Tidak memaksa

Naya masih duduk di sisi ranjang. Menantikan Hesa yang saat ini masih berada di luar bersama Papanya karena katanya ada masalah pekerjaan yang mereka bicarakan.

Wanita yang tengah mengandung itu hanya duduk di sofa dan sama sekali tak berani untuk berbaring di ranjang lebih dulu. Bukan karena dia takut Hesa akan menguncinya di bawah kungkungan badan tegapnya itu lagi, karena itu tak mungkin terjadi. Tapi Naya tau diri karena dia tak mau membuat Hesa terganggu dengan keberadaan dirinya.

Pastinya Hesa akan merasa tidak nyaman karena harus tidur satu ranjang dengan dirinya. Wanita yang tidak dicintai Hesa.

"Hoaamm" Naya menguap entah untuk ke berapa kalinya. Dia sudah mengantuk saat ini.

Cklek...

Mata Naya langsung tertuju ke pintu. Di mana pria tampan dengan tubuh tinggi tegapnya muncul dari sana dengan membawa satu gelas air putih.

"Kamu belum tidur?"

"Belum Pak dok... Emm-mass" Citit Naya.

"Kenapa?"

"S-saya cuma.." Naya tak tau harus mencari alasan apa.

"Naya, bisa tidak kalau kita jangan bicara formal lagi. Kita suami istri, bicara dengan biasa saja kecuali saat kita kerja, ya?"

"Iya M-mas" Jawab Naya sambil mengangguk gugup. Panggilan baru itu masih belum terbiasa di bibir Naya.

"Ya sudah, sekarang minum dulu vitaminnya. Sudah Mas bawakan air putihnya"

Hesa menuju ke lemari kecil di samping tempat tidurnya. Hesa memang meminta Naya untuk menyimpan obatnya di sana agar dia bisa lebih mudan untuk mengambil obat milik istrinya.

"Ini minumlah!" Hesa memberikan dua butir obat yang telah ia buka bungkusnya pada Naya.

"Makasih Mas"

Naya merasa canggung dengan perlakuan Hesa yeng terlampau perhatian itu.

Naya ingat sesuatu yang ia bawa dari rumahnya. Dia langsung mengambilnya untuk diberikan pada Hesa.

"Emmm, Mas. Ini jaket yang waktu itu Naya pinjam"

"Kenapa harus di kembalikan, toh sekarang kita sudah menikah. Apa yang aku miliki, itu milik kamu juga!"

Naya merasa tak enak dengan apa yang Hesa katakan. Bagaimana mungkin bisa seperti itu sedangkan dia saja tak punya apa-apa dan Hesa memiliki segalanya.

Kalau Naya memiliki semua yang Hesa miliki, lalu apa yang Hesa miliki darinya?

"Sudah jangan pikirkan. Mana Mas simpan jaketnya, kamu tidurlah!" Pinta Hesa.

"Iya Mas. Makasih!"

Hesa mengernyitkan dahinya ketika melihat Naya justru membaringkan dirinya pada sofa.

"Kenapa kamu tidur di sini? Kamu takut ya kalau Mas menyentuhmu lagi?"

Hesa baru sadar kalau Naya pasti punya trauma kepadanya. Apa yang ia lakukan pada Naya waktu itu memang begitu menyeramkan. Dia tidak menghiraukan tangisan dan juga permohonan Naya saat itu. Dia malah terus menikmati permainan yang ia paksakan pada Naya.

"Kamu tenang saja Naya. Mas nggak akan sentuh kamu lagi kecuali kamu sudah siap dan mengijinkan Mas untuk melakukan kewajiban itu. Kalau kamu tidak nyaman seranjang dengan Mas, biar Mas yang tidur di sofa. Kamu tidurlah di ranjang" Tutur Hesa yang begitu merasa bersalah.

"Bukan begitu Mas. Naya cuma takut jika Mas Hesa nggak nyaman tidur satu ranjang sama Naya"

"Astaga Naya" Hesa mengusap wajahnya dengan kasar.

"Mas nggak pernah punya pikiran seperti itu. Tapi kalau kamu juga masih merasa asing dengan hubungan kita, tidak papa untuk saat ini Mas tidur di sofa. Mas nggak paksa kamu karena kamu pasti punya trauma sama Mas"

"Tapi Mas..."

"Susah nggak papa. Ayo kamu harus tidur secepatnya. Ibu hamil harus punya waktu istirahat yang cukup" Hesa menarik tangan Naya dan membawanya ke ranjang.

"Sekarang tidurlah!" Hesa bahkan membantu Naya untuk menyelimuti tubuhnya.

"Kalau butuh apa-apa bangunin Mas aja ya?" Pinta Hesa yang hanya di balas anggukan kepala oleh Naya.

"Selamat malam" Ucap Hesa sedikit berbisik kemudian menyempatkan diri mengusap pucuk kepala Naya.

Pria itu pun segera menuju sofa untuk membaringkan tubuhnya meski kakinya yang panjang itu tak mampu di tampung sofa sepenuhnya.

Naya sebenarnya juga masih punya hati untuk membiarkan begitu saja Hesa tidur di sana. Apalagi Hesa adalah orang yang punya ranjang empuk itu tapi justru Naya yang menguasainya saat ini.

Detik demi detik berlalu, tapi Naya tak kunjung bisa memejamkan matanya. Padahal saat ini Naya bisa mendengar suara dengkuran halus dari pria yang tidur di sofa tadi.

Hesa nampaknya baik-baik saja tidur di sofa yang tidak nyaman itu, buktinya pria itu bisa tidur dengan lalap tak seperti Naya saat ini.

Naya memberanikan diri untuk duduk sambil bersandar ke belakang. Dia menatap Hesa yang menutupi matanya dengan lengan tangannya.

Pria yang telah sah menjadi suaminya itu tampak nyaman dengan posisi tidur seperti itu. Tapi malam yang semakin larut, membuat udara semakin dingin.

Dengan ragu Naya bangkit dari ranjangnya. Dia berjalan menuju ruangan yang menyimpan baju-baju milik Hesa dengan harapan dia bisa menemuka selimut di sana.

Entah kenapa, melihat Hesa tidur tanpa sehelai selimut sama sekali, membuat Hati Naya tergerak. Apalagi Hesa hanya memakai kaos tipis berlengan pendek serta celana training saja. Pasti udara malam membuat pria itu kedinginan di kamar yang terasa dingin karena pendingin ruangan itu.

Naya kembali mendekat pada Hesa setelah menemukan selimut di salah satu lemari milik Hesa.

Dia berdiri tepat di samping Hesa. Menatap pria yang kini telah merubah posisi tangannya yang semua menutupi separuh wajahnya itu. Kini wajah tampan Hesa tampak jelas di matanya meski cahaya di kamar itu cukup temaram.

Naya terus memandangi wajah yang tampan itu secara diam-diam. Mana berani dia jika menatap Hesa seperti itu saat pria itu membuka mata.

"Kamu ini ganteng Mas. Kamu mapan dan berasal dari keluarga berada. Tapi kenapa kamu memilih menikah dengan ku meski dengan alasan tanggung jawab. Kalau kamu punya uang banyak, bisa saja kamu cuma memberiku uang tanpa menikahi ku. Tapi kenapa dia memilih menikahi ku? Apa kamu nggak punya pacar? Apa tidak ada wanita yang kamu cintai?" Naya terus bertanya-tanya dalam hatinya sambil terus menatap wajah tampan Hesa.

"Rasanya mustahil kalau kamu tidak punya wanita yang kamu inginkan Mas. Tapi jika ada, apa kamu tetap akan mempertahankan pernikahan ini hingga akhir?"

"Aku sudah mengambil keputusan sejauh ini, bagaimana jika nanti semua tidak berjalan sesuai dengan harapan ku?"

Walau sudah menikah, tapi dia tetap memikirkan bagaimana rumah tangganya nanti. Sebelum semuanya jelas mengenai perasaan mereka masing-masing, Naya tidak akan tenang.

Naya lekas membuang pikirannya yang terlalu jauh itu. Dia lalu menyelimuti Hesa dengan selimut yang sejak tadi ia bawa.

Dia menyelimuti Hesa dengan pelan agar tak mengusik pria itu. Naya juga semakin memuji ketampanan Hesa dari jarak yang begitu dekat saat ini.

Grep...

Naya terperanjat karena Hesa tiba-tiba saja menggenggam pergelangan tangannya. Dia takut jika Hesa bangun dan melihatnya dalam jarak sedekat ini. Naya merasa bersalah karena niat baiknya justru mengusik tidur lelap Hesa.

Deg.. Deg...

Jantung Naya semakin berdetak tak karuan kala mata Hesa mulai terbuka matanya dan menatap Naya dengan begitu tajam.

Terpopuler

Comments

bunda fafa

bunda fafa

kalian berdua itu harusnya bicara dari hati ke hati.. bgm perasaan kalian.. kl tdk komunikasi trs bgm mau menjalani rumah tangga..

2025-03-02

6

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

apa mungkin Hesa punya wanita yg dia cintai 🤔🤔

2025-03-05

0

wiemay

wiemay

apa mgkn hesa udh ada rasa ke naya dari dlu ya??

2024-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!