 1
14 MISI PENYELAMATAN PART 2
15 MENGOBATI
16 PENYELIDIKAN
17 HILANG KETENANGAN
18 PRADUGA
19 KABAR MENGEJUTKAN
20 PREDIKSI
21 MENYEBAR RUMOR
22 MEMBUAT KERIBUTAN
23 KETEGASAN RAJA DEXTER
24 PENGALIHAN ISU
25 KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26 TERKEJUT
27 RAHASIA KELUARGA WILSON
28 SENJATA MAKAN TUAN
29 KETEGASAN CATHARINE
30 KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31 HANCURNYA IMAGE ARIN
32 KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33 MEMINTA PENJELASAN
34 KEGADUHAN MALAM HARI
35 KEGELISAHAN HATI
36 UNDANGAN PERJAMUAN
37 PROVOKASI
38 PERTUNJUKKAN
39 MATI KUTU
40 MEMBALIK KEADAAN
41 MENGUSIR HAMA
42 TERHINA
43 TARGET
44 PERGI KE BARAK
45 MENDAPAT SERANGAN
46 KEMBALI LOLOS
47 DIAKUI
48 AMBISI
49 TERKUAK
50 MURKA
51 KENYATAAN PAHIT
52 INTRIK
53 MASUK KEKAWASAN MUSUH
54 MENUMPAS BANDIT
55 GEJOLAK DI IBUKOTA
56 `HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57 SYOK
58 MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59 KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60 PERBURUAN
61 PESTA PART 1
62 PESTA PART 2
63 HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64 MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65 SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66 GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
DATANG KE IBUKOTA
2
KESEDIHAN CATHALINA
3
PAGI YANG MENCEKAM
4
DRAMA
5
PENYERANGAN
6
CURIGA
7
GERAM
8
SISI LAIN DAYSI
9
KERIKIL KECIL
10
PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11
RAHASIA
12
MEMBERI PERTOLONGAN
13
MISI PENYELAMATAN PART 1
14
MISI PENYELAMATAN PART 2
15
MENGOBATI
16
PENYELIDIKAN
17
HILANG KETENANGAN
18
PRADUGA
19
KABAR MENGEJUTKAN
20
PREDIKSI
21
MENYEBAR RUMOR
22
MEMBUAT KERIBUTAN
23
KETEGASAN RAJA DEXTER
24
PENGALIHAN ISU
25
KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26
TERKEJUT
27
RAHASIA KELUARGA WILSON
28
SENJATA MAKAN TUAN
29
KETEGASAN CATHARINE
30
KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31
HANCURNYA IMAGE ARIN
32
KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33
MEMINTA PENJELASAN
34
KEGADUHAN MALAM HARI
35
KEGELISAHAN HATI
36
UNDANGAN PERJAMUAN
37
PROVOKASI
38
PERTUNJUKKAN
39
MATI KUTU
40
MEMBALIK KEADAAN
41
MENGUSIR HAMA
42
TERHINA
43
TARGET
44
PERGI KE BARAK
45
MENDAPAT SERANGAN
46
KEMBALI LOLOS
47
DIAKUI
48
AMBISI
49
TERKUAK
50
MURKA
51
KENYATAAN PAHIT
52
INTRIK
53
MASUK KEKAWASAN MUSUH
54
MENUMPAS BANDIT
55
GEJOLAK DI IBUKOTA
56
`HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57
SYOK
58
MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59
KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60
PERBURUAN
61
PESTA PART 1
62
PESTA PART 2
63
HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64
MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65
SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66
GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!