BAB 12

“Nyonya, apa kabar ?” Pengasuh Kendra yang bernama Lina itu terpaksa menghubungi Kanaya karena ia sangat takut dengan kondisi Kendra yang semakin hari semakin memburuk sedangkan Yulia dan Adrian cuek padanya, tidak ada inisiatif untuk membawa Kendra berobat.

“Ini Aku Lina, Nyonya !” ucap Lina lagi.

“Lina ? Lina pengasuh Kendra ? Benarkah ?” tanya Kanaya cepat.

“Iya, Nyonya !” jawab Lina

“Lina, bagaimana Kendra. Apa kabarnya saat ini, Kendra baik-baik saja kan ? Apa Dia mencari ku ?” tanya Kanaya bertubi-tubi.

Hati seorang Ibu mana yang tidak terluka hatinya ketika dipisahkan dengan anak kandung sendiri. Terlebih orang yang memisahkan itu adalah seorang suami yang ia anggap adalah rumah tempatnya berlindung.

“Nyonya, Kendra Sakit. Sudah beberapa hari ini Dia demam, Nyonya Yulia dan Tuan Adrian melarang Ku membawanya ke rumah sakit. Aku bisa apa saat ini Nyonya ? Aku kasihan pada Kendra.” Kata Lina menjelaskan mengenai kondisi Kendra saat ini pada Kanaya.

Hati Kanaya teriris pilu mendengar kabar jika putranya jatuh sakit, sedangkan mantan suami dan mertuanya tak peduli pada Kendra.

“Kendra.” Lirih Kanaya, ia menangis pilu mendengar kabar itu.

“Bagaimana ini Nyonya ? Apa yang harus Ku lakukan ?” tanya Lina panik, ia takut kondisi Kendra semakin memburuk dan tak ingin hal buruk terjadi padanya.

Lina kemudian mengubah panggilan itu menjadi video call, ia memperlihatkan kondisi Kendra yang begitu lemah di atas tempat tidur, dan menyebut-nyebut namanya.

“Ma..Ma..”

“Kendra, Sayang..ini Mama Nak !” Kanaya menangis melihat anaknya dalam kondisi semacam itu sedangkan ia tak bisa berbuat apa-apa saat ini.

“Kanaya !” ucap Adam dengan suara beratnya melihat Kanaya yang tengah menangis memegangi ponselnya.

Kanaya menoleh pada Adam,

“Ada apa ?” tanya Adam

Kanaya bersujud di hadapan Adam, saat ini hanya Adam yang ia punya dan bisa menolongnya. Ia beharap Adam bisa mempertemukan dirinya dengan Kendra.

“Ku mohon, bantu Aku. Aku akan turuti semua kemauan mu, keinginan mu, jika Kau mau membantu Aku.” Kata Kanaya dengan berurai air mata.

Adam dan Kanaya menatap satu sama lain,

“Kau serius ?” tanya Adam menarik sudut bibirnya membentuk senyuman.

“Aku bersumpah, Adam !” kata Kanaya begitu serius.

“Termasuk menjadi partner ranjang Ku ?” tanya Adam menggoda Kanaya.

Kanaya menelan air ludahnya, mau tidak mau ia harus menerima tawaran itu demi bisa melihat Kendra.

Kanaya menganggukkan kepalanya, “Iya ! Aku bersedia !” jawa Kanaya

“Apa yang bisa Ku lakukan untuk mu ?” tanya Adam mensejajarkan tubuhnya dengan Kanaya.

“Kendra, putra Ku sedang sakit. Izinkan Aku bertemu dengannya, membawanya ke rumah sakit. Ku mohon bantu Aku, sedangkan Aku tidak bisa memiliki akses untuk bertemu dengannya.” Kata Kanaya begitu memohon pada Adam.

“Berdirilah !” ucap Adam membantu Kanaya berdiri, kondisi kaki Kanaya sudah mulai membaik kakinya yang patah sudah bisa berjalan dengan normal, walaupun dalam langkah kaki yang begitu lambat karena Kanaya masih dalam pantauan dokter.

“Dimana rumahnya ? Ayo Kita kesana !” kata Adam yang membuat Kanaya begitu senang dalm hatinya, ini sudah tiga bulan berlalu sejak ia dipisahkan dari putranya, pada akhirnya ia bisa melihat Kendra kembali.

Kanaya dan Adam pergi ke alamat rumah Adrian dan Yulia. Saat mereka tiba disana, rumah itu nampak sepi tidak ada keberadaan Yulia dan Adrian.

“Lina ? Aku di depan rumah !” Kanaya mengirimkan pesan pada Lina.

Lina pun berjalan ke pintu utama dan membuka pintu.

“Nyonya !” sapa Lina

“Bagaimana Kendra ?” tanya Kanaya cepat

“Kendra di kamarnya, Nyonya !” ucap Lina

Dengan sekuat tenaga kaki yang Kanaya punya ia berjalan menuju kamar Kendra, dan mendapati Kendra yang saat ini tengah terbaring lemah bahkan Kendra saat ini tiba-tiba mengalami kejang.

“Kendra ! Sayang, ini Mama Nak ! Ya Tuhan !” Kanaya menangis memeluk putranya itu.

“Kendra ? Kendra Kau kenapa? Kenapa dengannya ?” ucap Kanaya panik

“Nyonya, Kendra kejang !” kata Lina ikut panik

Adam pun dengan cepat menggendong Kendra dan membawanya ke dalam mobil, mereka membawa Kendra ke rumah sakit. Namun sayangnya di dalam perjalan kondisi Kendra semakin parah dan Kendra kehilangan kesadarannya. Hingga Kanaya menjerit histeris.

“KENDRAAA !!!!”

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!