Perasaan Yang Salah

Laura hanya duduk diam di sofa ruang tengah di hari liburnya ini. Dia malas keluar dan melakukan apapun. Pemotretan kemarin sudah membuatnya lelah, jadi sekarang dia akan diam saja di Rumah.

Membuka ponselnya dan hanya scrol sosial media saja. Sampai sebuah pesan masuk, membuat dia semangat. Langsung membuka pesan itu.

Hay cantik, sedang apa hari ini?

Laura tersenyum mendapatkan pesan dari Benji. Bahkan setiap pesannya selalu memanggilnya seperti itu. Laura segera membalas pesan itu.

Hay juga. Aku cuma lagi diam saja di Rumah. Sedang libur dan tidak ada pekerjaan.

Send.. Pesan terkirim, Laura menunggu balasannya. Dan tidak lama kemudian, pesannya terbalas juga.

Yah, aku sedang kerja sekarang. Kalau saja aku juga libur, pasti sudah datang kesana untuk menjemputmu pergi jalan-jalan.

Laura lagi dibuat tersenyum atas pesan yang dikirimkan Benji. Bahkan senyumnya begitu lebar. Laura memeluk ponselnya di dada dengan senyuman yang tidak lepas.

"Ah, kenapa dia begitu perhatian padaku? Kenapa dia bersikap selembut ini padaku"

Laura terkadang bingung dengan perasaannya sendiri. Kenapa dia bisa begitu bahagia saat bersama dengan Benji. Masih teringat dalam ingatan, bagaimana pertemuan pertama saja sudah membuatnya merasa ada hal yang berbeda dengan pria itu.

Ketika saat itu Laura menunggu Nirmala menjemputnya, di butiknya. Sampai tiba-tiba seseorang yang membawa motor tiba-tiba terjatuh di depannya berdiri. Laura kaget dan langsung membantunya.

"Kamu tidak papa?"

Benji membuka helmnya, lalu dia tersenyum pada Laura. Senyuman yang bahkan mampu membuat Laura terpana untuk sejenak. Rambutnya yang sedikit acak-acakan, pakaian casual yang dia gunakan. Benar-benar sedikit jauh dari kata rapi. Apalagi dengan pria itu membawa motor metic seadanya.

"Hehe, sorry ya. Aku tidak sengaja, kelepasan rem. Siapa namamu gadis cantik? Aku Benji" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Dengan sedikit ragu, Laura menerima uluran tangan itu dengan menyebutkan namanya.

"Laura ya? Nama yang begitu cantik, seperti orangnya" ucap Benji tersenyum sambil dia menyisir rambutnya ke belakang dengan tangannya. Dan adegan itu membuat Laura lagi-lagi terpana sejenak. Rambut Benji yang memang sedikit panjang untuk ukuran bentuk rambut laki-laki.

"Nona Muda"

Panggilan itu membuat Laura seketika mengerjap kaget dan tersadar dari lamunan. Dia melihat Nirmala yang berada didepannya.

"Lagi ngelamunin apa sih?" ucap Nirmala yang beralih duduk disamping Laura saat ini.

"Bukan apa-apa"

Nirmala hanya mengangguk saja dengan mengangkat bahunya acuh. Dia membuka ponselnya dan melihat pesan yang masuk pagi ini, dan dia belum sempat membalas.

Aku pergi kerja dulu, kau baik-baik ya dan jangan lupa sarapan.

Nirmala membaca pesan itu berulang kali, entah kenapa hatinya berdebar senang dengan pesan yang dikirimkan Galen padanya. Seolah memang dia sedang memberikan perhatian pada kekasihnya saja. Eh... Seketika Nirmala langsung tersadar dengan apa yang dia pikirkan. Nirmala mematikan layar ponsel, dan tidak berniat membalas pesan itu.

Sadar Nirma, kamu jangan terlalu berpikiran jauh. Perasaanmu salah.

"Nirma, ikut aku pergi ke Rumah Galen nanti malam ya"

Tiba-tiba saja Laura mengatakan itu, membuat Nirmala langsung menoleh dan menatapnya. Selalu saja dia mengajak Nirmala dalam hal apapun. Padahal ini tentang hubungannya dengan Galen, tapi selalu Nirmala harus ikut bersamanya.

"Mau apa, Nona?"

"Kakeknya Galen bilang kalau aku belum makan malam di Rumah sejak Galen pulang. Jadi, aku harus datang kesana. Dan aku tidak mau sendirian"

Nirmala hanya menghela nafas pelan, lagi dia harus terlibat dalam kisahnya. "Kenapa aku harus ikut coba? Kan itu acara kamu dengan keluarga kekasihmu. Aku tidak perlu ikut"

Laura langsung merangkul lengan saudaranya ini. "Ayolah, aku tidak mau sendirian. Pokoknya kamu harus ikut denganku"

Nirmala berdecak pelan, pasti selalu seperti cara Laura memaksanya. Karena pastinya Nirmala tidak akan berani menolaknya.

"Yaudah, terserah kamu saja"

"Yeay, gitu dong. Harus nemenin aku terus. Apalagi kita hanya hidup berdua disini"

Nirmala hanya tersenyum saja. Ya, memang mereka hanya hidup berdua di Rumah ini, hanya dengan ditemani dua pelayan dan satu Satpam dan satu sopir yang lebih sering ikut menjaga keamanan saja, karena Laura yang lebih sering pergi dengan Nirmala daripada dengan Pak Sopir itu. Orang tua Laura menetapkan untuk tinggal di Luar Negara dengan bisnis mereka.

*

Ketika malam hari, akhirnya mereka pergi ke Mansion keluarga Austin. Nirmala yang mengemudi seperti biasa. Ketika sudah sampai di pekarangan Mansion, Nirmala segera memarkirkan mobil.

"Ayo turun, Nona Muda"

"Oke"

Mereka turun dari mobil, Nirmala hanya mengikuti Laura dari belakang. Sama sekali tidak nyaman ketika dia masuk ke Rumah ini. Karena apa? Karena penghuni di Rumah ini selalu menunjukan jika mereka tidak suka padanya. Dan Nirmala juga sadar diri dengan itu.

"Wah, cucu menantu Kakek sudah sampai ternyata"

Laura tersenyum saat melihat Kakek, Papa, dan Mama disana. Langsung menyalami mereka satu persatu. Mamanya Galen yang baru kembali dari Kota kelahirannya, langsung memeluk Laura dengan hangat.

"Mama kangen sekali"

"Iya Ma, Laura juga kangen. Bagaimana liburan disana? Baik?"

Mama mengangguk sambil tersenyum, dia mengambil sebuah paper bag kecil disampingnya. "Oleh-oleh sederhana untuk calon menantu Mama ini"

"Wah, terima kasih banyak Mama" ucap Laura yang kembali memeluk calon Ibu mertuanya itu.

Sementara Nirmala hanya diam dan mengangguk hormat pada semuanya. Bahkan semua orang seolah tidak menganggap keberadaannya saat ini. Namun, dia sudah terbiasa dengan ini.

"Em, Nona Muda, aku mau ke toilet sebentar ya"

"Ah iya, Nirma. Kamu tahu 'kan toiletnya?"

Nirmala hanya mengangguk saja, dia segera pergi dari sana karena dia tidak nyaman dan tidak tahu harus melakukan apa. Sebenarnya tidak benar-benar pergi ke toilet, dia hanya pergi saja dari suasana di dalam.

"Ah, aku bingung juga harus ngapain disana. Sebaiknya aku nunggu di Taman saja"

Nirmala pergi ke Taman samping Rumah, duduk di bangku taman dan hanya diam saja disana. Memainkan ponsel agar dia tidak jenuh. Angin malam mulai terasa menusuk ke dalam tulang, apalagi dia yang hanya menggunakan dress selutut dengan lengan baju yang pendek.

"Ah, dingin sekali, tapi aku tidak mau kembali ke dalam. Lebih baik disini saja"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

Laura benar2 egois dan kekanakan...apa2 hrs sama Nirmala, nggak kasihan apa Nirmala tak dianggap di keluarga Galen 😒

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan Galen Austin
2 Dia Masih Lucu Seperti Dulu
3 Berawal Dari Cerita Drama
4 Tidak Siap Menikah
5 Maukah Bersamaku?
6 Lebih Dari Sekedar Rasa Nyaman
7 Mengucapkan Terima Kasih
8 Tentang Ucapan Semalam, Itu Serius
9 Menjadi Teman Bercerita
10 Jangan Pergi Begitu Saja?!
11 Sejak Hari Ini, Semuanya Tak Lagi Sama
12 Perasaan Yang Salah
13 Ada Apa Dengan Sikap Galen?
14 Kenapa Begitu Marah?
15 Kabar Pertunangan
16 Aku Mengkhawatirkanmu!
17 Hanya Untuk Satu Orang Yang Sama
18 Cinta Yang Salah
19 Tidak Akan Bisa Menghindariku!
20 Sikap Yang Berbeda Saat Bersamaku?!
21 Pasangan Serasi
22 Kekacauan
23 Sangat Mustahil Untuk Bersama
24 Harus Pergi
25 Buku Catatan
26 Sebuah Pesan Yang Janggal
27 Teka-teki Kepergian Nirmala
28 Mencari Keberadaan Nirmala
29 Teka-teki Yang Sulit Dipecahkan
30 Bukan Cinta Yang Sebenarnya
31 Ditemukan
32 Pernikahan Yang Batal
33 Trauma
34 Masih Ketakutan
35 Psikologis Yang Terganggu
36 Apa Salah Mencintai Selain Galen?
37 Kembali Histeris
38 Tekanan Yang Terlalu Besar
39 Mempertahankan Apa Yang Dia Jaga
40 Aku Tidak Akan Menyakitimu!
41 Jadilah Kekasihku?!
42 Panggilan Sayang
43 Apapun Akan Aku Lakukan Untukmu
44 Jangan Tinggalkan Aku Lagi
45 Kamu Berharga Untukku!
46 Tidak Ada Yang Boleh Mengusik Milikku!
47 Yang Sebenarnya Terjadi
48 Mencintai Sejak Awal?
49 Salah Memilih Lawan
50 Tidak Seharusnya Disalahkan
51 Laura Dan Benji, Resmi Bersama
52 Akhirnya Diterima Semua Keluarga
53 Rindu Yang Tak Lagi Terlarang
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Kepulangan Galen Austin
2
Dia Masih Lucu Seperti Dulu
3
Berawal Dari Cerita Drama
4
Tidak Siap Menikah
5
Maukah Bersamaku?
6
Lebih Dari Sekedar Rasa Nyaman
7
Mengucapkan Terima Kasih
8
Tentang Ucapan Semalam, Itu Serius
9
Menjadi Teman Bercerita
10
Jangan Pergi Begitu Saja?!
11
Sejak Hari Ini, Semuanya Tak Lagi Sama
12
Perasaan Yang Salah
13
Ada Apa Dengan Sikap Galen?
14
Kenapa Begitu Marah?
15
Kabar Pertunangan
16
Aku Mengkhawatirkanmu!
17
Hanya Untuk Satu Orang Yang Sama
18
Cinta Yang Salah
19
Tidak Akan Bisa Menghindariku!
20
Sikap Yang Berbeda Saat Bersamaku?!
21
Pasangan Serasi
22
Kekacauan
23
Sangat Mustahil Untuk Bersama
24
Harus Pergi
25
Buku Catatan
26
Sebuah Pesan Yang Janggal
27
Teka-teki Kepergian Nirmala
28
Mencari Keberadaan Nirmala
29
Teka-teki Yang Sulit Dipecahkan
30
Bukan Cinta Yang Sebenarnya
31
Ditemukan
32
Pernikahan Yang Batal
33
Trauma
34
Masih Ketakutan
35
Psikologis Yang Terganggu
36
Apa Salah Mencintai Selain Galen?
37
Kembali Histeris
38
Tekanan Yang Terlalu Besar
39
Mempertahankan Apa Yang Dia Jaga
40
Aku Tidak Akan Menyakitimu!
41
Jadilah Kekasihku?!
42
Panggilan Sayang
43
Apapun Akan Aku Lakukan Untukmu
44
Jangan Tinggalkan Aku Lagi
45
Kamu Berharga Untukku!
46
Tidak Ada Yang Boleh Mengusik Milikku!
47
Yang Sebenarnya Terjadi
48
Mencintai Sejak Awal?
49
Salah Memilih Lawan
50
Tidak Seharusnya Disalahkan
51
Laura Dan Benji, Resmi Bersama
52
Akhirnya Diterima Semua Keluarga
53
Rindu Yang Tak Lagi Terlarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!