Bab 12 Melihat Mia

Amar pun menelungkupkan wajahnya ke bantal. Mengingat semua kenangan masa lalunya. Ada perasaan bersalah di hatinya. Saat ia meninggalkan keluarganya. Cukup lama Amar terdiam. Sampai akhirnya ia pun tertidur pulas dengan sendirinya.

Dan paginya dirumah pak Farhan. Alisa sudah duduk di dalam mobil. Menunggu Zain yang sedang mengambil berkas di kamarnya. Karna tadi ia lupa membawanya

" Maaf abang lupa?" kata Zain. Ketika sudah masuk kembali kedalam mobil

" Ngak apa apa bang," kata Lisa tersenyum. Lalu Zain pun menyalakan mobilnya. Karna hanya mereka berdua yang belum berangkat. Sedangkan ayah dan bundanya Sudah berangkat kerja sedari tadi.

" Kita memutar jalan saja ya de, agar ngak terjebak macet. Biar ade ngak terlambat ," kata Zain.

" Terserah abang, yang penting nyampe," kata Lisa yang mulai terbiasa dengan Zain.

Zain pun tersenyum. Lalu mengendarai mobilnya dengan tenang. Sedangkan Lisa hanya duduk diam .Sambil matanya menatap kedepan

" Apa ade melamun, atau memikirkan bang Amar?" tanya Zain mengusik lamunan Lisa

Hingga Lisa pun menoleh. Menatap Zain yang menyetir mobil sembari tersenyum tipis pada Lisa.

" Apa bang Zain dekat sama bang Amar?" tanya Lisa.

" Tidak juga, kenapa?" jawab Zain melirik Lisa yang terlihat memikirkan sesuatu. Sehingga kerutan di dahinya terlihat sangat jelas.

" Lisa hanya merasa aneh bang. Bang Amar sedikit berubah. Akhir akhir ini, dan tadi malam bang Amar sempat nelpon Lisa. Tapi hanya 10 menit. Lalu di matikan. Apa bang Amar punya masalah. Masa sampai segitunya," kata Lisa mulai curhat.

" Mungkin Amar sedang sibuk de, jadi kita maklumi saja," kata Zain. Yang tidak mau Lisa terlalu memikirkan Amar.

" Ya semoga saja begitu bang, Lisa berharap bang Amar dapat pekerjaan yang bagus setelah wisuda," kata Lisa.

" Aamiin, "jawab Zain sambil fokus menyetir

Sehingga tidak terasa berkendara, mereka pun sudah sampai didepan gerbang sekolah.

" Ya ampun ngak terasa, terimakasih ya bang. Hati hati di jalan," kata Lisa saat Zain merapat ke pinggir jalan.

" Ya ade juga hati hati, oh ya apa ade masih punya uang saku. Nih buat jajan," kata Zain yang mengeluarkan dompetnya

" Lisa masih punya bang, masih cukup kok buat besok," kata Lisa menolak.

" Terima saja, tidak baik menolak rezeki. Siapa tahu ade butuh" kata Zain. Sembari memberikan uang merah 3 lembar pada Lisa yang ingin membuka pintu mobil.

" Ya sudah , terimakasih ya bang. Ini bukan utang kan?"kata Lisa memastikan.

" Hahaha, ade ini ada ada saja. Sana cepat masuk nanti terlambat," kata Zain

" Ya bang, sekali lagi terimakasih," kata Lisa tersenyum senang. Karna ia mendapat uang saku dari Zain.

Lalu Lisa cepat keluar dan menutup pintu mobil. Setelah itu ia melangkah menuju pintu gerbang sekolah. Sedangkan Zain tersenyum geli di dalam mobil . Sambil tersenyum senyum sendiri. Mengingat perkataan Lisa barusan.

" Astaga anak itu terlalu polos, andai abang sudah akrab. Bang Zain cubit pipimu de," kata Zain tersenyum. Yang sudah bisa menerima Lisa sebagai adiknya

Lalu Zain pun kembali menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah Lisa. Untuk menuju kantornya. Karna siang ini ia akan ada rapat dengan klein.

Disisi lain Amar yang baru sarapan bersama papi dan maminya. Terlihat sangat menikmati makanannya. Sehingga maminya terlihat senang melihat Amar mulai beradaptasi bersama keluarga barunya.

" Mar ada beberapa mobil di garasi. Kau bisa memakainya, jika Amar mau nak. Kuncinya di laci lemari ruang tengah," kata papi. Menatap Amar sembari tersenyum.

" Terimakasih pi, Amar pakai motor dulu saja. Besok besok jika butuh dan mulai bekerja. Baru Amar akan membawa mobil," kata Amar.

" Ya itu terserah Amar saja nak, jangan sungkan untuk minta apa yang Amar butuhkan pada mami dan papi ya," kata mami ikut menimpali

" Ya mi" angguk Amar. Lalu kembali menyuap makanannya. Begitu juga kedua orang tuanya.

******************

Siangnya Lisa dan Sani langsung pulang. Namun karna hari ini ada les. Mereka pun ingin langsung ketempat les yang biasa mereka datangi. Namun kali ini Lisa yang membawa motor Sani. Lalu keduanya meluncur dengan kecepatan sedang. Agar bisa mampir dulu ke sebuah cafe . Untuk makan siang. Karna Lisa ingin mentraktir Sani makan. Sebelum mereka mengambil les sore ini.

" Sani kita mampir cafe yang di depan itu ya?" kata Lisa.

" Hah buat apa, tanggal tua Lis, gue lagi boke, " kata Sani memberi alasan. Tahu jika Lisa ingin jajan di sana.

" Hari ini gue yang traktir loe, jadi ngak perlu khawatir," kata Lisa.

" Serius nih, dapat durian runtuh loe?" kata Sani senang.

" Ya lumayan, dapat rezeki ngak di sangka sangka dari abang baru," kata Lisa.

" Hah abang baru , maksud loe abang ketemu gede. Atau loe sudah nerima tuh salam kak Dean," kata Sani asal ngomong

" Dasar mulut ngak punya adab. Main fitnah aja loe San, mana ada...ini rezeki di kasih abang sepupu gue yang baru datang dari surabaya Susan " jelas Lisa kesal

" Sani....Lis, seenaknya saja loe ganti nama gue. Bisa di aqiqah dua kali gue , jika ganti nama." kata Sani tidak terima.

" Loe juga, seenaknya main tuduh. Emang gue gadis apaan. Gue ngak kaya loe yang hobby jelalatan," kata Lisa yang membawa motor mereka masuk ke halaman cafe.

" Hehehe....maaf beb, kan ngak ada salah nya menebak nebak," kata Sani. Seraya turun dari motor. Ketika motor sudah berhenti

" Mulut mu harimau mu San, hati hati kalo main tebak. Bisa zonk baru tahu rasa," kata Lisa manyun. Yang masih duduk diatas motor.

" Dih baper, ayo turun. Lepas tuh helm . Katanya mau traktir. Niat atau cuma mau PHP gue," kata Sani berkacak pinggang.

" Hehehe ... mengharap juga lor. Gue pikir loe menolak," ledek Lisa tersenyum.

" Ngak benar itu beb, kebetulan cafenya terlihat bagus, pasti makanannya enak .Jadi perut gue perlu request minta di isi. Kan mumpung gratis," kata Sani tersenyum.

" Dasar Susan," kata Lisa yang turun dari motor dan mengendong tasnya. Dan mulai melangkah menuju cafe

" Lisa jangan mulai deh," kata Sani protes

" Hehehe... begitu aja baper. Apalagi kalo punya pacar makin baper kali loe ya San. Tapi jangan sampe mewek deh," sindir Lisa

" Ngak akan. Emang loe, tapi kenapa loe ngak mau punya pacar Lis. Rugi loe Lis, kan banyak yang mau," jawab Sani.

" Bikin dosa itu mudah San, taubatnya susah. Loe tahu sendirikan. Kalo kita itu, di larang berpacaran dalam agama Islam. Apa loe lupa kata pak guru" kata Lisa.

" Tahu sih, tapi kan itu hanya hiburan biar ngak bete," kata Sani.

" Ngak ada hiburan yang sampai membuat loe terlena karna dosa. Hingga loe semakin terjerumus kedalamnya," kata Lisa berjalan masuk cafe. Sambil mencari tempat duduk kosong.

" Ya ustadzah, sudah ceramahnya. Ayo kita pesan makanan," kata Sani yang mengikuti Lisa . Lalu menarik kursi dan duduk tenang Sembari meraih buku menu yang sudah tersedia di atas meja.

" Sudah, tapi jangan nekat. Takut loe hamidun," kata Lisa bicara sedikit berbisik

" Amit amit, ogah gue mending gue jadi jomblo," jawab Sani.

" Hehehe...tuh makan omongan sendirikan," kata Lisa meledek Sani.

" Aku mau yang ini, boleh kan," kata Sani. Mengalihkan pembicaraan Lisa . Karna ia tidak mau berdebat dengan sahabat baiknya itu.

" Ya , trus makanannya?" kata Lisa sambil ikut melihat lihat menu makanan di cafe. Sani pun lalu menunjuk gambar makanan yang ia suka.

" Aku yang ini saja," kata Lisa Sembari tangannya memanggil pelayan cafe. Namun tidak sengaja matanya melihat sosok yang ia kenal.

" Bukannya itu mba Mia ?" kata Lisa

" Siapa ?" tanya Sani. Ikut melihat kemana mata Lisa tertuju.

" Ah bukan siapa siapa" kata Lisa yang melihat Mia berduaan dengan seorang pria. Dan mereka sedang asyik makan sambil ngobrol.

" Sudah mba , hanya ini?" tanya pelayan

" Ya mba," kata keduanya kompak. Hingga pelayan itu pun pergi. Untuk membuat pesanan pelanggan.

" Dia bukan pacar abang kan?" batin Lisa dalam hati. Kembali mengamati Mia . Namun saat Lisa dan Sani menunggu pesanan datang. Tiba tiba....

" Sani , Lisa...!!" sebuah suara mengangetkan keduanya.

Terpopuler

Comments

Marsiyah Minardi

Marsiyah Minardi

Suka, model persahabatan Lisa, Sani, saling mengingatkan kebaikan meski ada absurdnya juga
Btw, siapa ya yang manggil mereka?

2024-12-02

1

neng ade

neng ade

ada yang datang nih. .. siapa tuh .

2024-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Curiga.
2 Bab 2 Pertemuan Dengan Teman Lama.
3 Bab 3 Kenyataan Yang Memilukan.
4 Bab 4 Wajah Sembab Bunda.
5 Bab 5 Teman Amar
6 Bab 6 Kaget
7 Bab 7 Orang Baru
8 Bab 8 Alasan Sudah Nifas
9 Bab 9 Lisa Penasaran
10 Bab 10 Permintaan Mami Amar
11 Bab 11 Bermimpi
12 Bab 12 Melihat Mia
13 Bab 13 Pesona Dean
14 Bab 14 Pesona Dean 2
15 Bab 15 Perasaan Lisa
16 Bab 16 Alasan Amar
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 107
107 Bab 108
108 Bab 108
109 Bab 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1 Curiga.
2
Bab 2 Pertemuan Dengan Teman Lama.
3
Bab 3 Kenyataan Yang Memilukan.
4
Bab 4 Wajah Sembab Bunda.
5
Bab 5 Teman Amar
6
Bab 6 Kaget
7
Bab 7 Orang Baru
8
Bab 8 Alasan Sudah Nifas
9
Bab 9 Lisa Penasaran
10
Bab 10 Permintaan Mami Amar
11
Bab 11 Bermimpi
12
Bab 12 Melihat Mia
13
Bab 13 Pesona Dean
14
Bab 14 Pesona Dean 2
15
Bab 15 Perasaan Lisa
16
Bab 16 Alasan Amar
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 107
107
Bab 108
108
Bab 108
109
Bab 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!