Kenapa Mama Tega

Kenapa Mama Tega?

Hari-hari berlalu dalam keheningan yang memuncak di rumah mereka. Nisa merasa semakin terasingkan, seperti dirinya bukan bagian dari keluarga ini lagi. Semua yang pernah terasa indah, yang dulu dipenuhi dengan tawa dan kebersamaan, kini berubah menjadi sekumpulan kenangan pahit yang menggerogoti hatinya. Namun, ada satu pertanyaan yang terus menghantui pikirannya, membuatnya tak bisa tidur atau berfikir jernih: Kenapa Mama tega melakukan ini padaku?

Pagi itu, setelah beberapa hari menghindari percakapan dengan Maya dan Arman, Nisa memutuskan untuk menghadapi ibunya. Hatinya penuh amarah, kesedihan, dan kebingungan. Ia merasa tidak bisa lagi menutup mata terhadap kenyataan ini. Selama ini, ia selalu menganggap ibunya sebagai sosok yang penuh kasih, yang selalu memberikan dukungan tak terbatas. Tetapi kenyataan yang ia hadapi kini begitu menyakitkan.

Maya sedang duduk di ruang tamu, menatap kosong ke luar jendela. Wajahnya tampak lelah, dan meskipun ia berusaha untuk tersenyum, senyum itu tampak dipaksakan. Maya tahu apa yang akan datang—dan ia sudah bersiap untuk menanggung akibat dari tindakannya. Nisa berdiri di ambang pintu, mengamati ibunya dengan hati yang bergejolak.

"Mama," suara Nisa bergetar, tapi ia berusaha keras untuk tetap tenang. "Kenapa Mama tega? Kenapa Mama bisa melakukan ini padaku? Padahal, aku selalu mengandalkan Mama. Kita selalu bersama, Mama. Kenapa Mama harus melukai aku seperti ini?"

Maya menundukkan kepala, wajahnya penuh penyesalan. Ia tahu bahwa tidak ada kata-kata yang bisa menghapus rasa sakit yang telah ia timbulkan pada putrinya. "Nisa..." Maya memulai dengan suara lembut. "Aku tidak pernah berniat untuk menyakiti perasaanmu. Ini semua terjadi begitu cepat, aku tidak tahu bagaimana aku bisa terjebak seperti ini."

Nisa merasa hatinya semakin hancur mendengar penjelasan itu. "Begitu cepat? Mama bercanda apa? Mama bercinta dengan suami aku, Mama! Suami yang seharusnya jadi pendamping aku, bukan orang yang Mama dekati. Kenapa Mama tidak berbicara padaku? Kenapa Mama tidak memberitahuku kalau Mama merasa kesepian, merasa terluka? Aku selalu ada untuk Mama!" Suara Nisa semakin tinggi, penuh dengan air mata dan rasa sakit yang tak terbendung.

Maya terdiam, tak mampu menjawab. Ia merasa seperti dunia ini runtuh, dan semua yang ia lakukan tidak bisa diperbaiki. "Aku tidak tahu harus berkata apa, Nisa. Aku sudah berusaha menjauh, tetapi perasaan itu muncul begitu saja. Aku tidak bisa mengontrolnya, aku terlalu egois," katanya dengan suara serak, hampir tidak terdengar.

Nisa merasa tubuhnya gemetar. "Mama... kenapa Mama tega? Kenapa Mama bisa tega menyakitiku seperti ini?" tanyanya lagi, kali ini dengan suara yang begitu putus asa.

Maya akhirnya mengangkat wajahnya, matanya berkaca-kaca. "Nisa... Aku tahu aku salah. Aku tahu apa yang aku lakukan itu tidak bisa dimaafkan. Tapi, tolong jangan anggap aku ibu yang tidak mencintaimu. Aku tetap mencintaimu, meskipun aku telah berbuat salah."

Air mata Nisa semakin deras. "Aku... aku tidak tahu bagaimana cara memaafkan Mama," ujarnya dengan suara penuh keputusasaan. "Aku tidak tahu apakah kita masih bisa kembali seperti dulu. Semua kepercayaan yang aku berikan... hancur begitu saja."

Maya menangis tersedu-sedu. "Aku tidak tahu bagaimana memperbaiki semuanya, Nisa. Aku sangat menyesal. Aku ingin semuanya kembali seperti dulu, tapi aku tahu itu tidak mungkin."

Nisa terdiam, mencoba mencerna semuanya. Sakitnya terlalu dalam untuk bisa dijelaskan dengan kata-kata. Luka yang ditinggalkan oleh perbuatan Maya tidak akan mudah hilang. Ia ingin menangis sekeras-kerasnya, namun entah kenapa, ia merasa tidak ada gunanya lagi. Air mata itu tak akan mengembalikan semuanya.

"Mama, aku tidak tahu apakah aku bisa memaafkan Mama," kata Nisa akhirnya, suaranya hampir tak terdengar. "Aku tidak tahu apakah kita masih bisa memperbaiki hubungan ini. Semua yang aku percayai tentang keluarga kita, tentang Mama, kini terasa hampa."

Maya menatap Nisa dengan penuh penyesalan, tetapi ia tahu bahwa kata-kata permintaan maaf tidak akan cukup untuk menyembuhkan luka itu. "Aku tahu, Nisa. Aku tahu kamu membutuhkan waktu. Aku tidak akan memaksamu untuk memaafkanku. Aku hanya berharap, pada suatu saat nanti, kamu bisa melihat betapa menyesalnya aku."

Nisa tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia merasa terlalu hancur untuk bisa memberi jawaban. Ia tahu bahwa perjalanan untuk bisa memaafkan akan sangat panjang, dan mungkin tidak akan pernah tercapai. Tapi yang lebih penting sekarang adalah menerima kenyataan bahwa hubungan yang pernah begitu erat itu, kini telah berubah menjadi serpihan-serpihan yang tidak bisa lagi disatukan.

Nisa berbalik dan pergi meninggalkan ruang tamu, meninggalkan Maya yang masih terisak-isak. Sesampainya di kamarnya, Nisa menutup pintu dengan perlahan, seolah ingin mengurung dirinya dari kenyataan yang terlalu pahit untuk diterima.

Di balik pintu itu, Nisa menatap kosong ke dinding. Air matanya mengalir deras, namun tidak ada lagi rasa kebahagiaan, tidak ada lagi kedamaian. Semua itu telah hancur bersama dengan kepercayaan yang ia miliki kepada ibunya. Ia tahu, luka ini akan sulit sembuh, mungkin bahkan tidak akan pernah sembuh sepenuhnya.

Tapi, satu hal yang Nisa tahu pasti: ia harus melanjutkan hidupnya. Meskipun terluka, meskipun dikhianati, ia harus menemukan cara untuk melanjutkan perjalanan hidupnya.

Episodes
1 Bab1. Awal Pertemuan
2 Bab2. Kesepian Yang Menyiksa
3 Bab3. Awal Kedekatan
4 Bab4. Pandangan Yang Salah
5 Bab 5. Godaan Halus
6 Bab 6. Rahasia Yang Dimulai
7 Hubungan Gelap
8 Kecurigaan Anissa
9 Semakin Curiga
10 Luka Tak Berdarah
11 Kenapa Mama Tega
12 Apakah Aku Bukan Anak Kandung Mama
13 Percayalah, Kau Anak Kandungku
14 Permintaan Maaf Maya Dan Arman
15 Ikhlas Memaafkan
16 Mama Dan Arman Berselingkuh Kembali
17 Rupanya Mama Hamil Anak Arman
18 Ingin Bercerai
19 Arman Tak Ingin Bercerai
20 Mama Meminta Arman Untuk Menikahinya
21 Akhirnya Resmi Bercerai
22 Anissa Pergi Dari Rumah
23 Anissa Tinggal Di Desa
24 Arman Dan Mama Menikah Sirih
25 Mendesak Menikah Secara Resmi
26 Mama Dan Arman Menikah Secara Resmi
27 Cibiran Tetangga
28 Maya Bertikai Dengan Ibu-ibu Julid
29 Maya Ngidam, Arman Sibuk Bekerja
30 Arman Tugas Keluar Kota Meninggalkan Maya Sendiri
31 Arman Berkenalan Dengan Sonya
32 Arman Dan Sonya Menghabiskan Waktu Berdua
33 Maya Digoda Oleh Pemuda Tampan Tetangganya
34 Maya Tak Mau Selingkuh
35 Akhirnya Arman Pulang
36 Ketika Sedang Bersama Sonya Menghubungi
37 Sonya Datang Ke Rumah
38 Arman Mulai Tergoda
39 Arman Selingkuh
40 Maya Melabrak Sonya
41 Anissa Menghubungi Mama
42 Pertemuan Mama Dan Anissa
43 Arman Dan Maya Bertengkar
44 Arman Pergi Dari Rumah
45 Mungkin Ini Karma Maya
46 Sonya Yang Licik
47 Sonya Ternyata Masa Lalu Arman
48 Arman Kembali Ke Rumah
49 Sonya Ke Rumah Arman
50 Sonya Ke Rumah Arman
51 Kebohongan Sonya
52 Maya Kecewa
53 Hampir Keguguran
54 Anissa Menemani Mama Melahirkan
55 Anissa Berkenalan Dengan Dokter
56 Arman Di Sekap Sonya
57 Arman Pulang Ke Rumah
58 Sonya Masuk Penjara
59 Cemoohan Tetangga
60 Apakah Semua Ini Karna Dosa Masa Lalu?
61 Memutuskan Berpisah
62 Anissa Sudah Memaafkan
63 Anissa Menikah Dengan Guru Di Desa
64 Tamat
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab1. Awal Pertemuan
2
Bab2. Kesepian Yang Menyiksa
3
Bab3. Awal Kedekatan
4
Bab4. Pandangan Yang Salah
5
Bab 5. Godaan Halus
6
Bab 6. Rahasia Yang Dimulai
7
Hubungan Gelap
8
Kecurigaan Anissa
9
Semakin Curiga
10
Luka Tak Berdarah
11
Kenapa Mama Tega
12
Apakah Aku Bukan Anak Kandung Mama
13
Percayalah, Kau Anak Kandungku
14
Permintaan Maaf Maya Dan Arman
15
Ikhlas Memaafkan
16
Mama Dan Arman Berselingkuh Kembali
17
Rupanya Mama Hamil Anak Arman
18
Ingin Bercerai
19
Arman Tak Ingin Bercerai
20
Mama Meminta Arman Untuk Menikahinya
21
Akhirnya Resmi Bercerai
22
Anissa Pergi Dari Rumah
23
Anissa Tinggal Di Desa
24
Arman Dan Mama Menikah Sirih
25
Mendesak Menikah Secara Resmi
26
Mama Dan Arman Menikah Secara Resmi
27
Cibiran Tetangga
28
Maya Bertikai Dengan Ibu-ibu Julid
29
Maya Ngidam, Arman Sibuk Bekerja
30
Arman Tugas Keluar Kota Meninggalkan Maya Sendiri
31
Arman Berkenalan Dengan Sonya
32
Arman Dan Sonya Menghabiskan Waktu Berdua
33
Maya Digoda Oleh Pemuda Tampan Tetangganya
34
Maya Tak Mau Selingkuh
35
Akhirnya Arman Pulang
36
Ketika Sedang Bersama Sonya Menghubungi
37
Sonya Datang Ke Rumah
38
Arman Mulai Tergoda
39
Arman Selingkuh
40
Maya Melabrak Sonya
41
Anissa Menghubungi Mama
42
Pertemuan Mama Dan Anissa
43
Arman Dan Maya Bertengkar
44
Arman Pergi Dari Rumah
45
Mungkin Ini Karma Maya
46
Sonya Yang Licik
47
Sonya Ternyata Masa Lalu Arman
48
Arman Kembali Ke Rumah
49
Sonya Ke Rumah Arman
50
Sonya Ke Rumah Arman
51
Kebohongan Sonya
52
Maya Kecewa
53
Hampir Keguguran
54
Anissa Menemani Mama Melahirkan
55
Anissa Berkenalan Dengan Dokter
56
Arman Di Sekap Sonya
57
Arman Pulang Ke Rumah
58
Sonya Masuk Penjara
59
Cemoohan Tetangga
60
Apakah Semua Ini Karna Dosa Masa Lalu?
61
Memutuskan Berpisah
62
Anissa Sudah Memaafkan
63
Anissa Menikah Dengan Guru Di Desa
64
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!