Makasih Mas

Grep...

Naya terperanjat karena Hesa tiba-tiba saja menggenggam pergelangan tangannya. Dia takut jika Hesa bangun dan melihatnya dalam jarak sedekat ini. Naya merasa bersalah karena niat baiknya justru mengusik tidur lelap Hesa.

Deg.. Deg...

Jantung Naya semakin berdetak tak karuan kala mata Hesa mulai terbuka matanya dan menatap Naya dengan begitu tajam.

"M-maaf Mas" Naya ketakutan melihat raut wajah Hesa yang tampak marah. Dia benar-benar salah karena mengusik macan yang sedang tidur. Dari tatapan mata itu, sepertinya Hesa tak suka Naya mengusik tidurnya.

"Naya, Mas minta maaf. Mas minta maaf Naya. Mas sudah menghancurkan kamu"

Deg...

Naya justru membeku mendengar ucapan Hesa itu. Tapi detik berikutnya Hesa kembali memejamkan matanya seraya genggaman tangannya pada Naya yang terlepas.

"Mas Hesa mengigau?"

"Mas Hesa sepertinya masih merasa bersalah sama aku"

Naya merapikan selimut Hesa kemudian kembali lagi ke ranjangnya. Dia harus segera tidur karena besok dia harus kembali bekerja mengingat dia sudah tiga hari tidak masuk kerja. Dia juga masih karyawan baru tentunya dia belum mendapatkan hak cutinya.

Karena malam yang semakin larut dan mata Naya semakin berat, akhirnya dia terlelap dengan sendirinya.

Naya sama sekali tak terbangun sampai akhirnya pagi menyapanya. Dia menggeliat di ranjang empuk itu namun enggan membuka matanya sama sekali. Rasanya masih begitu nyaman berbaring di ranjang yang empuk milik Hesa itu.

"Mas Hesa?" Naya langsung teringat akan sosok itu.

Dia pun langsung menyibak selimutnya, terbangun dan menatap sofa yang menjadi tempat Hesa berbaring tadi malam. Namun tempat itu kini sudah kosong. Hanya tinggal selimut yang telah di lipat rapi di ujung sofa.

Naya juga melihat jam di ponselnya. Masih begitu pagi saat ini, namin Hesa sudah tidak ada di kamarnya.

"Hmmbbtt" Naya membekap mulutnya. Dia pun berlari ke kamar mandi karena tiba-tiba merasa mual.

"Hoek..hoek.." Naya berjongkok di depan kloset. Mengeluarkan semua yang ada di dalam perutnya meski hanya cairan berwarna kuning yang keluar dari mulutnya.

Saat ini tubuhnya menjadi lemas seketika, kepalanya teras pusing dan pandangannya berputar-putar. Tapi perutnya masih bergejolak seperti ingin menumpahkan isinya.

"Hoek..hoek.."

Tiba-tiba saja Naya merasa ada yang menyentuh rambutnya. Menyingkirkan anak-anak rambut yang menutupi wajahnya ke belalang. Usapan lembut juga ia rasakan di punggung dan tengkuknya.

"Apa mualnya parah?" Tanya Hesa yang mengusap punggungnya.

Naya hanya mengangguk dengan matanya yang memerah yang basah. Dia tidak menangis, namun karena rasa mualnya itu membuat air matanya keluar dengan sendirinya.

"Nanti Mas mintakan obat sama dokter Monic. Sekarang ke kamar dulu ya, biar Mas buatkan teh hangat buat kamu"

Lagi-lagi Naya hanya bisa mengangguk. Badannya benar-benar sudah lemas saat ini. Dia membiarkan Hesa memapahnya menuju ke rajang.

Hesa pun segera keluar membuat teh hangat untuk Naya.

"Buat siapa Kak?" Mama Ina tiba-tiba muncul di dapur saat Hesa sedang mengaduk teh hangatnya.

"Buat Maya Ma. Dia mual parah sampai lemas dan wajahnya pucat"

"Kasihan sekali menantu Mama. Ya sudah sana lekas berikan dia teh hangat. Kalau memang keadaannya tidak memungkinkan, jangan biarkan dia masuk kerja dulu Kak"

"Iya Ma. Ya udah Kakak ke kamar dulu ya Ma"

"Iya"

Hesa kembali ke kamar untuk menghampiri istrinya.

"Naya?" Hesa tak menemukan Naya di kamarnya.

Tapi Hesa mendengar suara gemericik air di kamar mandi.

"Dia mandi?" Gumam Hesa.

Pria itu memilih mengganggu istrinya di sofa sambil memeriksa pesan dari staf rumah sakit. Tapi cukup lama menunggu, Hesa tak juga melihat Naya keluar dari kamar mandi. Suara air juga sudah tak terdengar lagi hingga muncul rasa khawatir di dalam dirinya.

"Naya!! Kamu nggak papa kan??!!" Panggil Hesa dari depan pintu kamar mandi.

"Nay, kok lama?!! Kamu mual lagi?" Ingin rasanya Hesa mendorong pintu itu tapi dia takut jika Naya belum mengenakan apapun di dalam sana.

"Nay, Mas bu..."

Cklek...

Hesa membuang nafasnya dengan lega ketika melihat Naya membuka pintu kamar mandi dengan rambut basahnya.

"Kamu lama sekali di dalam. Mas kira kamu kenapa-napa!"

Naya melihat wajah Hesa yang menyiratkan kekhawatiran yang begitu dalam.

"Maaf Mas, Naya pakai skincare sekalian makanya lama"

Hesa menatap wajah Naya yang terlihat lebih segar tak sweet tadi yang pucat dan lemas. Rambut basahnya itu juga begitu harum di hidung Hesa.

"Kanapa kamu langsung mandi, kamu tadi lemas banget Nay, wajahmu juga pucat"

"Naya sudah empat hari mengalami hal yang sama Mas. Setiap pagi mual sampai lemas tapi akan sedikit membaik kalau di buat mandi"

"Ya sudah ayo minum tehnya dulu, mungkin sudah agak dingin karena sudah dari tadi. Apa mau Mas buatin yang baru?"

"Nggak usah Mas, ini aja nggak papa"

Naya duduk di tepi ranjang sambil meminum tehnya sedikit demi sedikit. Sementara Hesa masih berdiri di samping Naya dengan menatap Naya begitu lekat.

"Nay?"

"Iya Mas?" Naya mendongak menatap pria bertubuh tinggi itu.

"Sebaiknya kamu nggak usah ke rumah sakit dulu ya? Kamu nggak usah khawatir tentang ijinnya gimana, itu urusan Mas. Mama juga bilang kalau kamu lebih baik di rumah dulu karena keadaan kamu yang sedang hamil muda. Ya?" Pinta Hesa dengan lembut karena dia tak mau di membuat Naya berpikiran jika dia terlalu mengatur Naya.

"Maaf Mas, bukannya Naya membangkang. Tapi bolehkan Naya tetap kerja? Naya udah nggak papa kok Mas sekarang. Kalau nanti di rumah sakit Naya mual lagi, Naya pasti langsung istirahat. Soalnya kalau di rumah terus, nanti Naya bosan"

"Tapi kamu sampai pucat kaya gitu Naya. Nanti kalau kamu kaya gitu lagi waktu Mas nggak ada sama kamu gimana? Kalau di rumah kan ada Papa dan Mama yang jagain kamu"

"Mas, Naya tau kalau Mas khawatir sama Naya. Tapi Naya nggak akan kenapa-napa kok. Percaya sama Naya Mas" Naya menatap Hesa dengan lembut. Senyum di bibirnya menggambarkan kalau dia sedang menunjukkan pada Hesa jika dia baik-baik saja.

"Tapi kamu harus janji, kalau ada apa-apa atau kamu merasakan apapun kamu harus langsung bilang sama Mas ya?"

"Jadi boleh kan kalau Naya tetap kerja Mas?" Naya menatap Hesa penuh harap.

"Iya boleh" Hesa juga mengulas senyumnya untuk Naya.

"Makasih Mas" Naya menunjukkan senyumnya yang cantik.

"Makasih juga selimutnya tadi malam. Ternyata di selimuti istri bikin tidur lebih nyenyak ya?"

Naya sampai gelagapan karena merasa udara di sekitarnya lenyap begitu saja ketika mendengar kata manis dari Hesa.

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

kadang heran klo di novel" istri di suruh enak g ush krj tinggal di rmh nunggu suami merawat diri.tp ko ngeyel g mau. mlh mau ttep krj. klo aq di suruh diam di rmh duduk manis di cukupi sm suami g akn nolak. 😀😀

2025-04-13

0

Erna Masliana

Erna Masliana

kalo kerja bukannya nanti malah ketauan hamil kan sering mual dan lemas.. jadi bahan gunjingan nanti pengaruh sama mood sama kehamilan juga

2025-03-07

0

bunda fafa

bunda fafa

knp naya gak nurut.. km istri pemilik RS dan lagi hamil muda.. resign sj dl naya demi baby kalian berdua

2025-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!