GERAM

Selir Daysi kehilangan ketenangannya sejenak setelah dia mendengar jika Catharine keluar dari ruang kerja Raja Dexter dengan wajah gembira.

Ingin rasanya dia memanggil pengawal dan menyuruhnya menyeret Catharine keluar dari paviliun tempatnya tinggal dan menghukumnya dengan hukuman cambuk seperti perintah Raja Dexter sebelumnya.

Namun, melihat raja Dexter tak lagi mengeluarkan perintah maka selir Daysi hanya bisa terdiam dalam kecemasan dan tak lagi bertindak secara gegabah.

“Selir, pemandangan kolam teratai dimalam hari sangat indah. Apakah anda ingin menikmatinya? ”, tanya Selina sambil mengedip penuh makna.

Mendengar nama kolam teratai disebut, seketika kedua bola mata Selir Daysi berbinar ceria.

Selir Daysi langsung teringat dengan Raja Dexter yang memiliki kebiasaan untuk menatap kolam teratai yang tenang dan menghabiskan waktunya disana jika kondisi hatinya sedang gundah

Malam ini dia akan mencoba peruntungannya sehingga mengiyakan saran yang diberikan pelayan pribadinya tersebut dan segera berdandan.

“Jangan terlalu tebal, biarkan apa adanya”, perintahnya lembut.

Marry yang mulai paham akan pemikiran selir Daysi pun tersenyum penuh makna dan segera merapikan rambut hitam panjang majikanya tersebut dengan cekatan, meninggalkan polesan make up yang hendak diaplikasikan kewajah Selir Daysi.

Daysi membiarkan wajahnya yang bengkak dan kemerahan terlihat untuk menarik simpati Raja Dexter nanti.

Setelah dirasa penampilannya sempurna, dibantu oleh dua pelayan pribadinya Selir Daysi berjalan keluar paviliun menuju kolam teratai yang berada disamping kediaman utama.

Selir Daysi berjalan ditepi kolam teratai dengan tatapan kosong, seperti seorang wanita yang merasa putus asa dan tak memiiki harapan.

Raja Dexter yang kebetulan lewat, perlahan datang menghampiri ketika melihat siluet Selir Daysi ditepi kolam.

“Yang Mulia !”

Dengan berlinang air mata, Selir Daysi berjalan mendekat dan langsung berjongkok, memeluk lengan Raja Dexter dengan penuh kesedihan.

Melihat pipi Selir Daysi yang bengkak dan kemerahan dengan sidik jari Catharine tercetak jelas disana, Raja Dexter memiliki sedikit rasa bersalah dalam hatinya.

Tubuh Raja Dexter yang menegang sesaat membuat senyum tipis terbit diwajah Selir Daysi sekilas sebelum ekpresi wajahnya kembali seperti sebelumnya, sangat rapuh dan teraniaya.

Raja Dexter merasa sangat marah, Catharine sungguh berani memukul Daysi didepan matanya tadi dan diapun berniat untuk memberi kompensasi kepada selirnya itu serta memberi hukuman kepada istrinya sebagai pengingat agar tak lagi bertindak keterlaluan dimasa depan.

Namun, ketika Raja Dexter kembali mengingat penyelamatan yang dilakukan oleh Catharine terhadapa dirinya tadi pagi serta kesepakatan yang telah mereka buat, hatinya menjadi gundah.

Apakah dia termasuk orang picik yang akan membalas kebaikan dengan kejahatan?

Tentu saja tidak, dia adalah pahlawan yang selama ini selalu menegakkan keadilan dan dalam kasus ini dia juga akan melakukan hal yang sama meski rasa bersalah atas kondisi Daysi merongrong hatinya.

Melihat betapa rapuh dan lemahnya Daysi membuat Raja Dexter berniat memberi kompensasi yang cukup besar kepadanya atas kejadian hari ini.

“Jadilah patuh. Kembalilah kepavilun utama sekarang”, ucapnya penuh kelembutan.

Selir Daysi membulatkan kedua matanya sedikit terkejut atas respon yang Raja Dexter berikan kepadanya, tapi itu hanya beberapa detik saja sebelum dia kembali menampilkan sisi gadis polos yang rapuh.

“Yang Mulia...”, ucapan mengantung yang diberikan oleh Selir Daysi mampu membuat rasa bersalah dalam hati Raja Dexter semakin dalam.

“Panggil dokter kekaisaran untuk memeriksa Selir Daysi dan kirim seribu dollar sebagai kompensasi”, perintahnya penuh ketegasan.

Meski tak senang namun Selir Daysi tak bisa membantah dan hanya mengucapkan “Terimakasih atas kemurahan hati Yang Mulia. Selir mohon undur diri”, ucap Daysi sambil melakukan crusty ala bangsawan.

Bersama Marry dan Selina yang berjalan mengekor dibelakangnya, Selir Daysi kembali kehalaman tempat tinggalnya.

Raja Dexter pun segera berlalu pergi begitu bayangan Selir Daysi menghilang dibalik tembok pembatas halaman.

“Ck, hanya segini saja. Sama sekali tidak seru!”, guman Catharine sambil memakan sepotong apel ditangannya dengan kecewa.

Karena sudah tak ada lagi hal yang perlu dia tonton, dengan cepat Catharine pun melesat keluar menuju kediaman keluarga Wilson untuk mengamati ibu tiri dan kedua saudara yang selama ini belum pernah dia temui.

Catharine bergerak mengelilingi kediaman untuk menggambar peta agar memudahkannya untuk bertindak dimasa depan dengan kemampuan fotografi yang dimilikinya.

Sebuah keahlian dalam mengingat apapun yang dilihatnya dalam satu kali pandang yang gadis itu miliki membuatnya  tak kesulitan membuat peta yang akan dia gunakan untuk menyusun rencana besarnya nanti.

Kembali lagi ke istana Benedict, didalam raung kerja Raja Dexter, sebagai praktisi bela diri dengan ilmu tinggi, Raja Dexter dan Derreck mengetahui keberadaan Catharine diatas pohon menyaksikan semuanya, namun keduanya berpura-pura seolah tak menyadari hanya untuk melihat niat wanita tersebut.

“Bagaimana ?”, tanyanya penasaran begitu keduanya sudah berada di dalam kamar Raja Dexter.

“Nyonya pergi kekediaman keluarga Wilson, hanya mengamati sejenak lalu kembali lagi kehalaman paviliunnya”, ujar Derreck melapor.

Raja Dexter tampak mengetuk kaki kursi rodanya beberapa kali sambil berpikir.“Dan mengenai penyerangan tadi pagi, apa sudah tahu dalangnya”, tanyanya dengan tatapan dingin.

Derreck menggelengkan kepala “Masih belum jelas”.

Mendengar jawaban mengantung seperti itu membuat raja Dexter merasa tak tenang dan wajahnya menjadi gelap seketika.

Pasukan kematian, akan sangat sulit menemukan petunjuk jika mereka yang mengeksekusinya.

Di kekaisaran Lunox hanya keluarga kerajaan yang mampu membayar pasukan kematian karena mahalnya tarif yang mereka berikan jadi kecurigaannya mengarah kepada sang kakak dan ibunda Selir Hermin yang merupakan ibu kandung kaisar.

Dia sama sekali tak menyangka jika anggota keluarganya itu masih saja takut kepadanya dan terus saja memiliki niat untuk membunuhnya setiap ada kesempatan padahal saat ini dia sudah lumpuh  dan tak bisa melakukan apapun seperti sebelumnya.

Sambil menunduk, Derreck yang menyadari kegelisahan Raja Dexter berkata “Yang Mulia, hamba akan kirim orang untuk menyelidiki lebih lanjut”.

“Tidak perlu!”, Raja Dexter menggelengkan kepalanya, “Berhati-hatilah dan perketat penjagaan agar tak ada satupun lalat yang bisa masuk kedalam kediaman!”.

Kejadian pagi tadi tak boleh terulang kembali dimasa depan agar istana Benedict tak diremehkan di permukaan.

Sementara itu didalam istana Naga, Kaisar yang mendengar kabar jika pasukan kematian yang dikirimnya kembali gagal menjalankan tugas merasa geram.

“Kenapa sulit sekali membunuh si cacat itu. Jika begini terus maka lambat laun kekuasaanku akan goyah”, batinnya penuh kekesalan.

Kaisar sama sekali tak menyangka, meski telah lumpuh namun adik tirinya itu masih memiliki kemampuan sehingga berbagai upaya yang dilakukan untuk membunuh Raja Dexter terus mengalami kegagalan.

“Kurasa sudah waktunya aku menggunakan wanita itu, kebetulan dia sudah masuk kedalam istana Benedict jadi memudahkan langkahnya untuk bergerak”, ujar kaisar dalam hati.

Diapun segera memanggil penjaga bayangan miliknya untuk menyampaikan pesan kepada pionnya tersebut agar segera bertindak.

Terpopuler

Comments

millie ❣

millie ❣

Maka'y jadi keturunan bangsawan apalg Raja yg pinter jg cerdik masa nurutin emosi mulu g bisa liat org si loe g tau lawan ataupun kawan loe ampe segt percaya'y sma selir uler ogeb loe jadi raja 😡😡💩💩

2024-12-01

0

Soraya

Soraya

kaisar bekerja sama dengan Desy

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 DATANG KE IBUKOTA
2 KESEDIHAN CATHALINA
3 PAGI YANG MENCEKAM
4 DRAMA
5 PENYERANGAN
6 CURIGA
7 GERAM
8 SISI LAIN DAYSI
9 KERIKIL KECIL
10 PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11 RAHASIA
12 MEMBERI PERTOLONGAN
13 MISI PENYELAMATAN PART 1
14 MISI PENYELAMATAN PART 2
15 MENGOBATI
16 PENYELIDIKAN
17 HILANG KETENANGAN
18 PRADUGA
19 KABAR MENGEJUTKAN
20 PREDIKSI
21 MENYEBAR RUMOR
22 MEMBUAT KERIBUTAN
23 KETEGASAN RAJA DEXTER
24 PENGALIHAN ISU
25 KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26 TERKEJUT
27 RAHASIA KELUARGA WILSON
28 SENJATA MAKAN TUAN
29 KETEGASAN CATHARINE
30 KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31 HANCURNYA IMAGE ARIN
32 KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33 MEMINTA PENJELASAN
34 KEGADUHAN MALAM HARI
35 KEGELISAHAN HATI
36 UNDANGAN PERJAMUAN
37 PROVOKASI
38 PERTUNJUKKAN
39 MATI KUTU
40 MEMBALIK KEADAAN
41 MENGUSIR HAMA
42 TERHINA
43 TARGET
44 PERGI KE BARAK
45 MENDAPAT SERANGAN
46 KEMBALI LOLOS
47 DIAKUI
48 AMBISI
49 TERKUAK
50 MURKA
51 KENYATAAN PAHIT
52 INTRIK
53 MASUK KEKAWASAN MUSUH
54 MENUMPAS BANDIT
55 GEJOLAK DI IBUKOTA
56 `HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57 SYOK
58 MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59 KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60 PERBURUAN
61 PESTA PART 1
62 PESTA PART 2
63 HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64 MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65 SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66 GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
Episodes

Updated 115 Episodes

1
DATANG KE IBUKOTA
2
KESEDIHAN CATHALINA
3
PAGI YANG MENCEKAM
4
DRAMA
5
PENYERANGAN
6
CURIGA
7
GERAM
8
SISI LAIN DAYSI
9
KERIKIL KECIL
10
PEMBALASAN DENDAM DIMULAI
11
RAHASIA
12
MEMBERI PERTOLONGAN
13
MISI PENYELAMATAN PART 1
14
MISI PENYELAMATAN PART 2
15
MENGOBATI
16
PENYELIDIKAN
17
HILANG KETENANGAN
18
PRADUGA
19
KABAR MENGEJUTKAN
20
PREDIKSI
21
MENYEBAR RUMOR
22
MEMBUAT KERIBUTAN
23
KETEGASAN RAJA DEXTER
24
PENGALIHAN ISU
25
KEMBALI KE KEDIAMAN WILSON
26
TERKEJUT
27
RAHASIA KELUARGA WILSON
28
SENJATA MAKAN TUAN
29
KETEGASAN CATHARINE
30
KEMARAHAN MARQUESS BETRAND
31
HANCURNYA IMAGE ARIN
32
KEDATANGAN MARQUESS BETRAND
33
MEMINTA PENJELASAN
34
KEGADUHAN MALAM HARI
35
KEGELISAHAN HATI
36
UNDANGAN PERJAMUAN
37
PROVOKASI
38
PERTUNJUKKAN
39
MATI KUTU
40
MEMBALIK KEADAAN
41
MENGUSIR HAMA
42
TERHINA
43
TARGET
44
PERGI KE BARAK
45
MENDAPAT SERANGAN
46
KEMBALI LOLOS
47
DIAKUI
48
AMBISI
49
TERKUAK
50
MURKA
51
KENYATAAN PAHIT
52
INTRIK
53
MASUK KEKAWASAN MUSUH
54
MENUMPAS BANDIT
55
GEJOLAK DI IBUKOTA
56
`HUKUMAN BAGI PARA PENJAHAT
57
SYOK
58
MENGHILANGKAN BATU SANDUNGAN
59
KEJUTAN TAK MENYENANGKAN
60
PERBURUAN
61
PESTA PART 1
62
PESTA PART 2
63
HILANGNYA KEPOLOSAN ARIN
64
MERAMPOK KEDIAMAN SANG AYAH
65
SUDAH JATUH, TERTIMPA TANGGA PULA
66
GOSIP BERKEMBANG SEMAKIN LIAR
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!