Bab 13 Pesona Dean

Pria itu tersenyum sambil mendekati meja Lisa dan Sani. Lalu ia pun menarik kursi untuk duduk.

" Kak Dean boleh ikut gabungkan?" kata Dean.

" Ya silahkan kak, kok kak Dean bisa ada disini juga. Bukannya kakak harus mengajar anak anak les," kata Sani.

" Nanti jam 4 , sekalian ngajar kalian. Karna tadi kak Dean lagi ada urusan. Jadi ngajarnya yang jam sore sama malam," kata Dean. Sambil matanya melirik Lisa.

Sedangkan Lisa sesekali melihat kearah meja Mia. Yang membuat Sani menyenggol kaki Lisa dari bawah meja. Lalu menatap Sani seakan bertanya.

" Apa kalian sudah pesan," kata Dean.

" Sudah kak, tinggal menunggu di antar. Silah kan kalo kak Dean mau pesan ," kata Sani. Sedangkan Lisa hanya diam mendengarkan obrolan keduanya.

" Apa Lisa sudah paham soal yang kemaren," kata Dean.Mencari perhatian Lisa sambil melihat menu makanan yang akan ia pesan.

" Sudah kak, kok kak Dean sendiri," kata Lisa balik bertanya.

" Ya kak Dean memang masih jomblo, jadi pulang sendiri dari kampus. Apa de Lisa mau menemani kak Dean pulang. Biar ada teman ngobrol di mobil kakak," kata Dean mempromosikan dirinya yang lajang.

Deg....

Lisa langsung menatap Sani. Sedangkan Sani hanya tersenyum simpul. Karna tahu Kak Dean sedang mengoda temannya itu.

" Kalo gue ngak pake nolak Lis, sana kalo mau ikut," kata Sani.

" Eh..terimakasih banyak kak. Kita naik motor berdua kok. Pulangnya juga harus berdua. juga," jawab Lisa menolak sopan.

" Ya kak Dean mengerti. Tidak masalah kok. Kak Dean hanya menawarkan saja. Siapa tahu kalian mau," kata Dean menguji Lisa. Karna ingin tahu bagaimana sikap gadis itu

"Gadis pintar," kata Dean dalam hati. Seraya memberikan kertas pesanan pada pelayan. Untuk menu minuman dan makanannya. Dan tak lama pesanan Lisa dan Sani datang.

" Ini mba, silahkan," kata pelayan. Ketika sudah menata pesanan keduanya di meja.

" Terimakasih mba," kata Lisa.

" Kak, kita makan duluan ya. Lapar nih," kata Sani basa basi.

" Ya silahkan," kata Dean tersenyum.

" Maaf , kami duluan kak," kata Lisa

" Ya ngak apa apa, makan saja" kata Dean tersenyum pada Lisa. Sehingga membuat Lisa sedikit salah tingkah. Karna Dean terlihat memperhatikannya sedari tadi.

Dean yang melihat keduanya makan. Duduk tenang sambil memperhatikan Lisa yang makan dengan lahap. Entah mengapa Dean mulai tertarik dengan gadis di depannya itu. Yang pendiam dan manis, juga imut.

" Lumayan cantik, bisa gue ajak kencan," kata Dean dalam hati. Karna sejak pertama bertemu Lisa. Aura gadis SMA itu cukup menarik perhatiannya. .

" Lisa kita langsung ke tempat les,atau mau main main dulu?" kata Sani.

" Emang kita mau kemana? waktunya sudah mepet buat main San," jawab Lisa.

" Telat dikit ngak masalah, kita bisa selfie selfie di taman depan sana. Ngak apa apa kan kak ," kata Sani menatap Dean.

" Ngak masalah, kak Dean akan tunggu. Apa perlu kak Dean temani," kata Dean santai Sambil tangannya meraih tissue dan melipat lipatnya.

" Ngak perlu kak, kita cuma sebentar kok," kata Sani tersenyum. Menatap cowok keren di depan mereka.

Bagaimana tidak, Sani ingin sekali jalan jalan. Sebelum dirinya dan Lisa berpisah. Karna pastinya mereka akan jarang lagi bertemu.Jika nanti mereka lulus sekolah Karna mereka mengambil jurusan yang berbeda.

" Ya sudah hati hati, hari ini makanannya biar kak Dean yang bayar. Anggap saja kak Dean traktir kalian. Karna sudah menemani kak Dean makan," kata Dean.

" Hah serius kak, Lis...berarti uang yang buat traktir gue, bisa buat kita beli es krim sultan kan" bisik Sani pada Lisa

" Hmm...." kata Lisa mengangguk.

" Terimakasih kak, sudah mentraktir kita makan. Semoga kak Dean berlimpah rezeki," kata Lisa tersenyum.

" Sama sama" kata Dean tersenyum. Ketika seorang pelayan. Mengantar pesanan nya.," Terimakasih mba," kata Dean yang lalu dianggukan si pelayan.Setelah itu pelayan meninggalkan ketiganya makan siang.

*****************

Disisi lain Amar dan Zain sedang makan siang tidak jauh dari kantor Zain. Karna tadi Zain ingin bicara pada Amar

" Cepat atau lambat ia akan tahu mar, aku ingin kau mengatakannya. Sebelum Lisa tahu siapa dirimu. Aku tidak ingin dia bingung dengan semua ini," kata Zain menatap Amar.

" Aku sudah berjanji akan mengatakannya kan Zain.Tunggu lah sebulan lagi. Aku ingin menunggu Lisa selesai ujian," kata Amar

" Huh ...apa itu tidak terlalu lama Mar," kata Zain.

" Tidak Zain, aku akan menelpon ade nanti malam. Tolong jaga dia," kata Amar.

" Dia adikku, aku pasti akan menjaganya. Kau pikirkan saja dirimu. Apa kau tidak punya masalah pada mami dan papi. Aku harap kau bisa cepat beradaptasi dirumah. Biar mereka senang," kata Zain

" Itu pasti ," kata Amar yang mulai terbiasa dengan kehidupan barunya.

" Baguslah, tidak ada masalah bagi kita. Anggap saja kita ini bersaudara" kata Zain. Karna memang mereka tidak pernah tahu misteri takdir yang Allah inginkan.

" Ya , aku harap ade baik baik saja. Ajari dia belajar, bila kau punya waktu," kata Amar

" Ya.....aku tahu itu. Dan kau tak perlu. Khawatir. Aku tahu kewajibanku Mar. Lisa tanggung jawabku sekarang. Lepas ayah masih ada atau tidak ada. Aku adalah walinya yang kedua," kata Zain. Sambil menyesap orange jus nya.

" Ya ," kata Amar yang menghela nafas kasar. Sambil meminum air mineralnya. Lalu ia meneguknya sampai habis.

" Apa kau tidak ingin bekerja di kantor papi Mar?" tanya Zain.

" Entahlah, aku selesaikan dulu urusan ku di bengkel dan dikampus. Baru aku memikirkan yang lain," kata Amar.

" Terserah kau saja, tapi kau jangan lupa. Kantor itu warisan papi untukmu. Sebagai anak tunggalnya. Kau harus bisa melanjut kan usahanya," kata Zain.

" Lalu kau?" kata Amar menatap Zain lekat

" Aku tetap berstatus karyawan disana. Dan aku bersedia membantu mu. Lagi pula itu usaha papi dari nol. Cepat atau lambat, kau harus tetap menggantikannya," kata Zain

" Hmm....akan aku pikirkan," kata Amar.

" Ya sudah, aku akan kembali ke kantor pembayarannya masuk ketagihan ku. Jadi kau tidak perlu membayarnya," kata Zain bangkit dari tempat duduknya.

" Ok terimakasih, sampai ketemu lagi.," kata Amar ikut beranjak dari tempat duduknya. Lalu keduanya keluar bersama dari restoran mewah itu, menuju parkiran dan kendaraan masing masing. Amar yang masih memakai motornya. Lebih dulu pergi meninggalkan mobil Zain. Sedangkan Zain kembali ke kantornya.

****************

Di sisi lain Lisa dan Sani sedang asyik duduk di taman. Sambil menunggu waktu jam les mereka. Karna keduanya ingin menikmati masa bebas berduaan. Saat selesai ulangan harian. Agar tidak bete di rumah.

" Ya ampun seger banget rasanya Lis, apa lagi kita duduk menghadap jalan. Angin nya Sepoi sepoi sembari melihat lalu lintas di depan sana," kata Sani senang. Sambil menjilati es krim yang mereka beli.

" Ya lama kita ngak nongkrong. Sekali kali kita ajak anak anak juga," kata Lisa

" Nanti juga ada waktunya Lis, kita akan bikin acara pesta perpisahan," kata Sani.

" Dan Aku ingin kita cepat lulus dan cepat kuliah biar bisa nyari gebetan Lis. Tapi itu ... lihat bukannya itu motornya bang Amar !!" kata Sani menunjuk motor yang melaju pelan diantara kendaraan lain.

" Hah.. mana?" kata Lisa mengikuti arah motor yang di tunjuk Sani. Dan benar saja terlihat motor yang sangat Lisa kenal.

" Astaga...bukannya bang Amar keluar kota," kata Lisa.

" Hah keluar kota....ngapain bambang tampan ku itu keluar kota ," kata Sani.

" Sani...!!" kata Lisa.

" Ya ade ipar," kata Sani terkekeh. Membuat Lisa mendelik. Sambil bertanya tanya dalam hati. Siapa orang yang membawa motor abangnya itu.

Episodes
1 Bab 1 Curiga.
2 Bab 2 Pertemuan Dengan Teman Lama.
3 Bab 3 Kenyataan Yang Memilukan.
4 Bab 4 Wajah Sembab Bunda.
5 Bab 5 Teman Amar
6 Bab 6 Kaget
7 Bab 7 Orang Baru
8 Bab 8 Alasan Sudah Nifas
9 Bab 9 Lisa Penasaran
10 Bab 10 Permintaan Mami Amar
11 Bab 11 Bermimpi
12 Bab 12 Melihat Mia
13 Bab 13 Pesona Dean
14 Bab 14 Pesona Dean 2
15 Bab 15 Perasaan Lisa
16 Bab 16 Alasan Amar
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 107
107 Bab 108
108 Bab 108
109 Bab 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 Curiga.
2
Bab 2 Pertemuan Dengan Teman Lama.
3
Bab 3 Kenyataan Yang Memilukan.
4
Bab 4 Wajah Sembab Bunda.
5
Bab 5 Teman Amar
6
Bab 6 Kaget
7
Bab 7 Orang Baru
8
Bab 8 Alasan Sudah Nifas
9
Bab 9 Lisa Penasaran
10
Bab 10 Permintaan Mami Amar
11
Bab 11 Bermimpi
12
Bab 12 Melihat Mia
13
Bab 13 Pesona Dean
14
Bab 14 Pesona Dean 2
15
Bab 15 Perasaan Lisa
16
Bab 16 Alasan Amar
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 107
107
Bab 108
108
Bab 108
109
Bab 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!