Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih

Ayzel masuk keapartemennya, Humey sudah menantinya. Sedari tadi dia mondar-mandir menunggu kakaknya itu pulang, Malvin hanya bilang kalau Ayzel ke pusat konseling karena ada klien yang membutuhkannya.

“Kak? Akhirnya pulang juga,” Humey tersenyum lega saat melihat Ayzel masuk apartemen.

“Maaf membuatmu khawatir. Aku tidak sempat pegang ponsel,” Ayzel melepaskan sepatu dan berganti sandal rumah.

“Kak Ze sudah makan?”

“Makan kebab doang. Aku masih lapar sebenarnya,” Ayzel menaruh tasnya lalu mencuci tangan lebih dahulu.

“Mau masak atau pesan saja?” Humey sebenarnya tadi sudah makan dengan Malvin. Tapi dia juga masih lapar.

“Kamu pesan saja, uangnya ada di situ. Aku mandi dulu,” Ayzel menunjuk nakas sambil berlalu pergi.

Humey memasan pide dan menemen, kalau makanan asia dia dan Ayzel lebih baik membuat sendiri. Jadi mereka memesan makanan khas Turki.

Ayzel sudah selesai dengan urusan bersih-bersinya, makan pesan antar juga sudah sampai lima menit yang lalu. Humey sedang menaruhnya di piring, mereka makan di lantai beralaskan karpet tebal yang biasa mereka gunakan untuk santai dan rebahan.

“Pulang jam berapa?” Ayzel melirik sepupunya yang senyum-senyum sendiri.

“Jam empat kak. Aku khawatir tahu, tiba-tiba saja kak Ze harus ke kantor. Pasti melelahkan ya?” ucap Humey yang mulai mengunyah makanannya.

“Mau bagaimana lagi. Aku maupun Naira tidak mungkin abai dengan kondisi klien yang seperti itu, karena tugas kami memang membantu mereka” Ayzel tersenyum menyiratkan bahwa setiap keputusan pasti ada resiko.

“Kak,” Humey sedikit ragu untuk melanjutkan ucapannya.

“Hmm ... kenapa? Katakan saja,” Ayzel yang peka dengan gelagat adik sepupunya tersebut memintanya untuk bicara langsung.

“Alvaro ... Alvaro itu perhatian denganmu, dia sepertinya menyukai kakak” Humey sambil memperhatikan ekspresi Ayzel saat dia menyebut tentang Alvaro. Tapi dia hanya menemukan ekspresi datar dari kakak sepupunya.

“Kamu tanyakan saja padanya besok kalau ketemu lagi,” jawab Ayzel dengan santai.

“Ish ... ogah ya, kak. Belum tanya nanti aku sudah di cueki sama dia, mana mukanya datar banget lagi kak. Kecuali kalau lagi bicara sama kak Ze, tatapannya itu dalam sekali” Humey memeragakan Alvaro yang menatap Ayzel.

“Alvaro adalah CEO jadi hal itu sepertinya wajar, jadi dia akan berikap sesuai pada tempatnya. Kita hanya perlu mengenal seseorang lebih dalam untuk bisa tahu bagaimana karakter mereka sebenarnya,” jelas Ayzel pada Humye.

“Iya ... iya ibu psikolog. Tapi kalau dia benar suka sama kakak gimana?” pertanyaan Humey cukup membuat Ayzel menghela napas.

“Aku tidak tahu. Sekedar untuk memikirkan atau berandai saja aku tidak berani,” Ayzel mengerti maksud Humey tentang kepribadian Alvaro. Baginya Alvaro terlalu tinggi dan berbeda dengannya, dia tidak ingin menumbuhkan harapan jika dia sendiri tidak yakin akan dapat meraihnya.

“Kak? Ini sudah berapa tahun semenjak Nathan menikah. Aku tidak tahu seberapa besar luka yang dia goreskan padamu, tapi aku ingin kakak juga bahagia” ucap Humey yang sudah berkaca-kaca.

“Akan ada hari di mana semua akan sembuh dari lukanya masing – masing. Jika bukan hari ini mungkin esok atau lusa, selama mereka tidak pernah menyerah. Aku tidak bisa bilang luka ini sudah sembuh, tapi aku akan bilang aku sudah baik-baik saja” Ayzel tersenyum sambil mengusap rambut Humey, seolah menegaskan bahwa dirinya baik-baik saja sekarang.

Humey sudah berkaca-kaca dan akhirnya menangis di pelukan Ayzel.

“Aku yang patah hati. Kenapa kamu yang menangis,” Ayzel mengurai pelukannya dari Humey.

“Ish ... kakak tahu romantis gak sih?” Humey mencebik karena di goda Ayzel.

“Romantis itu kalau sama pasangan halal. Romantisnya jadi pahala,” ucapan Ayzel mampu membuat Humey tersipu malu merasa tersindir karena sering pergi berdua dengan Malvin.

“Iya bu psikolog. Besok gak sering-sering kok,” Humey kembali menyantap makanannya. Begitupun dengan Ayzel yang sudah habis lebih dulu dan air minum di gelasnya pun sudah dia minum sampai tandas.

Setelah membereskan piring dan gelas bekas makan mereka langsung istirahat, malam ini Ayzel bisa tidur lebih awal. A32 tidak akan menelponnya malam-malam karena dia saat ini dalam masa perawatan dan pengawasan di klinik. Malam ini dia tidak perlu begadang lagi, dia bisa tidur dengan nyenyak.

“Humey sudah pagi,” Ayzel membuka jendela apartemennya. Membiarkan sorot matahari pagi musim gugur menembus kamar kecilnya.

“Euummm,” Humey meregangkan ke dua tangannya keatas. Udara pagi musim gugur di Istanbul membuatnya masih ingin berlama-lama di balik selimut.

Suasana pagi saat musim gugur di Istanbul sebenarnya masih sejuk dengan suhu 10-15 derajat, suhu yang masih termasuk nyaman. Suhu yang nyaman untuk Humey kembali tidur.

“Hari ini mau ke mana lagi?” Ayzel akan memastikan jadwalnya tidak bertabrakan jika Humey minta di temani jalan-jalan nanti.

“Eumm ... hari ini tidak ke mana-mana. Aku ada meeting zoom dengan anak-anak butik,” Humey punya butik yang sudah lumayan berkembang. Dia kuliah sambil menjalankan bisnis butik dengan usahanya sendiri. Dia juga sering mengikuti event seperti fashion week di luar egeri.

“Aku berangkat ke kantor dulu. Jangan lupa sarapan,” Ayzel meninggalkan Humey yang masih enggan untuk keluar dari selimutnya. Dia malah menutup kembali hordern jendela yang tadi di buka Ayzel.

“Setengah jam lagi,” ucap Humey yang kembali tidur.

Sementara itu Ayzel sudah berjalan menuju pemberhentian bus menuju kantornya, suaca hari ini lumayan sejuk. Hari ini dia memakai atasan berwarna coklat muda dipadu dengan rok berwarna coklat susu dengan pasmina berwarna senada dengan roknya. Tak lupa dia juga memakai long coat yang tidak terlalu tebal, namun masih hagat untuk di pakai di cuaca pagi hari saat musim gugur.

“Ay hari ini jangan lupa ada diskusi,” Ayzel mendapatkan notifikasi pesan masuk dari Naira yang mengingatkan agar tidak terlambat untuk sesi diskusi dengan pengawas senior mereka.

“Okay. Aku usahakan tidak terlambat,” balasnya pada Naira.

Ayzel sudah turun dari pemberhentian bus, dia berjalan dari sana menuju kantor Jaziero sekitar lima menitan. Kantor meeka terletak di kota yang terkenal sebagai salah satu pusat bisnis, jadi lebih mudah untuk menemukan transportasi.

“Pagi Ayzel,” dia dan beberapa rekannya saling bertukar sapa saat mereka bertemu di loby maupun lift.

“Merhaba, gunaydin” sapa Ayzel pada mereka kembali.

Ayzel terkejut saat mendapati Alvaro sudah berada di mejanya, dia terlihat sangat fokus sedang memeriksa beberapa berkas. Ayzel melihat arlojinya, hal tersebut membuat Alvaro mengalihkan fokusnya.

“Saya yang datang pagi. Bukan kamu yang ke siangan,” Alvaro seolah bisa menebak apa yang sedang di pikirkan Ayzel.

Ayzel hanya tersenyum sambil berjalan menuju meja kerjanya, hari ini seperti biasa dia akan memastikan jadwal Alvaro. Dia mulai membuka macbook dan menyalakan layar PC, sementara ipadnya masih ada di Alvaro.

“Hari ini apa saja jawal saya Ze?” dia bertanya pada Ayzel dengan tanpa mengalihkan fokus dari berkas yang dia periksa.

“Hari ini tidak ada jadwal temu klien. Hanya meeting dengan tim divisi satu dan dua,” jawab Ayzel.

“Ok” Karena fokus Alvaro tidak menyadari kalau Ayzel berjalan menuju mejanya dan saat ini dia sudah berada tepat di hadapan meja Alvaro.

“Terimakasih karena kemarin sudah membantu saya,” Ayzel meberikan kotak bekal bertingkat dua pada Alvaro.

Alvaro menghentikan aktivitasnya, dia melihat kotak bekal bertumpuk di hadapannya. Dia memang belum makan pagi, matanya terlihart berbinar melihat kotak bekal yang di bawa Ayzel.

“Apa menunya?” tanya Alvaro dengan antusias.

“Bubur ayam seperti yang pernah pak Alvaro makan. Saya buru-buru jadi hanya menyiapkan itu,” Ayzel membuka kotak bekalnya sebelum Alvaro memberi kode untuk menyiapkan.

Alvaro meninggalkan mejanya dan menuju sofa yang ada di ruangannya, dia bersiap disana menanti Ayzel meracik bubur ayam ke gemaran Alvaro. Ayzel tidak hanya menyiapkan bubur tapi juga sudah menuangkan air mineral setengah hangat untuk Alvaro. Sementara Alvaro tak henti-hentinya tersenyum melihat Ayzel yang terlihat sibuk menyiapkan makan paginya.

“Ah ... manisnya,” gumam Alvaro melihat Ayzel yang berjalan menuju tempat dia duduk sambil membawa mangkok berisi bubur dan gelas yang berisi air hangat.

“Ini pak Alvaro. Silahkan di nikmati,” Ayzel memberikan mangkok berisi bubur pada Alvaro.

“Boleh kalau kamu mau nyuapi saya Ze,” celetuk Alvaro membuat Ayzel mengerlingkan mata malas.

“Tunggu sebentar,” Alvaro tersenyum lebar begitu mendengar ucapan Ayzel. Dia seperti mendapat jackpot pagi ini.

“Hallo pak Kim. Bisa ke ruangan? Pak Alvaro minta untuk di suapi makan pagi,” Alvaro langsung bangkit dari duduknya dan meraih ponsel Ayzel.

“Tidak perlu. Saya bisa makan sendiri,” ucapan Alvaro membuat pak Kim menahan tawa di ujung telepon sana. Dia tentu tahu tingkah random apa yang Alvaro lakukan sehingga membuat Ayzel menelponnya.

“Alvaro CEO Jaziero Tech dengan IQ 148 kehilangan kecerdasannya saat berada di hadapan Ayzel,” ucap pak Kim sambil terkekeh dan Ayzel dapat mendengar ucapan tersebut.

Ayzel menahan diri untuk tidak tertawa, sepertinya benar kata Humey. Sikap dinging Alvaro tidak berlaku untuk Ayzel, jika di hadapan karyawan lain dia kan bersikap datar dan dingin. Berbeda jika yang ada di hadapannya adalah Ayzel, dia seperti mendapat mainan baru. Apapun yang bisa menjadi sebab dia menggoda Ayzel maka Alvaro akan terus melakukannya.

“Tidak perlu di suapi lagi, kan? Saya kembali bekerja kalau begitu.”

“Tidak perlu. Dari pada harus di suapi Kim Roan, lebih baik saya makan sendiri” Alvaro menjawab dengan ekspresi datar. Sebenarnya dia menahan malu karena Ayzel mendengarkan ucapan Kim Roan tadi.

Ayzel fokus dengan pekerjaannya, sedangkan Alvaro fokus menyantap bubur ayam yang menurutnya sangat lezat. Padahal itu hanya bubur biasa, mungkin karena Ayzel yang membuatnya jadilah terasa lezat untuk Alvaro.

“Ze!! Zekai,” panggil Alvaro.

“Kenapa pak Alvaro?” Ayzel menghentikan aktivitasnya, menanti apa yang akan di katakan atasannya tersebut.

“Kamu perempuan istimewa di hidup saya,” Alvaro menatap lekat Ze.

“Masih pagi. Jangan lebay, jangan ngegombal juga” bukan Ayzel melainkan Kim Roan yang bersuara. Pak Kim masuk menyerahka beberapa kontrak kerja sama yang harus di buat Ayzel.

“Diam ya, Kim Roan” protes Alvaro.

Sementara Ayzel hanya diam tak berekspresi, dia takut dan ragu harus mengekpresikan diri bagaimana. Meskipun ada sedikit getaran di hatinya saat Alvaro mengucapkan hal tersebut.

 

 

 

 

 

Terpopuler

Comments

A'mei

A'mei

duh, ada ada saja pak yaa😂😂

2024-12-26

0

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

penasaran ihh sama masalalu ze dgn nathan...sampe setrauma itu c,ze buat buka hati untuk yg lain😓

2025-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 : Kesibukan baru Ayzel
3 Chapter 3 : Hari pertama menjadi asisten Alvaro
4 Chapter 4. Breakfast untuk Alvaro
5 Chapter 5. Minggu - minggu sibuk untuk Ayzel
6 Chapter 6. Perhatin Alvaro pada Ayzel
7 Chapter 7. Makan Malam
8 Chapter 8. Alvaro tiba-tiba kembali ke korea
9 Chapter 9. Ayzel memblokir Alvaro
10 Chapter 10. Alvaro kembali ke Istanbul
11 Chapter 11. Kembali menjadi asisten alvaro
12 Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro
13 Chapter 13. Makan siang berempat
14 Chapter 14. Alvaro serius dengan ucapannya
15 Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih
16 Chapter 16. Makan siang bersama atau ruang meeting
17 Chapter 17. Dibalik nama Zekai
18 Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey
19 Chapter 19. Oatmeal untuk Alvaro
20 Chapter 20. Masuk Rumah Sakit
21 Chapter 21. Ayzel dan dua toddler dewasanya
22 Chapter 22. Deeptalk Alvaro x Humey & Ayzel x Kim Roan
23 Chapter 23. Ayzel terlihat marah
24 Chapter 24. Percakapan Alvaro x Humey x Kim Roan
25 Chapter 25. Alvaro & segala bentuk perhatiannya
26 Chapter 26. Kebersamaan singkat Ayzel x Alvaro
27 Chapter 27. Indonesia
28 Chapter 28. Cemburu
29 Chapter 29. Rooftop cafe
30 Chapter 30. Coklat Hitam keberuntugan
31 Chapter 31. Deep talk rooftop
32 Chapter 32. Ziero Dark Cocho
33 Chapter 33. Manis tapi bukan gula
34 Chapter 34. Makan malam bersama
35 Chapter 35. My future (Zeze)
36 Chapter 36. Quality Time
37 Chapter 37. Kejutan untuk Ayzel
38 Chapter 38. Tiba-tiba suami istri
39 Chapter 39. Menepati Janji
40 Chapter 40. Pelukan pertama
41 Chapter 41. Hubby
42 Chapter 42. Pesan tanpa nama
43 Chapter 43. Obrolan ringan Ayzel x para asisten
44 Chapter 44. Pillow talk
45 Chapter 45. Kembali ke Istanbul
46 Chapter 46. Günaydin aşkim (Selamat pagi cintaku)
47 Chapter 47. Cemburu dapat jackpot
48 Chapter 48. Tak ingin ke hilanganmu
49 Chapter 49. Ayzel & Klien
50 Chapter 50. Ketahuan Athaya
51 Chapter 51. Merajuk sebentar
52 Chapter 52. Hanya sedikit kesal
53 Chapter 53. Mulai merasakan luka
54 Chapter 54. Perubahan sikap Ayzel
55 Chapter 55. Kamu menyakitiku
56 Chapter 56. Ayzel Sakit
57 Chapter 57. Kemarahan Naira
58 Chapter 58. Kemarahan Naira part 2
59 Chapter 59. Naira lagi
60 Chapter 60. Panggilan hubby kembali
61 Chapter 61. Blue Sapphire
62 Chapter 62. Alvaro khawatir
63 Chapter 63. Blunt bob tint blue
64 Chapter 64. Tentang Naima
65 Chapter 65. Pancake hitam bentuk love
66 Chapter 66. Alvaro selalu ketahuan Ayzel
67 Chapter 67. Dia istri saya
68 Chapter 68. Blue sapphirenya Alvaro
69 Chapter 69. Ayzel memberi tahu lokasi peneror
70 Chapter 70. Mantra ketulusan
71 Chapter 71. Jangan bohongi aku
72 Chapter 72. Dia asistenku
73 Chapter 73. Kim Nana & Morning Kiss dari Ayzel
74 Chapter 74. Kembalinya Naima
75 Chapter 75. Satu Jam Waktumu
76 Chapter 76. Dia adalah Kim Nana
77 Chapter 77. Ayzel benar - benar pergi
78 Chapter 78. Guten Morgen, Ayzel
79 Chapter 79. Dia di Jerman
80 Chapter 80. Aku akan menjemputmu
81 Chapter 81. Menemukanmu
82 Chapter 82.Usaha meluluhkan Ayzel
83 Chapter 83. Usaha meluluhkan Ayzel (2)
84 Chapter 84. Ide nakal Alvaro
85 Chapter 85. Zeze istri tercintanya Alvaro
86 Chapter 86. Malaikat kecilnya mama Zeze
87 Chapter 87. Aku cemburu
88 Chapter 88. Peluk
89 Chapter 89. Naira kurir pesan antar 30 jt
90 Chapter 90. Panggilan baru Alvaro
91 Chapter 91. Kim Roan (jantungku berdebar)
92 Chapter 92. Bucin episode baru
93 Chapter 93. Sisi lain dan ketulusan Naira untuk Zeze
94 Chapter 94. Aku merindukanmu
95 Chapter 95. Ngidam Ayzel untuk Naira & Kim Roan
96 Chapter 96. Uncle Pororo
97 Chapter 97. Hari terakhir di Jerman
98 Chapter 98. Sampai di Korea lagi
99 Chapter 99. Pertemukan Aku dengan Kim Nana
100 Chapter 100. yang terlihat mata belum tentu benar adanya
101 Chapter 101. Aku ketahuan (Naira)
102 Chapter 102. Duck Syndrom
103 Chapter 103. Anakmu lapar
104 Chapter 104. Libatkan aku dalam hal apapun
105 Chapter 105. Naima salah kira
106 Chapter 106. Peri pencabut hama (Naira)
107 Chapter 107. Bayi habis pemotretan
108 Chapter 108. Terimakasih sudah mengandung anak kita
109 Chapter 109. My wife forever and ever
110 Chapter 110. Peninggalan Grace
111 Chapter 111. Gantungan Couple
112 Chapter 112. Terlalu banyak kebetulan
113 Chapter 113. Temani aku kekantor
114 Chapter 114. Gyoza Mandu
115 Ikut meeting
116 Alvaro, so sweet
117 Di satukan Oleh Tuhan
118 Selamatkan bayi
119 Tindakan Operasi
120 Di sini indah, bukan?
121 Dia kembali
122 Kembalilah. Tempatmu bukan di sini
123 Bangun dari koma
124 Karena Zeze takdirku
125 Pulang ke rumah
126 Terima kasih cintaku
127 Kembali ke Istanbul
128 Rujak bebek jadi rujak es krim
129 Suami siaga
130 Baby boy
131 Altezza Hakala Jaziero (End)
132 Part Extra (Alvaro si bucin kronik)
133 Part Extra 2 (Kemasan saset Alvaro)
134 Birlikte yaşlanmak istiyorum. (Final)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 : Kesibukan baru Ayzel
3
Chapter 3 : Hari pertama menjadi asisten Alvaro
4
Chapter 4. Breakfast untuk Alvaro
5
Chapter 5. Minggu - minggu sibuk untuk Ayzel
6
Chapter 6. Perhatin Alvaro pada Ayzel
7
Chapter 7. Makan Malam
8
Chapter 8. Alvaro tiba-tiba kembali ke korea
9
Chapter 9. Ayzel memblokir Alvaro
10
Chapter 10. Alvaro kembali ke Istanbul
11
Chapter 11. Kembali menjadi asisten alvaro
12
Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro
13
Chapter 13. Makan siang berempat
14
Chapter 14. Alvaro serius dengan ucapannya
15
Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih
16
Chapter 16. Makan siang bersama atau ruang meeting
17
Chapter 17. Dibalik nama Zekai
18
Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey
19
Chapter 19. Oatmeal untuk Alvaro
20
Chapter 20. Masuk Rumah Sakit
21
Chapter 21. Ayzel dan dua toddler dewasanya
22
Chapter 22. Deeptalk Alvaro x Humey & Ayzel x Kim Roan
23
Chapter 23. Ayzel terlihat marah
24
Chapter 24. Percakapan Alvaro x Humey x Kim Roan
25
Chapter 25. Alvaro & segala bentuk perhatiannya
26
Chapter 26. Kebersamaan singkat Ayzel x Alvaro
27
Chapter 27. Indonesia
28
Chapter 28. Cemburu
29
Chapter 29. Rooftop cafe
30
Chapter 30. Coklat Hitam keberuntugan
31
Chapter 31. Deep talk rooftop
32
Chapter 32. Ziero Dark Cocho
33
Chapter 33. Manis tapi bukan gula
34
Chapter 34. Makan malam bersama
35
Chapter 35. My future (Zeze)
36
Chapter 36. Quality Time
37
Chapter 37. Kejutan untuk Ayzel
38
Chapter 38. Tiba-tiba suami istri
39
Chapter 39. Menepati Janji
40
Chapter 40. Pelukan pertama
41
Chapter 41. Hubby
42
Chapter 42. Pesan tanpa nama
43
Chapter 43. Obrolan ringan Ayzel x para asisten
44
Chapter 44. Pillow talk
45
Chapter 45. Kembali ke Istanbul
46
Chapter 46. Günaydin aşkim (Selamat pagi cintaku)
47
Chapter 47. Cemburu dapat jackpot
48
Chapter 48. Tak ingin ke hilanganmu
49
Chapter 49. Ayzel & Klien
50
Chapter 50. Ketahuan Athaya
51
Chapter 51. Merajuk sebentar
52
Chapter 52. Hanya sedikit kesal
53
Chapter 53. Mulai merasakan luka
54
Chapter 54. Perubahan sikap Ayzel
55
Chapter 55. Kamu menyakitiku
56
Chapter 56. Ayzel Sakit
57
Chapter 57. Kemarahan Naira
58
Chapter 58. Kemarahan Naira part 2
59
Chapter 59. Naira lagi
60
Chapter 60. Panggilan hubby kembali
61
Chapter 61. Blue Sapphire
62
Chapter 62. Alvaro khawatir
63
Chapter 63. Blunt bob tint blue
64
Chapter 64. Tentang Naima
65
Chapter 65. Pancake hitam bentuk love
66
Chapter 66. Alvaro selalu ketahuan Ayzel
67
Chapter 67. Dia istri saya
68
Chapter 68. Blue sapphirenya Alvaro
69
Chapter 69. Ayzel memberi tahu lokasi peneror
70
Chapter 70. Mantra ketulusan
71
Chapter 71. Jangan bohongi aku
72
Chapter 72. Dia asistenku
73
Chapter 73. Kim Nana & Morning Kiss dari Ayzel
74
Chapter 74. Kembalinya Naima
75
Chapter 75. Satu Jam Waktumu
76
Chapter 76. Dia adalah Kim Nana
77
Chapter 77. Ayzel benar - benar pergi
78
Chapter 78. Guten Morgen, Ayzel
79
Chapter 79. Dia di Jerman
80
Chapter 80. Aku akan menjemputmu
81
Chapter 81. Menemukanmu
82
Chapter 82.Usaha meluluhkan Ayzel
83
Chapter 83. Usaha meluluhkan Ayzel (2)
84
Chapter 84. Ide nakal Alvaro
85
Chapter 85. Zeze istri tercintanya Alvaro
86
Chapter 86. Malaikat kecilnya mama Zeze
87
Chapter 87. Aku cemburu
88
Chapter 88. Peluk
89
Chapter 89. Naira kurir pesan antar 30 jt
90
Chapter 90. Panggilan baru Alvaro
91
Chapter 91. Kim Roan (jantungku berdebar)
92
Chapter 92. Bucin episode baru
93
Chapter 93. Sisi lain dan ketulusan Naira untuk Zeze
94
Chapter 94. Aku merindukanmu
95
Chapter 95. Ngidam Ayzel untuk Naira & Kim Roan
96
Chapter 96. Uncle Pororo
97
Chapter 97. Hari terakhir di Jerman
98
Chapter 98. Sampai di Korea lagi
99
Chapter 99. Pertemukan Aku dengan Kim Nana
100
Chapter 100. yang terlihat mata belum tentu benar adanya
101
Chapter 101. Aku ketahuan (Naira)
102
Chapter 102. Duck Syndrom
103
Chapter 103. Anakmu lapar
104
Chapter 104. Libatkan aku dalam hal apapun
105
Chapter 105. Naima salah kira
106
Chapter 106. Peri pencabut hama (Naira)
107
Chapter 107. Bayi habis pemotretan
108
Chapter 108. Terimakasih sudah mengandung anak kita
109
Chapter 109. My wife forever and ever
110
Chapter 110. Peninggalan Grace
111
Chapter 111. Gantungan Couple
112
Chapter 112. Terlalu banyak kebetulan
113
Chapter 113. Temani aku kekantor
114
Chapter 114. Gyoza Mandu
115
Ikut meeting
116
Alvaro, so sweet
117
Di satukan Oleh Tuhan
118
Selamatkan bayi
119
Tindakan Operasi
120
Di sini indah, bukan?
121
Dia kembali
122
Kembalilah. Tempatmu bukan di sini
123
Bangun dari koma
124
Karena Zeze takdirku
125
Pulang ke rumah
126
Terima kasih cintaku
127
Kembali ke Istanbul
128
Rujak bebek jadi rujak es krim
129
Suami siaga
130
Baby boy
131
Altezza Hakala Jaziero (End)
132
Part Extra (Alvaro si bucin kronik)
133
Part Extra 2 (Kemasan saset Alvaro)
134
Birlikte yaşlanmak istiyorum. (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!