Hesa memberitahu orang tuanya

Hesa hanya bisa melihat Naya mengendarai motornya dari kejauhan. Setelah Naya keluar dari ruangannya, dia memang ikut keluar juga. Sebenarnya Hesa juga sudah bisa pulang sejak tadi, namun karena dia ingin bicara dengan Naya, makanya dia masih bertahan di sana.

Melihat wanita yang telah ia sakiti itu mengendarai motor untuk pulang pergi, terselip rasa iba di hati Hesa.

Hesa pun segera menuju ke mobilnya dia ingin segera pulang ke rumah untuk mengistirahatkan tubuhnya. Sebenarnya, bukan cuma Naya yang tak bisa tidur semalaman, tapi Hesa pun sama. Setelah dia pulang ke rumah, dia hanya duduk diam merenungi kesalahannya.

Pria tampan dan matang itu tiba di rumahnya saat hari mulai gelap. Di depan rumahnya yang besar bak istana itu masih belum ada mobil milik adiknya yang artinya Gisel belum pulang ke rumah.

"Baru pulang Kak?" Mama Ina terlihat sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam di bantu dua orang asisten rumah tangganya.

"Iya Ma" Hesa berjalan menghampiri Mamanya lalu mencium tangan Mamanya. Kecupan kecil juga Hesa berikan di pipi wanita yang terlihat cantik dan awet muda itu. Kebiasaan yang sudah Hesa lakukan sejak dulu.

"Kok kaya capek banget, habis operasi ya?" Mama Ina mengusap rahang Hesa dengan lembut.

"Enggak Ma. Lagi banyak pikiran aja"

"Banyak pikiran? Ada apa Kak, kamu nggak cerita sama Mama?" Mama Ina terlihat khawatir pada putranya.

"Papa di mana Ma?" Bukannya menjawab, Hesa malah celingukan mencari keberadaan Papanya.

"Papa lagi main golf sama temannya. Tapi katanya udah jalan pulang kok"

"Ya udah tunggu papa dulu, nanti Kakak cerita. Sekarang Kakak mau naik dulu Ma"

"Iya Kak, kamu istirahat dulu deh"

Mama Ina masih menatap punggung putranya yang tegap itu ketika menaiki tangga. Sebagai seorang Ibu tentu saja dia ikut merasa tak nyaman pada hatinya walau dia belum tau apa masalah yang sedang dihadapi Hesa.

"Kenapa perasaan ku jadi nggak enak gini, semoga aja nggak ada apa-apa" Gumam wanita paruh baya itu.

🌹🌹🌹

Saat malam tiba, Hesa baru turun dari kamarnya. Meski sejak tadi dia hanya diam sambil memikirkan Naya. Wanita yang telah ia renggut mahkotanya itu memang tidak pernah hilang dari pikirannya sejak semalam.

"Papa mana Ma? Gisel juga belum pulang?" Lagi-lagi Hesa hanya melihat Mamanya di bawah. Sementara Papanya juga Gisel, entah mereka ada di mana.

"Ada apa? Kata Mama ada yang mau kamu bicarakan?" Hesa menoleh ke belakang. Papanya ternyata baru keluar dari kamar.

"Kita bicara di kamar Papa aja boleh nggak?" Pinta Hesa.

Sedangkan Gandhi, Papanya Hesa tampak menatap putranya dengan dalam. Dia merasa ada sesuatu yang tak beres dengan putranya.

Pasti hal yang ingin Hesa bicarakan bukanlah hal yang main-main karena Hesa seperti mencari tempat yang nyaman dan tidak bisa di dengar orang lain.

"Ya sudah ayo kita ke kamar Kak" Ina mengapit lengan putranya yang tampak sedang tidak baik-baik saja.

Hesa mengambil tempat duduk pada sofa yang ada di dalam kamar orang tuanya itu. Semetara Ina dan Gandhi memilih duduk di tepi ranjang.

"Sebenarnya ada apa Sa?" Gandhi pun menatap putranya yang terlihat sendu itu.

"Pa, Ma, Kakak mau minta maaf sama Papa dan Mama"

Hesa benar-benar mengumpulkan keberaniannya untuk menceritakan kejadian tadi malam pada kedua orang tuanya. Bukan karena Gandhi dan Ina orang yang keras makanya Hesa takut, tapi karena kedua orang tuanya itu sejak dulu mendidiknya untuk selalu berbudi pekerti dengan baik, serta selalu memberikan kasih sayang melimpah untuk Hesa, dengan harapan jika Hesa bisa menjadi anak yang membanggakan dan tidak mengecewakan keduanya. Maka dari itu Hesa takut karena telah memupuskan harapan orang tuanya itu.

"Maaf? Kenapa kamu minta maaf sama Papa dan Mama. Memangnya apa yang sudah kamu perbuat?" Tang Gandi.

Hesa meremas jari-jarinya yang saling bertautan. Kata demi kata yang telah ia siapkan di depan orang tuanya terasa begitu sulit untuk keluar saat ini.

"Kak, sebenarnya ada apa?" Ina merasa tak sabar lagi.

"Maaf Pa, Ma, karena Kakak sudah mengecewakan Papa dan Mama. Tadi malam, Kakak mengikuti seminar. Entah siapa yang berniat buruk sama Kakak sampai ada yang memberikan Kakak obat per***sang"

"Apa??" Gandhi terkejut.

"Kamu tau kan efek obat itu apa Sa?" Tanya Gandi lagi.

"Tau Pa. Karena obat itu, Kakak telah merenggut kesucian seorang gadis. Kakak minta maaf Pa" Hesa menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"A-apa?" Gandhi tampak terbata sementara Ina tampak memejamkan matanya dengan jantung yang berdebar hebat.

"Jadi kamu menodai seorang gadis Kak?" Ina tampak begitu syok.

"Papa tau ini salah tapi Papa nggak bisa mengalahkan kamu sepenuhnya kalau kamu benar-benar di jebak. Tapi kamu tau kan Sa, apa hang harus kamu lakukan?" Gandhi memang orang yang bijaksana. Maka dari itu Hesa semakin merasa bersalah pada Orang tuanya itu.

"Jujur Mama kecewa sama kamu. Tapi seperti kata Papa, itu bukan salah mu sepenuhnya. Tapi kamu harus tanggung jawab Kak! Kamu telah menghancurkan masa depan anak gadis orang!"

Hesa langsung membuang nafas kasarnya. Dia juga memijit pangkal hidungnya yang tiba-tiba terasa nyeri karena memikirkan Naya yang masih keras kepala.

"Justru itu masalahnya Ma. Dia menolak pertanggungjawaban dari Kakak. Dia menganggap yang terjadi di antara kami itu kecelakaan. Di justru meminta Kakak untuk melupakan semuanya. Sudah dua kali Kakak membujuknya tapi dia tetap nggak mau!" Terlihat jelas jika Hesa begitu putus asa.

"Kenapa dia tidak mau Kak? Bukannya masa depannya sudah hancur, apa jangan-jangan dia sudah tidak..." Ina tidak melanjutkan ucapannya.

"Enggak Ma. Dia masih bersih" Hesa ingat betul bagaimana sudahnya dia menerobos milik Naya yang masih tersegel itu. Bercak yang tertinggal di ranjang hotel juga telah menjadi bukti.

"Terus kenapa?" Tanya Ina lagi.

"Dia tidak mau menjalani pernikahan atas dasar pertanggungjawaban seperti ini Ma. Pokoknya dia masih keras kepala dengan keputusannya itu"

"Terus gimana kalau dia hamil Kak?"

"Kakak bakalan terus mengawasinya Ma. Kalau dia sampai hamil, Kakak akan memaksanya menikah!" Sebenarnya saat ini pun Hesa bisa saja memaksa Naya dengan segala ancaman. Tapi Hesa tidak mau semakin membuat Naya tertekan. Hesa yakin kejadian semalam cukup mengguncang mental Naya.

"Tapi siapa wanita itu Sa? Apa kamu butuh bantuan Papa dan Mama untuk membujuknya?" Tanya Gandhi yang merasa iba dengan keadaan putranya yang begitu kebingungan saat ini.

"Dia bekerja di rumah sakit kita sebagai perawat Pa, dan mungkin saja Papa dan Mama sudah mengenalnya"

"Kita kenal?" Mama Ina penasaran.

"Dia teman Gisel yang dulu pernah di ajak ke sini beberapa kali. Dulu kata Gisel dia jualan nasi bungkus di sekolahnya untuk biaya sekolah" Jelas Hesa tanpa menyebutkan nama Naya.

"Naya? Kamu meniduri Naya Kak??!!!" Mama Ina sampai berdiri karena amat sangat terkejut.

Terpopuler

Comments

Enan sulaiman

Enan sulaiman

bru ini aku ingin komen.....aku suka dgn novel yg memiliki attitude dan bijaksana dlm mengbuat novel yg beraklaq

2025-04-01

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ternyata mamanya sangat mengenal baik Naya yah, soalnya karena dulu sering dibawa Gisel ke rumahnya sih,,,

2024-12-23

0

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

ternyata mama ina masih ingat dgn naya.
salut sama pak dokter,berani berterus terang sama org tuanya

2024-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!