Syarat

"Sebenarnya siapa laki-laki itu? Kenapa dia yakin sekali mau menikahi kamu padahal apa yang Ibu minta itu begitu banyak?" Bu Mila dan Pak Toni terus mencecar Naya ketika Hesa sudah pergi dari rumah mereka.

Yang membuat Naya sedih adalah, kedua orang tuanya itu sama sekali tak menanyakan keadaan Naya yang tengah berbadan dua saat ini. Tapi justru penasaran dengan sosok Hesa dan uangnya.

"Dia cuma dokter spesialis biasa di rumah sakit Naya Bu. Soal dia yakin untuk menikahi Naya, karena yang Naya kandung ini memang anaknya"

Naya sama sekali tak berniat untuk mengatakan siapa Hesa sebenarnya. Dia tidak mau jika Hesa semakin di peras oleh kedua orang tuan.

"Tapi ngomong-ngomong. Kamu liar juga ya ternyata"

Hati Naya semakin pedih mendengar hinaan itu keluar dari Ibunya sendiri.

"Naya hamil bukan karena jual diri, bukan juga karena merendahkan diri Bu. Naya hamil karena saat itu dokter Hesa dalam pengaruh obat. Kami berdua bukan orang yang menjijikkan seperti itu!" Naya mencoba membela dirinya dan juga Hesa.

"Alah apapun itu, kalau dia bisa bawa apa yang Ibu minta tadi, kamu boleh menikah. Kalau tidak, jangan harap!!" Ancam Ibunya sementara Ayahnya malah asik bermain ponsel tanpa peduli sedikitpun pada putrinya.

"Jadi kamu beneran hamil Mbak?" Wisnu tiba-tiba keluar dari kamar setelah sejak tadi mendengarkan obrolan mereka semenjak ada Hesa di sana.

"Wah nggak nyangka ya, gayanya aja sok alim tapi kelakuannya sama aja kaya perempuan b*nal" Ejek Wisnu dengan senyum merendahkan pada Naya.

Sementara Naya hanya bisa bersabar atas hinaan demi hinaan dari orang tua serta adiknya itu. Melawan pun rasanya percuma saja karena mereka tidak akan pernah mendengarkan Naya.

Wanita malang itu lebih memilih masuk ke dalam kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Dia tidak mau kandungannya bermasalah karena terlalu memikirkan keluarganya.

Pagi hari pun tiba..

Naya sudah mendapatkan kabar dari Hesa kalau dia dan keluarganya sudah hampir sampai di rumah Naya.

Entah kenapa ada perasaan tenang di dalam hatinya saat ini. Pasalnya sejak semalam.Naya tak bisa tidur memikirkan Hesa. Bagaimana kalau pria itu mundur karena tau sanggup menuruti keinginan Ibu dan Ayahnya yang terlalu muluk-muluk.

Tapi tanpa di sangka, Hesa benar-benar menepati janjinya. Pria itu tetap datang meski orang tuanya meminta syarat yang cukup tidak masuk akal hanya demi menikahi Naya yang cuma seorang wanita biasa.

"Cepat keluar, pria yang tadi malam sudah datang!" Perintah Bu Mila.

"Iya Bu"

Naya sempat menenangkan dirinya dulu sebelum keluar menemui Hesa dan keluarganya.

Di ruang tamunya yang sempit, sudah ada Hesa, kedua orang tuanya juga Gisel. Serta dua orang pria yang tidak Naya kenal berada di sana juga.

"Selamat pagi Pak Bu, saya selaku orang tua Hesa ingin melanjutkan niat baik yang telah putra saya sampaikan tadi malam. Saya di sini juga sudah membawa penghulu dan juga saksi dari pihak saya. Semoga Bapak bisa menikahkan putri Bapak dengan putra saya" Pinta Gandhi dengan berwibawa.

"Tunggu dulu. Tidak semudah itu untuk menikahkan mereka. Kalian harus memenuhi dulu apa yang saya minta tadi malam! Apa sudah membawanya?" Sergah Mila dengan tamak.

Wanita yang telah dibutakan dengan uang itu benar-benar tak tau mau sama sekali.

"Sudah" Hesa meletakkan koper di atas meja, lalu membukanya menghadap pada Bu Mila.

"Uang lima ratus juta, dan juga seratus gram emas. Sesuai dengan permintaan Ibu tadi malam" Hesa menjelaskan apa saja yang berada di koper itu.

Bu Mila dan Pak Toni terlihat berbinar menatap uang sebanyak itu beserta logam mulia yang ia minta tadi malam.

Bagai tertimpa durian runtuh, mereka ternyata mendapatkan uang sebanyak itu hanya dalam semalam. Kini mereka mulai menduga jika Hesa bukanlah orang biasa.

Lain halnya dengan Naya yang justru menunduk dengan begitu dalam. Bahunya bergetar menahan diri agar suara tangisannya tidak keluar. Dia benar-benar malu saat ini.

"Kalau gitu, kalian bisa menikah sekarang juga" Ucap Bu Mila lalu tangannya bergerak ingin menyentuh uang di dalam koper itu.

Brak...

Sebelum Bu Mila menyentuh uang itu, Hesa lebih dulu menutup kopernya dengan kencang hingga membuat Bu Mila dan Pak Toni terkejut.

"Sebelum Ibu dan Bapak mengambil semua ini, saya juga punya syarat. Karena saya sudah menuruti permintaan Ibu, jadi saya rasa Ibu dan Bapak juga harus menuruti keinginan saya dan tenang saja, keinginan saya ini sangatlah mudah" Hesa melirik ke arah Naya yang menunduk dengan tangisannya.

"Gimana Pak, Bu?"

"Cepat katakan apa mau kamu?" Sambar Bu Mila dengan cepat. Dia tak sabar ingin segera memiliki uang itu.

"Saya mau, setelah Naya sah menjadi istri saya. Bapak dan Ibu tidak boleh mengganggunya lagi. Kalau sekedar menemuinya saja saya tidak melarang, tapi kalau sampai Ibu dan Bapak menyakitinya lagi, saya tidak akan tinggal diam!"

Naya langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar permintaan Hesa. Bukannya berhenti, tangisannya justru semakin pilu. Dia begitu terharu dengan permintaan Hesa itu. Pria itu benar-benar ingin melindunginya. Pria yang dari dulu tidak pernah sekalipun ada dalam bayangan Naya akan menjadi suaminya.

"Uang ini bisa di jadikan modal usaha agar Bapak dan Ibu mempunyai penghasilan. Supaya kedepannya nanti, Bapak dan Ibu tidak lagi menuntut Naya untuk menjadi tulang punggung keluarga karena Naya akan menjadi istri saya"

Bu Mila tampak menatap suaminya. Dia tentu saja merasa keberatan karena dia tidak akan bisa lagi memeras Naya seperti dulu. Tapi dia juga tidak ingin kehilangan uang yang sudah ada di depan mata.

"Baiklah kami setuju"

Hesa akhirnya bisa bernafas lega. Begitupun Gandhi yang sejak tadi hanya melihat apa yang putranya lakukan.

"Papa bangga sama kamu" Gandhi menepuk bahu putranya.

"Kalau begitu, kesepakatan sudah di buat dan di setujui. Sekarang sudah waktunya kalian berdua menikah. Apa Pak Toni sudah siap untuk menikahkan Naya dengan putra saya?" Tanya Gandhi.

"Saya siap Pak!"

Naya yang sejak tadi menangis telah di tenangkan Gisel. Wajahnya juga telah dilapisi make up tipis lagi setelah tadi sempat luntur karena air mata.

Naya yang kini duduk di samping Hesa tampak begitu cantik meski wajahnya sembab. Rambutnya di sanggul sederhana dengan di tutupi oleh kerudung transparan berwarna putih senada dengan kebayanya.

Acara pernikahan sederhana itupun segera di mulai. Hesa sudah menjabat tangan Pak Toni sebagai wali nikah dari putri kandungnya sendiri.

"Saudara Mahesa Natawira, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama Kanaya Nafisa dengan mas kawin uang tunai sebesar seratus juta rupiah, sebidang tanah dengan luas lima ratus meter persegi dan seratus gram emas di bayar Tunai!!"

Naya sempat syok mendengar mas kawin yang di berikan Hesa kepadanya. Padahal tadi malam Naya hanya meminta mas kawin yang tidak memberatkan Hesa saja.

Tapi sebagai wanita biasa yang jauh dari kemewahan, tentu saja dia tidak membayangkan jika dia akan menerima sebanyak itu sebagai mas kawin dari Hesa.

"Saya terima nikah dan kawinnya Kanaya Nafisa binti Toni dengan mas kawin tersebut di bayar Tunai!!"

"Bagaimana saksi?"

"Sah!!"

"Sah!!"

Dengan lantang dan dalam satu kali tarikan nafas, Hesa akhirnya resmi mempersunting Naya menjadi istrinya.

Terpopuler

Comments

Threeanie

Threeanie

Alhamdulillah SAH,,pergilah Naya dr rmh hantu itu 😅🤭
Hesa bikin surat perjanjian ga yaa agar orang tua Naya ga memerasnya 🤔🤔😁

2024-11-29

1

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Selamat atas pernikahan Naya & Dr Mahesa.. semoga jd klrg sakinah mawadah warahmah langgeng sampe maut memisahkan.. Aamiin Allahumma Aamiin 🤲🏻🤲🏻🤲🏻 Barokallah

2024-11-29

0

febby fadila

febby fadila

jangan hanya ngomong knp nggak buat surat perjanjian.. selamat ya buat hesa dan naya semoga jd keluarga sakinah... dunia akherat

2025-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!