Menantu Mama

Tok..tok...

Naya dan Hesa sama-sama menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara ketukan pintu.

Cklek...

Naya kembali merasa ketakutan ketika melihat orang yang masuk ke dalam ruangannya itu.

"Om, Tante?" Naya tak siap untuk berhadapan dengan kedua orang tua Hesa itu.

"Naya, apa kabar kamu Nak?" Ina langsung menghampiri Naya yang duduk di ranjang dengan Hesa di sampingnya.

"Mama sama Papa kok bisa ada di sini?" Hesa merasa belum memberi tahu orang tuanya tentang keadaan Naya saat ini. Tapi mereka sudah lebih dulu tiba di sana.

"Kebetulan Mama dan Papa ada di jalan, dan Gisel kasih tau Mama kalau Naya pingsan, jadi Mama langsung ke sini"

Keputusan Hesa untuk tidak memberi tahu Gisel sejak awal sepertinya keputusan yang benar. Buktinya baru sebentar saja adiknya itu sudah memberi tahu orang tua mereka.

"Naya" Ina kembali beralih pada Naya.

Wanita paruh baya yang tampak cantik dengan rambut yang di sanggul sederhana itu menggenggam tangan Naya.

"Tante sudah tau semuanya karena Hesa sudah cerita sama Tante setelah malam itu. Tante minta maaf atas nama anak tante ya Nak?"

Penuturan Ina yang begitu lembut dan juga tulus saat meminta maaf atas perbuatan putranya malah membuat Naya ingin menangis. Dia kembali mengingat malah kelam itu. Dia yang tak berdaya berada di bawah kungkungan Hesa membuatnya begitu jijik pada dirinya sendiri.

"Tante, saat itu dokter Hesa berada di bawah pengaruh obat. Jadi dokter Hesa tidak salah sepenuhnya. Naya sudah memaafkan dokter Hesa Tante"

Hesa dan Papanya hanya bisa terdiam melihat kedua wanita itu. Di dalam hati mereka berbisik jika Naya memang wanita yang begitu baik karena dengan mudahnya memaafkan kesalahan Hesa bahkan tak menuntut tanggung jawab.

"Tapi, kenapa kamu sama sekali tidak mau menerima pertanggungjawaban dari Hesa? Biar dia menikahi mu apalagi di dalam sini sudah ada cucu kami" Ina mengusap perut Naya dengan lembut hingga membuat Naya terkejut.

"T-tante sudah tau?"

"Gisel yang kasih tau kami. Asal kamu tau, kamu sangat bahagia dengan kabar kehamilan kamu. Itu artinya kamu akan segera menikah dengan Hesa. Kalian akan membesarkan anak kalian sama-sama. Kamu mau kan menikah dengan Hesa? "

Naya tak menyangka jika kedua orang tua Hesa akan menerimanya dengan begitu mudah.

"Naya sudah mau menikah dengan Hesa Ma" Hesa yang menimpali pertanyaaan mamanya.

"Syukurlah kalau begitu. Papa akan segera mengurus semuanya. Kalian harus menikah secepatnya" Jika Gandhi sudah memutuskannya, maka Naya tak bia menolaknya. Lagipula dia juga sudah menyetujui permintaan Hesa untuk menikahinya.

"Tapi Tante, Naya ini hanya anak dari keluarga yang serba kekurangan. Naya punya orang tua yang penjudi dan banyak hutang. Apa Tante dan Om tidak malu punya menantu seperti Naya?"

Hati Hesa justru terasa pedih ketika mendengar suara bergetar Naya yang merendahkan dirinya sendiri di depan orang tuanya.

"Naya, sepertinya kamu sudah lama mengenal Tante, harusnya kamu tau kalau Tante dan Om ini tidak pernah melihat seseorang dari materi dan status sosialnya. Yang kami nilai adalah orang yang memiliki sifat dan sikap yang baik. Bahkan dulu Tante berharap kamu yang akan menjadi menantu Tante"

Naya terdiam, dia sempat terkejut dengan keinginan Ina itu. Jadi Ina sudah berharap dia akan menjadi istri Hesa sejak dulu.

"Apa maksud Mama?" Hesa sebenarnya sudah paham dengan ucapan Mamanya.

"Mama cuma pingin kamu punya istri yang baik dan rendah hati seperti Naya. Tapi entah Mama harus bahagia apa sedih akhirnya keinginan Mama itu terwujud. Mama bahagia karena akhirnya Naya benar-benar akan menjadi istri kamu. Tapi Mama juga sedih karena caranya harus seperti ini. Sekali lagi maaf ya Naya?" Ina mengusap pipi Naya dengan lembut.

"Kamu jangan pikirkan lagi tentang latar belakang kamu. Asal kamu tau, dulu Tante juga sama seperti kamu bahkan Tante ini yatim piatu dan tidak jelas asal usulnya, tapi Tante beruntung karena bertemu dengan suami tante. Jadi jangan merendahkan diri mu lagi ya Nak?"

Naya mengangkat kepalanya, dia memberanikan diri untuk menatap Hesa. Pria itu mengulas senyum tipisnya pada Naya.

"Iya Tante. Terima kasih karena sudah menerima Naya" Ucap Naya dengan Haru.

Dia tidak di perlakukan baik oleh orang tuanya sendiri. Tapi dia bisa mendapat perlakukan lembut dari orang lain yang notabennya orang terpandang dan kaya raya.

"Karena kamu sudah setuju untuk menikah dengan Hesa, jadi mulai sekarang panggil Mama dan Papa saja seperti Hesa, iya kan Pa?"

"Iya Naya. Om ini sekarang Papa mu. Anggap saja kami ini orang tua mu, bukan mertuamu"

"Terima kasih banyak, Tan.. Ma-ma"

Ina memeluk calon menantu yang sedang mengandung keturunannya itu. Membiarkan Naya menangis di dalam pelukannya.

"Sekarang jangan sedih lagi. Kamu harus bahagia biar anak kalian juga sehat dan bahagia di dalam sana. Mama pastikan kalau Hesa tidak akan pernah menyakiti kamu. Dia akan menjaga kamu dan anak kalian. Iya kan Kak?" Ina melepaskan pelukannya lalu menatap penuh harapan pada putra sulungnya itu.

"Iya Ma. Memang perbuatan Hesa pada Naya itu salah dan mungkin Naya masih menganggap pernikahan ini hanyalah terpaksa demi kehamilannya, tapi Hesa bukan pria yang akan melakukan kesalahan yang sama. Hesa tidak akan menyakiti Naya lagi untuk keuda kalinya"

Gandi langsung menepuk bahu putranya. Dia bangga dengan hasil didikannya bersama sang Istri. Hesa adalah kebanggaannya, cerminan apa yang selama ini ada dalam bayangannya. Mempunyai anak yang bertanggung jawab dengan hati yang besar. Gandhi juga selalu menekankan pada anak-anaknya. Hidup mewah bukan berarti harus menyombongkan diri di mana-mana dan sesuka hati menyakiti orang lain.

"Oh ya, apa kamu sudah memberi tahu orang tua Naya kalau sekarang Naya dirawat di rumah sakit Kak?" Tanya Ina dan langsung membuat Naya sendu.

"Naya, apa kamu mau menghubungi orang tua kamu?" Hesa memilih menanyakan dulu pada Naya.

"Tidak usah dokter. Mereka tidak akan peduli sama saya"

Ina menjadi merasa bersalah karena dia membahas tentang orang tua Naya.

"Ya udah, kalau gitu biar Hesa saja yang menemani kamu di sini. Iya kan Kak?"

"E-enggak usah nggak papa kok Ma. Naya bisa di sini sendiri. Dokter Hesa pasti juga capek dan..."

"Hesa pasti akan jagain calon istri Hesa dengan baik Ma. Mama nggak usah khawatir" Potong Hesa dengan telak. Naya tak lagi bisa menolak walau nanti dia akan merasa canggung terus berada di dekat pria itu.

Terpopuler

Comments

Mega Prasetya

Mega Prasetya

apa kira-kira naya itu anak adopsi ya kok kedua orang tuanya kok tidak peduli sama sekali sih yang dipedulikan malah si wisnu alias adiknya naya

2025-03-28

2

Ayu

Ayu

mungkin naya anak pungut ya thor. smpai orang tua nya gk peduli sm naya

2025-04-10

0

febby fadila

febby fadila

berdoa aja naya semoga ini awal dari kebahagiaanmu

2025-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!