Daniel mencengkeram kerah baju Rahmat menuntut penjelasan serius. Daniel pikir Rahmat sedang bercanda padanya
mengingat karakter Rahmat yang memang orangnya agak gesrek dan kadang tak bisa di ajak serius
"hei tenang bung, ini hanya dugaanku. kau tau aku tidak punya riwayat kesehatannya apalagi aku tidak memeriksa ginjalnya langsung, aku hanya menebak dari nadi dan aliran darahnya" jelasnya berusaha menenagkan Daniel
"lebih baik kita melakukan usg supaya kita mengetahui kenyataannya, meski 99 persen dugaanku tak pernah salah" ucap Rahmat lagi dengan kalimat terakhir tetap menyombongkan dirinya
Daniel makin mencengkeram kuat kerah baju Rahmat
"jangan main main Rahmat, ini menyangkut nyawa orang" geram Daniel
"aku tidak main main Niel, lebih baik kita bawa dia kerumah sakit" balas Rahmat menatap lekat mata Daniel
cengkraman Daniel melemah, dengan tatapan itu Daniel tahu Rahmat tidak main main
"Ali" suara Daniel mulai dingin, perlahan cengraman itu terlepas dari kerah baju Rahmat
"baik tuan" Ali mengangguk kemudian melangkah menuju balkon kamar utama, ia merogoh ponsel di saku jasnya
Rahmat memutar bola malas mendengar kode "Ali" dan "baik tuan" yang sering tidak ia mengerti maksud dan tujuannya apa namun ia tahu itu sebuah perintah dari Daniel
dan sungguh luar biasa, Ali selalu tau apa mau Daniel dengan hanya menyebut namanya tanpa perintah yang jelas.
"Sudah beres tuan" seru Ali yang sudah berada di dekat Daniel hingga rahmat yang masih sibuk dengan pemikirannya hanya mengerjap mendengar ucapan Ali
*tuh kan, langsung beres aja, emang apa sih dengan kode "Ali" itu yang sepertinya banyak makna, dan kenapa sekertaris Daniel yang satu ini selalu tau apa maknanya, bahkan ia tak pernah salah memaknai perintah Daniel sekalipun, aku jadi penasaran bagaimana jika sekertaris Ali ini salah memaknai kode Daniel, pasti sangat menarik* batin Rahmat panjang lebar dengan menyeringai di akhir batinnya
"Apa ada yang lucu dokter" seru Ali melihat seringai dokter Rahmat
"eh, gak ada apa apa" ucap Rahmat salah tingkah
"gak ada apa apa kenapa tersenyum, apa dokter sehat" sindir Ali
Dokter rahmat menatap Ali nyalang, berani sekali Ali mempertanyakan kejiwaannya, Rahmat merasa harga dirinya teraniaya sebagai dokter muda tampan, berbakat, dikagumi para wanita wanita dan memiliki iq yang diatas rata rata.
"beran__"
"Hei!!" seru Daniel memotong ucapan Rahmat, Daniel menatap Rahmat tajam
"sebaiknya persiapkan dirimu jika diagnosa yang kau katakan salah, enyah kau!!" ucap Daniel dingin dengan menekan kata terakhirnya
Rahmat menelan ludah kasar, meski ia yakin dengan diagnosa feelingnya mengenai Alicia tapi Rahmat tetap saja takut jika itu berhadapan dengan tuan Daniel yang semena mena ini
"jadi,, kenapa kita tidak membawanya ke rumah sakit Niel" tanya Rahmat kemudian
"Sebaiknya dokter persiapkan diri saja" itu suara Ali ikut campur
Rahmat mendengus *apa maksudnya? apa kode "Ali" dan "baik tuan" itu menyangkut diriku, ah tidak tidak! semoga kali ini sekertaris Ali salah mengerti kode Daniel* batin rahmat bermonolog dengan seringai tipis dibibirnya menantikan kesalahan Ali yang menurutnya akan menarik
"Maaf dok, tapi apa yang dokter pikirkan tidak akan terjadi" ucap Ali menyerigai balik ke arah Rahmat
Mata Rahmat membola sempurna, apa Ali tau apa yang ia pikirkan? apa Ali memang bisa baca pemikiran manusia, siapakah Ali ini sebenarnya?. berbagai pertanyaan pertanyaan muncul di benak Rahmat mengenai Ali si sekertaris perfeksionis Daniel
"Saya hanya manusia biasa dok, tapi iq saya bisa melebihi iq dokter" lanjut Ali memberitahu namun lagi lagi ucapannya seolah menjawab pertanyaan di benak dokter Rahmat
sampai dokter Rahmat bergidik ngeri dibuatnya. Rahmat pikir Ali ini anak indigo
tidak lama setelahnya maid datang dengan beberapa orang di belakangnya
"permisi tuan, peralatan rumah sakit yang anda pesan sudah ada di sini" kata maid sopan
"Masuk!" titah Daniel
beberapa petugas rumah sakit itu masuk dengan alat alat yang lengkap
"hei! aku menuyuruhmu membawanya kerumah sakit kenapa malah rumah sakit yang kau bawa ke sini" seru Rahmat geleng geleng kepala tak habis pikir
"diamlah" ucap Daniel melirik sekilas Rahmat
setelah petugas rumah sakit itu selesai memasang semua fasilitas untuk pemeriksaan Alicia, dokter Rahmat maju untuk melakukan perawatan juga merotgen organ dalam Alicia
maid dan para petugas rumah sakit itu undur diri keluar kamar utama
saat semua alat alat terpasang dan usg di lakukan mata Daniel, Ali, dan pak Wisnu membola sempurna saat mereka melihat langsung usg ginjal Alicia yang memang hanya satu.
*apa yang terjadi* Batin Daniel mencelos, entah rasa apa yang Daniel rasakan dalam dadanya, itu seperti diremas kuat disana. juga jantungnya seperti tercubit.
"jadi benar" itu suara Ali dengan lirih
semua orang menoleh pada Ali
"Ali" Daniel menatapnya tajam
Ali menghela napas panjang, sebenarnya Ali tahu tentang rumor Alicia saat Ali mendengar bahwa Daniel akan menikahi Alicia dan bukan Maureen
diam diam Ali menyelidiki Alicia, tentang bagaimana keluarga Dinata memperlakukannya, tentang kehidupannya, juga Ali dapat bonus dari mata matanya bahwa Alicia, gadis tegar itu atau bisa jadi Alicia hanya sok tegar mengahadapi hidupnya , gadis itu hanya bertahan hidup dengan satu ginjal dan itu sudah bertahun tahun lamanya
"nyonya muda, waktu kec__" ucapan Ali terpotong karna pekikan Rahmat
"nyonya muda?!" mata Rahmat menatap Ali menuntut penjelasan
"ya nyonya muda" jawab enteng Ali
"nyonya muda, jadi dia dan dia.. " ucap Rahmat menunjuk Alicia dan Daniel bergantian dan sepersekian detik selanjutnya Rahmat mengangkat tangan kananya menutup mulutnya yang menganga karna terkejut dengan fakta ini
Daniel memutar bola malas melihat reaksi Rahmat tapi Daniel memaklumi karna memang Daniel tidak memberitahu siapapun tentang statusnya sekarang selain kedua pihak keluarga
"Niel" Rahmat menatap Daniel meminta penjelasan
"ya, dia,, dia,," ucap Daniel terbata, bukan karna gugup tapi
"Alicia Adara Dinata eh Prasetio" Sela Ali menyebut nama lengkap Alicia dan mengoreksi nama belakang Alicia cepat, Ali tau keterbataan Daniel karna lupa akan nama istrinya itu yang memang sebatas istri pengganti
"ya, dia Dara __" Daniel membenarkan ucapan Ali yang memang lupa nama istrinya sendiri yang Daniel tahu hanya si "bodoh dan lelet"
"nama panggilannya Alicia, Elis atau El" sahut Ali memotong ucapan Daniel yang salah sebut nama penggilan untuk Alicia
Daniel mengetatkan rahangnya geram dengan ke sok tahuan Ali, Daniel menatap Ali tajam seolah ingin mencekik Ali saat ini
Ali susah payah menelan ludahnya, segera Ali menundukan kepalanya tak berani menatal mata tajam tuannya
"tunggu tunggu, dia nyonya muda prasetio, berarti istri lo" sela Rahmat berusaha memahami situasi dengan menunjuk Alicia kemudian telunjuknya berpindah ke Daniel
"tapi kenapa Ali yang tahu banyak tentangnya, jangan jangan dia dan Ali__" lanjut Rahmat menunjuk kembali ke Alicia kemudian Ke Ali.
ucapan Rahmat menggantung karna ia sendiri bingung menyimpulkan hubungan ketiganya
"Dara Istri gue" Seru Daniel cepat mengerti pemikiran konyol Rahmat
"Elis tuan" lirih Ali mengingatkan
"Diam kau! " teriak Daniel
####
Happy Reading readers
maap gaje. hahahah
mon maap typo dimana mana
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia Halu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Elisanoor
govlok, elu yg maen2 ama nyawa orang
2024-01-13
2
Borahe 🍉🧡
hahah ingat tuan Saga dan Maaf. ups maaf yah Thor. hihihihi
2023-11-21
0
Dela Aulia
burung dara dan kuda niel 😂😂😂
2023-04-04
1