Papa?

Hesa menatap Naya yang terlihat gelisah sejak tadi. Calon istrinya itu tampak berbaring dengan tidak nyaman.

"Kamu kenapa? Mau sesuatu atau mikirin apa sebenarnya?"

Hesa mendekati Naya dan memilih duduk pada bangku yang ada di samping ranjang Naya.

"Nggak papa Pak dokter"

Sebenarnya Naya kurang nyaman juga dengan keberadaan Hesa di sana. Pria itu sama sekali tak beranjak dari ruangannya setelah kepergian orang tua Hesa tadi. Tapi ada hal yang membuat Naya lebih tak nyaman lagi saat ini. Yaitu jantung Naya yang terus-terusan berdetak tak karuan.

"Jangan menyimpan apapun seorang diri. Sebentar lagi kita menikah, kita harus saling terbuka karena terbuka adalah salah satu kunci berhasilnya suatu hubungan"

Naya menatap Hesa yang duduk di hadapannya. Kenapa juga pria itu duduk di sana. Naya mengutuk Hesa yang malah duduk di sana.

"Pak dokter, kenapa saya harus di rawat di ruangan ini? Pasti teman-teman saya bertanya-tanya. Saya takut kalau mereka membicarakan saya dan Pak dokter yang tidak-tidak"

Ketakutan Naya itu sungguh manusiawi. Semua orang akan ketakutan kalau ada di posisi Naya. Hamil di luar nikah, kemudian di rawat secara istimewa oleh Direktur rumah sakit itu. Pikiran negatif tentu saja membuat Naya tak tenang saat ini.

"Jadi itu yang membuat mu gelisah dari tadi?"

Naya pun mengangguk, dia masih takut- takut untuk menatap Hesa.

"Kamu tenang saja, saya sudah pastikan kalau tidak akan ada yang tau tentang kehamilan kamu. Kalau masalah kamu di rawat di ruangan ini, mereka juga akan tau kalau kamu itu calon istriku. Jadi tidak akan ada yang berani macam-macam sama kamu. Jadi jangan banyak pikiran ya? Pikirkan kesehatan anak kita!"

"Anak kita?" Hati Naya tiba-tiba berdesir mendengar Hesa menyebut janinnya seperti itu.

"Ada yang kamu cemaskan lagi?"

"Tidak ada Pak dokter. Tapi kenapa Pak dokter dari tadi ada di sini? Apa Pak dokter tidak ada pasien?"

"Kalau pasien nggak ada, saya di sini juga mau jaga calon istri saya yang keras kepala ini"

Naya langsung mengalihkan tatapannya ke langit-langit ruangan rawatnya yang mewah. Entah kenapa menurutnya Hesa itu selalu berhasil membuatnya tak berkutik dengan perlakuan manisnya.

Kruk.. Krukk...

Naya memejamkan matanya karena malu. Bisa-bisanya perutnya berbunyi dengan keras seperti itu.

Dia memang lapar, tapi sejak tadi bingung harus bagaimana. Menyampaikan keinginannya pada Hesa juga dia sungkan.

"Kamu lapar? Mau makan apa biar saya belikan?"

Melihat Naya yang hanya diam saja membuat Hesa menyadari jika Naya pasti sungkan untuk meminta kepadanya.

"Kenapa diam? Kamu masih sungkan ya sama saya?"

"S-saya tidak mau merepotkan dokter"

Hesa membuang nafasnya dengan berat. Tampaknya dia harus kembali meyakinkan Naya agar percaya sepenuhnya kepadanya.

"Naya dengar, saya ini calon suami kamu. Saya yang akan menjaga kamu dan anak kita secara keseluruhan. Jadi tolong percaya sama saya, tolong jangan sungkan lagi sama saya. Kalau kamu kaya gini terus dan nggak mau berusaha terbuka sana saya, yang ada hubungan kita nggak akan ada kemajuan"

"Maaf dokter"

"Sekarang kamu mau makan apa?"

"Emm, boleh nggak kalau Naya mau makan bakso tanpa mie?" Naya menatap Hesa dengan canggung.

"Boleh, mau sama apa lagi?" Tanya Hesa begitu lembut.

Suaranya yang berat namun lembut itu benar-benar mengalun membelai telinga Naya hingga membuat Naya merinding baik hati maupun seluruh tubuhnya.

"Sama minuman yang seger boleh nggak?"

Hesa tersenyum melihat bagaimana cara Naya meminta kepadanya dengan lucu.

Hesa berdiri kemudian mengusap kepala Naya dengan lembut.

"Boleh, sebentar ya?"

Naya hanya mampu menganggukkan kepalanya dengan pelan karena masih begitu terkejut dengan perlakuan Hesa kepadanya.

"Apa itu tadi?" Naya memegang dadanya yang terasa berdetak kencang di dalam sana.

Naya memang tau jika Hesa selalu bersikap lembut jika di rumah pada adiknya maupun Mamanya. Tapi apa Hesa juga akan terus bersikap lembut seperti itu kepadanya?

Lama Naya melamun, memikirkan kehidupannya setelah menjadi istri Hesa beberapa hari lagi sampai tak terasa Hesa sudah kembali lagi ke ruangannya dengan kantung plastik di tangannya.

"Lama ya?"

"E-enggak kok dokter"

Hesa langsung membuka bakso milik Naya dan menuangnya ke dalam mangkuk yang telah tersedia di dalam ruangan itu.

Hesa juga menyiapkan meja makan untuk Naya yang di pasang pada ranjangnya.

"Makanlah!" Pinta Hesa setelah meletakkan semangkuk bakso dengan kuah yang masih panas.

"Dokter nggak makan?" Naya menatap Hesa.

Dia tidak mungkin makan sendirian sementara Hesa saja sejak tadi terus menemaninya dan tidak makan sama sekali.

"Makan kok, saya juga beli nasi di kantin. Tapi kamu makan aja dulu ya?"

"Iya dokter, makasih banyak. Maaf sudah merepotkan dokter"

"Saya tidak merasa di merepotkan, kamu kan calon istri saya sendiri"

Blushh...

Sekarang bukan hanya kuah bakso itu saja yang panas, tapi pipi Naya juga ikut panas sampai memerah.

"Ayo di makan, apa mau saya suapi?"

"E-enggak dokter. Saya bisa sendiri!"

Kalau di suapi Hesa, takutnya nanti Naya lupa mengunyah dan malah tersedak bakso itu yang langsung ia telan.

Kegugupan Naya itu justru membuat Hesa tersenyum tipis di wajahnya yang tampan.

"Please jangan senyum gitu dong Pak dokter!!" Teriak Naya di dalam hati sambil melahap baksonya.

"Kenapa dokter nggak makan aja sekalian?" Tanya Naya yang lelah terus di perhatikan oleh Hesa.

"Ngomong aja kalau kamu mau ajak saya makan bareng"

"Eh?!!" Naya malah melongo mendengar jawaban dari Hesa yang di luar perkiraannya. Tapi Hesa justru langsung mengambil nasinya dan membawanya duduk kembali di samping Naya.

"Kenapa lagi ini?" Naya kesal karena dia lagi-lagi menginginkan makanan milik Hesa. Kali ini Hesa hanya makan dengan sambal ati, orek tempe, dan juga ayam goreng. Tapi rasa ingin menguasai makanan Hesa itu timbul lagi.

Naya terus menatap nasi di tangan Hesa itu sampai dia mengabaikan bakso yang ada di hadapannya.

"Naya?" Hesa sadar tatapan Naya saat ini tertuju ke mana.

"Eh, i-iya dok?"

"Kamu mau ini ya?" Tanya Hesa sambil mengulurkan nasi miliknya pada Naya.

"E-nggak kok dok. Ayo makan lagi"

Naya kembali memakan baksonya. Dia tentu saja tidak enak kalau kembali memakan makanan milik Hesa seperti kemarin.

"Ini makan aja, kita tukeran. Sepertinya ini maunya anak kita. Dia yang mau makan makanan punya Papanya kaya kemarin kan?"

Deg..deg..deg..

Jantung Naya kembali berdetak tak karuan karena ucapan Hesa.

"Papa?" Gumam Naya tanpa sadar.

"Iya Mama, kenapa?"

Blush...

Naya merasa tak kuat karena di serang bertubi-tubi oleh Hesa.

Terpopuler

Comments

Mozarellaaa

Mozarellaaa

gilaaaaakk sih ini, bukan hnya Naya yg salting deg"an dan blushing ini mahh, kamiii pun thorrrr 😂😂😂😂

Keren ihh authornya 😍😍😍

2025-03-31

12

Mega Prasetya

Mega Prasetya

yee mulai manggil papa mama nih ye pasti anak yang dikandung ikut tersenyum juga, yang mbaca part ini aja senyum-senyum nggak jelas tauk

2025-03-28

0

wahyu widayati

wahyu widayati

nek aku jd naya yakin thu mukaku mau tak masukin lubang semut aja.....ampun dehhh bambang hes....kau bikin hati ini meleleh.....wkwk..../Facepalm/

2024-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!