Bab 2 : Dilamar Bos

Sean dan Kenzo menghabiskan malam mereka di sebuah bar ternama, apalagi yang bisa membuat mereka enjoy kalau bukan dugem dan minuman.

Di tengah kemabukan mereka, ada seorang wanita yang mendekati Sean, wanita itu berpakaian sangat minim dan dengan lancangnya duduk di pangkuan Sean. Sean dengan kasar mendorong tubuh wanita tersebut hingga terjerembab ke lantai.

"Pergilah Jalang, aku tidak membutuhkan mu saat ini," usir Sean pada wanita itu, Sean dan Kenzo memang suka ke club dan mabuk tapi Sean tidak pernah berhubungan badan dengan wanita manapun karena hati dan pikirannya sudah dikuasai oleh gadis yang dia cintai, wanita itu menatap Sean kesal lalu duduk di samping Kenzo.

Kenzo sendiri hanya terkekeh kecil melihat Sean mendorong wanita itu.

"Kapan temanmu ini bisa membuka hatinya untukku?" tanya Gladis lalu meneguk minuman Kenzo hingga tandas.

"Sudah aku katakan padamu berulang kali, percuma saja kau mendekatinya, dia masih mengharapkan gadis di masa lalu itu haha." Kenzo tertawa sambil menatap Sean yang sudah pusing karena kebanyakan minum.

"Halah, wanita itu sudah menghilang dari kehidupannya, kenapa juga masih diharapkan, harusnya dia bersyukur karna ada aku yang cantik dan seksi ini mau menjadi kekasihnya."

Kenzo merangkul Gladis dan mendudukkan Gladis di atas pangkuan nya. Kenzo sangat bernafsu melihat kemolekan tubuh Gladis, ditambah lagi pakaian Gladis yang sangat minim.

"Ngapain sih?" tanya Gladis yang berusaha untuk berontak dari dekapan Kenzo.

"Nikmatin aja, lagian Sean nggak bakalan mau nyentuh kamu, sini sama aku aja, aku akan berikan kenikmatan luar biasa untukmu." Tangan Kenzo sangat liar menyentuh tubuh Gladis.

Gladis yang terpancing dengan Kenzo akhirnya menikmati setiap sentuhan pria tampan itu. Kenzo meraba setiap inci tubuh Gladis, suasana club malam itu sangat mendukung kegiatan panas mereka. Sean dengan samar melihat Kenzo bermesraan, dia memilih untuk ke kamar mandi dengan langkah yang gontai.

Kenzo dan Gladis melakukan ciuman panas mereka, setelah pemanasan yang dirasa cukup, akhirnya Kenzo melakukan penyatuan dengan Gladis di ruangan VIP tersebut.

Setelah melakukannya hampir satu jam, mereka lanjut ke hotel dan melakukannya di hotel bintang lima milik Kenzo. Sedangkan Sean kembali ke rumah bersama sopir yang sudah Kenzo hubungi untuk menjemput Sean.

Sean tertidur dengan pulas, dia terlihat sangat kacau malam ini. Ingatannya tak pernah lepas dari wanita yang sudah membuatnya tidak bisa mencintai siapapun.

"Aku akan menemuimu jika waktunya sudah tepat, aku pasti akan menemuimu sayang, " gumam Sean dan akhirnya dia pun terlelap.

...***...

"Son, kamu bisa pikirkan lagi lamaran ku ini, aku tidak main-main dengan sebuah hubungan," desak Vanno pada Sonia yang saat ini sedang ada di hadapannya.

"Maaf pak, saya benar-benar belum kepikiran untuk menikah dan saya belum siap untuk menikah pak," tolak Sonia kepada atasannya itu, dia sangat tahu kalau atasannya begitu mencintai dirinya sejak awal dia bekerja di Green House ini.

"Apa ada pria lain di hatimu saat ini Sonia?" tanya Vanno Adrian, CEO Green House tersebut, dia begitu baik dan bahkan memperlakukan Sonia dengan sangat istimewa dari karyawannya yang lain.

"Iya pak, saya sudah mencintai pria lain dan sampai detik ini saya masih sangat mencintainya," jawab Sonia dengan mantap tanpa ragu.

"Tapi aku tidak pernah melihatmu bersama siapapun, apa ini semua hanya alasanmu untuk menolak aku Sonia?"

"Tidak pak, demi tuhan, saya sudah mencintai pria lain dan saya mencintai dia sejak sekolah. Saya memang sekarang tidak bersama dengan dia lagi tapi cinta dan hati ini sudah habis untuknya, maafkan saya pak, saya tidak bisa menerima cinta bapak." Sonia dengan selembut mungkin menyampaikan penolakannya pada Vanno. Vanno menghela nafas lalu menatap Sonia dengan lekat.

"Beruntung sekali pria itu Sonia, pria manapun akan sangat beruntung jika mendapatkan mu," balas Vanno dengan nada serius, Sonia hanya bisa menunduk dan tak berani menatap mata Vanno.

"Tapi aku tidak akan menyerah begitu saja, aku akan terus berusaha untuk mendapatkan hatimu, tidak peduli cintamu habis pada pria mana, yang jelas cintaku masih utuh untukmu." Sonia terdiam, dia bingung harus menjawab apa pada Vanno.

Malam pun tiba, Sonia membersihkan tubuhnya dan berbaring di tempat tidur, dia ingin tidur sejenak, karena jam 2 pagi dia harus bangun untuk membuat orderan kue yang dipesan oleh pelanggannya.

Kriingg... Kriingg...

Bunyi jam membuat Sonia terbangun, dia segera menstabilkan tubuhnya dan segera ke kamar mandi, Sonia mengambil air wudhu dan melakukan shalat tahajjud. Selesai Shalat, Sonia menuju dapur dan membuat pesanan kue yang akan dijemput oleh pelanggannya jam 7 pagi ini.

Tangan Sonia begitu lihai mencampurkan semua bahan-bahan, dia mengerjakan dengan setulus hati agar cake bikinannya tidak mengecewakan pelanggan.

Semua pesanan selesai jam 5 pagi, Sonia kembali mengambil air wudhu dan menunaikan shalat subuh. Dia kemudian mempacking cake yang sudah dibuat dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.

Dia orang yang tidak suka mengulur waktu, tidak pernah terlambat ataupun lalai dalam pekerjaannya.

Semua pesanannya di ambil oleh para pelanggan dan sebagian lagi ada yang dikirim menggunakan ojek online. Sonia bergegas menuju ke kantor dengan sepeda motor matic miliknya.

Baru sampai di halaman kantor, Vanno menghampiri Sonia. Sonia menghela nafasnya dan berusaha tersenyum pada Vanno yang merupakan bos nya itu, bukan apa-apa, kalau di kantor ini Sonia sering dijadikan bahan gosipan jika dekat dengan Vanno.

"Kita siap-siap untuk rapat penting hari ini Sonia, karena perusahaan yang akan menghadiri rapat ini merupakan perusahaan besar," jelas Vanno pada Sonia.

"Baik pak, kenapa anda harus menghampiri saya begini, kan bisa dibicarakan di ruangan," kata Sonia yang merasa segan dihampiri oleh Vanno.

"Saya sekalian ingin mengajakmu masuk bersama." Sonia hanya mengangguk dan berjalan di belakang Vanno, pria berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Sonia namun gadis itu terus berusaha pula untuk berjalan di belakangnya.

Para karyawan di sana terus memperhatikan Vanno dan Sonia, di antara mereka ada yang berbisik dan pastikan Sonia adalah topik utama pembicaraan pagi ini.

"Aduh, bakalan jadi bahan gosipan lagi ini," gumam Sonia sendiri.

Sonia dan Vanno memasuki ruangan, mereka satu ruangan namun dibatasi dengan sekat sehingga Sonia lebih nyaman jika bekerja.

"Sonia, apa nanti kamu memiliki waktu? Saya ingin mengajakmu makan malam." Sonia sedikit kaku jika sudah diajak oleh Vanno, dia meremas ujung roknya lalu tersenyum pada Vanno.

"Hm saya banyak orderan kue nanti pak, mungkin tidak ada waktu untuk makan malam," tolak Sonia sambil menunduk, Vanno tersenyum lalu duduk di kursi kebesarannya.

...•••Bersambung•••...

Episodes
1 Bab 1 : Memikirkan Waktu Yang Tepat
2 Bab 2 : Dilamar Bos
3 Bab 3 : Meminta Kepastian
4 Bab 4 : Sakit
5 Bab 5 : Bunuh Diri
6 Bab 6 : Mencari Tahu
7 Bab 7 : Cemburu
8 Bab 8 : Lamaran
9 Bab 9 : Perubahan Setelah Menikah
10 Bab 10 : Pilihan
11 Bab 11 : Penyiksaan
12 Bab 12 : Tangis Sendu
13 Bab 13 : Histeris
14 Bab 14 : Keluar Rumah
15 Bab 15 : Khawatir
16 Bab 16 : Emosi Tak Terkendali
17 Bab 17 : Amarah Mematikan
18 Bab 18 : Pukis
19 Bab 19 : Kemesraan Malam
20 Bab 20 : Kehidupan Baru
21 Bab 21 : Pengakuan
22 Bab 22 : Menyerang
23 Bab 23 : Kecemburuan Pada Anna
24 Bab 24 : Menemuinya
25 Bab 25 : Kamu Ini Kenapa?
26 Bab 26 : Kedatangan Ayah Mertua
27 Bab 27 : Hampir Merenggut Nyawa
28 Bab 28 : Ungkapan Rasa Fian
29 Bab 29 : Cincin
30 Bab 30 : Kegiatan Panas Yang Terganggu
31 Bab 31 : Rencana Pembalasan
32 Bab 32 : Membalas Perbuatan
33 Bab 33 : Pernikahan Vanno
34 Bab 34 : Perasaan
35 Bab 35 : Dibawa Paksa
36 Bab 36 : Mengungkapkan Yang Sebenarnya
37 Bab 37 : Menunaikan Kewajiban Yang Tertunda
38 Bab 38 : Pertemuan Singkat
39 Bab 39 : Akan Dititipkan
40 Bab 40 : Kesan Pertama Yang Buruk
41 Bab 41 : Mulai Dekat
42 Bab 42 : Dia Putri Kesayangan
43 Bab 43 : Berkumpul
44 Bab 44 : Beruntungnya
45 Bab 45 : Misi Memburu Miller
46 Bab 46 : Kehamilan
47 Bab 47 : Melamar Kiara
48 Bab 48 : Menikahi Akriti
49 Bab 49 : Pembunuhan Endro
50 Bab 50 : Kejujuran Kiara
51 Berdamai Dengan Keadaan
52 Penyesalan Laura
53 Perubahan Sonia
54 Amukan Sonia
55 Jambu Air
56 Pergi Bersama
57 Kecelakaan
58 Kelahiran Zain, Zay dan Zoya
59 Angel Ivana
60 Kehadiran Derren
61 Ciuman Untuk Angel
62 Perhatian Angel
63 Ingin Musyawarah
64 Melampiaskan Kekecewaan
65 Umpatan Kenzo
66 Ternyata Sudah Menikah
67 Kilas Balik Dengan Angel
68 Berc*nta Kembali
69 Pernikahan Kenzo-Angel
70 Berkumpul Di Mansion Miller
71 Menjadikan Dia Tawanan
72 Mendapatkan Dia Kembali
73 Cerita Masa Indah
74 Kecantikan Sonia
75 Bersikap Dingin
76 Membujuk Sonia
77 Terpana Akan Kecantikannya
78 Izin Keluar
79 Matteo Denaro
80 Dalam Bahaya
81 Pergi Untuk Selamanya
82 Menjadi Gina Valencia
83 Ketahuan
84 Kepulangan Sang Istri
85 Pernikahan Tak Terduga
86 Resepsi Pernikahan
87 Perkumpulan Yang Bahagia
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1 : Memikirkan Waktu Yang Tepat
2
Bab 2 : Dilamar Bos
3
Bab 3 : Meminta Kepastian
4
Bab 4 : Sakit
5
Bab 5 : Bunuh Diri
6
Bab 6 : Mencari Tahu
7
Bab 7 : Cemburu
8
Bab 8 : Lamaran
9
Bab 9 : Perubahan Setelah Menikah
10
Bab 10 : Pilihan
11
Bab 11 : Penyiksaan
12
Bab 12 : Tangis Sendu
13
Bab 13 : Histeris
14
Bab 14 : Keluar Rumah
15
Bab 15 : Khawatir
16
Bab 16 : Emosi Tak Terkendali
17
Bab 17 : Amarah Mematikan
18
Bab 18 : Pukis
19
Bab 19 : Kemesraan Malam
20
Bab 20 : Kehidupan Baru
21
Bab 21 : Pengakuan
22
Bab 22 : Menyerang
23
Bab 23 : Kecemburuan Pada Anna
24
Bab 24 : Menemuinya
25
Bab 25 : Kamu Ini Kenapa?
26
Bab 26 : Kedatangan Ayah Mertua
27
Bab 27 : Hampir Merenggut Nyawa
28
Bab 28 : Ungkapan Rasa Fian
29
Bab 29 : Cincin
30
Bab 30 : Kegiatan Panas Yang Terganggu
31
Bab 31 : Rencana Pembalasan
32
Bab 32 : Membalas Perbuatan
33
Bab 33 : Pernikahan Vanno
34
Bab 34 : Perasaan
35
Bab 35 : Dibawa Paksa
36
Bab 36 : Mengungkapkan Yang Sebenarnya
37
Bab 37 : Menunaikan Kewajiban Yang Tertunda
38
Bab 38 : Pertemuan Singkat
39
Bab 39 : Akan Dititipkan
40
Bab 40 : Kesan Pertama Yang Buruk
41
Bab 41 : Mulai Dekat
42
Bab 42 : Dia Putri Kesayangan
43
Bab 43 : Berkumpul
44
Bab 44 : Beruntungnya
45
Bab 45 : Misi Memburu Miller
46
Bab 46 : Kehamilan
47
Bab 47 : Melamar Kiara
48
Bab 48 : Menikahi Akriti
49
Bab 49 : Pembunuhan Endro
50
Bab 50 : Kejujuran Kiara
51
Berdamai Dengan Keadaan
52
Penyesalan Laura
53
Perubahan Sonia
54
Amukan Sonia
55
Jambu Air
56
Pergi Bersama
57
Kecelakaan
58
Kelahiran Zain, Zay dan Zoya
59
Angel Ivana
60
Kehadiran Derren
61
Ciuman Untuk Angel
62
Perhatian Angel
63
Ingin Musyawarah
64
Melampiaskan Kekecewaan
65
Umpatan Kenzo
66
Ternyata Sudah Menikah
67
Kilas Balik Dengan Angel
68
Berc*nta Kembali
69
Pernikahan Kenzo-Angel
70
Berkumpul Di Mansion Miller
71
Menjadikan Dia Tawanan
72
Mendapatkan Dia Kembali
73
Cerita Masa Indah
74
Kecantikan Sonia
75
Bersikap Dingin
76
Membujuk Sonia
77
Terpana Akan Kecantikannya
78
Izin Keluar
79
Matteo Denaro
80
Dalam Bahaya
81
Pergi Untuk Selamanya
82
Menjadi Gina Valencia
83
Ketahuan
84
Kepulangan Sang Istri
85
Pernikahan Tak Terduga
86
Resepsi Pernikahan
87
Perkumpulan Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!