Rupanya Mama Hamil Anak Arman

Rupanya Mama Hamil Anak Arman

Keheningan menyelimuti rumah itu. Setelah kejadian di ruang tamu, Nisa merasa terombang-ambing antara amarah, kecewa, dan kebingungan yang luar biasa. Ia memilih untuk keluar dari rumah, meninggalkan kedua orang yang selama ini ia percayai, untuk merenung dan mencoba memahami apa yang baru saja terjadi.

Namun, takdir sepertinya ingin membawa Nisa kembali ke kenyataan dengan cara yang lebih mengejutkan. Keesokan harinya, Nisa kembali ke rumah dengan langkah yang berat, mencoba menghadapi kenyataan yang baru ia temui. Pintu rumah masih terbuka, dan saat ia masuk, ia mendapati Maya sedang duduk di ruang tamu dengan wajah yang murung, tampak lebih rapuh dari sebelumnya.

"Nisa," suara Maya terdengar pelan, penuh rasa cemas. "Ada sesuatu yang perlu Mama katakan padamu."

Nisa berhenti sejenak, memandang wajah ibunya yang tampak seperti kehilangan arah. "Apa lagi, Mama? Apa lagi yang masih perlu Mama katakan setelah semuanya yang sudah terjadi?" Nisa berbicara dengan nada datar, tetapi rasa sakit itu begitu jelas tergambar di wajahnya.

Maya menggigit bibir, ragu untuk mengungkapkan apa yang seharusnya sudah lama ia ungkapkan. "Aku... Aku hamil, Nisa. Hamil anak Arman."

Seketika dunia Nisa terasa berputar. Ia tidak bisa langsung mencerna kata-kata ibunya. Hamil? Anak Arman? Suara itu terasa samar, seolah-olah datang dari kejauhan. Jantungnya berdetak lebih kencang, dan matanya mulai berkaca-kaca. "Apa? Apa yang Mama katakan?" suara Nisa pecah, tidak bisa menahan rasa sakit dan kebingungannya.

Maya menundukkan kepala, wajahnya penuh penyesalan. "Aku tahu, ini semua terlalu berat untuk kamu. Tapi aku tidak bisa terus menyembunyikannya. Aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan ini. Arman dan aku... kami telah melakukan kesalahan yang sangat besar. Aku tahu, kamu pasti merasa sangat terluka."

Nisa merasa tubuhnya lemas, seakan tak mampu berdiri. Ia terdiam beberapa saat, mencoba memahami apa yang baru saja ia dengar. "Jadi, semua ini... bukan hanya pengkhianatan sekali. Ini lebih dari itu. Mama... Mama hamil anak Arman?" Tanya Nisa dengan suara tercekat.

Maya mengangguk pelan, matanya penuh air mata. "Ya, Nisa. Aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan semuanya. Semua ini terjadi begitu cepat, dan aku merasa sangat bingung dan terjebak dalam perasaanku sendiri. Aku tahu ini adalah kesalahan yang besar, dan aku sangat menyesal."

Nisa merasa hatinya hancur berkeping-keping. Tidak hanya karena pengkhianatan yang telah terjadi, tetapi juga karena kenyataan bahwa ibunya kini mengandung anak dari pria yang seharusnya menjadi ayahnya, suami ibunya. Semuanya terasa seperti mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan.

"Jadi, Mama memilih untuk hidup dalam kebohongan ini, dan sekarang aku harus menerima kenyataan bahwa aku akan punya adik dari Arman? Anak dari suamimu sendiri?" suara Nisa bergetar, namun ada kemarahan yang tersembunyi di balik kata-katanya. "Aku merasa sangat dihianati, Mama. Ini lebih dari sekadar pengkhianatan. Ini adalah segala yang aku takutkan—semuanya hancur."

Maya menangis, tak tahu lagi harus berkata apa. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya. Aku tahu ini sangat sulit untukmu, Nisa. Aku minta maaf dengan sepenuh hati. Aku sangat menyesal dan aku ingin kamu tahu bahwa aku berusaha untuk melakukan yang terbaik. Tapi kenyataannya, aku sudah terlalu jauh terjebak dalam hubungan ini."

Arman masuk ke ruang tamu dengan ekspresi yang penuh kekhawatiran. Melihat Nisa yang tampak sangat terpukul, ia tidak bisa menyembunyikan rasa bersalahnya. "Nisa, aku tahu aku telah melukai kamu dengan cara yang sangat buruk," kata Arman dengan suara pelan. "Aku... aku tidak tahu bagaimana harus memperbaiki semuanya, tetapi aku sangat menyesal. Aku minta maaf."

Namun, Nisa tidak bisa lagi mendengar kata-kata itu. Semuanya terasa terlalu banyak untuk diterima. Ia menatap Arman dengan tatapan dingin, seolah-olah pria itu adalah orang asing. "Kamu... kamu yang membuat semuanya hancur, Arman. Kamu yang membuat hidupku berantakan. Sekarang, kamu bahkan akan menjadi ayah dari adik tiriku sendiri?" suaranya hampir tak terdengar, namun penuh dengan kepahitan.

Maya meraih tangan Nisa, berusaha menenangkannya. "Nisa, tolong dengarkan Mama. Aku tahu ini sangat berat. Tetapi aku minta kamu untuk memberi kesempatan, untuk tidak membuat keputusan terburu-buru."

"Tidak, Mama," jawab Nisa dengan suara tegas. "Aku tidak bisa lagi menerima semua ini. Kamu tidak hanya mengkhianatiku sekali, tetapi sekarang kamu membawa semua ini lebih jauh lagi. Aku tidak tahu apakah aku bisa memaafkan Mama, atau bahkan melihat Arman lagi. Aku merasa seperti aku sudah kehilangan segalanya."

Dengan langkah yang berat, Nisa berbalik dan berjalan keluar dari rumah, meninggalkan Maya dan Arman yang saling bertatapan penuh kekhawatiran. Namun, tidak ada kata-kata yang bisa menghapus luka yang kini terasa semakin dalam di hati Nisa. Dunia yang ia kenal kini hancur lebur, dan ia merasa terjebak dalam kegelapan yang tak bisa ia hindari.

Sambil berjalan jauh dari rumah itu, Nisa merenung. Apakah ini akhir dari segalanya? Apakah ia akan pernah bisa menerima kenyataan pahit ini? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawab, tetapi satu hal yang pasti—hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Episodes
1 Bab1. Awal Pertemuan
2 Bab2. Kesepian Yang Menyiksa
3 Bab3. Awal Kedekatan
4 Bab4. Pandangan Yang Salah
5 Bab 5. Godaan Halus
6 Bab 6. Rahasia Yang Dimulai
7 Hubungan Gelap
8 Kecurigaan Anissa
9 Semakin Curiga
10 Luka Tak Berdarah
11 Kenapa Mama Tega
12 Apakah Aku Bukan Anak Kandung Mama
13 Percayalah, Kau Anak Kandungku
14 Permintaan Maaf Maya Dan Arman
15 Ikhlas Memaafkan
16 Mama Dan Arman Berselingkuh Kembali
17 Rupanya Mama Hamil Anak Arman
18 Ingin Bercerai
19 Arman Tak Ingin Bercerai
20 Mama Meminta Arman Untuk Menikahinya
21 Akhirnya Resmi Bercerai
22 Anissa Pergi Dari Rumah
23 Anissa Tinggal Di Desa
24 Arman Dan Mama Menikah Sirih
25 Mendesak Menikah Secara Resmi
26 Mama Dan Arman Menikah Secara Resmi
27 Cibiran Tetangga
28 Maya Bertikai Dengan Ibu-ibu Julid
29 Maya Ngidam, Arman Sibuk Bekerja
30 Arman Tugas Keluar Kota Meninggalkan Maya Sendiri
31 Arman Berkenalan Dengan Sonya
32 Arman Dan Sonya Menghabiskan Waktu Berdua
33 Maya Digoda Oleh Pemuda Tampan Tetangganya
34 Maya Tak Mau Selingkuh
35 Akhirnya Arman Pulang
36 Ketika Sedang Bersama Sonya Menghubungi
37 Sonya Datang Ke Rumah
38 Arman Mulai Tergoda
39 Arman Selingkuh
40 Maya Melabrak Sonya
41 Anissa Menghubungi Mama
42 Pertemuan Mama Dan Anissa
43 Arman Dan Maya Bertengkar
44 Arman Pergi Dari Rumah
45 Mungkin Ini Karma Maya
46 Sonya Yang Licik
47 Sonya Ternyata Masa Lalu Arman
48 Arman Kembali Ke Rumah
49 Sonya Ke Rumah Arman
50 Sonya Ke Rumah Arman
51 Kebohongan Sonya
52 Maya Kecewa
53 Hampir Keguguran
54 Anissa Menemani Mama Melahirkan
55 Anissa Berkenalan Dengan Dokter
56 Arman Di Sekap Sonya
57 Arman Pulang Ke Rumah
58 Sonya Masuk Penjara
59 Cemoohan Tetangga
60 Apakah Semua Ini Karna Dosa Masa Lalu?
61 Memutuskan Berpisah
62 Anissa Sudah Memaafkan
63 Anissa Menikah Dengan Guru Di Desa
64 Tamat
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab1. Awal Pertemuan
2
Bab2. Kesepian Yang Menyiksa
3
Bab3. Awal Kedekatan
4
Bab4. Pandangan Yang Salah
5
Bab 5. Godaan Halus
6
Bab 6. Rahasia Yang Dimulai
7
Hubungan Gelap
8
Kecurigaan Anissa
9
Semakin Curiga
10
Luka Tak Berdarah
11
Kenapa Mama Tega
12
Apakah Aku Bukan Anak Kandung Mama
13
Percayalah, Kau Anak Kandungku
14
Permintaan Maaf Maya Dan Arman
15
Ikhlas Memaafkan
16
Mama Dan Arman Berselingkuh Kembali
17
Rupanya Mama Hamil Anak Arman
18
Ingin Bercerai
19
Arman Tak Ingin Bercerai
20
Mama Meminta Arman Untuk Menikahinya
21
Akhirnya Resmi Bercerai
22
Anissa Pergi Dari Rumah
23
Anissa Tinggal Di Desa
24
Arman Dan Mama Menikah Sirih
25
Mendesak Menikah Secara Resmi
26
Mama Dan Arman Menikah Secara Resmi
27
Cibiran Tetangga
28
Maya Bertikai Dengan Ibu-ibu Julid
29
Maya Ngidam, Arman Sibuk Bekerja
30
Arman Tugas Keluar Kota Meninggalkan Maya Sendiri
31
Arman Berkenalan Dengan Sonya
32
Arman Dan Sonya Menghabiskan Waktu Berdua
33
Maya Digoda Oleh Pemuda Tampan Tetangganya
34
Maya Tak Mau Selingkuh
35
Akhirnya Arman Pulang
36
Ketika Sedang Bersama Sonya Menghubungi
37
Sonya Datang Ke Rumah
38
Arman Mulai Tergoda
39
Arman Selingkuh
40
Maya Melabrak Sonya
41
Anissa Menghubungi Mama
42
Pertemuan Mama Dan Anissa
43
Arman Dan Maya Bertengkar
44
Arman Pergi Dari Rumah
45
Mungkin Ini Karma Maya
46
Sonya Yang Licik
47
Sonya Ternyata Masa Lalu Arman
48
Arman Kembali Ke Rumah
49
Sonya Ke Rumah Arman
50
Sonya Ke Rumah Arman
51
Kebohongan Sonya
52
Maya Kecewa
53
Hampir Keguguran
54
Anissa Menemani Mama Melahirkan
55
Anissa Berkenalan Dengan Dokter
56
Arman Di Sekap Sonya
57
Arman Pulang Ke Rumah
58
Sonya Masuk Penjara
59
Cemoohan Tetangga
60
Apakah Semua Ini Karna Dosa Masa Lalu?
61
Memutuskan Berpisah
62
Anissa Sudah Memaafkan
63
Anissa Menikah Dengan Guru Di Desa
64
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!