honeymoon?

Setelah meninjau lokasi proyek. Aku dan mas Bara langsung pergi menuju salah satu resort mewah yang ada di bali. Kamar yang terpisah-pisah membuat kami leluasa untuk melakukan apapun. Benar-benar cocok untuk pasangan pengantin baru.

Aku membersihkan tubuhku terlebih dahulu, setelah aku selesai, baru dilanjutkan oleh mas Bara. Sebelum ia keluar, aku segera membuka koperku dan mengeluarkan baju haram yang mas Bara inginkan. Oh tuhan, aku malu sendiri melihatnya. Dengan ragu aku memakainya. Baju macam apa ini? Sangat transparan dan sangat memalukan. Tak apa lah sekali-sekali belajar tak tahu malu.

Ceklek

Mas bara keluar dari dalam kamar mandi. Matanya langsung fokus pada diriku yang berdiri didekat ranjang.

Ia tersenyum tipis dengan membuang muka. Namun sedetik kemudian ia langsung menerkamku bak singa kelaparan.

Brett

Dia menyobek bajuku.

"Ya ampun bajuku. Kalau niatnya mau di robek kenapa menyuruhku memakainya?" Aku menatapnya kesal.

"Sengaja. Sudah lama aku membayangkan ini. Merobek bajumu dan memperk*samu seperti ini."

"Aghhh." Ia langsung membenamkan wajahnya mencumbui setiap inci kulit leherku.

Tangannya sudah bergerilya kemana-mana dan aku selalu pasrah dengan apapun yang ia lakukan terhadapku.

Kali ini ia sudah seperti bayi yang kehausan dengan menyesap salah satu bukit miliku, sementara tangannya memijat pelan bukit yang lain. Oh tuhan, aku mendesis nikmat dibuatnya.

Malam ini ia sepertinya sedang balas dendam padaku karena aku menolaknya kemarin. Entah berapa kali kami melakukannya, sampai-sampai jam empat pagi aku baru bisa terlelap karena lelah.

"Selamat siang sayang." Mataku perlahan terbuka, kulihat mas Bara berdiri membawa nampan makanan didepanku.

"Jam berapa ini mas?"

"Jam sebelas sayang. Bangun yuk. Makan dulu. Perutmu pasti sudah keroncongan." Aku segera bangkit saat mas Bara mengatakan jika ini sudah hampir tengah hari.

"Ini sudah siang banget mas." Aku bergegas menuju kamar mandi dan membersihkan diri.

Dengan menggunakan bathrobe aku keluar namun Mas Bara masih setia menungguku.

"Makan yuk." Aku duduk disamping mas Bara. Dan kamipun sarapan bersama di kamar.

"Maaf yah bikin kamu lelah." Ia memelukku dari samping.

"Habisnya kamu candu sih." Ia berbisik pelan dan mencium telingaku. Sontak aku kembali meremang. Aku segera menggeser tubuhku menjauhinya karena tak ingin kembali berakhir di ranjang.

Kuambil ponselku, mataku langsung membola saat kulihat duapuluh panggilan tak terjawab dari bang erik. Ponsel yang ku silent membuat panggilan masuk dari bang erik tak dapat ku dengar.

Aku segera menghubungi balik.

"Hallo bang, tumben telpon, ada apa?"

"Emang gak boleh abang nelpon adiknya?"

"Ya boleh sih. Tumben aja."

"Kata mama kamu lagi di bali sama Bara. Iya?" Aku memang sempat menelpon mama untuk mengatakan kepergianku ke bali dengan mas Bara. Takutnya mama main ke rumah disaat aku pergi.

"Iya. Aku nemenin mas Bara meninjau lokasi untuk proyek barunya."

"Ketemuan yuk. Kebetulan abang juga ada di bali."

"Boleh. Dimana?"

"Kita ketemu di pantai kuta gimana?"

"Okey. Nanti aku ajak mas Bara kesana ya."

"Okey. Abang tunggu ya."

"Siip."

Aku mengakhiri panggilan teleponku.

"Apa?" Mas Bara seolah ingin tahu dengan apa yang aku bicarakan dengan bang erik.

"Bang erik nelpon aku. Dia mau kita ketemuan sama dia di pantai kuta. Mas bisa?"

"Bisa. Ayo siap-siap."

"Okey. Makasih ya." Aku tersenyum lalu mengecup pipinya sekilas.

"Jangan mancing-mancing deh."

"Hehe. Maaf." Akupun langsung bangkit dan mengganti pakaianku di kamar mandi. Bisa saja aku menggantinya didepan mas Bara, tapi aku takut jika bukannya pergi ketemu bang erik, mas Bara malah akan kembali memperkosaku seperti semalam. Dan pastinya kalau sudah disentuh olehnya aku takkan mampu menolaknya. Ups.

Aku berjalan dengan mas Bara yang merengkuh pinggangku. Pemandangan pantai dan banyak turis disana mencuri perhatianku. Kulihat dari jauh bang erik melambaikan tangannya pada kami. ternyata ia tak sendiri, disampingnya juga berdiri seorang wanita cantik khas bali yang memegang lengannya mesra. Aku dan mas Bara akhirnya berjalan menghampirinya.

"Hai bro." Kulihat bang erik dan mas Bara beradu kepalan tangan sebagai tanda sapaan mereka.

"Abang dia siapa?" To the point aku langsung menanyakan siapa wanita itu.

"Kenalkan. Ini sekar calon kakak ipar kamu."

"Sekar." Dengan tersenyum Wanita itu mengulurkan tangannya padaku.

"Mayra." Aku membalas uluran tangannya. Kulihat sepertinya ia gadis baik-baik, tak seperti wanita-wanita sebelumnya yang pernah dekat dengan abangku yang agak brengsek itu.

"Dia wanita baik-baik kok may. Jadi jangan berpikiran buruk tentang dia okey."

"Ya ya ya. Aku tahu kok. Aku bisa membedakannya. Hanya saja aku sedikit kasihan padanya. Kenapa dia mau ya dengan abangku yang brensek ini." Aku mencubit pinggangnya gemas. Baru kali ini bang erik mengenalkan seorang wanita dengan menyebutnya sebagai calon istri.

"Ngomong-ngomong kalian hanya berdua?" Bang erik menatapku dan mas Bara bergantian. Ia memperhatikanku seperti sedang mencari sesuatu didalam diriku.

"Iya. Kenapa emang?" Ada ekspresi yang tak ku mengerti terlihat pada abangku itu.

"Tidak. Ayo kita lanjut di rumah sekar ." Bang erik dan mbak sekar mengajak kami untuk ke rumah mbak sekar.

Rumahnya tak begitu jauh dari pantai. Sangat indah. Rumah khas bali dengan posisi dekat dengan pantai itu membuat rumah ini begitu nyaman.

Aku berbincang-bincang dengan mbak sekar. Sementara bang erik sedang mengobrol dengan mas Bara di serambi depan.

"Mbak sekar sudah lama pacaran dengan bang erik?"

"Baru tujuh bulan."

"Masih baru ternyata. Mbak sekar tahu gak kalau bang erik itu sedikit berengsek?" Kulihat ia tersenyum

"Tahu. Erik sudah mengatakannya. Dan dia berjanji akan berubah. Tidak ada salahnya kan memberi kesempatan seseorang untuk memperbaiki diri?" Aku manggut-manggut mendengar ucapan mbak sekar.

"Mbak sekar disini tinggal sendiri?"

"Iya. Sebenarnya ada ibu. Tapi ibu bekerja di puri dan pulang seminggu sekali."

"Jadi sering sendirian dong? Kalau aku kapan-kapan main kesini boleh?"

"Tentu boleh. Kapanpun kamu mau main. Datang saja. Dengan senang hati rumah ini menyambutmu."

"Terimakasih mbak." Aku memeluk mbak sekar. Entah kenapa aku langsung merasa dekat dengannya.

"Gue janji gue bakalan bahagiain Mayra. Gue janji gak bakalan sakitin dia apalagi sampe nyia-nyiain dia. Kalau sampe itu terjadi, gue siap loe penggal." Aku menutup mulut saat tak sengaja mendengar perbincangan kaka dan adik ipar itu.

"Gue pegang janji loe bar. Tapi untuk menggal loe gue gak berani. Gue takut sama kakek loe. Bisa-bisa cita cita gue buat hidup bahagia dengan punya banyak anak bakalan gagal. Tapi Awas aja. Kalau sampe loe nyakitin adik gue, apalagi sampe nyia-nyiain dia. Gue bakalan bawa dia pergi jauh dari loe. Dan gue akan pastiin jika dia gak akan pernah liat wajah loe lagi, jangankan wajah loe, jejak sandal loe aja gue gak bakalan biarin dia lihat."

Episodes
1 pernikahan
2 Bertemu kekasihnya
3 pakaian berenda
4 magang
5 puncak
6 air terjun
7 Bella lagi
8 Berkunjung ke rumah mertua
9 jebakan bella 21+
10 mencoba
11 kakek Wijaya
12 di rumah kakek 21+
13 apakah itu sebuah pernyataan cinta?
14 honeymoon?
15 pesan bang Erik
16 kembalinya anastasya
17 Satria
18 Jujur
19 sebatas wanita cadangan
20 ikut balapan
21 sup iga
22 apa dia sakit?
23 apakah aku hamil?
24 diantara dua cucu kakek
25 menyakitiku
26 Bali, i'm back
27 pertemuan dan perpisahan
28 akhirnya bertemu
29 penjelasan
30 kesepakatan dengan kakek
31 panas21+
32 gara-gara bule 21+
33 Janji
34 berusaha
35 sebesar strawbery
36 penculikan
37 diujung tanduk
38 siasat
39 talak
40 pulang kerumah orang tua
41 sandiwara
42 melepas rindu
43 melamar mbak ana
44 masih kesal
45 jebakan lagi?
46 efek obat perangsang
47 amarahnya
48 permintaan kakek
49 tertangkap basah
50 dibodohi
51 pecel lele
52 pekerjaan baru
53 Kebahagiaan dan kesedihan
54 Dia memang sudah pergi
55 dilamar
56 Dewa demam
57 Aku kalah
58 bersedia menikah lagi
59 halusinasi di pernikahan kedua
60 Papa kedua untuk Dewa
61 Bukan halusinasi
62 Siapa dia?
63 Aku Albiru, bukan Bara
64 Apa boleh sesama itu?
65 Mas Bara dan Mas Biru
66 bukan kembaran
67 aku menyukaimu
68 mengaku sebagai suamiku
69 Aku mencintaimu
70 Gila karenamu
71 kesalahan kedua
72 Dilema
73 ketiduran
74 Dia cemburu
75 melayani suami
76 kenyataan
77 anak suamiku
78 Iblis berkedok malaikat
79 ancaman
80 Hanya mimpi buruk. (Tamat)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
pernikahan
2
Bertemu kekasihnya
3
pakaian berenda
4
magang
5
puncak
6
air terjun
7
Bella lagi
8
Berkunjung ke rumah mertua
9
jebakan bella 21+
10
mencoba
11
kakek Wijaya
12
di rumah kakek 21+
13
apakah itu sebuah pernyataan cinta?
14
honeymoon?
15
pesan bang Erik
16
kembalinya anastasya
17
Satria
18
Jujur
19
sebatas wanita cadangan
20
ikut balapan
21
sup iga
22
apa dia sakit?
23
apakah aku hamil?
24
diantara dua cucu kakek
25
menyakitiku
26
Bali, i'm back
27
pertemuan dan perpisahan
28
akhirnya bertemu
29
penjelasan
30
kesepakatan dengan kakek
31
panas21+
32
gara-gara bule 21+
33
Janji
34
berusaha
35
sebesar strawbery
36
penculikan
37
diujung tanduk
38
siasat
39
talak
40
pulang kerumah orang tua
41
sandiwara
42
melepas rindu
43
melamar mbak ana
44
masih kesal
45
jebakan lagi?
46
efek obat perangsang
47
amarahnya
48
permintaan kakek
49
tertangkap basah
50
dibodohi
51
pecel lele
52
pekerjaan baru
53
Kebahagiaan dan kesedihan
54
Dia memang sudah pergi
55
dilamar
56
Dewa demam
57
Aku kalah
58
bersedia menikah lagi
59
halusinasi di pernikahan kedua
60
Papa kedua untuk Dewa
61
Bukan halusinasi
62
Siapa dia?
63
Aku Albiru, bukan Bara
64
Apa boleh sesama itu?
65
Mas Bara dan Mas Biru
66
bukan kembaran
67
aku menyukaimu
68
mengaku sebagai suamiku
69
Aku mencintaimu
70
Gila karenamu
71
kesalahan kedua
72
Dilema
73
ketiduran
74
Dia cemburu
75
melayani suami
76
kenyataan
77
anak suamiku
78
Iblis berkedok malaikat
79
ancaman
80
Hanya mimpi buruk. (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!