Chapter 16 | Isvara Protes

Jujur, Isvara kenapa ikut mual ketika dirinya terpaksa bersikap manja di depan semua orang, sedangkan Javas juga membalas dengan memanggilnya sayang. Bagaimana tidak, ia tentu tidak terbiasa dipanggil sayang oleh pria yang bukan keluarganya. Dan sekarang, Javas suami pura-pura nya melakukan itu tanpa aba-aba.

Tiana melihat hal itu langsung tersenyum, tidak salah ia meminta Isvara dan Javas menikah pura-pura. Karena akting keduanya sangatlah bagus, tidak terlihat gugup sama sekali.

"Kalila!" panggil Tiana.

"Iya, Ma."

"Apa kamu nggak dengar, suami dan madu capek? Mereka harus segera istirahat, Kalila. Sekarang mending kamu antar mereka ke kamar Javas, Isvara mulai sekarang akan menempati kamar Javas," titahnya tidak terbantahkan.

Javas dan Kalila memang tidak pernah tinggal berada di dalam kamar yang sama, jika Javas tinggal di kamar yang besar dan juga mewah. Berbeda dengan Kalila yang tinggal di kamar pembantu, itu semua atas perintah Tiana. Tidak ada yang bisa menolaknya.

"Baik, Ma." Kalila hanya bisa mengangguk, menuruti semua perintah sang mama mertua. Walaupun akan menyakitinya.

"Setelah itu, kamu bisa antarkan anak dan menantu kamu ke kamar Chio," lanjutnya.

Chio menatap sang Mama dengan menggeleng pelan, ia jelas tidak suka melihat mamanya diperlakukan seperti itu oleh Omanya sendiri. Namun, ia bisa apa. Dirinya sejak dulu tidak pernah bisa melawan kehendak Omanya, jangankan ia, Papanya pun juga tidak pernah bisa.

Kalila benar-benar mengantarkan Isvara dan Javas ke kamar yang akan ditempati pengantin baru itu, ia juga membantu memegang gaun panjang madunya agar membuat sang madu lebih mudah jalannya.

Sampai juga mereka bertiga di depan kamar Javas, Isvara tersenyum menatap istri pertama suami pura-pura–nya. "Terima kasih, Tante Kalila. Maaf, saya nggak tau harus manggilnya apa, saya takut salah soalnya."

"Kamu bisa memanggil saya terserah kamu, Isvara," jawab Kalila menunduk, ia hanya bisa meratapi nasibnya yang sejak dulu tidak pernah bahagia. Apalagi sekarang, tidak ada seorang wanita manapun yang baik-baik saja ketika tahu suaminya menikah lagi. Menikah dengan gadis yang seumuran dengan Chilla— putrinya.

"Panggil saja, Mbak sayang. Kalila kan Kakak madumu, jadi sudah sepantasnya kamu memanggil seperti itu," jawab Javas dengan lembut. Isvara hanya mengangguk setuju.

Kalila tersenyum kecut, bahkan hampir dua puluh tahun berumah tangga dengan Javas. Javas sama sekali tidak pernah berbicara ataupun bersikap lembut padanya. Tentu ia sudah tahu alasannya, tetapi tetap saja hatinya merasa sakit dan tidak terima.

"Kalila, saya nggak mau tahu ya. Kamu harus melayani apapun yang istri saya mau, kamu juga tidak boleh memperlakukan istri saya dengan buruk. Awas saja sampai saya tahu kamu bersikap buruk sama istri saya, kamu akan tahu akibatnya," ancam Javas dengan berbisik agar Isvara tidak sampai mendengarnya.

"Iya, Anda tenang saja. Saya tidak akan bersikap buruk padanya, Tuan Javas," balasnya.

Percakapan Kalila dan Javas memang sangat formal, terkadang Kalila memanggil Javas dengan panggilan Tuan jika hanya berdua atau paling tidak di depan anak-anaknya. Namun, berbeda ketika didepan anak-anaknya, Kalila akan memanggil Javas dengan panggilan Papa, karena Javas memang adalah Papa dari anak-anaknya. Atau Mas Javas, walau Javas sendiri tidak suka. Karena secara umur Javas lebih muda 4 tahun dibandingkan Kalila.

Javas segera mengajak istri kecilnya masuk ke dalam kamar, setelah memastikan pasang suami itu masuk ke dalam kamar. Kalila langsung pergi dari sana, toh tidak ada untungnya dirinya tetap berada di sana.

Di dalam kamar Javas, Isvara menatap sekelilingnya dengan takjub. Bagaimana tidak, kamar Javas selain mewah dan megah ternyata sangat estetik.

"Gimana kamu suka dengan kamar kita, sayang?" tanya Javas sengaja untuk menggoda Isvara.

Isvara menatap nyalang suami pura-pura-nya, lalu berkata, "jangan panggil sayang-sayang, geli tau, Om. Apalagi sekarang kita 'kan cuma berdua di kamar."

Javas terkekeh melihat wajah cemberut istri kecilnya, karena memang umur keduanya beda 20 tahun lebih. Jadi wajar Javas menyebut Isvara adalah istri kecilnya.

"Om?"

"Iyalah, Om. Emang berharap aku panggil apa, Om 'kan udah tua jadi cocok aku panggil, Om," balasnya dengan santai.

"Kenapa kamu nggak panggil saya, Mas Javas seperti tadi? Saya lebih suka kamu panggil saya Mas Javas dibandingkan Om, saya bukan Om kamu loh. Saya ini suami kamu."

Isvara memutar bola matanya dengan jengah saat mendengat ucapan Javas. "Suami pura-pura, Om. Inget kita nggak bener-bener nikah, kita ini cuma sandiwara kalo di depan banyak orang. Sekarang cuma kita berdua di sini."

"Kamu mau kita menikah beneran gitu? Biar kamu mau manggil saya dengan sebutan Mas Javas entah kita lagi berdua atau lagi sama banyak orang." Entah kenapa, Javas mendadak suka sekali menggoda Isvara. Padahal sebelum pernikahan pura-pura terjadi. Keduanya merupakan dua orang yang saling mengenal, bahkan image Javas awalnya adalah pria yang sangat cuek tapi juga cool.

Sudah lama juga Javas tidak menggoda makhluk yang bernama perempuan, ia ingat terakhir menggoda perempuan yaitu saat masih SMA sebelum menikah dengan Kalila tentunya. Bukan karena Javas setia pada Kalila, tetapi karena setelah itu para perempuanlah yang menggodanya demi untuk mendapatkan uang banyak. Jelas saja mereka'kan memang wanita bayaran.

Javas juga suka dengan wajah kesal Isvara setelah ia goda, walau terlihat kesal tetapi Isvara terlihat begitu cantik

"Enggak mau! Ini aja aku nyesel banget udah mau nikah sama Om, sekalipun cuma nikah pura-pura. Aku itu nggak mau jadi istri kedua, kenapa Om Javas enggak bilang kalo Om masih punya istri. Kalo tau Om punya istri, mana mungkin aku mau nikah sama Om. Aku ini anti pelakor ataupun istri kedua, tetapi sekarang aku malah jadi seperti itu," marah Isvara, tetapi tidak terlihat menakutkan malah lebih terlihat sangat menggemaskan.

Isvara memang mengira dirinya menikah dengan seorang duda, kan memang banyak pria duda yang ditinggal meninggal atau duda cerai. Ia kira Javas termasuk salah satunya, tetapi ternyata ia salah.

Demi apapun, dirinya memang berniat menghancurkan pernikahan Chio dan Isvara. Tapi ia tidak ada niat menyakiti hati istri Javas atau menghancurkan pernikahan Javas dan Kalila dengan ia menjadi istri kedua Javas, ingin sekali ia memberitahu wanita itu bahwa pernikahannya dengan Javas bukanlah pernikahan sungguhan. Namun, ia sadar bahwa Tiana tidak akan membiarkannya.

Isvara baru sadar, bahwa penampilan Kalila seperti pembantu. Sangat berbeda dengan Javas dan Tiana yang sangat elegan, membuatnya penasaran sebenarnya keluarga Bimantara itu keluarga seperti apa.

"Apa ada gitu kamu tanya saya punya istri apa enggak?" jawabnya dengan santai, toh benar ucapannya. Isvara terlalu menyimpulkan sendiri, tidak bertanya dulu tentang status Javas yang sebenarnya.

Episodes
1 Chapter 1 | Dua Pengantin
2 Chapter 2 | Tamu Penting
3 Chapter 3 | Patah Hati
4 Chapter 4 | Tersinggung
5 Chapter 5 | Cara Eyang Reita
6 Chapter 6 | Berangkat Bareng
7 Chapter 7 | Pacar?
8 Chapter 8 | Sahabat Isvara
9 Chapter 9 | Curhat
10 Chapter 10 | Masakan Mama
11 Chapter 11 | Bicara Dari Hari Ke Hati
12 Chapter 12 | Apa Rahasia Ineisha?
13 Chapter 13 | Pilihan Yang Sulit
14 Chapter 14 | Keputusan Yang Isvara Ambil
15 Chapter 15 | Menikah?
16 Chapter 16 | Isvara Protes
17 Chapter 17 | Tidur Di Sofa
18 Chapter 18 | Kedatangan Mertua
19 Chapter 19 | Tamparan Darius
20 Chapter 20 | Kemarahan Darius
21 Chapter 21 | Putus Hubungan
22 Chapter 22 | Chilla
23 Chapter 23 | Peringatan Pertama
24 Chapter 24 | Kenapa aku, Oma?
25 Chapter 25 | Pagi Pertama
26 Chapter 26 | Sugar Daddy?
27 Chapter 27 | Memberitahu Sahabat
28 Chapter 28 | Benar-Benar Diblokir?
29 Chapter 29 | Belanja Banyak
30 Chapter 30 | Berkenalan
31 Chapter 31 | Kata- kata Chio Yang Menyakitkan
32 Chapter 32 | Pembelaan Kalila
33 Chapter 33 | Pilihan Untuk Ineisha
34 Chapter 34 | Bubur Buatan Isvara
35 Chapter 35 | Pujian Javas
36 Chapter 36 | Tersebar
37 Chapter 37 | Ulah Ineisha
38 Chapter 38 | Membuat Kekacauan
39 Chapter 39 | Teror
40 Chapter 40 | Berkat Tiana
41 Chapter 41 | 10M
42 Chapter 42 | Permintaan Maaf
43 Chapter 43 | Hukuman Untuk Pembully
44 Chapter 44 | Perbedaan Yang Mencolok
45 Chapter 45 | Resepsi
46 Chapter 46 | Resepsi 2
47 Chapter 47 | Adik Ipar?
48 Chapter 48 | Anak?
49 Chapter 49 | Selamanya ?
50 Chapter 50 | Main Di Kamar Javas
51 Chapter 51 | Afsheen Menangis
52 Chapter 52 | Ancaman Chio
53 Chapter 53 | Rumah Kamu Juga
54 Chapter 54 | Salah Paham Lagi
55 Chapter 55 | Chilla Terkejut
56 Chapter 56 | Pembelaan Javas
57 Chapter 57 | Memberi Pengertian
58 Chapter 58 | Jangan Kaya Mama
59 Chapter 59 | Namanya Ineisha
60 Chapter 60 | Terkurung
61 Chapter 61 | Menyalahkan Isvara
62 Chapter 62 | Aku Nggak Minta Tuh
63 Chapter 63 | Lupa Punya Istri
64 Chapter 64 | Tuduhan Ineisha
65 Chapter 65 | Racauan Chio
66 Chapter 66 | Firasat Semua Orang
67 Chapter 67 | Apartemen Siapa?
68 Chapter 68 | Berhasil
69 Chapter 69 | Adik atau Sahabat?
70 Chapter 70 | Penculikan
71 Chapter 71 | Tertembak
72 Chapter 72 | Dimana Isvara ?
73 Chapter 73 | Penyesalan Dion
74 Chapter 74 | Kekhawatiran Semua Orang
75 Chapter 75 | Polisi?
76 Chapter 76 | Kemarahan Dion
77 Chapter 77 | Dendam
78 Chapter 78 | Dendam 2
79 Chapter 79 | Membongkar Semuanya
80 Chapter 80 | Kembali Ke Luar Negri
81 Season Dua?
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Chapter 1 | Dua Pengantin
2
Chapter 2 | Tamu Penting
3
Chapter 3 | Patah Hati
4
Chapter 4 | Tersinggung
5
Chapter 5 | Cara Eyang Reita
6
Chapter 6 | Berangkat Bareng
7
Chapter 7 | Pacar?
8
Chapter 8 | Sahabat Isvara
9
Chapter 9 | Curhat
10
Chapter 10 | Masakan Mama
11
Chapter 11 | Bicara Dari Hari Ke Hati
12
Chapter 12 | Apa Rahasia Ineisha?
13
Chapter 13 | Pilihan Yang Sulit
14
Chapter 14 | Keputusan Yang Isvara Ambil
15
Chapter 15 | Menikah?
16
Chapter 16 | Isvara Protes
17
Chapter 17 | Tidur Di Sofa
18
Chapter 18 | Kedatangan Mertua
19
Chapter 19 | Tamparan Darius
20
Chapter 20 | Kemarahan Darius
21
Chapter 21 | Putus Hubungan
22
Chapter 22 | Chilla
23
Chapter 23 | Peringatan Pertama
24
Chapter 24 | Kenapa aku, Oma?
25
Chapter 25 | Pagi Pertama
26
Chapter 26 | Sugar Daddy?
27
Chapter 27 | Memberitahu Sahabat
28
Chapter 28 | Benar-Benar Diblokir?
29
Chapter 29 | Belanja Banyak
30
Chapter 30 | Berkenalan
31
Chapter 31 | Kata- kata Chio Yang Menyakitkan
32
Chapter 32 | Pembelaan Kalila
33
Chapter 33 | Pilihan Untuk Ineisha
34
Chapter 34 | Bubur Buatan Isvara
35
Chapter 35 | Pujian Javas
36
Chapter 36 | Tersebar
37
Chapter 37 | Ulah Ineisha
38
Chapter 38 | Membuat Kekacauan
39
Chapter 39 | Teror
40
Chapter 40 | Berkat Tiana
41
Chapter 41 | 10M
42
Chapter 42 | Permintaan Maaf
43
Chapter 43 | Hukuman Untuk Pembully
44
Chapter 44 | Perbedaan Yang Mencolok
45
Chapter 45 | Resepsi
46
Chapter 46 | Resepsi 2
47
Chapter 47 | Adik Ipar?
48
Chapter 48 | Anak?
49
Chapter 49 | Selamanya ?
50
Chapter 50 | Main Di Kamar Javas
51
Chapter 51 | Afsheen Menangis
52
Chapter 52 | Ancaman Chio
53
Chapter 53 | Rumah Kamu Juga
54
Chapter 54 | Salah Paham Lagi
55
Chapter 55 | Chilla Terkejut
56
Chapter 56 | Pembelaan Javas
57
Chapter 57 | Memberi Pengertian
58
Chapter 58 | Jangan Kaya Mama
59
Chapter 59 | Namanya Ineisha
60
Chapter 60 | Terkurung
61
Chapter 61 | Menyalahkan Isvara
62
Chapter 62 | Aku Nggak Minta Tuh
63
Chapter 63 | Lupa Punya Istri
64
Chapter 64 | Tuduhan Ineisha
65
Chapter 65 | Racauan Chio
66
Chapter 66 | Firasat Semua Orang
67
Chapter 67 | Apartemen Siapa?
68
Chapter 68 | Berhasil
69
Chapter 69 | Adik atau Sahabat?
70
Chapter 70 | Penculikan
71
Chapter 71 | Tertembak
72
Chapter 72 | Dimana Isvara ?
73
Chapter 73 | Penyesalan Dion
74
Chapter 74 | Kekhawatiran Semua Orang
75
Chapter 75 | Polisi?
76
Chapter 76 | Kemarahan Dion
77
Chapter 77 | Dendam
78
Chapter 78 | Dendam 2
79
Chapter 79 | Membongkar Semuanya
80
Chapter 80 | Kembali Ke Luar Negri
81
Season Dua?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!