Ningsih sampai menelisik penampilan Kevin, takut sudah terjadi sesuatu pada anak semata wayangnya itu , takut kalau Kevin itu di guna-guna oleh seseorang, yang awal mula nya Kevin bersikeras tidak mau masuk ke pondok pasantren, ini malah dengan semangat empat lima nya , langsung meminta masuk ke dalam pondok pesantren . Kan itu sangat mencurigakan bagi Ningsih .
"Kamu baik-baik saja kan sayang ? Kamu habis darimana ? Di kasih apa sama temen kamu itu ? Kasih minuman kah ? Sampai kamu seperti ini ?" Cecar Ningsih menggebu-gebu .
Rahul yang di tunjuk langsung mendelik, agak aneh sih dengan tingkah ibu dari Kevin itu ,yang seperti nya sama seperti anak nya .
Kevin mendengus mendengar tuduhan mama nya itu. Buru-buru dirinya menjauh dari sang mama . "CK , mama kenapa sih ? Orang aku baik-baik aja kok . Enggak ada minum dari tadi , enggak di kasih apa-apa juga sama siapa pun . Si Rahul pelit tau ." Ucap Kevin tanpa dosa .
Semakin lebar mata Rahul mendengar ucapan pemuda itu. Kesal , jelas tentu, jangan di pikir Rahul tidak kesal ya . Bagaimana pu dirinya manusia biasa .
"Ya habis nya kamu aneh sih ? Balik-balik kok langsung berubah pikiran gitu. Kan tadi kamu nolak masuk ke pondok pasantren . Kamu ini gimana sih Vin ???? Padahal kan mama udah susah payah bujuk papa kamu loh . " Sembur Ningsih kesal dengan anak nya itu.
Kevin menipiskan bibir nya , tidak mungkin dirinya mengatakan yang sebenarnya tentang dirinya bertemu dengan Ustadzah cantik itu.
Ya dirinya tau kalau gadis cantik itu ternyata seorang Ustadzah . Tadi Rahul yang memberitahu kan nya , sempat terkejut sih , tapi tidak masalah bagi Kevin karena cinta tidak memandang apa pun , bagi Kevin jatuh cinta ya jatuh cinta. Dan dirinya sudah jatuh sejatuh- jatuh nya pada gadis cantik itu ...
CK , rasa nya ingin menikah saja dirinya kalau begitu ... Hihihi ...
"Enggak ada alasan ma . Papa juga yang minta , jadi apa salah nya kalau Kevin mau !" Cetus Kevin. Dirinya jelas menutupi nya , mana mungkin dirinya mengaku kalau dirinya memang berniat ke pondok pesantren itu karena ada sosok bidadari cantik itu .
CK, bisa tantrum papa nya nanti .
Pradipta tersenyum lebar mendengar perkataan anak ganteng nya itu. Hati nya menghangat, dirinya bahagia bukan main, itu suatu perubahan baru untuk anak ganteng nya itu .
"CK, mama masih enggak nyangka aja sayang . Kok mama curiga ya ? Jangan - jangan kamu di guna-guna lagi di sini. " Ningsih memicingkan mata nya curiga .
Pradipta menghela nafas nya kasar . "Ma , jangan suuzan enggak ada yang begituan ma . Sudah lah , jangan membuat persepsi sendiri. Anak nya mau berubah, itu suatu kemajuan yang bagus . Jadi Mama jangan jadi penghalang. Biarkan Kevin menjadi dewasa . " Ucap Pradipta menegur istri nya itu.
Ningsih masih tidak rela saja rasanya .
"Sudahlah mama sayang, jangan begitu . Aku kan sudah memutuskan ma . Kalau aku memang mau tinggal di pondok pasantren ini. Aku , aku mau berubah . " Ucap Kevin , nada nya serius , dan ekspresi nya di buat sungguh-sungguh , membuat Pradipta senang nya tidak karuan melihat nya .
"Masya Allah , anak papa yang ganteng .... " Puji Pradipta.
Rahul yang menyaksikan nya agak aneh, dirinya merasa merinding sendiri melihat keluarga yang menurut nya agak aneh ini.
Kevin sudah tersenyum lebar mendengar pujian dari papa nya itu .
Sedangkan Ningsih sudah cemberut saja , masih tidak terima tapi apa mau di kata . Anak nya juga yang bersikeras agar mau tetap di pondok pasantren itu .
Pradipta akhirnya pamit, setelah mengeluarkan barang-barang milik Kevin yang memang sengaja di kemas tadi pagi oleh bibik .
Kini keluarga itu sedang saling memeluk melepaskan anak satu-satunya untuk menimba ilmu .
"Jaga diri baik-baik sayang . Kalau ada apa-apa , kamu ke Kyai Mahmud ya ,minta dia suruh telpon papa kamu . Emmm kalau bisa , setiap hari deh, nanti mama gantiin pulsa nya kyai Mahmud. " Ucap Ningsih sambil menangis di pelukan anak semata wayangnya itu .
Kevin sedih , tapi dirinya tetap cool , dirinya tidak mau terlihat cengeng, terlebih jika Ustadzah cantik itu melihat nya menangis . Mau di taruh dimana wajah ganteng nya itu .
"Iya mama sayang, mama jangan khawatir Kevin udah gede , jadi bisa jaga diri Kevin baik-baik . Mama jangan nangis lagi ya ." Ucap Kevin mengurai pelukan sang mama , lalu tersenyum lebar .
Ningsih mengangguk kan kepala nya . Kini beralih pada Pradipta . "Papa bangga sama kamu boy . Karena kamu mau berniat masuk ke pondok pesantren . Papa bangga. Jadi anak yang baik, dan tunjukkan kalau kamu berubah . Papa tunggu kamu lulus tahun ini . Dan permintaan apa pun dari kamu , akan papa turuti . " Ucap Pradipta memeluk singkat tubuh anak ganteng nya itu .
Kevin tersenyum . Kepala nya mengangguk dengan yakin . Berusaha keras agar sang papa mempercayai dirinya , walaupun niat nya lain .
"Yes pa. Papa dan mama hati-hati . " Ucap Kevin setelah acara melepas nya itu sudah berakhir .
Kyai Mahmud tidak bisa mengantarkan kepergian sahabat nya karena dirinya sedang rapat penting . Ingin tidak menghadiri rapat , itu tidak mungkin , karena rapat itu sangat-sangat lah penting . Dan Pradipta juga sama sekali tidak mempermasalahkan nya . Dan masalah berkas pemindahan dan masuk nya Kevin ke pondok pesantren itu sudah beres .
Mobil SUV mewah itu meninggal kan gerbang pondok pasantren itu . Dan setelah nya Kevin membalikkan tubuh nya menatap Rahul .
"Bawa koper gue . Nanti gue kasih duit . " Ucap Kevin dengan enteng nya . Lalu melangkah kan kaki nya pergi dari sana ,
Rahul cengoh mendengar nya . Lalu setelah nya mengusap dada nya berulang kali, sambil menggumam kan istighfar . CK , kesabaran nya benar-benar di uji oleh pemuda itu.
Dan kali ini menurut , menyeret dua koper besar itu dan membawa nya menuju ke dalam kamar yang akan di tempati oleh Kevin nanti nya . .
Setelah rapat selesai, Kevin di kenalkan oleh para ustadz dan ustadzah yang mengajar di sana , pemuda itu juga langsung masuk ke dalam kelas nya .
Agak sedikit kecewa karena tidak melihat keberadaan Nadzira di sana . Dan saat bertanya pada Rahul , pemuda itu menjawab, kata nya ustadzah cantik itu sedang pergi ke bandara untuk menjemput kakak Rahul yang pulang hari ini .
Sempat ingin bertanya pada Rahul lagi , namun saat ada ustadz di depan sedang menerangkan, Kevin jadi bungkam, dan terpaksa melewati satu hari nya dengan suram . Padahal dirinya sudah berpikir akan bertemu dengan Ustadzah cantik itu . CK , menyebalkan sekali .
Keesokan harinya . .
"Assalamualaikum Ustadzah cantik ?! "
Nadzira yang sedang berjalan di lorong yang sepi langsung terlonjak kaget , beruntung kotak bekal yang ada di tangan nya tidak jatuh .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments