Maukah Bersamaku?

Nirmala kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan saat ini. Dia masuk ke dalam ruangan VVIP, dimana Galen terdiam disana dengan ponsel ditangannya. Kerutan di dahinya menunjukan jika dia sedang kesal. Entah apa yang dia lihat di layar ponselnya.

"Tuan"

Dengan ragu Nirmala memanggilnya. Membuat Galen langsung mengalihkan pandangan dari layar ponsel. Tatapannya kali ini benar-benar terlihat sangat tajam dan begitu dingin. Nirmala jadi takut sendiri dengan tatapan pria itu.

Aduh, bagaimana caranya aku menjelaskan? Tatapannya saja sudah membuatku takut. Nona Muda, kau benar-benar membuatku dalam masalah.

Galen bersandar di sofa, menatap Nirmala dengan lekat. Bahkan tatapannya terlihat begitu tajam dan dingin. Gadis di depannya yang hanya menunduk dengan tangan meremas rok yang dia kenakan.

"Kau datang kesini untuk memberitahu jika Laura pergi?"

Nirmala mendongak, menatap Galen dengan takut, lalu dia mengangguk saja. Ternyata memang Galen sudah mengetahui tentang itu. Karena Laura sudah mengirimkan pesan padanya, jika dia mendadak ada urusan dan harus segera pergi.

"Tidak apa, sekarang kau yang akan menemaniku makan" ucap Galen santai.

Nirmala langsung terdiam, dia merasa takut sekarang. Suasana hati pria itu yang tidak baik, sudah terlihat jelas dari wajah dinginnya. Namun, Nirmala harus berada disini karena ulah Laura. Dan sekarang dia harus ketakutan sendiri menghadapi mood pria ini.

"Kenapa kau hanya diam disana, duduk disini!" Galen menepuk ruang kosong disampingnya.

Nirmala hanya bisa mengangguk, dia berjalan ke arah Galen. Duduk disampingnya. Nirmala melihat makanan yang sudah tersedia di atas meja, dapat dipastikan jika pasangan kekasih ini bahkan belum makan malam bersama.

"Em, saya benar-benar minta maaf karena Nona Muda terpaksa pergi"

Galen menatap gadis disampingnya dengan lekat. Perlahan tangannya meraih dagunya dan mengangkat wajahnya yang menunduk sejak tadi. Hal yang di lakukan, tentu saja membuat Nirmala sangat terkejut.

Dia mau apa? Nirmala memejamkan matanya saat wajah Galen semakin dekat dengannya. Dalam pikirannya, jika pria itu mungkin akan mencium bibirnya.

"Kau selalu bisa melanjutkan cerita drama itu?"

Hah? Nirmala langsung membuka matanya, ternyata wajah pria itu sudah kembali menjauh darinya. Dia mengutuki pikirannya sendiri yang sudah terlalu jauh. Lagian mana mungkin pria seperti Galen akan menciumnya.

Bisa-bisanya aku berharap dia menciumku. Ah.. Nirma, kamu benar-benar sudah tidak beres.

Nirmala tersenyum tipis saat Galen sudah mulai dengan makanannya. Sementara dia yang masih tegang dan berdebar dengan apa yang dilakukan oleh Galen barusan.

"Ayo makan dulu, nanti kau bisa ceritakan kelanjutannya sambil kita minum" ucap Galen yang menoleh pada Nirmala.

"Em, i-iya Tuan"

Nirmala mengambil sumpit, dan mulai makan. Rasa makanan yang sebenarnya kurang cocok di lidahnya ini. Dia tidak terlalu suka dengan makanan luar seperti ini. Apalagi makanan yang terbuat dari daging ikan mentah.

"Kenapa sedikit sekali makannya? Kau tidak suka?"

Nirmala menggeleng pelan, dia mengambil minum dan meminumnya. "Lidah saya saja yang tidak terbiasa dengan makanan seperti ini"

"Kenapa tidak bilang? Kita bisa pesan lagi"

"Tidak, tidak usah Tuan. Saya sudah kenyang juga, tadi di bawah sudah pesan cake coklat"

Galen menatap Nirmala sambil tersenyum tipis. Bahkan seketika rasa kesalnya pada Laura yang pergi begitu saja, lenyap seketika.

"Kau suka makanan manis?"

Nirmala langsung tersenyum dan mengangguk dengan wajah antusias. "Aku suka makanan manis. Dan aku suka makanan apapun berasa coklat"

Galen tersenyum, dia memanggil pelayan saat itu. "Berikan satu puding coklat"

"Baik Tuan"

Nirmala menatap Galen dengan bingung, dia tiba-tiba memesan puding coklat saat Nirmala menceritakan tentang makanan kesukaannya.

"Teman untuk kau bercerita padaku" ucap Galen.

"Ah, begitu ya"

Galen menyangga kepalanya dengan satu tangan yang bertumpu pada sandaran sofa. Menatap Nirmala yang duduk disampingnya.

"Jadi, bagaimana kelanjutan cerita drama yang kau tonton itu?"

"Em, jadi karena sebuah kejadian membuat keduanya sepakat untuk bersama. Namun, tanpa sepengetahuan sahabatnya. Dan keduanya mulai merasakan cinta yang sebenarnya dan ... bla ... bla ... bla"

Lagi, Nirmala terus menceritakan tentang drama yang dia tonton. Dan Galen selalu merasa tenang dan nyaman saat mendengarkan Nirmala bercerita. Bibirnya yang bergerak dengan sesekali akan menjilat bibirnya sendiri yang kering. Hal itu membuat Galen merasa lucu.

"Aku juga baru nonton sampai situ, belum lanjut lagi" ucap Nirmala saat dia selesai bercerita.

"Kalau begitu, kapan kau ada waktu? Kita bisa menonton bersama"

"Em, memangnya anda tidak akan sibuk bekerja?"

Seorang pelayan datang membawakan pesanan mereka. Satu puding coklat, dan sebotol wine pesanan Galen.

"Aku senggang malam hari. Bagaimana jika aku pulang bekerja, kita menonton bersama?"

"Em, boleh"

Aduh, aku tidak mungkin menolaknya. Aku tidak berani.

Nirmala melirik puding coklat di atas meja, sudah tidak tahan untuk menyantapnya. "Em, Tuan, puding ini buat saya 'kan? Boleh dimakan sekarang?"

Galen tersenyum lucu dengan mimik wajah Nirmala itu. "Tentu saja, makanlah"

Nirmala begitu bersemangat, dia langsung memakan puding coklat itu. Lumer coklat dan lembutnya puding langsung meleleh di mulut. Nirmala sangat menyukainya, sampai dia memejamkan matanya dengan sedikit menggerakan kepalanya karena merasa puding yang dia makan begitu enak.

"Kau suka?" tanya Galen dengan tersenyum, tingkah gadis ini benar-benar membuatnya gemas.

Nirmala mengangguk dengan senyuman penuh kebahagiaan. Bahkan hal sekecil ini bisa membuatnya bahagia.

"Ini enak, saya suka. Terima kasih, Tuan"

Galen mengangguk, dia menatap Nirmala yang melanjutkan memakan pudingnya. Segelas wine di tangannya, dia teguk sampai tandas. Satu tangannya memegang saku jasnya, disana ada sebuah kotak kecil yang tidak jadi dia keluarkan karena Laura yang pergi sebelum mereka memulai acara makan malam ini. Mengingat itu membuat dia kembali menuangkan wine ke dalam gelasnya, langsung meminumnya sampai tandas.

"Tuan, sudah, anda mabuk"

Nirmala jadi panik sendiri melihat Galen yang sudah menghabiskan satu botol wine, dan sudah masuk ke botol kedua. Namun, segera dia hentikan saat melihat pria itu sudah mabuk.

"Kau ..." Galen menatap Nirmala dengan matanya yang menyipit, lalu dia tersenyum. "... Maukah bersama denganku? Menemaniku, dan selalu disampingku?"

Deg...

Bersambung

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

wah sampai mabok si Galen, jadi ngomong ngelantur kan sama si Nirmala

2024-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan Galen Austin
2 Dia Masih Lucu Seperti Dulu
3 Berawal Dari Cerita Drama
4 Tidak Siap Menikah
5 Maukah Bersamaku?
6 Lebih Dari Sekedar Rasa Nyaman
7 Mengucapkan Terima Kasih
8 Tentang Ucapan Semalam, Itu Serius
9 Menjadi Teman Bercerita
10 Jangan Pergi Begitu Saja?!
11 Sejak Hari Ini, Semuanya Tak Lagi Sama
12 Perasaan Yang Salah
13 Ada Apa Dengan Sikap Galen?
14 Kenapa Begitu Marah?
15 Kabar Pertunangan
16 Aku Mengkhawatirkanmu!
17 Hanya Untuk Satu Orang Yang Sama
18 Cinta Yang Salah
19 Tidak Akan Bisa Menghindariku!
20 Sikap Yang Berbeda Saat Bersamaku?!
21 Pasangan Serasi
22 Kekacauan
23 Sangat Mustahil Untuk Bersama
24 Harus Pergi
25 Buku Catatan
26 Sebuah Pesan Yang Janggal
27 Teka-teki Kepergian Nirmala
28 Mencari Keberadaan Nirmala
29 Teka-teki Yang Sulit Dipecahkan
30 Bukan Cinta Yang Sebenarnya
31 Ditemukan
32 Pernikahan Yang Batal
33 Trauma
34 Masih Ketakutan
35 Psikologis Yang Terganggu
36 Apa Salah Mencintai Selain Galen?
37 Kembali Histeris
38 Tekanan Yang Terlalu Besar
39 Mempertahankan Apa Yang Dia Jaga
40 Aku Tidak Akan Menyakitimu!
41 Jadilah Kekasihku?!
42 Panggilan Sayang
43 Apapun Akan Aku Lakukan Untukmu
44 Jangan Tinggalkan Aku Lagi
45 Kamu Berharga Untukku!
46 Tidak Ada Yang Boleh Mengusik Milikku!
47 Yang Sebenarnya Terjadi
48 Mencintai Sejak Awal?
49 Salah Memilih Lawan
50 Tidak Seharusnya Disalahkan
51 Laura Dan Benji, Resmi Bersama
52 Akhirnya Diterima Semua Keluarga
53 Rindu Yang Tak Lagi Terlarang
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Kepulangan Galen Austin
2
Dia Masih Lucu Seperti Dulu
3
Berawal Dari Cerita Drama
4
Tidak Siap Menikah
5
Maukah Bersamaku?
6
Lebih Dari Sekedar Rasa Nyaman
7
Mengucapkan Terima Kasih
8
Tentang Ucapan Semalam, Itu Serius
9
Menjadi Teman Bercerita
10
Jangan Pergi Begitu Saja?!
11
Sejak Hari Ini, Semuanya Tak Lagi Sama
12
Perasaan Yang Salah
13
Ada Apa Dengan Sikap Galen?
14
Kenapa Begitu Marah?
15
Kabar Pertunangan
16
Aku Mengkhawatirkanmu!
17
Hanya Untuk Satu Orang Yang Sama
18
Cinta Yang Salah
19
Tidak Akan Bisa Menghindariku!
20
Sikap Yang Berbeda Saat Bersamaku?!
21
Pasangan Serasi
22
Kekacauan
23
Sangat Mustahil Untuk Bersama
24
Harus Pergi
25
Buku Catatan
26
Sebuah Pesan Yang Janggal
27
Teka-teki Kepergian Nirmala
28
Mencari Keberadaan Nirmala
29
Teka-teki Yang Sulit Dipecahkan
30
Bukan Cinta Yang Sebenarnya
31
Ditemukan
32
Pernikahan Yang Batal
33
Trauma
34
Masih Ketakutan
35
Psikologis Yang Terganggu
36
Apa Salah Mencintai Selain Galen?
37
Kembali Histeris
38
Tekanan Yang Terlalu Besar
39
Mempertahankan Apa Yang Dia Jaga
40
Aku Tidak Akan Menyakitimu!
41
Jadilah Kekasihku?!
42
Panggilan Sayang
43
Apapun Akan Aku Lakukan Untukmu
44
Jangan Tinggalkan Aku Lagi
45
Kamu Berharga Untukku!
46
Tidak Ada Yang Boleh Mengusik Milikku!
47
Yang Sebenarnya Terjadi
48
Mencintai Sejak Awal?
49
Salah Memilih Lawan
50
Tidak Seharusnya Disalahkan
51
Laura Dan Benji, Resmi Bersama
52
Akhirnya Diterima Semua Keluarga
53
Rindu Yang Tak Lagi Terlarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!