Hilang

Pagi itu keadaan sekolah Tunas Bangsa hujan lebat,El dan Ira berangkat bersama dengan membawa mobil El dengan sayangnya merangkul Ira dan menuntunnya ke kelas adiknya.

"Kak udah sampai sini saja,Ira malu kak?"Rengeknya

"Enggak bisa kakak harus pastiiin kamu gak kena air hujan karena kamu itu sakit sakitan kalau kena air hujan ngerti,"Jawab kakaknya.

"Tapi kak lihat tuh semua cewek cewek histeris lihat kakak,"Kesalnya.

"Biarkan saja memangnya kenapa kalau mereka lihat kakak hemmm,,"Tanya El

"Iya enggak apa apa Ira takut kakak pacaran sama teman Ira dan kakak gak sayang Ira lagi,"Jawabnya sendu

"Eh siapa bilang kakak gak akan sayang kamu lagi,sampai kapanpun kakak aka sayang sama kamu dek,"Tegas El

"Janji ya kakak akan selalu sayang sama Ira,"Ira mengangkat jari kelingkingnya

"Iya kakak janji,sudah sana buruan masuk diluar dingin nanti kakak antar makanan saja kesini kamu jangan kemana mana kalau masih hujan,"Jelas El sambil menautkan jari kelingkingnya ke jati Ira

"Siap komandan,"Jawab Ira

El mencium kening adiknya dan ternyata semua apa yang El lakukan terhadap adiknya telah diketahui oleh Lisa sahabat Rumi dan dia pasti akan mengadu kepada Rumi.Rumi yang tengah asik makan di kantin menjadi tersedak mendengar penuturan Lisa serta melihat bukti El merangkul serta mencium kening Ira.

"Brengsek sialan anak ingusan itu sudah aku peringatkan ternyata semakin menjadi awad saja kamu Ir,kamu akan menyesal sudah melawan Rumi Anggoro,"Gumamnya angkuh.

Jam pulang sekolah tiba dan ternyata El tidak bisa pulang bareng adiknya karena ada jam tambahan,El menemui Ira yang sedari tadi menunggu di taman.

"Dek maafin kakak ya ,kakak gak bisa pulang bareng kamu,aku telfon pak Tejo agar jemput kamu ya?"Kata El

"Memangnya kakak kenapa dihukum ya hayo lo aku aduin ke ayah,"Jawab Ira

"Enak saja,bukan begitu kakak ada jam tambahan dan pulang sore,jadi kamu dijemput pak Tejo saja ya kakak akan telfon dia,"Jelas El dan buru buru mengambil ponselnya di tas.

"Dek pak Tejo masih antar ayah ke tempat meting sebentar kamu tunggu disini saja ya jangan kemana mana,aku sudah suruh pak Tejo kesini,"Kata El memberitahu

"Iya kak,Ira akan tunggu disini itu kakak sudah dipanggil temen kakak tuh,"Jawab Ira sambil menunjuk ke arah Bani teman El

"Iya kakak masuk ya,ingat jangan kemana mana tunggu pak Tejo datang,"Ucap El lagi

"Iya iya bawel,"Jawab Ira

Akhirnya El kembali ke kelas dan Ira menunggu ditaman,diseberang ada Rumi dan gengnya yang sudah menunggu Ira sendiri,setelah keadaan aman Lisa yang ditugaskan pura pura sedih lewat depan Ira.

"Hiks hiks hiks,"Tangis Lisa membuat Ira menatapnya awalnya Ira cuek tapi lama kelamaan Ira gak tega dan menghampiri Lisa yang duduk di pojok taman.

"Kak,maaf kakak kenapa menangis?"Tanya Ira lirih takut Lisa marah

"Hwaaaaaaaaa,"Lisa tambah histeris ditanya Ira dan Ira hanya garuk garuk kepala

"Kakak kenapa?kalau gak keberatan Ira akan bantu jika bisa,"Kata Ira lagi

"Be benar kamu mau bantu aku?"Tanya Lisa dengan isakan tangis yang dibuat buat.

"Iya kak,jika aku bisa aku bantu kakak,"Jawab Ira lagi

"Aku dituduh Rumi mencuri uangnya Ir dan aku harus menggantinya tapi aku gak punya uang sekarang ponselku dibawa dia hiks hiks,"Bohong Lisa

"Bukannya kakak temannya kak Rumi ya kok kak Rumi tega nuduh kakak,"Jawab Ira yang masih belum begitu percaya

"Iya Ira dia memang teman aku tapi kalau aku susah dia gak mau berteman sama aku,aku gak berani pulang Ir kalau aku gak bawa ponselku ibuku bisa memukulku kalau aku gak bawa ponselnya,"Jelas Lisa

"Sudah kak jangan menangis,memangnya berapa uangnya yang hilang kak?"Tanya Ira yang percaya dengan kebohongan Lisa

"Dua ratus ribu Ir,dia harus minta sekarang aku gak ada uang segitu,punya hanya ini,"Lisa menunjukkan uang satu lembar lima puluh ribuan.

"Ya sudah kak ini pakai uang Ira saja,"Ira mengambil uang di dalam tasnya

"Tapi Ira kamu gimana?kenapa kamu mau tolong aku kan aku udah jahat sama kamu,"Ucap Lisa

"Enggak apa apa kakak pakai saja,itu aku ambil tabungan aku kak,"Jawab Ira

Lisa pura pura senang dan memeluk Ira saat itu juga Lisa menyuntik Ira dengan obat bius dan sebelumnya Rumi dan teman temannya sudah menyiapkan tempat untuk menyekap Ira,mereka membawa Ira keruangan kosong belakang sekolah disana Ira di ikat dikursi dan dilakban mulutnya oleh Rumi.

Byuuuuuuurrr Rumi menyiram Ira dengan air dan Ira terkejut"Eeemmmm,emmmmm,emmmm," Suara Ira

"Bangun anak ingusan,"Rumi mencengkeram rambut Ira

"Eeemmmm eeemmmmm,"Ira hanya bia geleng geleng sambil menangis

"Kenapa?bingung ya salah siapa kamu berani melawan aku,"Kata Rumi lalu menampar Ira

Ira hanya bisa pasrah dan menangis mau berteriak juga tidak bisa,Rumi dengan jahatnya menyiksa Ira"Sakit ya,pasti ini sangat perih hahaaaahahahahaha makanya jangan berani sama aku,"Kata Rumi sombong mereka tertawa atas penderitaan Ira.

"Hiks hiks hiks kakak tolong Ira kak,sakit kak tolong Ira,"Batin Ira memanggil kakaknya.

El yang sedang memperhatikan pelajaran tiba tiba teringat Ira mendadak dia kepikiran Ira dan hatinya terasa nyeri"Ini kenapa kok perasaanku gak enak gini ya?"Batin El

"El,ada apa?kenapa melamun?"Tegur guru El.

"Maaf pak,"Jawab El dan dia kembali memperhatikan gurunya.

Setelah dua jam akhirnya El selesai mengikuti pelajaran tambahan dan dia bergegas ingin pulang tapi dia melihat ke arah taman dia berfikir adiknya sudah kembali pulang dan dia melanjutkan keparkiran mobil.

"Den neng Iranya mana?"Tanya pak Tejo menghampiri El

"Loh pak Tejo?kok bapak masih disini?"Kaget El

"Saya disini dari tadi den mencari neng Ira tidak ketemu saya kira neng Ira bersama aden makanya saya tetap menunggu disini,"Jelas Pak Tejo membuat El terkejut mendengarnya

"Bapak sudah ketaman tadi?"Tanya El

"Sudah Den tapi tidak ada di kantin sekolah semua sudah saya cari tapi neng Ira gak ada Den,"Jawab pak Tejo

El bergegas kembali ke Taman dimana dia terakhir bertemu Adiknya dan disana tidak ada siapa siapa"Dek,dek kamu dimana?"Teriak El

El sangat panik dia kesana kemari mencari Ira tapi tidak ada sampai sampai membuat tukang kebun sekolah menghampirinya"Nak sedang cari siapa?"Tanya pak Maman

"Maaf pak apa bapak lihat adik saya,sebentar saya tunjukkan fotonya,"Tanya El sambil memperlihatkan foto adiknya

"Oh adik ini tadi duduk di pojok taman sana nak bersama perempuan yang seragamnya sama dengan kamu,"Kata pak Maman

"Begitu ya pak apa bapak tahu ciri ciri yang bersama adik saya,"Tanya El

"Saya kurang paham nak karena saya juga tukang kebun baru,"Jelas pak Maman membuat El sedih

"Ya sudah pak terimakasih atas informasinya,"Kata El dia lalu mengajak pak Tejo mencari di sekolahan Ira terlebih dahulu.

Sudah kemana mana El mencari Ira bahkan kepala sekolah dan guru guru Ira sudah ikut mencari tetapi tidak ketemu El semakin panik dia tertunduk lemas dia merasa bersalah karena sudah meninggalkan adiknya sendiri

"Dek maafkan kakak,kakak yang bodoh sudah meninggalkan kamu,kamu dimana dek maafkan kakak,"Gumam El sedih

Pak Tejo menghampiri El dan memberinya semangat,lalu El teringat kalau tukang kebun melihat Ira dipojok taman sekolah El dia lalu mengajak pak Tejo untuk menemui kepala sekolah dan meminta ijin untuk melihat cctv sekolah.

Di gudang belakang sekolah Ira sudah tak berdaya badannya penuh lebam dan banyak sayatan di tangannya,Rumi dan teman temannya sudah meninggalkan Ira digudang sendirian,Rumi tertawa puas karena sudah memberinya pelajaran dia merasa sudah tidak ada saingan lagi.

"Rumi tumben kamu senyum senyum sepertinya sedang bahagia,"Tegur ibunya

"Ah masak seh bu biasa aja kok,Rumi masuk dulu ya bu,"Jawab Rumi melewati ibunya.

"Rumi tunggu,"Ibunya menghentikan Rumi dia mendekat lalu mengendus badan Rumi

"Ibu apaan seh kok nyium aku kaya begitu,"Tanya Rumi kawatir ibunya menyadari kalau ada bekas darah dalam rok Rumi yang sengaja dia tutup jaket

"Kok ibu kayak mencium bau amis Rum,kamu lagi haid ya?"Jawab ibunya

"Enggak kok bu,oh itu bu tadi aku ada praktek disekolah tentang jenis jenis ikan bu,"Bohong Rumi

"Ohh,ya sudah sana buruan mandi,"Kata ibunya

Rumi mengelus dada hampir saja ibunya curiga dia bergegas membersihkan diri ke kamarnya.Di sekolah El masih terus mencari petunjuk hingga dia menemukan rekaman cctv Ira bersama Lisa dan El langsung mengajak pak Tejo kerumah Lisa.

Episodes
1 Sekolah Baru
2 Teman Baru
3 Bawa Mobil Baru
4 Dilabrak
5 Hilang
6 Ketemu
7 Kenyataan Pahit
8 Dikeluarkan
9 Bertemu Teman Baru
10 Bertengkar
11 Diancam
12 Sedih
13 Kembali Kerumah
14 Rencana
15 Satu Sekolah Tahu
16 Ikhlas Menerima
17 Meninggalkan Rumah
18 Keputusan sulit
19 Berpisah
20 Waktu Cepat Berlalu
21 Terbayang
22 Hampir Bertemu
23 Pingsan
24 Apakah Dia?
25 Mencari tahu
26 Shock
27 Curiga
28 Pertemuan 1
29 Pertemuan 2
30 melepas rindu
31 Marah
32 Gosip
33 Sedih
34 kecewa
35 Di tolak
36 Semakin cinta
37 Ancaman
38 kenapa harus kamu
39 Bertunangan
40 galau
41 Kebenaran
42 marah
43 Bahagia
44 drop
45 kejujuran
46 mengungkapkan
47 Bertemu Yumi
48 Bertemu untuk berpisah
49 Perpisahan
50 Siuman
51 Berangkat
52 Tegang
53 Menunggu
54 Siuman
55 merasa iri
56 lumpuh
57 Merasa Iri
58 Bertengkar
59 Pulang
60 Jalan jalan
61 Bekerja sama
62 Rencana
63 Kabur
64 Kegiatan Baru
65 Mencari
66 sakit
67 Naksir El
68 Rencana
69 Berpisah
70 Hamil
71 Menyusul
72 Kembali Bertemu
73 Rencana pulang
74 Bercerita
75 Pulang
76 Kritis
77 jujur
78 Anakku
79 Bertemu kembali
80 bimbang
81 Janji
82 Dilema
83 Masuk rumah sakit
84 Sasa Datang
85 Kontraksi
86 meninggal
87 kehilangan
88 NARA
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Teman Baru
3
Bawa Mobil Baru
4
Dilabrak
5
Hilang
6
Ketemu
7
Kenyataan Pahit
8
Dikeluarkan
9
Bertemu Teman Baru
10
Bertengkar
11
Diancam
12
Sedih
13
Kembali Kerumah
14
Rencana
15
Satu Sekolah Tahu
16
Ikhlas Menerima
17
Meninggalkan Rumah
18
Keputusan sulit
19
Berpisah
20
Waktu Cepat Berlalu
21
Terbayang
22
Hampir Bertemu
23
Pingsan
24
Apakah Dia?
25
Mencari tahu
26
Shock
27
Curiga
28
Pertemuan 1
29
Pertemuan 2
30
melepas rindu
31
Marah
32
Gosip
33
Sedih
34
kecewa
35
Di tolak
36
Semakin cinta
37
Ancaman
38
kenapa harus kamu
39
Bertunangan
40
galau
41
Kebenaran
42
marah
43
Bahagia
44
drop
45
kejujuran
46
mengungkapkan
47
Bertemu Yumi
48
Bertemu untuk berpisah
49
Perpisahan
50
Siuman
51
Berangkat
52
Tegang
53
Menunggu
54
Siuman
55
merasa iri
56
lumpuh
57
Merasa Iri
58
Bertengkar
59
Pulang
60
Jalan jalan
61
Bekerja sama
62
Rencana
63
Kabur
64
Kegiatan Baru
65
Mencari
66
sakit
67
Naksir El
68
Rencana
69
Berpisah
70
Hamil
71
Menyusul
72
Kembali Bertemu
73
Rencana pulang
74
Bercerita
75
Pulang
76
Kritis
77
jujur
78
Anakku
79
Bertemu kembali
80
bimbang
81
Janji
82
Dilema
83
Masuk rumah sakit
84
Sasa Datang
85
Kontraksi
86
meninggal
87
kehilangan
88
NARA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!