Ketika ayah memberi tahukan bahwa tetua Yue yang berhianat,mereka begitu marah dan ingin membunuhnya. Tetapi ayah menghentikan mereka dan berkata.
”Tetua terima kasih untuk kalian yang sudah datang ke mari. Tetapi saya ingin sayalah yang membunuh tetua tersebut, karena dia lah istri dan anak ku dalam bahaya.”
“Baiklah jika itu mau mu kami hanya akan diam dan melihatnya.”
Tetua chi langsung menjawab perkataan ayah, yang mana para tetua mengikuti ucapat tetua chi.
Ketika ayah mendapat persetujuan dari tetua, ayah dengan santai membuka penutup matanya. Para tetua terkejut karena jika ayah membuka penutup matanya maka para musuh nya akan hilang dalam hitungan detik.
Tentu saja tetua Yue yang melihat itu ketakutan tetapi dia langsung menerjang ayah dengan kecepatan tinggi.
“Astaga kau begitu tidak sabaran ya tetua, bukan kah kau harusnya malu karena melawan anak muda seperti ku ini.”
“Diam kau! Aku harus cepat membunuhmu dan menguasai kekaisaran ini dan mengembalikan kehormatan keluarga Yue ku.”
Dengan serangan berutun ayah dengan santai menghindarinya.
Para tetua yang melihat itu berkata.
“Bukan kah ini seperti tetua Yue yang begitu lemah, hingga kaisar Li dengan senyuman menghindari pukulan tetua Yue itu.”
“Ya ini seperti kaisar Li akhirnya menemukan mainan untuk di mainkan bukan?”
“Hahaha wajar saja itu karena dia menantuku.”
Para tetua terdiam dan melihat tetua chi yang begitu menyombongkan menantunya.
“Ehem,,, harus kah kita minum alkohol dan menunggu mereka selesai.”
“Yah,,, bukan ide yang buruk.”
Para tetua duduk di meja meminum alkohol mereka, sambil menonton pertarungan kaisar Li.
Ayah langsung menahan pukulan dari tetua Yue.
“Ahh. Sepertinya aku melupakan sesuatu? Aha aku harus mengakhiri nya sekarang karena anak ku sedang sakit.”
Ayah langsung melempar tetua Yue dengan kuat sampai dinding istana hancur hingga roboh.
“Ehem se,sepertinya aku terlalu kuat melemparnya.”
Yang ada di pikiran ayah:
‘Bagaimana ini? Istriku pasti akan memarahiku karena menghancurkan bangunan yang dia bangun untuk ku.’
Ayah yang tadi nya sedikit panik menjadi marah.
“Ini karena mu. Kamu lah yang menghancurkan istana ku, aku akan segera membunuh mu.”
Tanpa tetua Yue berkata - kata, Kaisar Li langsung menghampiri musuhnya dan menteleportasikan nya ke kehutan dan memukulinya dengan cepat hingga tetua Yue berdarah dan wajah nya tidak bisa di kenali. Hingga akhirnya Kaisar Li membuat pedang dari aura nya dan menusuk jantung penghianat itu.
Ketika kehidupan penghianat itu menghilang ayah langsung teleport ke istana dan membawa mayat penghianat nya ke depan para tetua.
Ayah yang sudah menyelesaikan pertarungan langsung memakai penutup mata nya dan pergi untuk mendatangi ku yang sedang sakit.
Para tetua yang melihat mayat nya terkejut betapa rusak nya wajah penghianat itu.
“Betapa mengerikan nya kaisar Li memukulinya tanpa ampun hingga seperti ini.”
“Wajar saja karena dia lah yang membuat masalah dengan menghianati nya.”
“Tetapi apa yang harus kita lakukan dengan mayat nya ini?”
“Bagaimana jika kita gantung dia di depan istana, agar para bangsawan mengerti apa yang terjadi jika mereka berhianat.”
Mereka serempak menyutujuinya.
......................
Di istana permaisuri.
Ayah yang sudah sampai di sana dengan berlumuran darah mendatangi ibu.
“Bagaimana keadaan putri kita?”
“Tenang saja suami ku dia hanya deman karena masa pertumbuhan naga nya.”
“Apa! Bukan kah ini terlalu cepat.”
“Fufu… Bukan kah itu tidak mengejutkan lagi, karena ketika lahir saja dia sudah bisa berbicara dan berjalan.”
“Yahh… memang sepertinya anak kita berbeda dari anak naga lain nya.”
“Lebih dari itu suami ku lebih baik kau berganti pakaian dan membersih badan karena kau sangat bau darah.”
Ayah melihat baju nya yang penuh darah.
“Iya kau betul sebaik nya aku mandi dulu. Tolong jaga anak kita istri ku.”
“Tentu saja suamiku.”
Ketika ayah pergi ibu melihat sinar dari tubuh ku. Kemudia tubuh ku berubah menjadi naga kecil yang bertanduk.
Kaisar Li referensi ketika buka penutup mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments