Di antar pulang

Sudah lebih dari tiga puluh menit Naya berada di basement rumah sakit dengan duduk di atas motornya hanya untuk menunggu hujan reda. Teman-temannya yang lain juga sudah pulang sejak tadi hingga tinggal dia sendiri karena dia lupa membawa jas hujan.

Mau di terobos juga tidak mungkin, hujan semakin deras dan saat ini dia sedang hamil. Kalau naik taksi pasti akan menghabiskan uang hariannya. Sedangkan untuk berjalan ke depan juga cukup jauh.

Naya hanya bisa pasrah menunggu hujan reda dulu meski sekarang hari semakin sore. Ayah dan Ibunya pasti akan memarahinya kalau dia sampai pulang terlambat.

"Kamu belum pulang?"

Suara bariton yang tiba-tiba saja terdengar dari belakangnya membuat Naya terjangkit dari motornya.

Naya menoleh ke belakang untuk memastikan siapa orangnya meski dia sudah cukup hafal dengan suara itu.

Ternyata Hesa berdiri di belakangnya dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana hitamnya.

"B-belum dok. Di luar masih hujan tapi saya nggak bawa jas hujan" Jujur Naya tapi tak berani menatap Hesa.

"Ayo saya antar pulang!"

"Nggak usah dok, saya nunggu hujan reda aja kok. Dokter Hesa silahkan pulang duluan nggak papa" Tolak Naya dengan sopan.

"Kalau kaya gini hujannya bisa sampai malam. Lebih baik kamu pulang sama saya, motornya biar di sini saja"

"Nggak usah kok dok, saya naik taksi aja. Saya duluan ya dok!" Naya buru-buru meraih jaketnya yang berada di atas motor dan berjalan menjauh dari Hesa dengan cepat. Dia bahkan menerobos hujan yang sejak tadi ia hindari.

Naya memang tak mau pulang bersama Hesa. Dia takut jika ada rekan kerjanya yang melihat maka akan menimbulkan gosip baru. Sedangkan rekan-rekannya banyak yang membicarakan tentang dirinya yang sering makan bersama Hesa meski ada Gisel di sana.

"Naya, kamu terlihat jelas sekali sedang menghindari saya" Gumam Hesa yang menatap nanar ke arah perginya Naya.

Naya berlari keluar menuju halte yang ada di depan rumah sakit. Dia memilih berteduh sebentar sambil memesan taksi karena dia tidak mungkin naik bus. Karena dari pemberhentian bus itu sampai ke rumahnya masih cukup jauh. Dia tidak mungkin hujan-hujanan lagi sedangkan bajunya telah basah saat ini.

Naya kembali memesan taksi untuk yang ke dua kalinya setelah yang pertama di tolak karena taksinya terjebak banjir.

Dia tak menyangka jika memesan taksi online begitu susah saat hujan lebat begini.

Tin..tin...

Naya mendongak menatap mobil hitam yang berhenti di depannya. Tapi Naya tidak tau siapa pemilik mobil itu karena kacanya begitu gelap tak terlihat dari luar.

Hingga pintu bagian kemudi terbuka dan pemilik mobil itu muncul dari sana.

"Dokter Hesa?" Gumam Naya.

Pria itu menghampirinya dengan payung besar di tangannya.

"Ayo pulang, aku antar!"

Naya tampak ingin menolak sebelum Hesa kembali menyelanya.

"Jangan menolak, baju kamu sudah basah. Nggak mudah cari taksi saat hujan kaya gini"

Naya tampak ragu sebelum sebuah tangan merengkuh bahunya dan membawanya mendekat pada Hesa hingga mereka berada di bawah payung yang sama.

Harum yang semerbak dari tubuh Hesa pan langsung menyeruak di hidung Naya tapi Naya justru sangat menyukainya.

"Ayo!"

Naya hanya bisa menurut saat Hesa membawanya mendekat pada mobilnya. Pria itu bahkan membukakan pintu untuk Naya.

"Tapi dok, baju saya basah. Nanti mobilnya basah"

"Tidak usah pikirkan itu, masuklah. Nanti bajumu semakin basah"

Naya terpaksa masuk saat Hesa sedikit memaksa Naya dengan sedikit mendorong tubuhnya. Hesa pun segera berputar untuk kembali masuk ke dalam mobilnya.

Hesa sempat mengibaskan air hujan yang mengenai jas hitamnya sebelum menatap Naya yang tampak kedinginan karena Naya terus memeluk tubuhnya sendiri sambil menggosok lengannya yang basah

Melihat Naya seperti itu, Hesa langsung mengecilkan AC mobilnya agar tidak membuat Naya semakin kedinginan, dan itu tak luput dari perhatian Naya.

Hesa kemudian memindah mobilnya untuk sedikit maju agar tidak menghalangi bus yang akan berhenti di halte itu.

Naya sempat kebingungan karena Hesa justru menepi lagi bukan melanjutkan perjalanan mereka. Ingin Naya bertanya namun melihat Hesa terlihat meraih sesuatu di kursi belakang kemudian memberikannya pada Naya membuat Naya mengurungkan niatnya.

"Lepas jaket mu dan pakai ini. Memang sudah saya pakai sekali tapi masih bersih kok. Biar sedikit hangat"

"Tapi Pak dokter gimana? Bajunya basah juga kan?" Walau sudah memakai payung tapi hujan yang begitu lebat membuat baju Hesa tetap basah.

"Cuma bagian lengan aja kok. Pakailah, nanti kamu sakit"

"M-makasih Pak dokter"

Tapi saat Naya ingin memakai jaket dari Hesa, dia di kejutkan dengan usapan lembut di dahinya. Ternyata saat ini sedang mengusap wajah Naya dengan menggunakan tisu.

Naya sontak memalingkan wajah menatap Hesa. Waktu di dalam mobil itu sakan melambat saat kedua pasang mata itu saling menatap satu sama lain. Hingga setan apa yang mengganggu mereka sampai membuat Naya kembali memalingkan wajahnya.

"Makasih sekali lagi dok" Naya juga meraih tisu itu untuk mengeringkan wajahnya sendiri.

Dia pun buru-buru memakai jaket milik Hesa. Rasanya memang hangat dan jangan lupa harumnya jaket itu sama dengan harum yang Naya cium tadi.

"Sama-sama. Kita jalan sekarang, nanti kamu tunjukkan jalan ke rumah kamu ya?"

"Iya" Cicit Naya

"Maaf saya jadi merepotkan Pak dokter" lanjutnya.

"Saya tidak merasa di merepotkan sama sekali Naya"

Naya sempat melirik ke arah Hesa namun justru wajah tampan juga rambut setengah basah itu yang Naya lihat. Dia buru-buru memalingkan wajahnya kembali.

Jantungnya justru berdegup tak karuan saat ini. Sampai dia mencoba menarik nafasnya degan dalam untuk mengendalikan detak jantungnya.

Setelah menempuh perjalanan lebih dari tiga puluh menit lamanya, Naya tiba juga di depan rumahnya.

"Di sini?" Hesa menatap rumah sederhana yang ada di samping kirinya itu.

"Iya Pak, ini rumah orang tua saya. Sekali lagi terima kasih karena Pak dokter sudah mengantar saya sampai rumah"

Inilah salah satu alasan Naya tidak mau menikah dengan Hesa. Dia malu, dengan kondisinya yang sangat pas-pasan. Rumahnya bahkan kalah besar dengan kamar milik Gisel. Ayahnya yang penjudi juga pengangguran dan Ibunya yang suka berhutang ke sana kemari membuat Naya sanksi jika keluarga Hesa bisa menerimanya dengan kondisi sepeti itu.

Kalau pun mereka bisa menerima, Naya takut jika Ayahnya akan memanfaatkan kekayaan Hesa. Semua penolakan Naya sebenarnya bukan cuma masalah hati saja. Tapi banyak yang Naya pertimbangkan.

"Sama-sama Naya, saya tidak merasa di merepotkan sampai kamu berterimakasih terus-menerus. Ini kemauan saya sendiri"

"Iya Pak dokter, kalau gitu saya turun dulu. Ini jaketnya saya bawa ya Pak, nanti biar saya cuci dulu" Naya tentu merasa tak sopan jika mengembalikan jaket yang sekarang setengah basah itu

"Iya, kamu bawa aja dulu"

"Kalau begitu saya turun dulu, maaf tidak menawarkan Pak dokter untuk mampir"

"Tidak papa Naya, kalau saya mampir saya malah langsung melamar kamu di hadapan orang tuamu!"

Deg...

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

hahaha... fix janin perempuan nih...
dulu saya hamil gk doyan aroma tubuh suami, aplg parfumny... yg lahir bayi laki2

2025-04-06

0

Maya Ratnasari

Maya Ratnasari

menaikkan suhu AC mobil. kalo mengecilkan (menurunkan suhu) malah tambah dingin

2025-03-10

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

apa keluarga si Naya memang keluarga toxic yah dan apa dia benar" anak mereka

2024-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!