Alicia sudah stand by di pintu utama menunggu kedatangan calon mantan suaminya pulang dari kantor
tidak lama setelahnya gerbang terbuka dan menyusul sebuh mobil mewah masuk ke halaman mansion
"Ali" sahut Daniel dari kursi penumpang belakang tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya
"saya sudah menguhubungi pak Wis agar nyonya muda menunggu tuan di pintu" jawab Ali
"bagus" balas Daniel
saat jarak mobil semakin dekat dengan rumah utama, Ali sudah bisa melihat istri tuan mudanya menunggu disana namun tidak dengan Daniel yang masih sibuk dengan ponsel ditangannya.
Alicia menghembuskan napas panjang saat mobil sudah berhenti tepat di depan rumah utama, drama istri menyambut pulang suaminya dari kantor layaknya pasangan bahagia harus ia perankan dengan baik sekarang
Ali membukakan pintu mobil untuk Daniel, saat Daniel keluar Alicia mendekat dan mengambil alih tas kerja Daniel. tas sudah berpindah ke tangan Alicia, namun Alicia bingung ada apa dengan Daniel yang masih berdiri diam disana tak beranjak masuk.
tidak tahuka Daniel kalau Alicia sedari tadi disana menunggunya pulang dan saat pulang bukannya langsung masuk malah berdiam diri disana, kan kaki Alicia pegal. kira kira begitu isi hati Alicia
Daniel yang jengkel dengan keleletan Alicia mengulurkan punggung tangannya di depan wajah Alicia
Diluar dugaan Alicia malah memundurkan kepalanya menghindari tangan Daniel
Alicia pikir Daniel akan memukul wajahnya
Daniel tak menyerah, kembali ia mengibas ngibaskan punggung tangannya di depan wajah Alicia
Alicia bukannya mengerti kode Daniel ia malah memundurkan badan 2 langkah dan menunduk kepada Daniel, Alicia pikir ia menghalangi jalan masuk Daniel
Punggung tangan Daniel yang terulur tadi perlahan berubah jadi kepalan. Ia geram dengan keleletan istri kecilnya itu
"Bubar" ucapnya dingin menarik kembali tangannya kemudian melangkah masuk melewati Alicia, Pak Wis dan para mide yang membungkuk hormat
Ali melangkah mendekat, sedikit memcondongkan badannya ke arah Alicia
"nyonya muda, sepertinya buku setebal itu tidak juga membuat anda paham" bisik Ali tersenyum miring
*eh, maksudnya apa * batin Alicia
"point 135 halaman 11. Bersikap layaknya pasangan bahagia" ucap Ali melihat kebingungan Alicia
Alicia mengangkat tas kerja Daniel kedepan wajah Ali denga kesal. Sungguh ia tak terima di tuduh tak paham akan tugasnya, padahal setiap punya waktu senggang, Alicia pasti menyempatkan membuka buku tebal hitam karya fiksi yang ditujukan untuknya itu
"Kalau gue ngak paham terus ini apa hah! "
Ali menyunggingkan senyum geli dengan tingkah nyonya mudanya ini
"nyonya muda tidak pernah liat yah ibu nyonya jika ayah nyonya pulang dari kantor, selain menyambut pulang, mengambil alih tas kerja, melepas jaz, sepatu, apa hanya itu? Pasangan bahagia itu selalu cium tangan suami ketika berangkat dan pulang kerja. Apa ibu nyonya tidak melakukan itu? " jelas Ali panjang lebar
Alicia menatap Ali dengan tajam, nafasnya memburu seoalah ia ingin mencincang sekertaris Ali saat ini hingga pria ini tidak lagi bisa berbicara sesukanya
Mata Alicia mulai berkaca kaca, sebelum air matanya merembes ke pipi tembemnya ia berlari masuk ke dalam rumah, namun sebelumnya, ia masih menyempatkan dirinya menginjak keras kaki Ali sampai Ali dibuat meringis olehnya.
"Aww" Ali membungkuk karna merasakan sakit di kakinya
"kejam" desis Alicia dan berlalu pergi
Ali mengeryitkan dahinya bingung melihat reaksi Alicia, seketika Ali mengerjap saat kenyataan menghantam pikirannya
"oh sial" umpatnya yang ditujukan untuk dirinya sendiri
Pantas saja nyonya mudanya bereaksi demikian, bagaimana tidakk, ia menyinggung soal ayah dan ibu juga keluarga bahagia, padahal Ali tahu betul bagaimana nasib Alicia di keluarga Dinata. Ali bahkan tahu lebih dari yang Daniel ketahui.
Ali menghela napas panjang kemudian melangkah menuju rumahnya yang berada di belakang rumah utama.
Ya, ada beberapa rumah di belakang rumah utama dimana ada khusus rumah sekertaris Ali, rumah para mide, rumah penjaga kebun, rumah bodyguard, dan rumah penjaga gerbang. Itu semua fasilitas yang disediakan oleh Prasetio untuk mereka yang bekerja pada keluarganya.
Alicia memasuki kamar utama, disana sudah ada Daniel duduk di sofa dengan wajah dinginnya
Alicia melangkah takut takut menyimpan tas kerja Daniel di tempatnya.
"Ffyiuu" Daniel bersiul
Alicia yang sudah paham kode itu langsung menyusul Daniel di sofa
Saat Alicia sudah di depannya, Daniel menatapnya dengan tatapan dingin
Alicia menelan ludahnya dengan susah payah, ia tahu kesalahannya setelah mendengar kalimat kejam sekertaris Ali tadi, ia bahkan sudah siap untuk mendapat penganiayaan dari si tuan suami
Daniel mengendikan dagunya ke arah kakinya, buru buru Alicia berlutut dan melepas sepatu juga kaus kaki Daniel. Sekali lagi ia sudah paham tugasnya
Daniel tersenyum miring melihatnya
"rupanya hanya berlutut dan melepas sepatu yang kau tahu, apa ibumu melakukan hal yang sama hanya berlutut dan melepas sepatu suaminya dan tidak mencium punggung tangan suaminya ketika pulang atau berangkat kerja? Apa ibumu hanya di anggap sebagai pembantu oleh ayahmu hingga ayahmu tak pernah memberikan punggung tangannya untuk ibumu? Kau belajar dari ibumu berperilaku demikian" cercah Daniel panjang lebar. Sungguh Daniel tidak menyadari jika kata kata iritnya tidak berlaku untuk istri kecilnya ini
Alicia geram, ia muak, sungguh ia ingin menenggelamkan Daniel di sarang buaya saat ini juga
Bagaimana ia belajar persoalan menyambut suami dari ibunya yang sudah meninggal.
ia punya ibu tiri namun kalau ia mau belajar dari ibu tirinya, pengetahuan yang ia dapat hanya akan menyesatkannya, hanya bisa berbuat seenaknya, menindas orang lain yang lebih kecil darinya, menyiksa manusia kecil sepertinya tanpa belas kasih sama seperti sifat dan sikap kedua kakak tirinya yang kejam itu yang ia pelajari dari sifat ibu mereka.
Soal menyambut dan mengantar suami ke kantor, ibu tirinya bahkan belum bangun saat ayahnya berangkat kekantor. Ibu tirinya hanya tau kapan waktu rekeningnya dapat jatah transfer dari ayahnya.
Ayahnya berangkat dan pulang kantor layaknya jalangkung. Pulang tak di sambut pergi tak diantar.
"ya tuan, saya hanya di ajari bagaimana caranya menjadi pembantu yang sabar dan penurut seumur hidup saya" balas Alicia tenang dan tersenyum paksa
"Cih" Daniel berdecih dan membuang muka
*senyumanmu jelas palsu bodoh* batin Daniel
"ada yang bisa saya lakukan lagi untuk tuan? " tanya Alicia berusaha selembut mungkin
"saya mau mandi"
"silahkan tuan, air hangatnya sudah saya siapkan"
Daniel berdiri dan melangkah ke kamar mandi
"YA!! BODOH" teriak Daniel dari dalam kamar mandi
#####
Hay hay gaje yah. ha ha ha
happy Reading readers ku
lagi lagi mon maap banyak typo
Salam Mickey Mouse 24
dari Dunia halu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Elisanoor
ini ky zaman kerajaan, konservatif kagak jelas memperlakukan perempuan seperti budak .
2024-01-13
1
Elisanoor
ky burung
2024-01-13
0
Wiwin Susilowati
ada apalagi tuan danil
2023-05-04
0