Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey

Sementara itu pagi hari Ayzel saat ini sedikit berantakan, dari Humey yang menangis meratapi kepulangan Malvin ke Indonesia. Meskipun Alvaro dan Kim Roan tidak ada di kantor, Ayzel tetap punya segudang tanggung jawab yang harus di selesaikan. Untungnya hari ini dia tidak ada sesi temu dengan klien untuk konsultasi, jadi dia tidak perlu buru-buru harus ke pusat konsul.

“Benar-benar bos yang aneh,” Ayzel sedikit kesal setelah membaca pesan dari Alvaro yang mengatainya sebagai nyonya Alvaro.

“Kenapa? Bicara sendiri,” tanya Athaya saat melihat Ayzel bergumam sendiri.

“Tidak apa-apa bu Athaya. Hanya sedikit kesal,” jawabnya pada Athaya.

“Oh ... kirain kenapa. Ayzel ini kemarin pak Alvaro titip untuk di buatkan MOU terbaru,” karena Alvaro berangkat dini hari jadi dia menitipkan beberapa hal yang harus di kerjakan Ayzel.

“Baik bu, saya kerjakan” Ayzel mulai mengerjakan tugasnya setelah Athaya ke luar.

Tapi dia terus kepikiran Humey yang sedang sedih karena tidak akan lagi bertemu dengan Malvin, padahal juga bulan depan sebenarnya dia bertemu dengan Malvin dengan status yang lebih baik. Tapi tetap saja Ayzel tidak bisa memberitahunya, dia cukup tahu diri untuk tidak ikut campur dengan urusan keluarga Zekai. Meskipun dia sendiri sebenarnya juga masih keluarga Zekai.

“Sudah makan belum?” Ayzel mengirim pesan singkat pada Humey.

“Tidak nafsu kak,” balasnya.

“Apa perlu aku ijin untuk menemanimu hari ini?” kadang Humey hanya perlu di buat untuk berpikir dari sudut pandang orang lain. Termasuk yang di lakukan Ayzel saat ini.

“Tidak perlu kak. Pekerjaanmu kan banyak, kak Ze selesaikan saja dulu. Aku makan dulu baru istirahat lagi,” perkataan Ayzel cukup berhasil karena Humey tahu betul kakaknya bekerja sekeras apa. Dia tidak mungkin membuat kakaknya dalam masalah dengan kondisinya saat ini.

“Ok ... istirahat, jangan mikir aneh-aneh. Aku segera pulang,” Ayzel tidak mungkin ijin karena Alvaro sedang tidak ada di kantor.

Dia tidak ingin gosip bertambah soal dia dan ALvaro. Ayzel berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya secepat mungkin, agar tidak perlu lembur sampai malam. Dia tahu adik sepupunya sedang tidak baik-baik saja.

Sesegera mungkin Ayzel menyelesaikan satu persatu tanggung jawab pekerjaannya hari itu, dari membuat MOU sampai dengan mengatur kembali jadwal Alvaro bertemu klien yang tertunda karena dia harus melakukan perjalanan dinas.

“Bagaimana menjelaskan pada klien. Pak Alvaro bahkan tidak memberitahu kemana dia pergi,” Ayzel berusaha mencari alasan yang logis untuk merubah beberapa jadwal temu kliennya minggu ini ke minggu depan.

“Ze, dua puluh empat jam itu lama sekali ya?” Ayzel menaikkan sebelah alisnya saat membaca pesan Alvaro.

“Kalau mau cepat ya putar sendiri jarum jamnya,” balas Ayzel yang merasa lucu dengan dirinya sendiri. Sepertinya lebih baik Alvaro ada di hadapannya dari pada hampir setiap menit mendapat teror pesan singkatnya.

“Nyonya Alvaro galak sekali hari ini,” belum ada beberapa jam Alvaro mengulangi mengirimkan pesan yang sama pada Ayzel.

“Sudah tahu galak. Jadi tetap masih mau menjadikan saya nyonya Alvaro?” Ayzel merutuki dirinya sendiri setelah sadar pesannya sudah terkirim.

“Galak tapi menggemaskan. Ah ... nyonya Alvaro mau dibawakan oleh-oleh apa?” Ayzel sudah tidak punya kata-kata lagi untuk membalas kerandoman Alvaro.

“😮‍💨😵‍💫,” belum ada satu hari Alvaro pergi, tapi sudah membuat Ayzel pusing. Bagaimana dia akan menghadapi 7 hari kedepan dengan tingkah atasannya tersebut.

“🫶🏻🫶🏻❤️❤️,” Alvaro justru membalas pesan Ayzel dengan bentuk emot love.

“Selamat bekerja. Last chat di saya,” balas Alvaro kemudian.

Bagi Ayzel tingkah atasannya tersebut akhir-akhir ini semakin menjadi, jika beberapa waktu lalu Alvaro hanya sebatas kata-kata. Namun lain dengan saat ini, ada saja gebrakan yang dilakukan Alvaro.

“Sudah jam empat ternyata,” gumam Ayzel saat melihat arlojinya. Dia membereskan mejanya dan mematikan PC bersiap untuk pulang.

Dia berjalan menuju pemberhentian bus menuju apartemennya, Ayzel membenarkan sweeternya. Suhu sore itu sekitar 12 derajat dengan cuaca yang berawan, berharap tidak akan turun hujan. Angin sepoi-sepoi musim gugur semakin menambah dinginnya udara sore itu, beruntung bus yang ditunggunya tidak lama datang.

“Mau di bawakan sesuatu?” Ayzel tahu adik sepupunya pasti belum makan siang, dia pasti sedang meringkuk bersembunyi di bawah selimut.

“Mau Malvin 😭,” balasnya.

“Sabar ... kalau dia jodohmu pasti akan kembali bertemu,” Ayzel mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Menghela napas, di satu sisi dia ingin memberitahu Humey. Tapi di sisi lain dia ingat jika mungkin satu kata saja terucap dari mulutnya bisa menghancurkan rencana Malvin.

“Eumm ... bagaimana kalau kakak saja yang nikah sama Althan?” Humey asal saja mengirimkan pesan pada Ayzel.

Ayzel tidak membalas lagi pesan dari Humey, dia biarkan begitu saja. Ada sedikit rasa kesal yang coba dia redam saat ini, Humey yang berusia 23 tahun saat ini lebih muda empat tahun darinya. Mereka berdua sama-sama menggunakan Zekai di belakang nama mereka, Ayzel sudah menerima perbedaan itu dengan hati lapang. Hanya saja ketika membahas tentang pernikahan itu sedikit membuat hatinya tercubit.

“Maaf kak,” Humey menyadari pesan singkatnya tadi mungkin menyinggung Ayzel. Dia lupa meskipun sama-sama menggunakan nama Zekai di belakang nama mereka, tapi Ayzel tidak bisa menggunakan semua fasilitas keluarga Zekai.

“Setiap manusia punya jalan hidupnya masing-masing Humey. Humey hidup kita bisa jadi lebih baik dari orang lain, lihat sekelilingmu saat ini. Keluarlah dari persembunyianmu, lihat keluar jendela kamar. Kamu akan melihat betapa kita harus bersyukur,” Ayzel mungkin perlu bicara dari hati ke hati dengan adik sepupunya setelah sampai nanti.

“😢😭kak Ze cepat pulang,” Humey tidak bisa berkata lagi saat membaca pesan dari Ayzel. Humey turun dari ranjang, dia melihat pemandangan luar dari lantai atas apartemen kakaknya. Memang benar yang di katakan Ayzel, mungkin di bandingkan orang lain dia lebih beruntung. Dia bahkan berada di Istanbul tanpa harus bersusah payah.

Ayzel sedang menuju cafe terdekat dari apartemennya setelah turun dari bus, dia membeli makanan untuknya dan Humey sebagai makan malam mereka. Menemen tidak akan luput dari salah satu menu yang dia pesan, Ayzel juga memesan yaprak dolma (kubis fermentasi yang diisi beras, daging cincang, pasta tomat bersama bumbu lainnya).

Ceklek.

“Humey?” Ayzel sampai diapartemen sekitar jam tujuh malam, dia membuka pintu apartemennya dan masuk mencari keberadaan sepupunya.

“Hmm ... di sini,” perempuan berusia dua puluh tiga tahun itu terlihat sudah lebih baik dari pagi tadi sebelum Ayzel berangkat kerja.

“Aku mandi dulu. Kamu taruh di piring ya, makan malam kita hari ini.” Ayzel menyerahkan paper bag berisi makanan yang dia beli tadi.

“Ok,” Humey menaruh paper bag di meja serba guna yang ada di sana. Dia mengambil piring dan juga mengisi air mineral pada gelas. Seperti biasa dia akan menaruh sedikit es batu di gelas Ayzel.

Ayzel sudah selesai mandi, dia sudah berganti dengan baju rumah dan lebih segar setelah mandi. Dia mendekat pada Humey yang sudah duduk di meja siap untuk makan malam, di sana sudah tertata menemen, yaprak dolma dan kumpir (sejenis kentang panggang dengan isian daging, sayuran juga keju). Mereka berdua menyantap makanan dengan tenang, baik Ayzel maupun Humey hanya mengobrol santai sambil menikmati makan malam mereka.

“Sudah bisa ngobrol?” tanya Ayzel pada Humey.

“Eumm ... sa bisa,” Humey sambil menikmati coklat kunafanya. Ayzel sengaja membelinya untuk Humey.

Setelah pagi tadi adik sepupunya tergugu sambil memeluknya setelah mendapat panggilan telepon dari papanya. Papanya sempat menelepon Ayzel menanyakan keadaan Humey siang tadi.

“Aku sudah istikharah tadi sebelum kakak pulang,” Humey menjeda bicaranya.

Ayzel memeluk Humey yang mulai terisak, diusapnya dengan lembut punggung adik sepupunya.

“Percayalah semua akan baik-baik saja saat kita melibatkan Allah Humey,” ucap Ayzel yang sejatinya tidak hanya menguatkan Humey tapi juga sedang berusaha menguatkan dirinya sendiri.

“Aku menerima khitbah kak Althan dan keluarganya. Tapi aku punya syarat,” Humey mengurai pelukannya dari Ayzel.

“Syarat?” Humey mengangguk pada Ayzel.

“Aku akan pulang dua hari sebelum akad dan itu dengan kakak yang harus menemaniku. Aku menggunakan gaun buatanku sendiri,” ucap Humey sambil merayu Ayzel.

“Haruskah aku ikut? Bukan aku tidak ingin ada dalam moment pentingmu Humey. Tapi,” Ayzel takut kehadirannya akan di lihat oleh kakek Zekai.

“Aku sudah bilang papa, mereka menyetujuinya.”

“Baiklah ... aku ajukan cuti nanti,” bagaimanapun Ayzel punya banyak tanggung jawab di sini. Dia bahkan belum pernah pulang sejak pertama sampai di Istanbul.

Humey memeluk Ayzel dengan erat, berterimakasih untuk hari-hari yang sudah dia berikan selama ini. Bukan hanya saat dia ada di Istanbul, tapi karena Ayzel bersama ayah dan bunda yang selalu menerimanya dengan hangat. Bahkan bisa di bilang Humey lebih dekat dengan ayah Devran juga bunda Anara dari pada ke dua orang tua kandungnya sendiri. Mengingat dia anak tunggal dan kedua orang tuanya sangat sibuk.

“Thanks kak. Untuk semua yang sudah kamu ikhlaskan untukku, termasuk semua hal tentang Zekai” ucapnya sambil berkaca-kaca.

“Ada untungnya bukan?” ujar Ayzel sambil tersenyum. Senyum tulus dan tatapan hangat yang selalu Humey sukai dari kakaknya tersebut, senyum dan tatapan yang juga membuat Alvaro yang sedingin es meleleh.

“Hmm,”

“Karena hanya ada satu Zekai. Jadi tidak perlu ada persaingan apapun,” Ayzel mengacak lembut puncak kepala Humey yang di sambut dengan senyum cerah dari Humey.

Ayzel menyamankan duduknya, digenggamnya dua tangan Humey.

“Percayalah semua akan indah untuk harimu nanti. Ada banyak doa yang mengalir untuk bahagiamu dengan Althan, aku percaya dia akan membawa hal baik untuk Humey kita yang punya energi sosial tinggi. Dia bahkan tetap tidak goyah meskipun hari itu kamu tidak menepati janji untuk ikut pertemuan keluarga,” Humey kembali terisak.

“Apa yang kamu lalui di sini adalah pelajaran dan pengalaman yang akan menjadi kenangan terindah nanti. Kamu akan tahu bagaimana sekenario Allah bekerja setelah ini Humey,” Ayzel memeluk adik sepupunya tersebut.

“Humey kamu akan tahu nanti jika cinta surgamu adalah cinta yang sama dengan cinta musim gugur pertamamu di sini. Karena Malvin yang kamu cintai adalah Althan yang mengkhitbahmu,” batin Ayzel yang mengurai pelukannya dan mengusap lembut pipi Humey yang masih menangis.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

wahhh....baca karya othorr ternyata nemu banyak pengetahuan💪💪💪

2025-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 : Kesibukan baru Ayzel
3 Chapter 3 : Hari pertama menjadi asisten Alvaro
4 Chapter 4. Breakfast untuk Alvaro
5 Chapter 5. Minggu - minggu sibuk untuk Ayzel
6 Chapter 6. Perhatin Alvaro pada Ayzel
7 Chapter 7. Makan Malam
8 Chapter 8. Alvaro tiba-tiba kembali ke korea
9 Chapter 9. Ayzel memblokir Alvaro
10 Chapter 10. Alvaro kembali ke Istanbul
11 Chapter 11. Kembali menjadi asisten alvaro
12 Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro
13 Chapter 13. Makan siang berempat
14 Chapter 14. Alvaro serius dengan ucapannya
15 Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih
16 Chapter 16. Makan siang bersama atau ruang meeting
17 Chapter 17. Dibalik nama Zekai
18 Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey
19 Chapter 19. Oatmeal untuk Alvaro
20 Chapter 20. Masuk Rumah Sakit
21 Chapter 21. Ayzel dan dua toddler dewasanya
22 Chapter 22. Deeptalk Alvaro x Humey & Ayzel x Kim Roan
23 Chapter 23. Ayzel terlihat marah
24 Chapter 24. Percakapan Alvaro x Humey x Kim Roan
25 Chapter 25. Alvaro & segala bentuk perhatiannya
26 Chapter 26. Kebersamaan singkat Ayzel x Alvaro
27 Chapter 27. Indonesia
28 Chapter 28. Cemburu
29 Chapter 29. Rooftop cafe
30 Chapter 30. Coklat Hitam keberuntugan
31 Chapter 31. Deep talk rooftop
32 Chapter 32. Ziero Dark Cocho
33 Chapter 33. Manis tapi bukan gula
34 Chapter 34. Makan malam bersama
35 Chapter 35. My future (Zeze)
36 Chapter 36. Quality Time
37 Chapter 37. Kejutan untuk Ayzel
38 Chapter 38. Tiba-tiba suami istri
39 Chapter 39. Menepati Janji
40 Chapter 40. Pelukan pertama
41 Chapter 41. Hubby
42 Chapter 42. Pesan tanpa nama
43 Chapter 43. Obrolan ringan Ayzel x para asisten
44 Chapter 44. Pillow talk
45 Chapter 45. Kembali ke Istanbul
46 Chapter 46. Günaydin aşkim (Selamat pagi cintaku)
47 Chapter 47. Cemburu dapat jackpot
48 Chapter 48. Tak ingin ke hilanganmu
49 Chapter 49. Ayzel & Klien
50 Chapter 50. Ketahuan Athaya
51 Chapter 51. Merajuk sebentar
52 Chapter 52. Hanya sedikit kesal
53 Chapter 53. Mulai merasakan luka
54 Chapter 54. Perubahan sikap Ayzel
55 Chapter 55. Kamu menyakitiku
56 Chapter 56. Ayzel Sakit
57 Chapter 57. Kemarahan Naira
58 Chapter 58. Kemarahan Naira part 2
59 Chapter 59. Naira lagi
60 Chapter 60. Panggilan hubby kembali
61 Chapter 61. Blue Sapphire
62 Chapter 62. Alvaro khawatir
63 Chapter 63. Blunt bob tint blue
64 Chapter 64. Tentang Naima
65 Chapter 65. Pancake hitam bentuk love
66 Chapter 66. Alvaro selalu ketahuan Ayzel
67 Chapter 67. Dia istri saya
68 Chapter 68. Blue sapphirenya Alvaro
69 Chapter 69. Ayzel memberi tahu lokasi peneror
70 Chapter 70. Mantra ketulusan
71 Chapter 71. Jangan bohongi aku
72 Chapter 72. Dia asistenku
73 Chapter 73. Kim Nana & Morning Kiss dari Ayzel
74 Chapter 74. Kembalinya Naima
75 Chapter 75. Satu Jam Waktumu
76 Chapter 76. Dia adalah Kim Nana
77 Chapter 77. Ayzel benar - benar pergi
78 Chapter 78. Guten Morgen, Ayzel
79 Chapter 79. Dia di Jerman
80 Chapter 80. Aku akan menjemputmu
81 Chapter 81. Menemukanmu
82 Chapter 82.Usaha meluluhkan Ayzel
83 Chapter 83. Usaha meluluhkan Ayzel (2)
84 Chapter 84. Ide nakal Alvaro
85 Chapter 85. Zeze istri tercintanya Alvaro
86 Chapter 86. Malaikat kecilnya mama Zeze
87 Chapter 87. Aku cemburu
88 Chapter 88. Peluk
89 Chapter 89. Naira kurir pesan antar 30 jt
90 Chapter 90. Panggilan baru Alvaro
91 Chapter 91. Kim Roan (jantungku berdebar)
92 Chapter 92. Bucin episode baru
93 Chapter 93. Sisi lain dan ketulusan Naira untuk Zeze
94 Chapter 94. Aku merindukanmu
95 Chapter 95. Ngidam Ayzel untuk Naira & Kim Roan
96 Chapter 96. Uncle Pororo
97 Chapter 97. Hari terakhir di Jerman
98 Chapter 98. Sampai di Korea lagi
99 Chapter 99. Pertemukan Aku dengan Kim Nana
100 Chapter 100. yang terlihat mata belum tentu benar adanya
101 Chapter 101. Aku ketahuan (Naira)
102 Chapter 102. Duck Syndrom
103 Chapter 103. Anakmu lapar
104 Chapter 104. Libatkan aku dalam hal apapun
105 Chapter 105. Naima salah kira
106 Chapter 106. Peri pencabut hama (Naira)
107 Chapter 107. Bayi habis pemotretan
108 Chapter 108. Terimakasih sudah mengandung anak kita
109 Chapter 109. My wife forever and ever
110 Chapter 110. Peninggalan Grace
111 Chapter 111. Gantungan Couple
112 Chapter 112. Terlalu banyak kebetulan
113 Chapter 113. Temani aku kekantor
114 Chapter 114. Gyoza Mandu
115 Ikut meeting
116 Alvaro, so sweet
117 Di satukan Oleh Tuhan
118 Selamatkan bayi
119 Tindakan Operasi
120 Di sini indah, bukan?
121 Dia kembali
122 Kembalilah. Tempatmu bukan di sini
123 Bangun dari koma
124 Karena Zeze takdirku
125 Pulang ke rumah
126 Terima kasih cintaku
127 Kembali ke Istanbul
128 Rujak bebek jadi rujak es krim
129 Suami siaga
130 Baby boy
131 Altezza Hakala Jaziero (End)
132 Part Extra (Alvaro si bucin kronik)
133 Part Extra 2 (Kemasan saset Alvaro)
134 Birlikte yaşlanmak istiyorum. (Final)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 : Kesibukan baru Ayzel
3
Chapter 3 : Hari pertama menjadi asisten Alvaro
4
Chapter 4. Breakfast untuk Alvaro
5
Chapter 5. Minggu - minggu sibuk untuk Ayzel
6
Chapter 6. Perhatin Alvaro pada Ayzel
7
Chapter 7. Makan Malam
8
Chapter 8. Alvaro tiba-tiba kembali ke korea
9
Chapter 9. Ayzel memblokir Alvaro
10
Chapter 10. Alvaro kembali ke Istanbul
11
Chapter 11. Kembali menjadi asisten alvaro
12
Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro
13
Chapter 13. Makan siang berempat
14
Chapter 14. Alvaro serius dengan ucapannya
15
Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih
16
Chapter 16. Makan siang bersama atau ruang meeting
17
Chapter 17. Dibalik nama Zekai
18
Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey
19
Chapter 19. Oatmeal untuk Alvaro
20
Chapter 20. Masuk Rumah Sakit
21
Chapter 21. Ayzel dan dua toddler dewasanya
22
Chapter 22. Deeptalk Alvaro x Humey & Ayzel x Kim Roan
23
Chapter 23. Ayzel terlihat marah
24
Chapter 24. Percakapan Alvaro x Humey x Kim Roan
25
Chapter 25. Alvaro & segala bentuk perhatiannya
26
Chapter 26. Kebersamaan singkat Ayzel x Alvaro
27
Chapter 27. Indonesia
28
Chapter 28. Cemburu
29
Chapter 29. Rooftop cafe
30
Chapter 30. Coklat Hitam keberuntugan
31
Chapter 31. Deep talk rooftop
32
Chapter 32. Ziero Dark Cocho
33
Chapter 33. Manis tapi bukan gula
34
Chapter 34. Makan malam bersama
35
Chapter 35. My future (Zeze)
36
Chapter 36. Quality Time
37
Chapter 37. Kejutan untuk Ayzel
38
Chapter 38. Tiba-tiba suami istri
39
Chapter 39. Menepati Janji
40
Chapter 40. Pelukan pertama
41
Chapter 41. Hubby
42
Chapter 42. Pesan tanpa nama
43
Chapter 43. Obrolan ringan Ayzel x para asisten
44
Chapter 44. Pillow talk
45
Chapter 45. Kembali ke Istanbul
46
Chapter 46. Günaydin aşkim (Selamat pagi cintaku)
47
Chapter 47. Cemburu dapat jackpot
48
Chapter 48. Tak ingin ke hilanganmu
49
Chapter 49. Ayzel & Klien
50
Chapter 50. Ketahuan Athaya
51
Chapter 51. Merajuk sebentar
52
Chapter 52. Hanya sedikit kesal
53
Chapter 53. Mulai merasakan luka
54
Chapter 54. Perubahan sikap Ayzel
55
Chapter 55. Kamu menyakitiku
56
Chapter 56. Ayzel Sakit
57
Chapter 57. Kemarahan Naira
58
Chapter 58. Kemarahan Naira part 2
59
Chapter 59. Naira lagi
60
Chapter 60. Panggilan hubby kembali
61
Chapter 61. Blue Sapphire
62
Chapter 62. Alvaro khawatir
63
Chapter 63. Blunt bob tint blue
64
Chapter 64. Tentang Naima
65
Chapter 65. Pancake hitam bentuk love
66
Chapter 66. Alvaro selalu ketahuan Ayzel
67
Chapter 67. Dia istri saya
68
Chapter 68. Blue sapphirenya Alvaro
69
Chapter 69. Ayzel memberi tahu lokasi peneror
70
Chapter 70. Mantra ketulusan
71
Chapter 71. Jangan bohongi aku
72
Chapter 72. Dia asistenku
73
Chapter 73. Kim Nana & Morning Kiss dari Ayzel
74
Chapter 74. Kembalinya Naima
75
Chapter 75. Satu Jam Waktumu
76
Chapter 76. Dia adalah Kim Nana
77
Chapter 77. Ayzel benar - benar pergi
78
Chapter 78. Guten Morgen, Ayzel
79
Chapter 79. Dia di Jerman
80
Chapter 80. Aku akan menjemputmu
81
Chapter 81. Menemukanmu
82
Chapter 82.Usaha meluluhkan Ayzel
83
Chapter 83. Usaha meluluhkan Ayzel (2)
84
Chapter 84. Ide nakal Alvaro
85
Chapter 85. Zeze istri tercintanya Alvaro
86
Chapter 86. Malaikat kecilnya mama Zeze
87
Chapter 87. Aku cemburu
88
Chapter 88. Peluk
89
Chapter 89. Naira kurir pesan antar 30 jt
90
Chapter 90. Panggilan baru Alvaro
91
Chapter 91. Kim Roan (jantungku berdebar)
92
Chapter 92. Bucin episode baru
93
Chapter 93. Sisi lain dan ketulusan Naira untuk Zeze
94
Chapter 94. Aku merindukanmu
95
Chapter 95. Ngidam Ayzel untuk Naira & Kim Roan
96
Chapter 96. Uncle Pororo
97
Chapter 97. Hari terakhir di Jerman
98
Chapter 98. Sampai di Korea lagi
99
Chapter 99. Pertemukan Aku dengan Kim Nana
100
Chapter 100. yang terlihat mata belum tentu benar adanya
101
Chapter 101. Aku ketahuan (Naira)
102
Chapter 102. Duck Syndrom
103
Chapter 103. Anakmu lapar
104
Chapter 104. Libatkan aku dalam hal apapun
105
Chapter 105. Naima salah kira
106
Chapter 106. Peri pencabut hama (Naira)
107
Chapter 107. Bayi habis pemotretan
108
Chapter 108. Terimakasih sudah mengandung anak kita
109
Chapter 109. My wife forever and ever
110
Chapter 110. Peninggalan Grace
111
Chapter 111. Gantungan Couple
112
Chapter 112. Terlalu banyak kebetulan
113
Chapter 113. Temani aku kekantor
114
Chapter 114. Gyoza Mandu
115
Ikut meeting
116
Alvaro, so sweet
117
Di satukan Oleh Tuhan
118
Selamatkan bayi
119
Tindakan Operasi
120
Di sini indah, bukan?
121
Dia kembali
122
Kembalilah. Tempatmu bukan di sini
123
Bangun dari koma
124
Karena Zeze takdirku
125
Pulang ke rumah
126
Terima kasih cintaku
127
Kembali ke Istanbul
128
Rujak bebek jadi rujak es krim
129
Suami siaga
130
Baby boy
131
Altezza Hakala Jaziero (End)
132
Part Extra (Alvaro si bucin kronik)
133
Part Extra 2 (Kemasan saset Alvaro)
134
Birlikte yaşlanmak istiyorum. (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!