Engkau Milikku

Engkau Milikku

Bab 1 : Memikirkan Waktu Yang Tepat

...Jari jemari lentik Sonia begitu lihai memainkan piano, semua tamu undangan begitu memuji permainan piano gadis cantik berambut hitam panjang itu. Sonia sesekali meneteskan air mata karena permainan pianonya mengingatkan dia kepada seorang pria yang sangat dia cintai. Sonia mengakhiri permainan piano tersebut dengan sangat sempurna dan mendapatkan tepuk tangan yang gemuruh dari para tamu undangan....

"Waw permainan piano mu sangat bagus Son, nggak nyangka bakat begitu terbuang sia-sia saja," kata Angel, sahabat Sonia.

"Bisa aja kamu," jawab Sonia singkat.

Angel dan Sonia sekarang sedang menghadiri pernikahan teman kampus mereka. Sonia diminta untuk mengisi acara pernikahan itu dengan memainkan piano karena dari SMA Sonia memang sangat jago memainkan alat musik seperti gitar, biola, piano dan lain nya.

Setelah selesai dari acara tersebut, Sonia dan Angel memutuskan untuk pergi jalan-jalan dulu ke pasar malam. Mereka sahabatan sudah sejak lama, dari awal masuk kuliah sampai sekarang, sudah dua tahun mereka lulus kuliah namun belum ada tanda-tanda salah satu dari mereka akan menikah.

Angel sudah memiliki pacar, tapi tidak pernah ada kepastian untuk segera menikahinya, sedangkan Sonia, gadis itu tidak memiliki kekasih. Cintanya sudah terhenti semenjak putus dari cinta pertamanya.

"Mau beli apa nih kita?" tanya Angel.

"Beli jajanan pasar aja yuk, lagian aku udah nggak laper-laper banget," jawab Sonia.

"Beli cilor yuk."

"Yuk."

Mereka berdua bergandengan tangan untuk mendatangi tukang cilor, setelah beberapa saat antri, akhirnya mereka mendapatkan pesanan dan memilih tempat duduk yang nyaman untuk menyantap cilor tersebut.

"Kamu kepikiran nggak sih Son, diumur kita yang udah 24 tahun ini kita belum nikah juga?" tanya Angel.

"Ya kepikiran sih, tapi mau gimana, jodoh itu yang belum mampir sama kita," jawab Sonia seraya terus memakan cilornya.

"Tapi ya Son, aku sempat berpikir buat jauhin Derren deh." Sonia sontak menghentikan kegiatan makannya dan menatap lekat wajah Angel.

Karena dia sangat tahu kalau Angel tidak bisa jauh dari Derren, apalagi mereka sudah sering berhubungan badan sejak awal kuliah sampai sekarang.

"Serius? Kenapa emang?" tanya Sonia tak menyangka.

"Capek aja Son, nggak pernah ada kepastian dari Derren soal hubungan kami. Kalo dipikir-pikir, aku cuma pelampiasan nafsu dia doang, habis berbuat ya ditinggalin, alasannya kerjalah, ada ketemu klien lah, banyak lah pokoknya. Pas bahas pernikahan, dia selalu aja ngelak," jelas Angel penuh kekecewaan.

"Ngel, kamu harus tekanin lagi sama Derren mengenai hubungan kalian, ambil keputusan ketika pikiran kacau itu nggak baik loh, ntar malah nyesal kamu. Mending gini aja deh, kamu ajak itu Derren ketemu, minta waktu luang dia yang agak panjang buat bahas kelanjutan hubungan kalian. Bilang ke dia, kalau ini adalah pembahasan terakhir dari kamu, minta, kepastian sama dia."

Angel menarik nafas dan memejamkan matanya sejenak, dia bingung, apakah Derren mau memberikan waktu luang padanya untuk pembicaraan yang menurut Derren sepele?

"Aku coba deh, semoga aja dia mau. Tapi kalo dia masih bertele-tele, aku udah bertekad buat ninggalin dia. Toh kehidupan masih harus berjalan dong."

"Nah gitu dong, baru namanya Angel Ivana."

Mereka menghabiskan waktu di pasar malam sambil menenangkan pikiran masing-masing, karena besok mereka akan kembali berkutat dalam rutinitas harian.

Sonia bekerja di Green House milik pengusaha terkenal, dia mendapatkan posisi sebagai sekretaris karena memang kemampuannya sangat bisa diandalkan. Sedangkan Angel bekerja sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan yang bisa dibilang tidak terlalu besar.

Mereka berdua tidak tinggal bersama karena Sonia tinggal sendiri di rumahnya sedangkan Angel di kos-kosan.

Selama dua tahun bekerja di Green House, Sonia bisa mengumpulkan uang untuk membeli sebuah rumah minimalis namun terlihat cantik dan sangat pas ditempatinya.

Sonia tidak hanya mengandalkan gaji saja, dia juga berjualan cake, toko online-nya juga begitu ramai dan lumayan terkenal. Sonia adalah tipikal wanita yang tangguh dan mandiri.

...***...

Sean Aznand, itulah nama yang dibaca oleh Carla, dia duduk di hadapan Sean yang sedang membaca berkasnya.

"Good, kamu bisa mulai bekerja di sini sebagai sekretaris saya, saya tidak mentolerir apapun mengenai pekerjaan, jadi saya harap kamu bisa profesional dalam bekerja," kata Sean dengan nada yang begitu tegas dan dingin.

"Baik pak, saya pasti akan profesional dan tidak akan mengecewakan perusahaan ini."

"Baiklah, selamat bekerja Nona Carla." Sean mengulurkan tangannya dan dengan cepat disambut oleh Carla.

"Terima kasih pak."

Setelah Carla keluar dari ruangannya, Sean kembali berkutat dengan laptop miliknya, Sean seorang pengusaha muda yang berusia 28 tahun dan masih lajang. Dia terkenal sebagai seorang pria yang dingin dan cuek, jika berurusan dengan perusahaan, dia tidak akan mentolerir dan langsung memecat siapa saja yang melakukan kesalahan.

Sean hidup sendiri, dia memiliki seorang ayah dan ibu tiri, juga adik kandung laki-laki yang kini berusia 24 tahun, namun sayangnya Sean tidak pernah akur dengan keluarganya itu, terutama dengan ayah kandungnya, Endro Trial Aznand.

Sean membangun perusahaannya sendiri tanpa bantuan siapapun, dia bekerja keras untuk mengembangkan bisnisnya hingga mencapai puncak sekarang. Perusahaan Sean bergerak di bidang textile, bisnisnya sangat banyak bahkan tidak hanya di dalam negeri saja.

Sean yang merasa bosan, langsung menutup laptop dan membuka laci meja kerjanya. Dia menatap sebuah foto yang mana ada dirinya dengan seorang perempuan dengan latar pantai yang indah.

"Apa kamu masih mengingatku?" tanya Sean sambil menatap foto gadis tersebut.

Sean kembali menutup laci itu dan berjalan ke dekat jendela, dia melihat pemandangan kota dari dalam gedung.

Klek!!

Pintu ruangannya dibuka oleh seorang pria, lalu dengan santai pria itu duduk di sofa dan menyalakan rokok. Sean ikut bergabung dengan pria itu dan mereka merokok bersama.

"Masih memikirkan gadismu itu?" tanya Kenzo pada Sean.

"Memang apalagi yang bisa aku pikirkan selain dia?"

"Dasar kau bodoh Sean, jika memang kau masih mencintai dia dan sangat merindukannya, kau tinggal temui dia saja."

"Kalau segampang ocehanmu itu ya tidak masalah tapi semua tidak semudah itu bodoh."

"Kenapa kau tidak pernah mau menemuinya? Bukankah kau mencintai gadismu itu?"

"Ya, aku memang mencintainya tapi butuh waktu yang tepat untuk menemui dia." Selalu saja begitu jawaban dari Sean, padahal Kenzo sangat tahu jika Sean bisa saja untuk menemui gadis impiannya tersebut kapan saja.

"Jangan sampai kau menyesal saat gadis itu dimiliki oleh orang lain Sean, karena kesempatan apapun yang kau sia-siakan tentu akan membuat penyesalan hebat dalam hidupmu." Sean mencerna kata-kata dari Kenzo, apa yang sahabatnya katakan itu memang benar adanya.

Kenzo Everaldo dan Sean sudah bersahabat sejak kecil, mereka bukan orang yang berasal dari keluarga biasa, mereka berdua juga pekerja keras dan mencapai kesuksesan dengan usaha mereka sendiri.

"Aku akan memikirkan kapan waktu yang tepat untuk menemuinya."

"Jangan terlalu lama berpikir."

"Oke, kau tenang saja Ken."

...•••Bersambung•••...

...VISUALISASI TOKOH DALAM NOVEL...

...

...

Episodes
1 Bab 1 : Memikirkan Waktu Yang Tepat
2 Bab 2 : Dilamar Bos
3 Bab 3 : Meminta Kepastian
4 Bab 4 : Sakit
5 Bab 5 : Bunuh Diri
6 Bab 6 : Mencari Tahu
7 Bab 7 : Cemburu
8 Bab 8 : Lamaran
9 Bab 9 : Perubahan Setelah Menikah
10 Bab 10 : Pilihan
11 Bab 11 : Penyiksaan
12 Bab 12 : Tangis Sendu
13 Bab 13 : Histeris
14 Bab 14 : Keluar Rumah
15 Bab 15 : Khawatir
16 Bab 16 : Emosi Tak Terkendali
17 Bab 17 : Amarah Mematikan
18 Bab 18 : Pukis
19 Bab 19 : Kemesraan Malam
20 Bab 20 : Kehidupan Baru
21 Bab 21 : Pengakuan
22 Bab 22 : Menyerang
23 Bab 23 : Kecemburuan Pada Anna
24 Bab 24 : Menemuinya
25 Bab 25 : Kamu Ini Kenapa?
26 Bab 26 : Kedatangan Ayah Mertua
27 Bab 27 : Hampir Merenggut Nyawa
28 Bab 28 : Ungkapan Rasa Fian
29 Bab 29 : Cincin
30 Bab 30 : Kegiatan Panas Yang Terganggu
31 Bab 31 : Rencana Pembalasan
32 Bab 32 : Membalas Perbuatan
33 Bab 33 : Pernikahan Vanno
34 Bab 34 : Perasaan
35 Bab 35 : Dibawa Paksa
36 Bab 36 : Mengungkapkan Yang Sebenarnya
37 Bab 37 : Menunaikan Kewajiban Yang Tertunda
38 Bab 38 : Pertemuan Singkat
39 Bab 39 : Akan Dititipkan
40 Bab 40 : Kesan Pertama Yang Buruk
41 Bab 41 : Mulai Dekat
42 Bab 42 : Dia Putri Kesayangan
43 Bab 43 : Berkumpul
44 Bab 44 : Beruntungnya
45 Bab 45 : Misi Memburu Miller
46 Bab 46 : Kehamilan
47 Bab 47 : Melamar Kiara
48 Bab 48 : Menikahi Akriti
49 Bab 49 : Pembunuhan Endro
50 Bab 50 : Kejujuran Kiara
51 Bab 51 : Diculik
52 Bab 52 : Keguguran
53 Perubahan Sonia
54 Amukan Sonia
55 Jambu Air
56 Pergi Bersama
57 Kecelakaan
58 Kelahiran Zain, Zay dan Zoya
59 Angel Ivana
60 Kehadiran Derren
61 Ciuman Untuk Angel
62 Perhatian Angel
63 Ingin Musyawarah
64 Melampiaskan Kekecewaan
65 Umpatan Kenzo
66 Ternyata Sudah Menikah
67 Kilas Balik Dengan Angel
68 Berc*nta Kembali
69 Pernikahan Kenzo-Angel
70 Berkumpul Di Mansion Miller
71 Menjadikan Dia Tawanan
72 Mendapatkan Dia Kembali
73 Cerita Masa Indah
74 Kecantikan Sonia
75 Bersikap Dingin
76 Membujuk Sonia
77 Terpana Akan Kecantikannya
78 Izin Keluar
79 Matteo Denaro
80 Dalam Bahaya
81 Pergi Untuk Selamanya
82 Menjadi Gina Valencia
83 Ketahuan
84 Kepulangan Sang Istri
85 Pernikahan Tak Terduga
86 Resepsi Pernikahan
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1 : Memikirkan Waktu Yang Tepat
2
Bab 2 : Dilamar Bos
3
Bab 3 : Meminta Kepastian
4
Bab 4 : Sakit
5
Bab 5 : Bunuh Diri
6
Bab 6 : Mencari Tahu
7
Bab 7 : Cemburu
8
Bab 8 : Lamaran
9
Bab 9 : Perubahan Setelah Menikah
10
Bab 10 : Pilihan
11
Bab 11 : Penyiksaan
12
Bab 12 : Tangis Sendu
13
Bab 13 : Histeris
14
Bab 14 : Keluar Rumah
15
Bab 15 : Khawatir
16
Bab 16 : Emosi Tak Terkendali
17
Bab 17 : Amarah Mematikan
18
Bab 18 : Pukis
19
Bab 19 : Kemesraan Malam
20
Bab 20 : Kehidupan Baru
21
Bab 21 : Pengakuan
22
Bab 22 : Menyerang
23
Bab 23 : Kecemburuan Pada Anna
24
Bab 24 : Menemuinya
25
Bab 25 : Kamu Ini Kenapa?
26
Bab 26 : Kedatangan Ayah Mertua
27
Bab 27 : Hampir Merenggut Nyawa
28
Bab 28 : Ungkapan Rasa Fian
29
Bab 29 : Cincin
30
Bab 30 : Kegiatan Panas Yang Terganggu
31
Bab 31 : Rencana Pembalasan
32
Bab 32 : Membalas Perbuatan
33
Bab 33 : Pernikahan Vanno
34
Bab 34 : Perasaan
35
Bab 35 : Dibawa Paksa
36
Bab 36 : Mengungkapkan Yang Sebenarnya
37
Bab 37 : Menunaikan Kewajiban Yang Tertunda
38
Bab 38 : Pertemuan Singkat
39
Bab 39 : Akan Dititipkan
40
Bab 40 : Kesan Pertama Yang Buruk
41
Bab 41 : Mulai Dekat
42
Bab 42 : Dia Putri Kesayangan
43
Bab 43 : Berkumpul
44
Bab 44 : Beruntungnya
45
Bab 45 : Misi Memburu Miller
46
Bab 46 : Kehamilan
47
Bab 47 : Melamar Kiara
48
Bab 48 : Menikahi Akriti
49
Bab 49 : Pembunuhan Endro
50
Bab 50 : Kejujuran Kiara
51
Bab 51 : Diculik
52
Bab 52 : Keguguran
53
Perubahan Sonia
54
Amukan Sonia
55
Jambu Air
56
Pergi Bersama
57
Kecelakaan
58
Kelahiran Zain, Zay dan Zoya
59
Angel Ivana
60
Kehadiran Derren
61
Ciuman Untuk Angel
62
Perhatian Angel
63
Ingin Musyawarah
64
Melampiaskan Kekecewaan
65
Umpatan Kenzo
66
Ternyata Sudah Menikah
67
Kilas Balik Dengan Angel
68
Berc*nta Kembali
69
Pernikahan Kenzo-Angel
70
Berkumpul Di Mansion Miller
71
Menjadikan Dia Tawanan
72
Mendapatkan Dia Kembali
73
Cerita Masa Indah
74
Kecantikan Sonia
75
Bersikap Dingin
76
Membujuk Sonia
77
Terpana Akan Kecantikannya
78
Izin Keluar
79
Matteo Denaro
80
Dalam Bahaya
81
Pergi Untuk Selamanya
82
Menjadi Gina Valencia
83
Ketahuan
84
Kepulangan Sang Istri
85
Pernikahan Tak Terduga
86
Resepsi Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!