3

keesokan harinya Alexa bangun dengan tubuh yang segar berkat terapinya yang ia lakukan tadi malam.

Ternyata Dave tidak berada di mansion, Alexa mengelus dadanya merasa lega saat bangun tidak menemukan orang yang menakutkan itu.

Tok

Tok

cklek

"selamat pagi nyonya"ucap pelayan wanita kemarin.

"bibi??"ucap Alexa.

"nyonya saya bertekad sampai mati saya akan menjadi pelayan nyonya, tidak perlu khawatir dengan umur saya saya masih kuat"ucap pelayan wanita itu.

"ahaha baiklah, baiklah"ucap Alexa sambil tertawa kecil.

"saya akan menyiapkan air untuk nyonya mandi"ucap bibi pelayan itu.

"ahh tidak perlu repot-repot bibi, aku bisa menyiapkannya sendiri dan membersihkan diriku bibi bisa membantuku mencari setelan pakaian untukku hari ini"ucap Alexa sambil tersenyum.

"baik nyonya"ucap bibi pelayan itu.

setelah selesai berpakaian kini Alexa terlihat sangat cantik dengan riasan yang tipis yang ia gunakan.

"nyonya anda sangat cantik"ucap bibi pelayan.

"bibi, bibi bisa memanggil aku Alexsa saja, panggil nyonya cukup aneh bagi ku"ucap Alexsa yang membuat bibi pelayan sedikit terkejut.

"tapi..."

"kalau bibi tidak ingin menuruti perkataan ku maka tadi adalah perintah,bibi tidak mungkin menolak perintah dari ku bukan??"ucap Alexa.

"ba-baik nyo....ahh nona Alexa"ucap bibi pelayan.

"humm tidak buruk"ucap Alexa tersenyum.

"nyonya...ahh nona Alexa sarapan sudah siap dan tuan muda sudah menunggu di sana"ucap bibi pelayan.

"siapa tuan muda??"beo Alexa mengerutkan alisnya bingung.

"eehh,nona Alexa apa nona melupakan anak nona??"ucap bibi pelayan.

"a-apa??anak?"ucap Alexa sambil menatap kosong ke arah bibi.

"putra anda,tuan muda Jonathan Theo Richter,biasa di panggil Theo"ucap bibi pelayan yang merasa aneh dengan tingkah majikannya itu.

"bencana apa lagi ini??anak??diluar nalar" batin Alexa,ia menatap kosong pada bibi pelayan lalu menganggukkan kepalanya.

Dengan langkah yang ragu Alexa mengikuti bibi pelayan menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan terlihat seorang anak berusia 5 tahun yang duduk di kursi meja makan dengan wajah yang muram.bocah berusia 5 tahun itu tampak rapuh,dengan rambut hitam yang berantakan dan mata hanzel yang memancarkan ketakutan.

Alexa merasakan ada sesuatu yang salah dengan bocah itu.Nalurinya sebagai seorang dokter yang sering berinteraksi dengan beragam macam kondisi pasien di kehidupan sebelumnya.

Alexa tanpa sadar berjalan mendekati Theo.

"Theo"panggil Alexa dengan lembut agar menarik perhatian bocah itu.

Anak itu mengangkat kepalanya perlahan,matanya menatap curiga kepada Alexa.namun,sedikit harapan terlihat di kedalaman matanya.berharap itu bukan mimpi baginya.

"hello sayang"ucap Alexa lembut dan duduk di samping Theo.

Theo tidak menjawabnya hanya menatapnya cemas.Alexa merasa sesak di dadanya melihat kondisi Theo seperti itu. Alexa benar-benar mengutuk wanita pemilik tubuh asli itu.

"Theo,tidak perlu takut.ayo makan kau suka yang mana?"ucap Alexa sambil mengambil piring dan mengambil nasi untuk Theo.

"aku tidak tau apa yang ku suka,bukankah mommy hanya membiarkan aku makan makanan sisa mommy"ucap Theo dengan suara kecilnya.

Prang

Senduk yang di pegang oleh Alexa terlepas dari tangannya saat mendengar perkataan Theo.

"ahh maaf nyonya aku memanggil mu mommy,nyonya bisa memukul ku sepuasnya"ucap Theo yang menyadari kesalahannya,ia mengira Alexa sangat marah padanya.

Hati Alexa bagaikan teriris ribuan belati,sangat sesak dan sakit.

"tidak apa-apa,mulai hari ini kau harus memanggil ku mommy.ini perintah"Alexa sambil mengambil sendok baru dan menyendok kan lauk dan sayur kepada Theo.

"ini,makan lah yang banyak"ucap Alexa lalu ingin mengelus puncak kepala Theo namun Theo menghindari tangannya.

"makanlah,jangan takut"ucap Alexa lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kamarnya.

"bibi ikutlah dengan ku"ucap Alexa.

Sedangkan Theo memandang punggung wanita yang biasanya menyiksanya,tatapan Theo beralih kepada makanan yang komplit yang di sendokkan oleh Alexa.

"apakah ini mimpi??"gumamnya.

-

-

-

Kini Alexa duduk di kasurnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"nona Alexa"ucap bibi pelayan.

Alexa menyeka air matanya lalu menatap ke arah bibi pelayan.

"bibi,bisa kau menceritakan tentang ku selama ini dan bagaimana perilaku ku selama ini,baik itu pada Dave dan juga Theo"ucap Alexa.

"ehh,itu nona...saya rasa saya tidak pantas membicarakan hal itu"ucap bibi pelayan.

"aku kehilangan ingatan ku saat jatuh dari tangga,aku tidak mengenal satu pun kenangan di masa lalu"ucap Alexa yang membuat bibi pelayan terkejut.

Bibi pelayan mengingat bagaimana perubahan besar yang di tunjukkan oleh Alexa beberapa hari ini.

"nona apakah kita perlu ke dokter dulu??"ucap bibi pelayan.

"tidak perlu bi,aku perlu cerita masa lalu ku"ucap Alexa.

akhirnya bibi pelayan menceritakan tentang Alexa selengkapnya.

Alexa menikah dengan Dave 6 tahun yang lalu,namun Dave tidak mencintainya apalagi menyentuhnya.karena itu Alexa berpikir jika dia memiliki anak maka Dave akan perhatian dengannya,oleh sebab itu Alexa memberi Dave obat perangsang sehingga mereka melakukan hubungan suami istri itu dan kemudian mengandung dan melahirkan Theo.

Namun semuanya di luar hayalan Alexa,Dave malah semakin membenci Alexa setelah Theo lahir Alexa sering menyiksanya yang membuat Theo begitu tertekan dan takut pada Alexa.

Namun entah kenapa tuan Dave sedikit menerima keberadaan Theo beberapa tahun yang lalu,bibi pelayan juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"hiks kenapa aku begitu buruk hiks"ucap Alexa yang menangis tersedu-sedu.

Alexa memikirkan bagaimana rasa sakit yang Theo rasakan,bahkan sejak baru di lahirkan tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu dan ayahnya.

Meskipun Alexa dulu adalah anak yatim piatu namun ia masih merasakan kasih sayang kedua orang tuanya sampai ia lulus kuliah menjadi dokter di Jerman,namun berbeda dengan Theo tekanan itu pasti menganggu batinnya.

Alexa menghapus air matanya dan menatap bibi pelayan.

"bibi aku ingin berubah,tolong bantu aku"ucap Alexa sambil tersenyum manis.

"aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang mampu memberikan kasih sayang melimpah pada putra ku"ucap Alexa.

******

Di perpustakaan seorang pemuda berusia 15 tahun masuk ke dalam perpustakaan menghampiri seseorang yang sedang membaca buku dengan sebuah lampu belajar di atas mejanya.

Meskipun pagi ruangan perpustakaan itu tidak di buka gordennya dan tidak dinyalakan lampunya membuat ruangan itu remang-remang.

"keno,apakah wanita itu berpura-pura saja pada ku??aku sangat membenci wanita yang tidak pantas di sebut sebagai ibu seperti dia.tapi senyuman,dan makanan itu.......itu seperti bukan dia"ucap orang itu.

"aku sangat ragu apakah aku harus membunuhnya atau tidak"ucapnya.

"tuan,apakah tuan ingin aku menyelidiki yang sebenarnya??"ucap keno.

"ya, selidiki sebelum aku membunuhnya"ucap orang itu.

TBC

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!