Alicia menghela napas panjang mendengar cerita Filda
"hari itu lo jadi donorin darah buat ayah brengsek lo itu" tanya Filda geram
tuh kan, ini yang Alicia hindari untuk menceritakan pada sahabatnya, karna pasti mereka tak akan terima dengan perlakuan keluarga Dinata padanya, alhasil mereka akan mengumpati Ayahnya dan Alicia tak rela nama ayahnya jadi jelek
Alicia menghela napas panjang, ia tak akan mengecewakan kedua sahabatnya lagi dengan membela ayahnya sekarang, yang memang jika dipikir secara logika sehat, Ayahnya memang jahat kepada Alicia.
"karna donor ilegal, dokter yang sebelumnya memeriksa ayah, mundur karna tante Maria bersikeras agar donor darahnya tetap di lakukan meski nyawaku taruhannya, jadi yang menangani selanjutnya adalah dokter keluarga, mereka melibatkan salah satu mide di rumah agar menanggung sebagai waliku jika terjadi apa apa padaku mide itulah yang akan di penjara" jelas Alicia panjang lebar dengan nada getir namun tetap berusaha tersenyum
Filda yang sudah berderai air mata mendengar cerita Alicia itu pun memeluk Alicia untuk menenangkan, ia tahu Alicia tidak mudah menghadapi semuanya, namun sahabatnya itu tetap berusaha tersenyum di balik ribuan juta derita dan kepiluan hidupnya sedangkan Darius tangan kanannya menggenggam tangan Alicia dan tangan kirinya menegelus elus kepalanya memeberi kekuatan pada gadis malang ini
hati Alicia menghangat mendapat perlakuan demikian dari dua orang sahabatnya ini
"saat aku ada di ranjang pasien donor darah tiba tiba aja penglihatanku menggelap dan lupa apa yang terjadi selanjutnya, ketika aku bangun ternyata sudah pagi dan selang infus sudah menancap di punggung tangannku, kemudian aku teringat donor darah itu, aku mengecek lenganku disana tak ada bekas apapun, sepertinya aku gak jadi donor darah" lanjut Alicia setelah tenang
"yang jadi pertanyaan gue kenapa mesti elo sih kan Dinata memiliki 2 putri lainnya" Ujar Darius
"sama jarum suntik aja mereka takut apalagi donorin darah" ucap Alicia sarkas
"tapi sama operasi plastik mereka berani tuh" Filda mendengus kesal
Alicia mengendikan bahu tak peduli
mereka kembali ke posisi masing masing, duduk santai dan menikmati pemandangan taman kota
"terus sekarang kehidupan lo gimana? " tanya Filda yang memang sudah curiga kalau alasan Alicia pindah ke Mansion Prasetio itu juga bohong
Alicia menghela napas berat, ini saatnya ia harus jujur kepada keduanya agar tidak lagi kejadian seperti tadi, ia tak bisa membayangkan hidup sendiri tanpa mereka yang selalu ada untuknya
"gue,, gue disana cuman sebentar kok,, lebih tepatnya jika kak Maureen sudah mengambil tempatnya lagi" Ucap Alicia menatap anak anak yang berlarian kejar kejaran, entah itu sama temannya atau mungkin saudaranya
"maksud lo? " tanya Darius bingung yang di ikuti anggukan oleh filda
"gue jadi pengantin pengganti sementara untuk kak Maureen dengan tunangannya, Daniel Prasetio" lirih Alicia
"WHAT?! " teriak Filda dan Darius barengan
Alicia mengangguk membenarkan jika ia tak berbohong
"wah parah bener hidup lo beb" kembali Filda memeluk Alicia dengan tepuk tepukan halus di pundak Alicia
"lo mau kabur gak" ajak Darius serius
Alicia memutar bola malas
"bahkan kalau gue mau kabur mau kemana gue, orang kecil seperti gue ini akan hidup jadi gelandangan di luar sana, yang ada itu malah membuat tante Maria dan dua kakak gue merasa menang" ujar Alicia
Filda dan Darius mengangguk setuju
"fokus gue sekarang itu, menyelesaikan kuliah terus dapat kerja yang mapan agar gue bisa hidup mandiri tanpa harus bergantung lagi sama ayah dan terbebas dari semuanya " jujur Alicia "sekarang ini gue hanya butuh bersabar" lanjutnya
sesi curahan hati Alicia harus terhenti saat jam menunjukan pukul 5 sore, matanya membola saat sadar waktu ternyata sudah jam pulang Daniel dari kantor, buru buru ia bergegas pulang, ia sebenarnya masih ingin tinggal namun ia sadar akan siapa dirinya saat ini.
sekali lagi, saat ini ia hanya harus sabar menghadapi drama mencekam yang di atur ayahnya untuk dirinya
Alicia pulang di antar Filda, beban alicia sedikit terangkat tatkala tidak ada lagi rahasia yang ia sembunyikan dari dua sahabatnya, Alicia bersyukur memiliki sahabat seperti Filda dan Darius.
Alicia juga mulai besok bisa kerja sampingan bersama Filda di coffee shop milik keluarga Darius. kali ini mereka mengijinkan Alicia kerja karna mengerti jika Alicia benar benar butuh uang tambahan meski sudah jadi nyonya muda keluarga Prasetio tapi lagi lagi statusnya tak berarti, bahkan hidup Alicia kian menderita
"Makasih beb udah ngantarin gue" ucap Alicia menyerahkan helm ke Filda
"kek sama siapa aja lo pake terima terima kasian" meraih helm
"emm,, El, gue,, gue minta maaf yah atas yang tadi" Filda merasa bersalah telah menyiram sahabatnya itu untuk menciduk lukanya tadi namun jika ia tak melakukan itu ia yakin Alicia belum juga jujur padanya juga pada Darius
"elah gue bahkan berterima kasih sama lo karna lo beban yang biasa gue tanggung sendiri bisa gue bagi" ujar Alicia
mereka masih asik berbincang di depan gerbang mansion tak menyadari waktu akan beranjak malam, sampai tak menyadari mobil kantor Daniel sudah ada di dekat mereka
Pip
Alicia dan Filda terlonjak kaget, mereka menyingkir memberi jalan
******* gue* batin Alicia
"beb lo pulang deh" ucap Alicia gelisah
"itu suami lo" tunjuk Filda dengan dagunya ke arah mobil mewah yang kacanya tak tembus pandang dari luar
Alicia mengangguk samar mengiyakan
mobil Daniel sudah memasuki gerbang, Alicia segera berlari menyusul setelah Filda pergi, namun karna jarak rumah utama dan gerbang cukup jauh ia tak bisa menyusul sebelum Daniel keluar dari mobil. alhasil ia melanggar perjanjian lagi kali ini.
Alicia ngos ngosan saat dirinya tiba di depan pintu utama, susah payah ia mengatur napasnya agar tenang. ia juga menyiapkan dirinya akan hukuman yang akan di terimanya setelah masuk dalam rumah mewah milik suami sementaranya ini.
serelah dirasa dirinya siap, Alicia meraih gagang pintu dan membukanya. ia melangkah masuk, pandangannya menyapu segalah arah, sepi, tak ada satupun manusia di sini selain dirinya.
Alicia mengerjap, tiba tiba ia merinding akan suasana rumah sore ini, horror.
Alicia melangkah menuju kamar menyusul Daniel, kembali jantungnya berdetak hebat, langkah kakinya berat seolah ada magnet di lantai, Alicia menghela napas panjang, memberanikan diri meraih handel pintu kamar
Ceklek
######
nyonya muda nih berangkat ke kampus pagi tadi
#####
Yuhuuu balik lagi yes
double up lagi dong
tapi mon maap banyak typo
juga ceritanya gaje
maklum lah penulis abal abal yang kebanyakan rebahan
Salam Mickey Mouse 24
Dari Dunia halu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
andi hastutty
nyonya muda cantik natural
2023-03-01
1
ani nurhaeni
next
2022-11-25
0
Fatih
matanya buta kaliii
2022-11-11
0