Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro

Ayzel menggelengkan kepalanya melihat tingkah atasannya tersebut, CEO dengan karakter alpha man yang terkenal tegas, dingin, cuek dengan segala pesona ketampanannya itu baginya adalah toddler yang terjebak dalam tubuh dewasa.

“Ze ... “ Alvaro berjalan mendekat ke meja Ayzel.

“Perlu sesuatu?” Ayzel tetap fokus membuat MOU sambil melihat sebentar kearah Alvaro.

“Butuh kamu,” kekeh Alvaro yang sudah duduk di hadapan Ayzel.

“Ini,” Ayzel dengan tetap pada fokusnya memberikan kaca dan menaruhnya di hadapan Alvaro. Entah apa maksudnya memberikan kaca pada atasannya tersebut.

“Saya tahu saya tampan Ze,” dengan narsisnya Alvaro berkaca sambil memuji dirinya sendiri.

“Kalau cantik justru aneh,” berbeda dengan dulu. Saat ini Ayzel menanggapi kerandoman Alvaro dengan jawaban datar.

“Cantik itu kamu Ze,” lagi-lagi Alvaro melakukan serangan. Entah sudah ke berapa kali pagi ini dia terus berusaha membuat Ayzel agar bersikap seperti sebulan yang lalu.

“Silahkan di baca. Kalau masih ada yang perlu di tambahkan akan saya rubah,” Ayzel memberikan MOU yang baru saja selesai dia cetak.

“Lukamu bagaimana?” Alvaro bertanya padanya saat melihat plester yang ada pada lengan kiri Ayzel saat lengan bajunya tidak sengaja tersingkap. Dia ingat kalau Ayzel terluka saat kemarin mereka bertabrakan di loby.

“Tidak apa-apa. Sudah diobati,” Ayzel segera membenarkan lengan bajunya yang tidak sengaja tersingkap saat memberikan MOU pada Alvaro.

Alvaro tidak kembali ke mejanya, dia tetap di sana membaca dengan teliti. Ayzel menggelengkan kepala melihat atasannya yang tetap duduk pada kursi yang ada di depan mejanya. Mereka akan ngobrol dengan hangat jika itu sebulan lalu, tapi berbeda dengan saat ini. Ayzel hanya sesekali menanggapi kerandoman Alvaro dengan jawaban singkat. Alvaro merasakan perubahan itu, bahkan saat mereka duduk berhadapan, tak sekalipun Ayzel saat ini melihatnya dengan tatapan teduh seperti dulu.

“Aku ingin melihatmu seperti saat itu Ze,” gumam Alvaro lirih. Ayzel sebenarnya masih bisa mendengarnya, tapi dia memilih untuk tetap fokus dengan apa yang dia kerjakan saat ini.

Suasana menjadi hening setelah itu, sampai pak Kim masuk ke dalam ruangan untuk membahas kerjasama dengan klien mereka yang sebentar lagi akan datang.

“Saya tidak menggangu kan?” suara pak Kim mengalihkan atensi dua orang yang sedang sibuk dengan pikiran dan pekerjaan masing-masing.

“Tidak pak Kim. Silahkan jika ingin bicara dengan pak Alvaro,” Ayzel pamit keluar untuk ke ruangan Athaya karena ada beberapa hal yang harus di bicarakan dengan pimpinan HRD tersebut.

“Ze. Bisa pinjam ipadnya? Saya lupa bawa,”  Ayzel mengambil ipad dengan layar yang retak karena jatuh kemarin pada Alvaro sebelum dia berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

“Anaknya sudah pergi masih juga di liatin,” ujar pak Kim yang melihat Alvaro melihat Ayzel pergi menuju ruangan Athaya.

“Sikapnya yang dulu lebih hangat,” Alvaro menghembuskan napasnya kasar.

“Lebih baik jangan kalau kamu hanya penasaran. Dia bukan Naima,” pak Kim tahu kenapa Ayzel bisa membuat semua atensi Alvaro beralih padanya. Meskipun Ayzel hanya duduk diam tanpa bicara, bagaimanapun dia sudah mengenal Alvaro lama.

Alvaro tidak merespon ucapan pak Kim, dia justru mengalihkan pembicaraan dengan membahas kerjasama yang akan di lakukannya dengan perusahaan Tech Startup Althan. Sementara pak Kim hanya bisa menggelengkan kepalanya, semoga saja Alvaro benar tertarik dengan Ayzel bukan karena penasaran.

Ayzel sudah berada di ruangan Athaya dengan wajah yang sedikit di tekuk, dia merebahkan kepalanya di meja Athaya. Karena si pemilik ruangan sedang ke toilet.

“Bagaimana ceritanya dari dua minggu jadi tiga bulan?” tanya Athaya pada Ayzel, pak Kim sudah memberitahunya kalau Ayzel menyetujui permintaan Alvaro untuk menjadi asistennya selama tiga bulan. Sampai dia mendapatkan asisten baru.

“Karena tidak mau berdebat panjang lebar dengannya,” walaupun sebenarnya salah satu alasan menyetujui Alvaro karena ipadnya yang retak. Selain itu dia berencana menggunakan aplikasi untuk memantau kondisi kliennya, hal tersebut butuh biaya.

Pembicaraan Ayzel dengan Athaya menjadi lebih serius saat Ayzel mengataka tentang pekerjaan, dia memberitahu Athaya tentang jam praktiknya. Agar dua-duanya bisa saling menyeimbangkan, Ayzel mengajukan pembagian waktu kerjanya pada Athaya.

Ayzel akan ada di Jaziero Tech empat hari dalam seminggu dari hari senin sampai dengan kamis, maksimal sampai jam dua belas siang. Selebihnya dia akan berada di pusat konseling Istanbul, dia harus mengejar 100-200 jam sesi konsultasi dengan klien untuk bisa ikut ujian lisensi. Butuh waktu satu hingga dua tahun praktik klinis untuk mendapatkan lisensi, Ayzel berencana memperpendek masa praktiknya. Jadi dia akan lebih sering berada di pusat konseling.

“Okay. Aku berikan pada pak Alvaro nanti setelah kupelajari semuanya,” ujar Athaya.

“Terimakasih. Anda memang yang terbaik,” ucap Ayzel yang di sambut seyum merekah dari Athaya. Ayzel pamit pada Athaya karena harus segera menyelesaikan pekerjaannya, rencananya dia akan makan siang dengan Humey hari ini.

Ayzel kembali keruangannya, di dalam ternyata tidak hanya pak Kim tapi ada satu orang lagi. Alvaro memperkenalkan rekan bisnisnya pada Ayzel, dia adalah pendiri perusahaan Tech Startup seperti Alvaro. Hanya saja perusahaannya di bidang keamanan data.

“Ze. Perkenalkan ini adalah Althan, lengkapnya Althan Malvin Zerrano. Dia yang akan bekerjasama dengan kita untuk keamanan data care clinic,” Alvaro merasa aneh dengan respon Ayzel pada Althan.

“Hallo kak Ze, apa kabar?” Malvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia sedikit terkejut melihat Ayzel ternyata adalah karyawan seniornya.

“Jadi? Althan atau Malvin?” ucap Ayzel dengan senyum smirk kepada Althan.

“Kalian sudah saling kenal?” Alvaro penasaran melihat interaksi mereka berdua, sementara pak Kim terkekeh melihat Alvaro.

“Jelaskan pada saya nanti setelah urusanmu dengan pak Alvaro selesai, jam dua belas Humey akan kemari” ucap Ayzel halus namun penuh penekanan.

“Baik kak Ze. Tapi jangan bilang Humey dulu,” Ayzel hanya mengangguk.

Mereka kembali pada tujuan utama pertemuan, yaitu membahas tentang kerjasama dua perusahan. Selama meeting Alvaro terus melihat kearah Ayzel maupun Althan, Ayzel sadar dengan tingkah atasannya tersebut. Dalam hati Alvaro dia ingin cepat selasai dan menanyai juniornya, bagaimana dia dan Ayzel bisa saling kenal.

Semua bejalan dengan lancar, baik Jaziero Tech maupun Zerrano Tech hari itu melakukan penandatanganan kerja sama.

“Althan!” ucap Alvaro sambil menatap tajam kearah juniornya, pak Kim terkekeh dengan ulah Alvaro. Sementara Ayzel tidak perduli dan memilih kembali ke mejanya.

“Iya ... iya tuan muda Alvaro. Kak Ze,” Althan memanggil Ayzel yang sudah kembali duduk di tempatnya.

“Hmm ...” Ayzel kembali berdiri dan duduk di sofa yang berhadapan dengan Alvaro maupun Althan.

“Aku minta maaf kak. Tapi bisa minta tolong jangan beritahu Maira dulu?” Alvaro dan pak Kim tetap mendengarkan, meskipun semakin tidak mengerti arah pembicaraan mereka berdua.

“Alasan kuat apa yang bisa membuatku menyetujui permintaanmu Althan? Ah atau Malvin?” tanya Ayzel yang sedang menatap tajam pada Althan.

“Aku ingin kami saling mengenal dengan alami kak. Aku tahu dia kemari karena masih ragu, awalnya aku tidak tahu dia kemari. Aku ke Istanbul murni untuk membahas kerjasama dengan kak Alvaro, kemudian mama bilang Maira juga sedang ada di Turki” jelas Althan pada Ayzel.

“Pertemuan pertama kalian sengaja kamu atur?” Ayzel melihat sorot mata Althan, mencari kejujuran dan ketulusan dari setiap ucapannya.

“Sebelum berangkat kemari aku sempat bertemu dengan bunda(ibu Humey), beliau mengatakan Maira adalah copy paste kak Ze. Kemungkinan besar dia akan ada di restoran dukkan galata karena kakak sering ke sana juga, saat itu aku masih tidak yakin kalau dia ada di sana. Tuhan dan semesta ternyata membantuku, Maira ada di sana sedang menunggumu” Ayzel memang akan bertemu Humey di sana waktu itu.

“Kamu punya pilihan untuk jujur padanya saat ini atau segera kembali ke Indonesia, menanti jawaban dari Humey. Kalian di minta nikah bulan depan jika Humey menerima khitbahmu bukan?” Althan terkejut dengan ucapan Ayzel yang sudah lebih dulu tahu.

“Lusa aku balik ke Indo kak,” Althan ingat tentang ucapan bunda soal Ayzel. Karakter Ayzel sangat kuat mempengaruhi Maira (dalam arti yang positif), pembawaannya yang tenang namun tegas membuat Maira menjadikan kakak sepupunya sebagai trendsetter.

Althan paham mengapa Maira sangat mengagumi kakak sepupunya, bukan hanya Maira. Tapi pria yang duduk di samping Althan saat ini juga sepertinya terkesima dengan Ayzel.

“Hari ini makan sianglah dengan kami. Aku akan membantumu untuk melihat bagaimana perasaannya sebenarnya,” Ayzel sebelumnya memang sudah di beritahu ayah dan bunda Humey tentang Althan dengan semua informasinya. Hanya memang dia belum tahu seperti apa wajahnya, begitupun dengan Humey.

“Jadi di restui?” tanya Althan sedikit takut pada Ayzel.

“Hmm ... selebihnya serahkan pada Allah,” ucap Ayzel sebelum dia kembali ke meja kerjanya. Althan tersenyum lega sampai memeluk Alvaro yang masih bingung.

“Aku pergi dulu, masih ada urusan lain. Ambil kesempatan ini untuk makan siang dengannya,” ucap pak Kim pada Alvaro sambil berjalan keluar dari ruangan mereka.

Alvaro menatap tajam Althan, menuntut penjelasan karena masih bingung. Althan mulai menjelaskan bahwa dia dan adik sepupu Ayzel di jodohkan, keluarga menginginkan mereka menikah bulan depan. Seharusnya Maira hadir dalam pertemuan ke dua keluarga saat itu. Tapi dia justru kabur ke Turki menemui Ayzel dengan dalih liburan dan masih di Istanbul sampai hari ini.

“Plot twist sekali kisah kalian,” Alvaro terkekeh.

Siang itu mereka makan siang bersama dengan Alvaro yang ikut, Humey tentu heran kenapa Malvin keluar dari tempat Ayzel bekerja. Sebelumnya Althan minta pada Alvaro untuk memanggilnya dengan sebutan Malvin, karena Humey belum tahu kalau dia adalah calon suaminya.

“Kak Malvin kenapa bisa keluar dari kantormu kak,” tanya Humey yang penasaran.

“Perusahaan Malvin bekerjasama dengan perusahaan pak Alvaro. Dia juga juniornya Alvaro,” Ayzel tersenyum lembut dan mengusap puncak kepala Humey yang tertutup hijab.

Alvaro tak melepaskan pandangannya dari Ayzel, dia melihat perempuan cantik itu dari kaca mobil. Sesekali dia menengok kebelakang, Alvaro terkesima dengan perlakuan Ayzel pada Humey.

“Tidak bisa ... ini tidak bisa, aku tidak kuat jika lebih lama lagi. sia terlalu menggemaskan” batin Alvaro saat melihat senyum menghiasi sudut bibir Ayzel.

“Bang ... bang Kim Roan, carikan semua informasi tentang Ayzel secepatnya” pinta Alvaro pada pak Kim, asisten yang sudah dianggapnya sebagai kakak.

“Kerasukan setan mana Al?” balas pak Kim pada Alvaro, pasalnya dia meragukan perasaan Alvaro pada Ayzel.

“Serius Kim Roan!!”

“Iya ... iya aku carikan sekarang,” pak Kim berharap Alvaro kali ini benar-benar serius. Dia akan melakukan apapun untuk membantu Alvaro untuk dekat dengan Ayzel, sama halnya dengan Athaya karena pak Kim juga menyukai cara kerja dan kepribadian Ayzel.

 

 

 

Terpopuler

Comments

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

🤣🤣🤣

2025-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2 : Kesibukan baru Ayzel
3 Chapter 3 : Hari pertama menjadi asisten Alvaro
4 Chapter 4. Breakfast untuk Alvaro
5 Chapter 5. Minggu - minggu sibuk untuk Ayzel
6 Chapter 6. Perhatin Alvaro pada Ayzel
7 Chapter 7. Makan Malam
8 Chapter 8. Alvaro tiba-tiba kembali ke korea
9 Chapter 9. Ayzel memblokir Alvaro
10 Chapter 10. Alvaro kembali ke Istanbul
11 Chapter 11. Kembali menjadi asisten alvaro
12 Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro
13 Chapter 13. Makan siang berempat
14 Chapter 14. Alvaro serius dengan ucapannya
15 Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih
16 Chapter 16. Makan siang bersama atau ruang meeting
17 Chapter 17. Dibalik nama Zekai
18 Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey
19 Chapter 19. Oatmeal untuk Alvaro
20 Chapter 20. Masuk Rumah Sakit
21 Chapter 21. Ayzel dan dua toddler dewasanya
22 Chapter 22. Deeptalk Alvaro x Humey & Ayzel x Kim Roan
23 Chapter 23. Ayzel terlihat marah
24 Chapter 24. Percakapan Alvaro x Humey x Kim Roan
25 Chapter 25. Alvaro & segala bentuk perhatiannya
26 Chapter 26. Kebersamaan singkat Ayzel x Alvaro
27 Chapter 27. Indonesia
28 Chapter 28. Cemburu
29 Chapter 29. Rooftop cafe
30 Chapter 30. Coklat Hitam keberuntugan
31 Chapter 31. Deep talk rooftop
32 Chapter 32. Ziero Dark Cocho
33 Chapter 33. Manis tapi bukan gula
34 Chapter 34. Makan malam bersama
35 Chapter 35. My future (Zeze)
36 Chapter 36. Quality Time
37 Chapter 37. Kejutan untuk Ayzel
38 Chapter 38. Tiba-tiba suami istri
39 Chapter 39. Menepati Janji
40 Chapter 40. Pelukan pertama
41 Chapter 41. Hubby
42 Chapter 42. Pesan tanpa nama
43 Chapter 43. Obrolan ringan Ayzel x para asisten
44 Chapter 44. Pillow talk
45 Chapter 45. Kembali ke Istanbul
46 Chapter 46. Günaydin aşkim (Selamat pagi cintaku)
47 Chapter 47. Cemburu dapat jackpot
48 Chapter 48. Tak ingin ke hilanganmu
49 Chapter 49. Ayzel & Klien
50 Chapter 50. Ketahuan Athaya
51 Chapter 51. Merajuk sebentar
52 Chapter 52. Hanya sedikit kesal
53 Chapter 53. Mulai merasakan luka
54 Chapter 54. Perubahan sikap Ayzel
55 Chapter 55. Kamu menyakitiku
56 Chapter 56. Ayzel Sakit
57 Chapter 57. Kemarahan Naira
58 Chapter 58. Kemarahan Naira part 2
59 Chapter 59. Naira lagi
60 Chapter 60. Panggilan hubby kembali
61 Chapter 61. Blue Sapphire
62 Chapter 62. Alvaro khawatir
63 Chapter 63. Blunt bob tint blue
64 Chapter 64. Tentang Naima
65 Chapter 65. Pancake hitam bentuk love
66 Chapter 66. Alvaro selalu ketahuan Ayzel
67 Chapter 67. Dia istri saya
68 Chapter 68. Blue sapphirenya Alvaro
69 Chapter 69. Ayzel memberi tahu lokasi peneror
70 Chapter 70. Mantra ketulusan
71 Chapter 71. Jangan bohongi aku
72 Chapter 72. Dia asistenku
73 Chapter 73. Kim Nana & Morning Kiss dari Ayzel
74 Chapter 74. Kembalinya Naima
75 Chapter 75. Satu Jam Waktumu
76 Chapter 76. Dia adalah Kim Nana
77 Chapter 77. Ayzel benar - benar pergi
78 Chapter 78. Guten Morgen, Ayzel
79 Chapter 79. Dia di Jerman
80 Chapter 80. Aku akan menjemputmu
81 Chapter 81. Menemukanmu
82 Chapter 82.Usaha meluluhkan Ayzel
83 Chapter 83. Usaha meluluhkan Ayzel (2)
84 Chapter 84. Ide nakal Alvaro
85 Chapter 85. Zeze istri tercintanya Alvaro
86 Chapter 86. Malaikat kecilnya mama Zeze
87 Chapter 87. Aku cemburu
88 Chapter 88. Peluk
89 Chapter 89. Naira kurir pesan antar 30 jt
90 Chapter 90. Panggilan baru Alvaro
91 Chapter 91. Kim Roan (jantungku berdebar)
92 Chapter 92. Bucin episode baru
93 Chapter 93. Sisi lain dan ketulusan Naira untuk Zeze
94 Chapter 94. Aku merindukanmu
95 Chapter 95. Ngidam Ayzel untuk Naira & Kim Roan
96 Chapter 96. Uncle Pororo
97 Chapter 97. Hari terakhir di Jerman
98 Chapter 98. Sampai di Korea lagi
99 Chapter 99. Pertemukan Aku dengan Kim Nana
100 Chapter 100. yang terlihat mata belum tentu benar adanya
101 Chapter 101. Aku ketahuan (Naira)
102 Chapter 102. Duck Syndrom
103 Chapter 103. Anakmu lapar
104 Chapter 104. Libatkan aku dalam hal apapun
105 Chapter 105. Naima salah kira
106 Chapter 106. Peri pencabut hama (Naira)
107 Chapter 107. Bayi habis pemotretan
108 Chapter 108. Terimakasih sudah mengandung anak kita
109 Chapter 109. My wife forever and ever
110 Chapter 110. Peninggalan Grace
111 Chapter 111. Gantungan Couple
112 Chapter 112. Terlalu banyak kebetulan
113 Chapter 113. Temani aku kekantor
114 Chapter 114. Gyoza Mandu
115 Ikut meeting
116 Alvaro, so sweet
117 Di satukan Oleh Tuhan
118 Selamatkan bayi
119 Tindakan Operasi
120 Di sini indah, bukan?
121 Dia kembali
122 Kembalilah. Tempatmu bukan di sini
123 Bangun dari koma
124 Karena Zeze takdirku
125 Pulang ke rumah
126 Terima kasih cintaku
127 Kembali ke Istanbul
128 Rujak bebek jadi rujak es krim
129 Suami siaga
130 Baby boy
131 Altezza Hakala Jaziero (End)
132 Part Extra (Alvaro si bucin kronik)
133 Part Extra 2 (Kemasan saset Alvaro)
134 Birlikte yaşlanmak istiyorum. (Final)
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2 : Kesibukan baru Ayzel
3
Chapter 3 : Hari pertama menjadi asisten Alvaro
4
Chapter 4. Breakfast untuk Alvaro
5
Chapter 5. Minggu - minggu sibuk untuk Ayzel
6
Chapter 6. Perhatin Alvaro pada Ayzel
7
Chapter 7. Makan Malam
8
Chapter 8. Alvaro tiba-tiba kembali ke korea
9
Chapter 9. Ayzel memblokir Alvaro
10
Chapter 10. Alvaro kembali ke Istanbul
11
Chapter 11. Kembali menjadi asisten alvaro
12
Chapter 12. Perubahan sikap Ayzel pada Alvaro
13
Chapter 13. Makan siang berempat
14
Chapter 14. Alvaro serius dengan ucapannya
15
Chapter 15. Kotak bekal ucapan terimakasih
16
Chapter 16. Makan siang bersama atau ruang meeting
17
Chapter 17. Dibalik nama Zekai
18
Chapter 18. Deep talk Ayzel x Humey
19
Chapter 19. Oatmeal untuk Alvaro
20
Chapter 20. Masuk Rumah Sakit
21
Chapter 21. Ayzel dan dua toddler dewasanya
22
Chapter 22. Deeptalk Alvaro x Humey & Ayzel x Kim Roan
23
Chapter 23. Ayzel terlihat marah
24
Chapter 24. Percakapan Alvaro x Humey x Kim Roan
25
Chapter 25. Alvaro & segala bentuk perhatiannya
26
Chapter 26. Kebersamaan singkat Ayzel x Alvaro
27
Chapter 27. Indonesia
28
Chapter 28. Cemburu
29
Chapter 29. Rooftop cafe
30
Chapter 30. Coklat Hitam keberuntugan
31
Chapter 31. Deep talk rooftop
32
Chapter 32. Ziero Dark Cocho
33
Chapter 33. Manis tapi bukan gula
34
Chapter 34. Makan malam bersama
35
Chapter 35. My future (Zeze)
36
Chapter 36. Quality Time
37
Chapter 37. Kejutan untuk Ayzel
38
Chapter 38. Tiba-tiba suami istri
39
Chapter 39. Menepati Janji
40
Chapter 40. Pelukan pertama
41
Chapter 41. Hubby
42
Chapter 42. Pesan tanpa nama
43
Chapter 43. Obrolan ringan Ayzel x para asisten
44
Chapter 44. Pillow talk
45
Chapter 45. Kembali ke Istanbul
46
Chapter 46. Günaydin aşkim (Selamat pagi cintaku)
47
Chapter 47. Cemburu dapat jackpot
48
Chapter 48. Tak ingin ke hilanganmu
49
Chapter 49. Ayzel & Klien
50
Chapter 50. Ketahuan Athaya
51
Chapter 51. Merajuk sebentar
52
Chapter 52. Hanya sedikit kesal
53
Chapter 53. Mulai merasakan luka
54
Chapter 54. Perubahan sikap Ayzel
55
Chapter 55. Kamu menyakitiku
56
Chapter 56. Ayzel Sakit
57
Chapter 57. Kemarahan Naira
58
Chapter 58. Kemarahan Naira part 2
59
Chapter 59. Naira lagi
60
Chapter 60. Panggilan hubby kembali
61
Chapter 61. Blue Sapphire
62
Chapter 62. Alvaro khawatir
63
Chapter 63. Blunt bob tint blue
64
Chapter 64. Tentang Naima
65
Chapter 65. Pancake hitam bentuk love
66
Chapter 66. Alvaro selalu ketahuan Ayzel
67
Chapter 67. Dia istri saya
68
Chapter 68. Blue sapphirenya Alvaro
69
Chapter 69. Ayzel memberi tahu lokasi peneror
70
Chapter 70. Mantra ketulusan
71
Chapter 71. Jangan bohongi aku
72
Chapter 72. Dia asistenku
73
Chapter 73. Kim Nana & Morning Kiss dari Ayzel
74
Chapter 74. Kembalinya Naima
75
Chapter 75. Satu Jam Waktumu
76
Chapter 76. Dia adalah Kim Nana
77
Chapter 77. Ayzel benar - benar pergi
78
Chapter 78. Guten Morgen, Ayzel
79
Chapter 79. Dia di Jerman
80
Chapter 80. Aku akan menjemputmu
81
Chapter 81. Menemukanmu
82
Chapter 82.Usaha meluluhkan Ayzel
83
Chapter 83. Usaha meluluhkan Ayzel (2)
84
Chapter 84. Ide nakal Alvaro
85
Chapter 85. Zeze istri tercintanya Alvaro
86
Chapter 86. Malaikat kecilnya mama Zeze
87
Chapter 87. Aku cemburu
88
Chapter 88. Peluk
89
Chapter 89. Naira kurir pesan antar 30 jt
90
Chapter 90. Panggilan baru Alvaro
91
Chapter 91. Kim Roan (jantungku berdebar)
92
Chapter 92. Bucin episode baru
93
Chapter 93. Sisi lain dan ketulusan Naira untuk Zeze
94
Chapter 94. Aku merindukanmu
95
Chapter 95. Ngidam Ayzel untuk Naira & Kim Roan
96
Chapter 96. Uncle Pororo
97
Chapter 97. Hari terakhir di Jerman
98
Chapter 98. Sampai di Korea lagi
99
Chapter 99. Pertemukan Aku dengan Kim Nana
100
Chapter 100. yang terlihat mata belum tentu benar adanya
101
Chapter 101. Aku ketahuan (Naira)
102
Chapter 102. Duck Syndrom
103
Chapter 103. Anakmu lapar
104
Chapter 104. Libatkan aku dalam hal apapun
105
Chapter 105. Naima salah kira
106
Chapter 106. Peri pencabut hama (Naira)
107
Chapter 107. Bayi habis pemotretan
108
Chapter 108. Terimakasih sudah mengandung anak kita
109
Chapter 109. My wife forever and ever
110
Chapter 110. Peninggalan Grace
111
Chapter 111. Gantungan Couple
112
Chapter 112. Terlalu banyak kebetulan
113
Chapter 113. Temani aku kekantor
114
Chapter 114. Gyoza Mandu
115
Ikut meeting
116
Alvaro, so sweet
117
Di satukan Oleh Tuhan
118
Selamatkan bayi
119
Tindakan Operasi
120
Di sini indah, bukan?
121
Dia kembali
122
Kembalilah. Tempatmu bukan di sini
123
Bangun dari koma
124
Karena Zeze takdirku
125
Pulang ke rumah
126
Terima kasih cintaku
127
Kembali ke Istanbul
128
Rujak bebek jadi rujak es krim
129
Suami siaga
130
Baby boy
131
Altezza Hakala Jaziero (End)
132
Part Extra (Alvaro si bucin kronik)
133
Part Extra 2 (Kemasan saset Alvaro)
134
Birlikte yaşlanmak istiyorum. (Final)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!