"apa ?! Omegood !! Elo seriusan Hul ? Ustadzah cantik nanyain gue ?" Kevin sudah memekik heboh saat mendengar perkataan dari Rahul . Tidak pernah menyangka jika Nadzira akan bertanya tentang keadaan nya . Sakit yang di rasa di kepala nya langsung hilang seketika , bahkan Kevin sudah bangkit dan duduk di hadapan Rahul . Seolah apa yang di katakan oleh Rahul tadi mantra hebat yang mampu membuat Kevin langsung sembuh total . Padahal tadi sewaktu Rahul belum mengatakan nya , Kevin masih menggigil di dalam selimut tebal itu .
Rahul melongo melihat keadaan Kevin , sungguh ajaib sekali . "Kamu sudah baik-baik saja Kevin ? Sebaiknya kamu istirahat dulu. Tadi saya masuk kamu masih demam loh ."
Kevin menggeleng, rasa bahagia nya membuncah , hingga tidak bisa di jelaskan oleh kata-kata lagi , membuat sakit di dalam kepala nya , dan tubuh nya hilang seketika .
"Gue udah baik-baik aja ! Terus Ustadzah cantik bilang apa lagi ?!" Pekik Kevin sudah tidak sabaran , dirinya terlalu penasaran dengan apa yang di ucapkan oleh Ustadzah cantik nya itu . Dirinya sudah terbang ke awan saat Rahul mengatakan jika Ustadzah Nadzira mencari dirinya . Pikiran nya sudah berkelana, dirinya membayangkan jika Ustadzah cantik itu pasti merindukan dirinya . Membayangkan nya saja , sudah membuat Kevin tersenyum-senyum sendiri . Apa lagi kalau Ustadzah cantik itu datang dan memberikan perhatian pada dirinya. Entah bagaimana sikap Kevin, mungkin Kevin sudah jingkrak-jingkrak kesenangan . .
Rahul menggeleng . "Enggak bilang apa-apa ! Cuman tanya kamu dimana , itu aja ." Sahut Rahul santai .
Kevin memberengut saat Ustadzah Nadzira tidak berkata-kata hal lain, padahal tadi dirinya sudah berpikiran jika Ustadzah cantik itu akan mengatakan kalimat-kalimat lain nya . "Elo enggak bilang kalau gue sakit ?"
Rahul menggeleng . "Saya terlalu terkejut saat Ustadzah Zira tanyain kamu, jadi cuman diem aja enggak jawab apa-apa . "
Kevin langsung menimpuk kepala Rahul dengan bantal , membuat Rahul meringis kesakitan .
"Kamu kok pukul saya Kevin ?? Saya emang nya salah apa ?"
Kevin menggeram kesal . Kenapa teman nya itu bodoh sekali . Padahal kan dirinya berharap jika Rahul mengatakan kepada yang sebenarnya pada Ustadzah cantik itu , agar Ustadzah Nadzira panik , dan datang menjenguk dirinya . Bodoh sekali memang teman nya itu .
"Kenapa enggak elo bilang gue sakit ? Elo kan bisa bilang kalau gue sakit, pasti Ustadzah Nadzira nanti datang kemari . " Cetus Kevin kesal .
Rahul merengut kesal . "Ya mana saya tau . Saya terlalu terkejut jadi enggak bisa ngomong apa-apa . Lagian kan enggak boleh juga perempuan masuk ke dalam bilik kamar kita Kevin ... Kalau tau pasti dapat hukuman , walaupun Ustadzah yang masuk . "
Kevin melemaskan bahu nya , lalu terbaring lesu lagi di atas ranjang . Pupus sudah harapan nya yang ingin di jenguk dan di beri perhatian oleh Ustadzah cantik nya itu .
Rahul mengeryitkan sebelah alis nya saat melihat Kevin . "Loh kamu kok lemes lagi sih ? Perasaan tadi udah baik-baik aja . Kok jadi sakit lagi . "
"Gue mendadak jadi sakit lagi Hul . Kepala gue pusing banget . Mau tidur lagi aja lah . " Sahut Kevin lesu .
Rahul mendengus kesal mendengar nya . "Yaudah , kamu makan dulu , itu tadi saya sudah bawakan makanan buat kamu . Jangan lupa di minum obat nya . Saya mau balik lagi ke kelas . Sebentar lagi sudah mau mulai pelajaran. " Ucap Rahul .
Kevin mengangguk saja , lalu membiarkan Rahul pergi setelah menjawab salam dari pemuda itu . Dirinya lebih memilih tidur kembali, karena rasa pusing nya kembali datang lagi.
•
Malam hari nya , tubuh Kevin sudah segar bugar , langsung saja setelah shalat Isya, Kevin pergi dari pasantren diam-diam .
Kevin beralasan sakit, jadi ustadz yang mengawasi para santri tadarusan malam ini tidak curiga pada dirinya . Dan hal itu membuat Kevin dengan leluasa pergi keluar pondok pasantren .
Tujuan nya hanya satu ... Yaitu rumah Ustadzah cantik nya itu .
Rindu jelas , itu yang Kevin rasakan . Sudah beberapa jam dirinya tidak bertemu dengan Ustadzah cantik itu . Jelas mana tahan Kevin kalau tidak bertemu dengan Nadzira . Bisa-bisa tidur nya malam ini tidak lah akan nyenyak .
Kevin mengenakan Hoodie milik nya , karena udara malam yang dingin, dirinya tidak mau tubuh nya kembali sakit lagi .
Langsung saja Kevin berjalan mengendap-endap , dirinya memutari pondok pesantren itu terlebih dahulu, mencari celah untuk pergi keluar dari pondok pesantren , tanpa melewati gerbang besar yang mungkin saat ini sudah mendapatkan penjagaan yang ekstra .
Dan sampailah pada sebuah tempat , gudang kosong , dirinya melihat pagar yang sudah berkarat dan tidak terlalu tinggi . Langsung saja Kevin mendekat , dan benar saja , pagar itu bisa menembus ke arah keluar pondok pasantren .
Kevin tersenyum menyeringai , dirinya akhirnya menemukan jalan menuju ke luar pondok pesantren tanpa perlu repot-repot lewat dari gerbang depan , dirinya akan aman mulai malam ini . .
•
"Malam ini ibu enggak pulang Zira , jadi kamu hati-hati ya di rumah , jendela nya jangan lupa di kunci , pintu nya juga jangan lupa di kunci . Sebelum tidur kamu pastikan dulu semua nya . Jangan sampai ada yang terbuka . " Ucap Siti pada anak nya .
Nadzira hanya mengangguk kan kepala nya sambil tersenyum mengantarkan kepergian ibu dan Abah nya .
Malam ini Abah dan ibu nya akan pergi ke rumah saudara Nadzira yang berada di desa seberang .
Saudara Nadzira besok pagi-pagi sekali mengadakan acara , jadi mereka harus malam-malam ini pergi nya . Kalau Nadzira tidak bisa pergi , karena besok dirinya akan mengajar di pondok pasantren .
"Iya ! Jangan sekali-kali kamu membawa siapa pun ke rumah ini . Ingat Nadzira ! Kamu sudah mau menikah beberapa Minggu lagi bersama dengan ustadz Malik . Jangan membuat ulah dengan membawa pria lain . " Ucap Abah Nurdin dengan nada ketus nya .
Nadzira meremat tangan nya dengan kuat , Abah nya berbicara seperti itu , seolah dirinya bukanlah perempuan baik-baik . Padahal sebelum nya juga , Nadzira tidak pernah membawa pria mana pun datang ke rumah nya .
Siti menghela nafas nya kasar , dirinya tidak tega melihat anak nya di sudut kan seperti itu terus oleh suami nya . "Abah , Zira --"
"Sudah , jangan selalu membela anak mu itu ! Kamu bisa membuat nya besar kepala ! Ingat Siti, dia itu harus di didik yang benar . Jangan sampai dia salah jalan . Sudahlah ayo kita pergi ,ini sudah malam , mau sampai jam berapa kita ke sana nanti , mereka sudah menunggu kita . " Abah Nurdin langsung berlalu pergi meninggalkan kedua nya .
Siti menatap iba pada anak perempuan nya itu . "Sayang, jangan di ambil hati ya ucapan Abah , yasudah , ibu sama Abah pergi dulu ... Assalamualaikum "
Nadzira tersenyum . "Wa'alaikum salam . "
Setelah kepergian kedua orang tua nya , Nadzira langsung saja menutup pintu , lalu mengecek semua jendela dan pintu belakang apakah sudah benar-benar terkunci . Setelah memastikan semua nya aman, Nadzira langsung masuk ke dalam kamar nya , tubuh nya terlalu lelah, dirinya ingin tidur .
Namun saat ingin merebahkan tubuh nya , Nadzira terkejut saat mendengar suara ketukan di jendela kamar nya .
Tuk tuk tuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments