BAB 7

Kanaya berjalan keluar dari halaman rumah Ibu mertuanya yang sudah tiga tahun ia tinggal di rumah itu. Entah kemana Kanaya harus pergi, rasanya ia sudah hilang arah dan tujuan. Ingin sekali ia kembali ke rumah orang tuanya, namun ia takut jika Papanya tidak menerimanya.

Sebab dulu Kanaya sendiri yang memutuskan untuk pergi dari rumah kedua orang tuanya, bahkan menentang Papanya sendiri, Kaisar. Kini baru Kanaya sadari jika menikah dengan Adrian adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.

Seharusnya Kanaya mendengarkan nasehat Papanya. Namun karena buta akan cinta, Kanaya bahkan sampai melawan Papanya dan percaya jika Adrian bisa membahagiakannya.

“Papa ! Hiks..hikss..” Kanaya menangis seorang diri pinggir jalan sembari menyeret kopernya.

“Mama !” Kanaya kemudian teringat akan Ibu kandungnya sendiri. Sejak Anya punya anak lagi Kanaya benar-benar kehilangan sosok Ibu kandungnya. Ia di larang oleh Nenek dari Ayah sambungnya untuk bertemu dengan Anya dan mendekati keluarganya.

Jadi selama ini hanya Kaisar dan Kayra yang peduli padanya, dan sangat menyayanginya. Kanaya ingin mengubungi Anya, namun ia teringat akan wajah Neneknya yang tidak menyukainya. Ia pun lalu mengurungkan niatnya.

“Oh…Tuhan !”

Tak lama hujan turun dengan begitu derasnya, membasahi tubuh Kanaya. Dalam turunnya hujan Kanaya masih tetap berjalan menyusuri jalanan. Hingga pada akhirnya penglihatan Kanaya mulai kabur, kepalanya begitu pusing, dan tiba-tiba sebuah mobil tanpa sengaja menabraknya hingga Kanaya jatuh dan tak sadarkan diri.

BRAK

“Apa Kau bodoh ? Kau menabrak orang !” kata Adam yang ternyata pemilik mobil tersebut, memaki sopirnya yang tak sengaja menabrak seseorang.

“Maaf Tuan !” jawab sopir tersebut ketakutan.

Adam kemudian keluar dari mobilnya memastikan korban di depan mobilnya. Betapa terkejutnya Adam ketika tahu siapa orang tersebut. Ternyata adalah wanita yang ia tiduri semalam.

Adam dengan cepat menggendong Kanaya masuk ke dalam mobilnya dan membaringkannya di dalam mobil. Mobil Adam kemudian melesat dengan cepat menuju rumah sakit, karena Adam merasa cemas dengan keadaan Kanaya yang tak sadarkan diri.

Beberapa jam kemudian, Kanaya dirawat intensif di rumah sakit. Kakinya patah karena tabrakan tersebut. Adam menjadi khawatir akan kondisi Kanaya. Tak pernah sebelumnya Adam sampai khawatir pada seorang wanita. Apalagi wanita di hadapannya itu berstatus sebagai istri orang.

“Dia tidak punya keluarga ?” kata Adam yang mendapatkan identitas Kanaya dari salah satu pengawalnya yang diberikan oleh Romi.

Adam hanya mendapatkan informasi jika wanita di hadapannya itu bernama Kanaya, sudah menikah suaminya adalah Adriansyah Putra seorang pengusaha property dan memiliki satu orang Putra yang masih berusia dua tahun.

Namun karena Adam sudah terlanjur terpikat oleh Kanaya. Adam seolah merasa Kanaya adalah miliknya dan tidak boleh di miliki oleh orang lain. Persetan jika Kanaya sudah menikah dan memiliki seorang putra. Lagi pula tubuh Adam hanya bereaksi dengan Kanaya. Tidak ada wanita lain yang mampu membuatnya luluh kecuali Kanaya.

“Aku ingin Dia di rawat di Mansion !” kata Adam dengan salah satu anak buah yang paling setia padanya.

“Baik Tuan !” jawab pengawal itu patuh, ia dengan cepat mengurus segala bentuk administrasi yang ada di rumah sakit untuk memindahkan Kanaya ke mansion.

“Cantik !” gumam Adam ucapan itu lolos begitu saja, ketika melihat Kanaya yang bekum sadarkan diri. Dalam keadaan tidur saja Adam seakan terhipnotis pada Kanaya. Apalagi jika Kanaya bangun dan mereka bergumul di atas tempat tidur berdua.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!