"Ya ampun, mas Kevin. Saya sampe capek loh nyariin situ, saya pikir mas-nya tadi tersesat entah kemana." Ucap Rahul pada Kevin. Namun di abaikan oleh Kevin, pemuda itu malah sibuk memandangi ciptaan tuhan yang menurutnya begitu sempurna itu.
"Mari mas-nya, saya antar lagi, saya akan tunjukkan dimana kamar mas-nya." Ucap Rahul lagi, beruntung, pemuda bernama Rahul itu memiliki ekstra kesabaran yang besar, kalau tidak mana mungkin mampu menandingi sikap tengil dan acuhnya Kevin.
Kevin masih diam di tempat nya , mata nya tidak putus menatap ke arah Nadzira yang saat ini sedang berdiri sambil memainkan ponsel nya .
Ah rasanya Kevin ingin menjerit saja , gadis itu semakin berkali-kali cantik .
"Mas !" Panggil Rahul , tangan nya menepuk pundak Kevin .
Kevin tersentak, lalu menoleh ke arah Rahul, mulut nya langsung berdecak tak suka saat melihat pemuda itu . "Lo gangguin gue ." Decak Kevin .
Rahul menghela nafas nya dengan kasar . "Mas nya sih , saya udah coba panggil beberapa kali tapi enggak jawab juga ," sahut Rahul dengan santai .
Kevin mendengus . "Lo bisa enggak sih , jangan panggil gue dengan sebutan 'mas . Gue masih muda kalau Lo lupa . Lo kelas berapa .?"
"Kelas 12"
Kevin mangut . "Ya , sama kita . Usia kita enggak jauh beda , jadi Lo jangan panggil gue mas . Berasa tua banget gue . "Omel Kevin , dirinya tidak sadar , jika usia nya sudah dua puluh satu tahun . Tapi dirinya tidak mau di bilang tua .
Rahul meringis . "Jadi , saya harus panggil mas nya apa dong ."
"CK, Lo panggil gue mas lagi , gue timpuk muka Lo pake sendal . Ya serah Lo , mau panggil gue Kevin kek, yang penting jangan buat nama gue tua . " Cetus Kevin kesal .
Rahul mengangguk kan kepala nya , lalu berdekhem sejenak . "Yaudah yuk Kevin , kita lanjut lagi perjalanan nya . Saya bakalan kasih lihat kamar yang akan kamu tempati nanti . " Ucap Rahul
Namun Kevin menggeleng kan kepala nya , atensi nya kembali pada sosok gadis cantik berhijab yang saat ini sedang berdiri menatap beberapa pemuda yang sedang sibuk membersihkan toilet .
"Gue mau ke sana ." Ucap Kevin, langsung berjalan menuju tempat Nadzira berada .
Sedangkan Rahul, sudah membulat kan kedua bola mata nya , dirinya langsung menyusul Kevin .
•
"Hai ?"
Bukan hanya Nadzira yang terkejut , tapi empat orang santri yang sedang menjalani hukuman itu terkejut mendengar suara seseorang yang mereka tidak kenali , terlebih ucapan yang di lontarkan barusan .
"Ekhm , assalamualaikum ." Tegur Nadzira .
Kevin meringis . "Wa--"
"Assalamualaikum Ustadzah ." Sela Rahul , dan hal tersebut langsung mendapatkan tatapan tajam dari Kevin .
"Wa'alaikum salam , Rahul. Ada apa ya ?" Tanya Nadzira lembut .
Deg !!!
Suara nya yang lembut membuat jantung Kevin rasanya berdebar tidak karuan , lidah nya keluh bukan main ,suara nya bagaikan alunan musik yang sangat merdu , mengguncang gendang telinga nya .
Musik yang belum Kevin dengar selama ini, dan mungkin dirinya akan menjadikan suara merdu itu menjadi alunan favorit nya .
"Maaf Ustadzah tidak ada apa-apa . Ekhm, kalau begitu maaf ya sudah menggangu Ustadzah , saya permisi dulu . " Ucap Rahul , dan tangan nya terulur menarik tangan Kevin . Namun sayang , Kevin malah menepis tangan Rahul .
"Kev--"
"Sssst , diem ," ucap Kevin .
Rahul diam , tapi mendadak dirinya menjadi cemas , takut kalau berlama-lama di sana , akan membuat Ustadzah nya itu marah .
Kevin menoleh lagi, menatap wajah cantik itu. "Hai cantik ? Siapa nama nya ?"
"Ha ?"
Semua nya melotot mendengar perkataan dari pemuda yang mereka tidak kenal itu .
Sedangkan Nadzira langsung melotot galak mendengar nya . "Kamu ngomong sama saya ?" Tanya Nadzira ,
Kevin dengan polos mengangguk kan kepala nya . "Iya dong cantik . Cuman kamu yang ada di sini. Enggak ada perempuan yang lain . Dan menurut aku , kamu yang cantik . " Sahut Kevin .
Rahul dan yang lain sudah menepuk jidatnya mendengar nya . Tidak tau saja , kalau hal itu akan membuat bencana dahsyat yang akan melanda mereka semua nya.
Jangan sampai , jangan sampai . Itu doa nya di ucapkan oleh mereka semua nya .
Nadzira mendengus mendengar nya. "Sana pergi . Saya tidak tertarik dengan pujian anda . " Ucap Nadzira ,
Kevin menggeleng, dirinya malah tersenyum menatap wajah galak gadis itu . "Jangan galak-galak cantik, nanti jodoh loh kita . Tapi , saya mau kok jodoh sama kamu . " Sahut Kevin tersenyum-senyum sendiri , membayangkan jika nanti berjodoh dengan gadis cantik itu sungguh membuat nya bahagia bukan main . Dirinya bahkan akan sangat senang dan hari-hari nya akan terasa berwarna .
Rahul dan santri yang lain sampai di buat melongo dengan perkataan dari Kevin . Sungguh di luar prediksi , pemuda itu dengan berani berbicara seperti itu kepada Ustadzah galak itu .
"Rahul !! Kamu kenal dia ?" Tanya Nadzira mengabaikan perkataan dari pemuda itu . Diri nya bisa gila kalau merespon ucapan pemuda itu . Dirinya lebih bertanya pada Rahul, karena yang dirinya lihat , Rahul mengenal pemuda itu .
Rahul yang di tanyai oleh Nadzira langsung gelagapan , dia bingung sekali , tapi kalau tidak menjawab perkataan dari Ustadzah nya , bisa kena masalah dirinya nanti nya .
"D---dia --" namun ucapan Rahul langsung di sela oleh Kevin .
"Ekhm, perkenalkan nama saya Kevin Pradipta , saya anak satu-satunya nya tuan Pradipta dan Nyonya Ayunda Ningsih. Ekhm, saya akan menjadi santri di sini . Kalau boleh tau nama nona cantik siapa ?" Tanya Kevin sambil tersenyum simpul , tangan nya bahkan sudah terulur , berharap gadis cantik itu akan menjabat tangan nya .
Entah bagaimana halus nya tangan mungil itu . Rasanya kalau sudah berjabat nanti, dirinya tidak akan melepaskan tangan mungil itu .
Rahul sudah keringat dingin , apa lagi melihat Ustadzah nya yang sudah melotot galak, belum lagi tangan Ustadzah nya sudah berkacak pinggang . Itu pertanda tidak baik-baik saja.
"Vin, udah lah yukk , kita pergi aja dari sini . Nanti kita bisa kenalan lagi sama Ustadzah nya kalau kamu udah masuk ke kelas . " Bisik Rahul .
Kevin berdecak mendengar nya . Menurut Kevin, Rahul itu terlalu cerewet sekali . Kenapa pula melarang-larang dirinya coba . "Lo diem deh . Gue mau kenalan sama tuh cewek kenapa memang nya ? Ada yang salah ?" Cetus Kevin kesal . Ingatlah bahwa Kevin itu tidak suka di atur-atur .
Rahul menggeleng , berusaha mencoba meyakinkan Kevin agar pergi , namun Kevin masih bersikeras di tempat itu .
"Ma--af Ustadzah , Kevin kayak nya --"
"Lo ngapa sih ? Sirik banget . " Sela Kevin sewot dengan Rahul .
Lalu kembali mata nya menyapa gadis cantik yang ada di hadapannya itu . "Hai cantik, kenalan dong ? Kalau enggak kenalan kita enggak bakalan kenal deh . Nanti aku enggak tau siapa nama kamu , dan juga --"
"Rahul !!!" Ucap Nadzira menyela perkataan Kevin .
Rahul memejamkan kedua bola mata nya . "Ya--ya Ustadzah ."
"Hafal hadis sepuluh , sore ini kamu setor ke saya . " Ucap Nadzira dan hal tersebut membuat Rahul meremas rambut nya .
Lalu Nadzira menoleh ke arah Kevin yang masih tersenyum . "Dan kamu ? Saya tidak mengenal kamu , jangan mencoba mencari gara-gara dengan saya, " ucap Nadzira dan menoleh ke arah empat santri yang sedang menjalani hukuman dari Ustadzah Rani .
"Kalian selesai kan , kalau belum siap , saat saya datang nanti , saya akan tambahkan hukuman buat kalian ." Ucap Nadzira .
"Ba--baik Ustadzah ." Sahut ke empat santri itu .
"Assalamualaikum "
"Wa'alaikum salam "
Setelah nya Nadzira pergi ,
Kevin bukannya takut , dirinya malah semangat akan mendekati gadis cantik itu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments