- Rahasia di Balik Senyum

Mentari pagi kembali menyapa Kota Bandung, kali ini dengan langit yang lebih cerah. Lusi, dengan semangat yang membuncah, bangun lebih pagi dari biasanya.

Hari ini adalah hari yang spesial baginya; presentasi proyek desain interior pertamanya di kampus. Ia telah menghabiskan berminggu-minggu untuk mengerjakannya, merancang desain kafe bernuansa modern minimalis dengan sentuhan tradisional Sunda yang unik. Ia yakin proyek ini akan menjadi batu loncatan menuju kesuksesannya sebagai desainer interior.

Setelah mandi dan berpakaian rapi, Lusi turun ke lantai bawah. Ibu Ani sudah menyiapkan sarapan—nasi uduk dengan lauk pauk lengkap—hidangan favorit Lusi. Aroma wangi rempah-rempah memenuhi ruangan, menambah semangat Lusi. Pak Budi, seperti biasanya, sudah duduk di meja makan, menikmati secangkir kopi hitam pahit.

"Pagi, Papa! Pagi, Mama!" sapa Lusi ceria, mencium pipi kedua orangtuanya.

"Pagi, sayang," jawab Ibu Ani, tersenyum hangat.

"Sarapan sudah siap. Jangan lupa makan banyak, nanti lemas kalau presentasi."

"Iya, Ma," jawab Lusi, sambil mengambil tempat duduk di meja makan.

Ia menikmati sarapannya dengan lahap, sesekali bercerita tentang desain kafe yang akan dipresentasikannya. Ibu Ani mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan pujian dan semangat.

Namun, Pak Budi hanya mendengarkan dengan setengah hati. Ia tampak gelisah, sesekali melirik jam tangannya. Wajahnya terlihat tegang, berbeda dari biasanya. Lusi memperhatikan ayahnya, sedikit khawatir.

"Papa, kau kenapa, sih? Dari tadi terlihat gelisah sekali," tanya Lusi, suaranya lembut.

Pak Budi meletakkan sendoknya, mencoba untuk tersenyum. "Tidak apa-apa, sayang. Hanya sedikit lelah saja." Ia berusaha untuk menyembunyikan kekhawatirannya, namun Lusi tetap curiga.

Setelah sarapan, Lusi bergegas ke kampus. Ia bertemu dengan teman-temannya, Rina dan Dinda, yang juga sedang mempersiapkan presentasi proyek mereka. Mereka bertiga berbagi cerita dan saling menyemangati. Lusi bercerita tentang desain kafenya, mendapatkan pujian dari kedua temannya. Ia merasa lebih percaya diri.

Sepanjang hari, Lusi fokus pada presentasinya. Ia berlatih di depan cermin, mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan dosen. Ia merasa sedikit tegang, namun juga sangat bersemangat. Ia ingin memberikan yang terbaik.

Sore harinya, Lusi kembali ke rumah. Ia merasa lelah, namun juga puas karena presentasinya berjalan lancar. Ia mendapatkan pujian dari dosen dan teman-temannya. Ia bercerita kepada Ibu Ani tentang presentasinya, mendapatkan pelukan hangat dari ibunya.

Namun, Pak Budi masih terlihat gelisah. Ia duduk di ruang tamu, melihat-lihat beberapa dokumen penting. Wajahnya terlihat semakin tegang. Lusi kembali khawatir.

"Papa, ada apa sebenarnya? Kau bisa cerita padaku," tanya Lusi, suaranya lembut. Ia duduk di samping ayahnya, mencoba untuk menenangkannya.

Pak Budi menghela napas panjang. Ia menatap Lusi dengan mata berkaca-kaca. "Sayang, Papa… Papa sedang mengalami kesulitan keuangan." Ia akhirnya mengakui masalah yang selama ini disembunyikannya.

Lusi tertegun. Ia tidak menyangka ayahnya sedang mengalami masalah sebesar ini. Ia selalu melihat ayahnya sebagai sosok yang sukses dan tangguh. Ia bertanya-tanya bagaimana masalah ini bisa terjadi.

Pak Budi menjelaskan bahwa bisnis ekspor impornya mengalami kerugian besar. Ia telah berusaha untuk mengatasi masalah ini, namun semuanya sia-sia. Ia merasa sangat terbebani dan putus asa. Ia takut masalah ini akan berdampak buruk pada keluarganya.

Lusi mendengarkan dengan sabar. Ia mencoba untuk menenangkan ayahnya. Ia mengatakan bahwa mereka akan menghadapi masalah ini bersama-sama. Ia memeluk ayahnya, memberikan dukungan dan semangat.

"Jangan khawatir, Pa. Kita akan menghadapi ini bersama-sama. Kita akan mencari solusi terbaik," kata Lusi, suaranya penuh keyakinan. Ia merasa harus menjadi lebih kuat untuk keluarganya.

Mimpi-mimpinya sebagai desainer interior tetap ada, namun kini ia juga harus memikirkan bagaimana cara membantu keluarganya keluar dari kesulitan keuangan yang sedang mereka hadapi.

Kehangatan keluarga yang selalu ia rasakan kini dibayangi oleh kekhawatiran akan masa depan. Senyum dan canda tawa yang selalu menghiasi hari-harinya kini sedikit tergantikan oleh beban tanggung jawab yang baru saja ia sadari. Ia bertekad untuk tetap tegar, untuk tetap berjuang demi keluarganya, demi mempertahankan kebahagiaan yang selama ini mereka jaga bersama.

Episodes
1 - Bayang-Bayang Hutang
2 - Rahasia di Balik Senyum
3 - Penolakan demi Penolakan
4 - 24 Jam
5 - Jaminan
6 - Pilihan Sulit
7 - Permohonan yang Sia-Sia
8 - Pengorbanan
9 - Kemewahan yang Dingin
10 - Kebebasan Semu
11 - Sisi Lain Rangga
12 - Kisah Masa Lalu
13 - Perubahan Kecil
14 - Jarak yang Mencair
15 - Memecahkan Teka-Teki Angka
16 - Hati yang Terbuka
17 - Lebih Dekat Setelah Perdebatan
18 - Jarak dan Kedekatan
19 - Rencana yang Matang
20 - Restu Ibu
21 - Bulan Madu di Pulau Dewata
22 - Tingkah Lucu Pasangan Baru
23 - Operasi Rak Buku & Bencana Kue Ulang Tahun
24 - Kejutan Manis & Tes Kehamilan
25 Pengaturan di Rumah Pak Rangga
26 Episode 2: Keadaan yang Menyiksa
27 Episode 3: Interaksi dengan Pak Rangga
28 Episode 4: Lingkungan yang Mencekam
29 Episode 5: Menghadapi Konflik
30 Episode 6: Tugas yang Menantang
31 Episode 7: Proyek Penyelamat
32 Episode 8: Tanda-Tanda Perhatian
33 Episode 9: Membangun Kedekatan
34 Episode 10: Acara Perusahaan
35 Episode 11: Dukungan di Saat Sulit
36 Episode 12 : Menghadapi Perasaan
37 Episode 13: Terjebak dalam Situasi Mendesak
38 Episode 14: Pilihan yang Sulit
39 Episode 15: Persaingan yang Memanas
40 Episode 16: Kejutan Manis
41 Episode 5: Pembatasan Kebebasan
42 Episode 6: Hubungan yang Semakin Rumit
43 Episode 7: Rencana Pelarian yang Gagal
44 Episode 8: Penyelidikan Rahasia
45 Episode 9: Puncak Ketegangan
46 Episode 10: Pertaruhan Besar
47 Episode 11: Kondisi Rumah yang Mencekam
48 Episode 12: Pengawasan Ketat
49 Episode 13: Momen Rentan
50 Episode 14: Ketegangan Emosional dengan Pak Rangga
51 Episode 15: Menyembunyikan Kebenaran
52 Episode 16: Pertemuan Tak Terduga
53 Episode 17: Bingung antara Cinta dan Kebencian
54 Episode 18: Rencana Pelarian yang Gagal
55 Episode 19 : Kesepian yang Meningkat
56 Episode 20: Aliansi dengan Asisten
57 Episode 21: Penyelidikan Pribadi Pak Rangga:
58 Episode 22: Pertemuan dengan Pihak Berwenang:
59 Episode 23: Titik Balik dalam Hubungan dengan Pak Rangga:
60 Episode 24: Bersiap untuk Mempermainkan Pak Rangga
61 Episode 25: Keputusan yang Menyakitkan:
62 Episode 26: Tantangan yang Tidak Terduga
63 Episode 27: Konflik Batinnya Semakin Dalam
64 Episode 28: Perkembangan Bisnis yang Rumit
65 Episode 29 : Kesempatan yang Terbuka Lebar
66 Episode 30: Tantangan Moralis dan Etis
67 Episode 31: Pak Rangga Menyadari Perubahan
68 Episode 32: Penyelidikan yang Mendalam:
69 Episode 33: Pak Rangga Menguji Loyalitas Felicia:
70 Episode 34: Pak Rangga Terus Mempengaruhi:
71 Episode 35: Membongkar Sistem yang Lebih Besar
72 Episode 40: Pertaruhan Nyawa
73 Episode 37: Konfrontasi dengan Pak Rangga:
74 Episode 38: Penyusupan yang Berisiko:
75 Episode 39: Cahaya Kebenaran:
76 Episode 40: Pak Rangga Mengungkapkan Motifnya
77 Episode 41: Menghadapi Keputusan Hidup atau Mati
78 Episode 42: Kekosongan yang Terungkap:
79 Episode 43' Bingung Antara Balas Dendam dan Cinta
Episodes

Updated 79 Episodes

1
- Bayang-Bayang Hutang
2
- Rahasia di Balik Senyum
3
- Penolakan demi Penolakan
4
- 24 Jam
5
- Jaminan
6
- Pilihan Sulit
7
- Permohonan yang Sia-Sia
8
- Pengorbanan
9
- Kemewahan yang Dingin
10
- Kebebasan Semu
11
- Sisi Lain Rangga
12
- Kisah Masa Lalu
13
- Perubahan Kecil
14
- Jarak yang Mencair
15
- Memecahkan Teka-Teki Angka
16
- Hati yang Terbuka
17
- Lebih Dekat Setelah Perdebatan
18
- Jarak dan Kedekatan
19
- Rencana yang Matang
20
- Restu Ibu
21
- Bulan Madu di Pulau Dewata
22
- Tingkah Lucu Pasangan Baru
23
- Operasi Rak Buku & Bencana Kue Ulang Tahun
24
- Kejutan Manis & Tes Kehamilan
25
Pengaturan di Rumah Pak Rangga
26
Episode 2: Keadaan yang Menyiksa
27
Episode 3: Interaksi dengan Pak Rangga
28
Episode 4: Lingkungan yang Mencekam
29
Episode 5: Menghadapi Konflik
30
Episode 6: Tugas yang Menantang
31
Episode 7: Proyek Penyelamat
32
Episode 8: Tanda-Tanda Perhatian
33
Episode 9: Membangun Kedekatan
34
Episode 10: Acara Perusahaan
35
Episode 11: Dukungan di Saat Sulit
36
Episode 12 : Menghadapi Perasaan
37
Episode 13: Terjebak dalam Situasi Mendesak
38
Episode 14: Pilihan yang Sulit
39
Episode 15: Persaingan yang Memanas
40
Episode 16: Kejutan Manis
41
Episode 5: Pembatasan Kebebasan
42
Episode 6: Hubungan yang Semakin Rumit
43
Episode 7: Rencana Pelarian yang Gagal
44
Episode 8: Penyelidikan Rahasia
45
Episode 9: Puncak Ketegangan
46
Episode 10: Pertaruhan Besar
47
Episode 11: Kondisi Rumah yang Mencekam
48
Episode 12: Pengawasan Ketat
49
Episode 13: Momen Rentan
50
Episode 14: Ketegangan Emosional dengan Pak Rangga
51
Episode 15: Menyembunyikan Kebenaran
52
Episode 16: Pertemuan Tak Terduga
53
Episode 17: Bingung antara Cinta dan Kebencian
54
Episode 18: Rencana Pelarian yang Gagal
55
Episode 19 : Kesepian yang Meningkat
56
Episode 20: Aliansi dengan Asisten
57
Episode 21: Penyelidikan Pribadi Pak Rangga:
58
Episode 22: Pertemuan dengan Pihak Berwenang:
59
Episode 23: Titik Balik dalam Hubungan dengan Pak Rangga:
60
Episode 24: Bersiap untuk Mempermainkan Pak Rangga
61
Episode 25: Keputusan yang Menyakitkan:
62
Episode 26: Tantangan yang Tidak Terduga
63
Episode 27: Konflik Batinnya Semakin Dalam
64
Episode 28: Perkembangan Bisnis yang Rumit
65
Episode 29 : Kesempatan yang Terbuka Lebar
66
Episode 30: Tantangan Moralis dan Etis
67
Episode 31: Pak Rangga Menyadari Perubahan
68
Episode 32: Penyelidikan yang Mendalam:
69
Episode 33: Pak Rangga Menguji Loyalitas Felicia:
70
Episode 34: Pak Rangga Terus Mempengaruhi:
71
Episode 35: Membongkar Sistem yang Lebih Besar
72
Episode 40: Pertaruhan Nyawa
73
Episode 37: Konfrontasi dengan Pak Rangga:
74
Episode 38: Penyusupan yang Berisiko:
75
Episode 39: Cahaya Kebenaran:
76
Episode 40: Pak Rangga Mengungkapkan Motifnya
77
Episode 41: Menghadapi Keputusan Hidup atau Mati
78
Episode 42: Kekosongan yang Terungkap:
79
Episode 43' Bingung Antara Balas Dendam dan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!