Kamu hamil?

"Kita kenal?" Mama Ina penasaran.

"Dia teman Gisel yang dulu pernah di ajak ke sini beberapa kali. Dulu kata Gisel dia jualan nasi bungkus di sekolahnya untuk biaya sekolah" Jelas Hesa tanpa menyebutkan nama Naya.

"Naya? Kamu meniduri Naya Kak??!!!" Mama Ina sampai berdiri karena amat sangat terkejut.

"Iya Ma"

"Ya Allah" Mama Ina kembali terduduk sambil mengatur nafasnya.

"Mama nggak papa?" Gandhi memeriksa keadaan istrinya. Dia yang dulu seorang dokter spesialis jantung tentu paham dengan apa yang di alami istrinya saat ini.

"Malang sekali nasib anak itu Pa. Dulu dia bekerja keras untuk menyambung hidup. Dia juga mengambil sekolah perawat atas beasiswa dari kita. Tapi sekarang setelah lulus dan mulai bekerja, masa depannya malah hancur karena anak kita Pa" Mama Ina menangis di pelukan suaminya.

"Apa maksud Mama? Mama yang memberinya beasiswa?" Hesa ikut mendekati Mamanya. Dia bersimpuh di hadapan Mamanya.

"Iya Kak, dulu Mama dan Papa ingin sekali membatunya, tapi anak itu selalu menolak. Makanya secara diam-diam Mama memberinya beasiswa untuk sekolah perawat karena itu memang cita-citanya dari dulu"

Hesa menelungkupkan wajahnya di pangkuan Mamanya.

"Maafkan Kakak Ma. Kakak sudah mengecewakan Mama dan Papa" Bahu Hesa bergetar meski dia tak mengeluarkan suara tangisannya.

"Bujuk Naya Kak, luluhkan hatinya biar dia menerima niat baikmu. Kamu harus menikahinya. Mama percaya kamu anak Mama yang baik" Mama Ina mengusap lembut kepala Hesa yang ada di pangkuannya.

"Perlu bantuan Papa Sa?"

"Enggak Pa. Biar Kakak sendiri yang membujuknya. Kakak takut kalau Naya semakin tertekan karena banyak yang tau tentang kejadian tadi malam.

"Baiklah kalau begitu, tapi kalau bisa kalian harus secepatnya menikah"

"Iya Pa, Kakak akan berusaha. Makasih ya Pa, Ma, karena sudah memaafkan Kakak"

"Papa dan Mama percaya kalau kamu tidak akan melakukan hal itu jika dalam keadaan sadar. Kamu putra Mama yang baik"

Sekarang Hesa sudah merasa tenang karena restu dari kedua orang tuanya sudah di dapat. Beban di punggungnya juga sudah sedikit terangkat saat ini. Masalahnya hanya tinggal satu saat ini, yaitu membujuk Naya yang begitu keras kepala.

🌹🌹🌹

Hari pun berlalu hingga kini sudah satu bulan dari kejadian kelam malam itu. Tanpa sepengetahuan Naya, Hesa terus mengawasinya. Bahkan Hesa meminta salinan jadwal dari bangsal penyakit dalam hanya untuk menyamakan jadwalnya dengan Naya. Dengan begitu, Hesa akan lebih leluasa untuk mengawasi Naya.

Kehadiran Hesa saat Naya dan Gisel makan siang juga sudah membuat Naya terbiasa. Dia membiarkan dokter itu ada di sana agar Gisel tak mencurigainya. Toh selama satu bulan ini Hesa juga tak mengungkit maslaah malam kelam mereka lagi. Jadi Naya sedikit merasa tenang.

"Ini soto daging buat Naya dan Gisel. Buat Kak Hesa bakso tanpa mie sesuai request" Rendra datang membawa pesanan mereka semua.

Mereka memang sedang makan siang berempat di kantin rumah sakit.

"Makasih ya dokter Rendra"

"Sama-sama suster Naya yang cantik"

"Cih" Gisel muak mendengar rayuan sepupunya itu.

"Apa sih, nggak asik lo!"

Mereka berdua memang selalu saja berdebat tanpa ada yang bisa menghentikan mereka. Hesa saja sudah malas untuk menegur kedua adiknya itu. Sehingga dia hanya diam saja menikmati makan siangnya sambil sesekali melirik Naya yang tersenyum karena mendengar perdebatan Gisel dan Rendra.

"Hmmbb" Naya tiba-tiba menutup hidungnya karena merasa aroma soto di hadapannya tak seperti biasanya.

"Kenapa Nay?" Heran Gisel.

"Aku ke toilet bentar ya" Naya tampak buru-buru meninggalkan kantin. Dia sudah tak tahan lagi ingin mengeluarkan isi perutnya.

"Huek..huek..." Naya menunduk di closet memuntahkan isi perutnya. Namun karena sejak pagi tadi Nata hanya sarapan sepotong roti, maka tak ada apapun yang keluar meski Naya sudah mencoba untuk memuntahkannya.

"Sebenarnya aku kenapa? Biasanya juga nggak kaya gini!"

Soto daging adalah makanan kesukaannya sama dengan Gisel. Tapi baru kali ini Naya merasa muak mencium baru bawang goreng serta kuah berminyak dari kuah sotonya.

Naya membasuh mulutnya kemudian keluar dari toilet itu.

Deg...

Jantung Naya hampir lepas kala mendapati seorang pria bertubuh tinggi tengah berdiri di depan pintu toilet.

"D-dokter?" Gugup Naya.

"Kamu hamil?"

Naya langsung melotot karena pertanyaan yang menurut Naya sangatlah sensitif itu. Dia juga langsung melihat ke kiri dan kanannya, takut jika ada orang lain di sana dan mendengar ucapan Hesa.

"Apa maksud dokter? Saya nggak hamil!" Sanggah Naya karena dirinya memang tidak merasa sedang hamil.

"Lalu kenapa kamu mual-mual?"

"Dokter, mual itu bisa terjadi pada siapapun termasuk dokter sendiri. Saya dari tadi pagi belum sarapan jadinya perut kosong dan mual. Jadi dokter jangan membahas tentang ini lagi, kita sudah sepakat loh Pak dokter!" Naya berusaha setenang mungkin karena dia juga lupa dengan kemungkinan itu.

"Baiklah kalau begitu ayo kita periksa saja biar lebih yakin. Kalau nggak salah ini sudah satu bulan sejak malam itu, jadi pasti sudah terlihat"

"Maaf dokter, tapi saya nggak mau karena memang saya tidak merasa ada yang aneh pada tubuh saya. Permisi dok!" Naya mecoba menghindar dari Hesa degan kembali ke kantin.

Meski di dalam hatinya bertanya-tanya, apa benar dia memang hamil saat ini?

Naya kembali ke kantin menghampiri Gisel dan Rendra yang masih ada di sana. Saat kakinya mulai memasuki kantin, telinganya tak sengaja mendengar sesuatu yang membuat hatinya tersentil.

"Kalau aku sih malu ya, apalagi mereka kan dokter semua terus keturunan Natawirya. Biarpun dokter Gisel itu teman sekolah, tapi kalau satu meja sama Direktur rumah sakit ya masih tau diri dong. Tapi kalau aku sih ya, nggak tau kalau dia. Mungkin urat malunya udah putus"

"Hmmm!!"

Suara Hesa berhasil membuat seorang perawat yang entah sedang mencibir Naya atau bukan itu langsung terdiam.

Sedangkan Naya cukup terkejut karena ternyata pria yang memiliki tinggi seratus delapan puluh lima senti itu sudah ada di belakangnya.

Naya yang tingginya hanya sebatas dada Hesa pun harus mendongak untuk menatap dokter tampan itu.

"Jangan dengarkan, ayo Gisel masih menunggumu di sana!"

Naya pun kembali berjalan menghampiri Gisel dan Rendra yang masih menyantap makan siangnya.

"Kalian lama banget sih?" Kesal Gisel.

"Maaf Sel. Ini kan jam makan siang, jadi toiletnya penuh"

"Tapi suster Naya tidak papa kan?" Rendra terlihat khawatir karena Naya yang tadi tiba-tiba berlari ke toilet.

"Saya nggak papa kok dokter Rendra" Naya menunjukkan senyum tipisnya.

"Lagian kamu sih Nay, kaya orang hamil aja yang tiba-tiba mual karena makanan" Celetukan Gisel membuat Naya dan Hesa saling memandang.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nah lo gisel aja tau, pd hal msh Koas ta kan. tp nmnya juga calon dokter. Naya udh la, dokter Hesa mau tanggung jawab. bagus thour cerita nya 🥰

2025-03-09

0

sherly

sherly

mama papa hesa mendukung, si hesa dah mau nikahin eh si nanyanya ngeyel ngk mau dinikahin ... minder sih boleh nay tp ngk gini juga kali nay...

2025-01-13

0

yellya

yellya

ishh naya keras kepala bngt sihhh 😬😬

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!