Dilabrak

Geng Rumi menemui Ira dia akan memberikan peringatan kepada Ira karena bagi Rumi sudah berani mendekati El dia tidak bertanya lebih jauh tapi bertindak semau dia.

"Heh anak baru jangan kurang ajar ya kamu,jahuiii El atau hidup kamu gak tenang disini,"Ancam Rumi sambil menggebrak meja.

"Kamu ini siapa datang datang main gebrak meja orang saja,gak sopan,"Jawab Ira dengan lantang

"Wah,wah berani juga neh bocil,kasih tahu gengs,"Kata Rumi mulai emosi

Belum sempat dijawab teman Ira"Ir udah jangan cari masalah sama dia,dia itu anaknya donatur terbesar di sekolah kita,"Bisiknya ke Ira.

"Terus kalau dia anak donatur terus bisa seenaknya begitu,kita sama sama manusia ngapain takut,"Jawab Ira lagi tanpa takut sedikitpun.

Plak satu tamparan melayang di pipi mulus Ira"Berani sekali ya kamu anak baru,ini peringatan pertama dan terakhir buat kamu kalau kamu masih berani dekat dengan El awas kamu,"Ancam Rumi

Rumi dan gengnya meninggalkan sekolah Ira,sedangkan Ira masih memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan tadi"Ir kamu adukan saja ke kakak kamu agar dia gak semena mena sama kamu,"Saran temannya

"Apa gak ada yang berani lapor ke guru ya?"Jawab Ira

"Enggak ada Ir,mereka semua takut dikeluarkan dari sekolah seperti kasusnya kak Putri dulu,"Jelas Gea

Gea lalu menceritakan semuanya tentang kejadian dulu dulu kepada Ira dan Ira dibuat geleng geleng kepala ayahnya harus tahu soal ini karena ayah mereka juga ikut dalam donatur sekolah ini.

Rumi yang sudah di dalam kelas sangat puas sudah melabrak anak baru itu"Rum kamu gak takut kalau itu anak baru ngadu ke El ya?"Tanya Lisa

Rumi berfikir sejenak"Ah gak mungkin dia ngadu dia pasti takut dengan ancaman aku,"Jawab Rumi

Suara bel menghentikan obrolan mereka dan pelajaran pun di mulai,El tetap cuek dan masa bodoh dengan tingkah Rumi dia masih tetap sama dengan hari hari biasanya menemui Ira dan tentunya itu membuat Rumi murka,El tidak tahu jika selama ini adiknya dibuli oleh Rumi hanya karena obsesi semata.

"Dek tangan kamu kenapa ini?"Tanya El saat mereka tengah ngobrol berdua di taman sekolah

"Enggak apa apa kak kemarin kepentok meja aja kok,"Bohong Ira sambil menutupi bekas memar karena ulah Rumi.

"Jangan bohong dek,apa kamu di buli teman kamu?bicara dek jangan takut,"Jawab El yang tidak percaya dengan jawaban adiknya

"Beneran kok kak,gak ada yang membuli aku tanya saja teman aku,emang kakak kawatir ya sama aku?"Tanya Ira mengalihkan obrolan mereka

"Ya iyalah dek kakak sayang sama kamu kakak kawatir sama kamu,kenapa kamu bicara begitu?"Jelasnya

"Hehe aku hanya ingin tahu,habisnya kata orang orang aku ini beda sama kakak,seperti bukan anak ayah dan bunda apa lagi kakak,"Kata Ira

"Jangan bicara begitu kalau kamu bukan anak ayah dan bunda memangnya anak siapa kamu kan tahu bunda sangat sayang banget sama kamu,ngawur saja kamu ini kalau bicara,"Jawab El

"Habisnya banyak yang gak percaya sama aku kalau kakak itu kakak aku,"Kata Ira

"Uda biarin aja kata mereka,"El lalu mencium kening adiknya.

Awan hitam yang tadinya mendung kini sudah turun hujan,Ira dengan senang hati berlari main hujan hujanan"Dek apa yang kamu lakukan sini nanti sakit,"Teriak El

"Kak seru sini,gak akan sakit kak ayo sini,"Ajak Ira

Akhirnya El pun ikut hujan hujanan karena Ira mencipratkan air ke El mereka saling kejar kejaran seperti anak kecil saja hingga panggilan kedua orang tuanya menghentikan mereka

"Ya ampun El,Ira kalian ngapain kayak kecil saja sini jangan hujan hujanan,"Panggil bundanya

"Hehe maaf bun habisnya seru bun,"Jawab Ira dengan cengengesan

"Kamu juga El sudah dewasa mau aja nuruti adik kamu,"Tegurnya

"Ira bunda yang duluan,"

"Sudah sana kalian mandi,ayah kamu mau bicara penting ke kalian,"Kata ibunya

"Siap bunda,"Jawabnya serentak.

Bu Mila hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuan kedua anaknya tersebut.Bu Mila lebih dulu ke ruang keluarga menyusul suaminya.

"Loh El sama Ira mana bun,"Tanya pak Broto

"Kelakuan anak kamu yah,yah dia hujan hujanan tadi,bunda suruh mandi yah kita tunggu saja,"Jawabnya

"Hahaha ada ada saja mereka,"Pak Broto tertawa mendengar cerita istrinya

"Yah apa gak bisa kepindahan ayah ditunda setelah Ira lulus,bunda gak tega yah meninggalkan Ira,"Ucap bu Mila.

"Enggak bisa bun,ayah sudah bicara pada atasan tapi beliau tidak setuju,ini semua demi kebaikan keluarga kita bun,agar anak anak kita tidak kekurangan apapun dan bisa bersekolah kuliah hingga mencapai cita cita mereka,"Jelas pak Broto

"Iya yah bunda ngerti,tapi bunda gak bisa jauh dari anak anak yah,apa lagi Ira,dia kan sering sakit sakitan,"Jawab bu Mila.

"Kalau begitu mereka kita ajak pindah sekalian saja bun,biar kita juga tenang jika bunda gak mau meninggalkan disini,"Saran pak Broto.

Disaat masih mengobrol El dan Ira datang"Ayah bunda ngobrol apa kok kelihatannya serius sekali,"Tanya Ira yang langsung duduk ditengah tengah kedua orang tuanya

"Iiihhh anak ayah ini sukanya ganggu saja,bagaimana sekolah kamu nak apa ada kesulitan?"Tanya pak Broto

"Baik ayah,eeeeemmm sulitnya hanya pelajaran tertentu saja,"Jawabnya sambil berfikir membuat kakaknya yang gemas mencubit hidungnya

"Kakak,sakiiit kebiasaan cubit hidung aku terus,"Kesalnya

"Habisnya kamu sok pintar saja pakai sok sokan mikir segala,"Jawabnya

"Biarin saja memangnya kakak dikelilingi cewek cewek melulu kalau sekolah,"Jawab Ira

"Itu tandanya kakak ganteng,"Jawabnya narsis

"Huweeeekk narsis dari mananya coba ngeselin begitu,"Jawab Ira gak mau kalah

"Sudah kalian ini kalau bersama selalu saja debat,"Kata Pak Broto

"Kakak tuh yah,"Adu Ira

"Kok aku,kamu duluan,"Jawab El

"Tuh kan mulai lagi,El,Ira ayah mau bicara,"Kata pak Broto lagi menghentikan mereka

"Bicara apa yah?"Tanya El

"Ayah tahun depan akan mendapat tugas di luar kota nak,dan ayah serta bunda kamu ikut diharuskan menetap disana,apa kalian mau ikut kami pindah atau disini tapi bersama nenek kalian,"Jelas pak Broto membuat keduanya saling tatap

"Kenapa bunda harus ikut yah?biasanya kan gak,"Tanya Ira dengan raut wajah yang sedih.

"Karena ini dari perusahaan ayah nak,kalian ikut pindah saja ya,"Kata bu Mila

"Tapi kan Ira tanggung yah,mana bisa sudah kelas 3 mau pindah jauh lagi,dan belum tentu sekolah disana seperti yang kami inginkan,"Jelas El.

"Ayah akan berusaha bicara dengan kepala sekolah Ira dari sekarang jadi kalau ada berkas yang penting kita gak kalang kabut,kamu setuju kan El,"Tanya ayahnya

"El setuju saja yah,karena disana kan memang tempat kuliah impian El,"Jawabnya

"Kamu mau kan dek kita pindah lagi?"Tanya El

”Iya kak kemanapun kalian pindah aku ikut,"Jawab Ira

Tapi entah kenapa dalam hati Ira merasakan kesedihan sepertinya mereka gak akan bisa bersama sama lagi,Ira lalu membuang jauh jauh fikiran itu.

"Nah kalau semua setuju pindah kan bunda senang bunda gak mau berpisah dari kalian,"Ucap bu Mila.

"Ira juga gak mau bunda,Ira gak mau jauh dari bunda dan ayah apa lagi kakak,nanti gak ada yang bela Ira kalau Ira di kata in disekolah,"Jawabnya.

Mereka semua lalu saling bersenda gurau,saling menceritakan sekolah mereka dan teman teman mereka,pak Broto dan bu Mila sangat bahagia karena kedua anaknya saling menyayangi.

Episodes
1 Sekolah Baru
2 Teman Baru
3 Bawa Mobil Baru
4 Dilabrak
5 Hilang
6 Ketemu
7 Kenyataan Pahit
8 Dikeluarkan
9 Bertemu Teman Baru
10 Bertengkar
11 Diancam
12 Sedih
13 Kembali Kerumah
14 Rencana
15 Satu Sekolah Tahu
16 Ikhlas Menerima
17 Meninggalkan Rumah
18 Keputusan sulit
19 Berpisah
20 Waktu Cepat Berlalu
21 Terbayang
22 Hampir Bertemu
23 Pingsan
24 Apakah Dia?
25 Mencari tahu
26 Shock
27 Curiga
28 Pertemuan 1
29 Pertemuan 2
30 melepas rindu
31 Marah
32 Gosip
33 Sedih
34 kecewa
35 Di tolak
36 Semakin cinta
37 Ancaman
38 kenapa harus kamu
39 Bertunangan
40 galau
41 Kebenaran
42 marah
43 Bahagia
44 drop
45 kejujuran
46 mengungkapkan
47 Bertemu Yumi
48 Bertemu untuk berpisah
49 Perpisahan
50 Siuman
51 Berangkat
52 Tegang
53 Menunggu
54 Siuman
55 merasa iri
56 lumpuh
57 Merasa Iri
58 Bertengkar
59 Pulang
60 Jalan jalan
61 Bekerja sama
62 Rencana
63 Kabur
64 Kegiatan Baru
65 Mencari
66 sakit
67 Naksir El
68 Rencana
69 Berpisah
70 Hamil
71 Menyusul
72 Kembali Bertemu
73 Rencana pulang
74 Bercerita
75 Pulang
76 Kritis
77 jujur
78 Anakku
79 Bertemu kembali
80 bimbang
81 Janji
82 Dilema
83 Masuk rumah sakit
84 Sasa Datang
85 Kontraksi
86 meninggal
87 kehilangan
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Sekolah Baru
2
Teman Baru
3
Bawa Mobil Baru
4
Dilabrak
5
Hilang
6
Ketemu
7
Kenyataan Pahit
8
Dikeluarkan
9
Bertemu Teman Baru
10
Bertengkar
11
Diancam
12
Sedih
13
Kembali Kerumah
14
Rencana
15
Satu Sekolah Tahu
16
Ikhlas Menerima
17
Meninggalkan Rumah
18
Keputusan sulit
19
Berpisah
20
Waktu Cepat Berlalu
21
Terbayang
22
Hampir Bertemu
23
Pingsan
24
Apakah Dia?
25
Mencari tahu
26
Shock
27
Curiga
28
Pertemuan 1
29
Pertemuan 2
30
melepas rindu
31
Marah
32
Gosip
33
Sedih
34
kecewa
35
Di tolak
36
Semakin cinta
37
Ancaman
38
kenapa harus kamu
39
Bertunangan
40
galau
41
Kebenaran
42
marah
43
Bahagia
44
drop
45
kejujuran
46
mengungkapkan
47
Bertemu Yumi
48
Bertemu untuk berpisah
49
Perpisahan
50
Siuman
51
Berangkat
52
Tegang
53
Menunggu
54
Siuman
55
merasa iri
56
lumpuh
57
Merasa Iri
58
Bertengkar
59
Pulang
60
Jalan jalan
61
Bekerja sama
62
Rencana
63
Kabur
64
Kegiatan Baru
65
Mencari
66
sakit
67
Naksir El
68
Rencana
69
Berpisah
70
Hamil
71
Menyusul
72
Kembali Bertemu
73
Rencana pulang
74
Bercerita
75
Pulang
76
Kritis
77
jujur
78
Anakku
79
Bertemu kembali
80
bimbang
81
Janji
82
Dilema
83
Masuk rumah sakit
84
Sasa Datang
85
Kontraksi
86
meninggal
87
kehilangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!