Keras kepala

Naya tampak ragu untuk mengetuk pintu ruangan Direktur rumah sakit itu. Dia benar-benar ketakutan saat ini karena Naya tentu saja tau apa alasan dokter Hesa memanggilnya. Pasti itu tak jauh-jauh dari peristiwa tadi malam.

Naya terus meremas jari-jarinya. Dia ingin berlari pergi dari sana dan mengurungkan niatnya untuk memenuhi panggilan dokter Hesa. Tapi bagaimana jika nanti dokter Hesa memecatnya.

Tok..tok..

Wanita berparas ayu itu mengetuk pintu ruangan bertuliskan Direktur RS. dr. Catra Natawirya itu.

"Masuk!"

Naya sudah merinding seluruh badan ketika mendengar suaranya saja. Kakinya terasa begitu berta untuk melangkah masuk.

Telah berselang beberapa detik dari Naya yang mengetuk pintu, tapi wanita itu masih diam berdiri di depan pintu.

Cklek...

Naya tersentak saat pintu itu justru terbuka lebih dulu dari dalam.

"S-selamat pagi dokter" Naya menunduk tak berani menatap pria yang tinggi menjulang di hadapannya.

"Masuk!!" Titah Hesa pada Naya seolah tak ingin di bantah. Dia pun segera menggeser tubuhnya untuk memberi jalan pada Naya.

"Permisi dokter" Naya masih menunduk saat melewati Hesa yang masi berdiri di pintu.

"Duduklah!" Pinta Hesa pada Naya yang masih berdiri sambil menundukkan kepalanya terus-menerus.

"M-maaf Pak dokter. Tapi ada perlu apa ya Pak dokter memanggil saya?" Naya yang merasa was-was tentu saja tak mau berlama-lama di dalam ruangan itu, apalagi untuk sekedar duduk.

Hesa tampak membuang nafasnya dengan kasar. Dia pun menatap Naya yang berdiri agak jauh darinya.

"Nama kamu Kanaya Nafisa?"

"B-benar dokter" Jawab Naya terbata.

Tak heran jika Direktur rumah sakit itu begitu mudah menemukannya bahkan mengetahui namanya.

"Berhenti berpura-pura nggak terjadi apa-apa di antara kita. Saya yakin kamu pasti ingat dengan apa yang terjadi tadi malam!"

Deg...

Jantung Naya berdetak dengan begitu cepat sampai kepalanya terasa ikut berdenyut. Sudah Naya duga kalau Hesa memanggilnya pasti karena masalah tadi malam.

"Saya akan menepati janji saya tadi malam. Ayo kita menikah!"

Deg...

Naya kembali di buat terkejut. Dia merasa udara di sekitarnya telah habis tak tersisa hingga dia kesusahan mengambil nafas. Naya tak menyangka jika Hesa benar-benar akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Maaf sebelumnya dokter. Tadi malam dokter melakukan itu karena ada yang sengaja menjebak dokter. Bukan niat dokter sendiri yang merenggut kesucian saya. Jadi lebih baik lupakan saja kejadian tadi malam dokter. Anggap saja itu hanyalah sebuah kecelakaan. Saya tidak akan menuntut tanggungjawab dari dokter. Sa..."

"Segampang itu kamu merelakan kesucian kamu?" Potong Hesa menatap Naya dengan heran.

"B-bukan begitu dokter. Saya cuma tidak mau menuntut tanggungjawab dari dokter untuk menikahi saya karena saya tau menikah karena tanggungjawab semata itu hanya akan membebani dokter saja. Saya sendiri juga belum siap menikah dok"

Bohong jika Naya tak butuh tanggungjawab itu. Dia sudah kehilangan kesuciannya dan masa depannya. Tapi dia tidak mau menikah dengan konglomerat itu hanya karena sebatas tanggungjawab. Naya tidak akan tau akan di bawa kemana rumah tangganya nanti jika itu yang menjadi alsan mereka menikah. Bukankah apa yang Naya pikirkan cukup realistis.

Nyatanya memang banyak keluarga kaya yang tidak bisa menerima kalangan biasa seperti Naya.

Naya juga yakin kalau Hesa pasti punya wanita yang di idam-idamkan. Karena yak mungkin seorang dokter yang tampan dan kaya tak mempunyai kekasih. Dia juga tak akan bisa masuk ke dalam lingkungan orang-orang kaya itu dengan jalur tanggungjawab.

Naya tentu saja malu dan tak pantas, keadaan dirinya dan keluarganya menjadi beban tersendiri. Dia tidak mau keberadaannya di sisi Hesa justru akan mempermalukan Hesa suatu saat nanti.

"Lalu bagaimana jika kamu hamil?"

Naya di buat terkesiap karena Hesa mengingatkannya tentang satu hal itu.

"Dokter tenang saja. Saya tidak akan hamil karena seingat saya sekarang bukan masa subur saya" Jawab Naya dengan yakin.

"Masih ada kemungkinan nol sampai lima persen untuk kamu hamil walau kita melakukannya tidak di masa subur mu suster Kanaya!"

Naya melupakan kemungkinan kecil itu. Meski presentasenya sangat amat kecil, namun kemungkinan itu masih ada. Naya hanya berharap jika Naya tidak akan berada di kemungkinan kecil itu.

"Saya yakin tidak akan hamil dokter!" Naya masih mencoba meyakinkan Hesa. Di benar-benar terlihat tidak mau terikat dengan pria itu.

Padahal di luaran sana banyak sekali wanita yang ingin di ajak ke pelaminan oleh Hesa. Tapi seorang Kanaya Nafisa. Wanita berusia dua puluh satu tahun itu justru menolak.

"Yang saya tanyakan, gimana kalau kamu hamil!!" Tegas Hesa ingin sekali mematahkan keyakinan Naya itu.

Biar bagaimana pun dia bersalah, dia yang memaksa wanita di hadapannya itu untuk melayani naf su bejatnya.

Tapi niatnya untuk bertanggungjawab justru di tolak mentah-mentah oleh Naya. Jadi sekarang dia semakin bingung ketika niat baiknya di tampik begitu saja.

"Kalau kamu sampai hamil, saya tidak menerima penolakan dari kamu lagi!"

"Sekali lagi maaf dokter, kalaupun saya hamil, saya janji saya tidak akan meminta tanggungjawab dokter dengan ikatan pernikahan. Saya akan membesarkan anak itu sendiri tanpa bantuan dokter. Saya yakin saya mampu dok"

Hesa meraup wajahnya dengan kasar. Baru kali ini dia menghadapi orang yang begitu keras kepala seperti Naya.

"Kamu pikir saya akan diam saja saat melihat wanita di luar sana hamil anak saya? Kamu seperti menganggap saya ini pria yang tidak punya tanggungjawab!"

"B-bukan begitu maksud saya dokter. Saya cu.."

"Jadi apa yang membuat kamu tidak mau menerima pertanggungjawaban saya?" Potong Hesa.

Tapi Naya hanya bisa bungkam, tak mungkin dia mengatakan alasan yang sebenarnya. Yaitu karena status sosial mereka yang berbeda, juga karena cinta yang tak ada di hati mereka berdua.

"Saya akan tetap menikahi kamu baik hamil atau tidak hamil!!" Tegas Hesa.

"Kalau kamu khawatir soal rumah tangga kita yang tidak di dasari dengan cinta, kamu tenang saja, cinta itu bisa datang seiring dengan berjalannya waktu. Saya serius mau menikahi kamu. Jadi tolong terima niat baik saya"

Naya terkejut karena Hesa bisa tau salah satu alasan yang ada di dalam pikirannya. Tapi itu saja menurutnya tidak cukup. Naya akan tetap pada pendiriannya. Dia yakin kalau dia tidak akan hamil dan tidak perlu menikah dengan pria yang amat sangat jauh untuk ia gapai itu.

"Tapi dok, sa..."

"Ini ID card kamu. Kembalilah bekerja karena pembicaraan kita sudah selesai" Hesa menyerahkan ID card milik Naya yang ia simpan di kantung jasnya.

Naya pun mengambilnya dengan tangan gemetar, memang itulah reaksi tubuhnya saat ini jika berhadapan dengan Hesa.

"Terimakasih Pak"

"Kenapa kamu gemetar seperti ini? Kamu sakit hmm?" Tanya Hesa dengan lembut, dia menahan tangan Naya yang masih menggantung di udara namun Naya buru-buru melepasnya.

"Maaf dokter sa..."

"Kakak??!!" Suara perempuan yang tiba-tiba masuk ke ruangan Hesa membuat Naya begitu terkejut.

Terpopuler

Comments

Threeanie

Threeanie

kenapa juna Naya menolak tanggung jawab Hesa,,Dilihat kedekatan persahabatannya dng adiknya Hesa keluarga dia ga mungkin ngomongin status sosial seseorang 😔😌

2024-11-22

0

Risma Waty

Risma Waty

Memang berat membina rumah tangga karena kesalahan apalagi Naya dan Mahesa tidak begitu dekat serta status sosial yang jauh.

2024-11-22

0

L B

L B

siapa yang datang? adiknya hesa sahabatnya naya kah?
mungkin dia akan curiga, ngapain sahabat dan kakaknya berduaan seperti ada sesuatu yang intens begitu 😁 pegang² an lagi.

2024-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Malam kelam
2 Sahabat lama
3 Keras kepala
4 Makan siang
5 Terus menolak
6 Hesa memberitahu orang tuanya
7 Kamu hamil?
8 Harus bagaimana?
9 Di antar pulang
10 Naya pingsan
11 Hesa tau kehamilan Naya
12 Mau kan menikah dengan saya?
13 Menantu Mama
14 Papa?
15 Rendra hancur
16 Orang tua Naya
17 Syarat
18 Tidak pantas
19 Tidak memaksa
20 Makasih Mas
21 Milik ku
22 Kabar mengganggu
23 Obat
24 Kamu kenapa?
25 Lima ratus ribu
26 Asam manis
27 Peringatan
28 Wanita kotor
29 Siapa dia?
30 Naya yang disalahkan
31 Istri saya
32 Apa salah?
33 Orang itu adalah..
34 Gaun pengantin
35 Kelewat manis
36 Istriku yang cantik
37 Istriku, ya harus aku!
38 Tak pernah berubah
39 Apa yang kau lakukan!
40 Mie instan
41 Saling terbuka
42 Yang sebenarnya terjadi
43 Kena pelet
44 Istimewa
45 Resepsi
46 Kapan bolehnya?
47 Menangislah
48 Kebelet
49 Makasih Mas
50 Pikiran kotor
51 Bibir manis
52 Niat yang tertunda
53 Butuh pengakuan
54 Hesa sakit
55 Perubahan Naya
56 Waspada pelakor
57 Mulai berani
58 Satu sama
59 Kado dari Gisel
60 Kebenaran
61 Lupa waktu
62 Menghindari
63 Singa tapi bukan singa
64 Menyiapkan diri
65 Melawan trauma
66 Lakukanlah!
67 Lobak lokal serasa impor
68 Lima kali lipat milik Gisel
69 Lagi
70 Kangen kamu
71 Saling merindu
72 Masa lalu
73 Secepat itu?
74 Menjaga hati
75 Kangen
76 Kamu udah cinta sama aku?
77 Penjelasan Hesa
78 Ada yang ketinggalan
79 Nasi kotak
80 Nasi kotak
81 Hesa yang aneh
82 Penjelasan Hesa
83 Kamu yang pimpin!
84 Tak ada cinta lagi
85 Permintaan maaf
86 Mencintai mu
87 Pencemburu
88 Dinosaurus
89 Demi ponakan
90 Pengintai
91 Panas
92 Bunga untuk siapa?
93 Curiga
94 Semakin curiga
95 Kejutan
96 Ungkapan hati Naya
97 Istri muda
98 Penyesalan
99 Jadi pengintai
100 Permintaan maaf
101 Peran suami siaga
102 Kontraksi
103 Melahirkan
104 Pasangan paling sweet
105 Pembawa kebahagiaan
106 Hubungan baik
107 Suami terbaik
108 Takut istri
109 Main bentar
110 Dimanjakan suami
111 Cemburu
112 Lupa atau tidak tau
113 Sampai pagi
114 Pelangi setelah hujan
115 Season 2 ( Part Gisel di muali)
116 Season 2 ( Penolakan )
117 Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118 Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119 Season 2 ( Kompensasi )
120 Season 2 ( Jadi simpanan )
121 Season 2 ( menikah )
122 Season 2 ( Masa lalu )
123 Season 2 ( Ketahuan bohong )
124 Season 2 ( Mulut lemes )
125 Season 2 ( Niat Raymond )
126 Season 2 ( Bisikan gaib )
127 Season 2 ( Jadi supir )
128 Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129 Season 2 ( Babak belur )
130 Season 2 ( Banting harga )
131 Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132 Season 2 ( Hancur )
133 Season 2 ( Maaf )
134 Season 2 (Pahitnya Brownies )
135 Season 2 ( Keadaan Ester )
136 Season 2 ( Permintaan maaf )
137 Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138 Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139 Season 2 ( Telat )
140 Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141 Season 2 (Teman lama)
142 Season 2 (Menghindar)
143 Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144 Season 2 ( Ipar yang sinis )
145 Season 2 ( Pengakuan )
146 Season 2 ( Bulan madu I )
147 Season 2 ( Pengganggu )
148 Season 2 ( Gisel yang manis )
149 Season 2 ( Cemburu )
150 Season 2 ( Paksaan )
151 Season 2 ( Cemburu buta )
152 Season 2 ( Hal aneh )
153 Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154 Season 2 ( Aku akan membantumu )
155 Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156 Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157 Season 2 ( Jadi badut )
158 Season 2 ( Maafkan kami )
159 Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160 Season 2 ( Marah )
161 Season 2 ( Istri ngeyelan )
162 Season 2 ( Membasmi hama )
163 Season 2 ( Ditangkap )
164 Season 2 ( Bertemu Ester )
165 Season 2 ( Flexing )
166 Season 2 ( Makmum )
167 Season 2 ( Keadaan David )
168 Season 2 ( Kehilangan )
169 Season 2 ( Perhatian kecil )
170 Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171 Season 2 ( Positif )
172 Season 2 ( Ngidam )
173 Season 2 ( Pergi ke mana? )
174 Season 2 ( Kaya orang hamil )
175 Season 2 ( Nasehat Naya )
176 Season 2 ( Kabar bahagia )
177 Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178 Season 2 ( Ngidam lagi )
179 Season 2 (Twins)
180 Season 2 (Jalan-jalan)
181 Desain 2 (Telur gulung)
182 Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183 Season 2
184 Season 2 (Sayang aku nggak?)
185 Season 2 (Kejutan)
186 Season 2 (Belum saatnya)
187 Season 2 (Salah paham)
188 Season 2 (Maaf)
189 Season 2 (Aku kalah)
190 Season 2 (Makan sahur)
191 Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192 Season 2 (Mangga muda)
193 Season 2 (Panggilan sayang)
194 Season 2 (Semakin membaik)
195 Season 2 (Cemburu)
196 Season 2 (Salah paham)
197 Season 2 (Kena begal)
198 Season 2 (Elena & Elea)
199 PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Malam kelam
2
Sahabat lama
3
Keras kepala
4
Makan siang
5
Terus menolak
6
Hesa memberitahu orang tuanya
7
Kamu hamil?
8
Harus bagaimana?
9
Di antar pulang
10
Naya pingsan
11
Hesa tau kehamilan Naya
12
Mau kan menikah dengan saya?
13
Menantu Mama
14
Papa?
15
Rendra hancur
16
Orang tua Naya
17
Syarat
18
Tidak pantas
19
Tidak memaksa
20
Makasih Mas
21
Milik ku
22
Kabar mengganggu
23
Obat
24
Kamu kenapa?
25
Lima ratus ribu
26
Asam manis
27
Peringatan
28
Wanita kotor
29
Siapa dia?
30
Naya yang disalahkan
31
Istri saya
32
Apa salah?
33
Orang itu adalah..
34
Gaun pengantin
35
Kelewat manis
36
Istriku yang cantik
37
Istriku, ya harus aku!
38
Tak pernah berubah
39
Apa yang kau lakukan!
40
Mie instan
41
Saling terbuka
42
Yang sebenarnya terjadi
43
Kena pelet
44
Istimewa
45
Resepsi
46
Kapan bolehnya?
47
Menangislah
48
Kebelet
49
Makasih Mas
50
Pikiran kotor
51
Bibir manis
52
Niat yang tertunda
53
Butuh pengakuan
54
Hesa sakit
55
Perubahan Naya
56
Waspada pelakor
57
Mulai berani
58
Satu sama
59
Kado dari Gisel
60
Kebenaran
61
Lupa waktu
62
Menghindari
63
Singa tapi bukan singa
64
Menyiapkan diri
65
Melawan trauma
66
Lakukanlah!
67
Lobak lokal serasa impor
68
Lima kali lipat milik Gisel
69
Lagi
70
Kangen kamu
71
Saling merindu
72
Masa lalu
73
Secepat itu?
74
Menjaga hati
75
Kangen
76
Kamu udah cinta sama aku?
77
Penjelasan Hesa
78
Ada yang ketinggalan
79
Nasi kotak
80
Nasi kotak
81
Hesa yang aneh
82
Penjelasan Hesa
83
Kamu yang pimpin!
84
Tak ada cinta lagi
85
Permintaan maaf
86
Mencintai mu
87
Pencemburu
88
Dinosaurus
89
Demi ponakan
90
Pengintai
91
Panas
92
Bunga untuk siapa?
93
Curiga
94
Semakin curiga
95
Kejutan
96
Ungkapan hati Naya
97
Istri muda
98
Penyesalan
99
Jadi pengintai
100
Permintaan maaf
101
Peran suami siaga
102
Kontraksi
103
Melahirkan
104
Pasangan paling sweet
105
Pembawa kebahagiaan
106
Hubungan baik
107
Suami terbaik
108
Takut istri
109
Main bentar
110
Dimanjakan suami
111
Cemburu
112
Lupa atau tidak tau
113
Sampai pagi
114
Pelangi setelah hujan
115
Season 2 ( Part Gisel di muali)
116
Season 2 ( Penolakan )
117
Season 2 ( Menikahlah dengan ku )
118
Season 2 ( Syarat dari Gisel )
119
Season 2 ( Kompensasi )
120
Season 2 ( Jadi simpanan )
121
Season 2 ( menikah )
122
Season 2 ( Masa lalu )
123
Season 2 ( Ketahuan bohong )
124
Season 2 ( Mulut lemes )
125
Season 2 ( Niat Raymond )
126
Season 2 ( Bisikan gaib )
127
Season 2 ( Jadi supir )
128
Season 2 ( Pembalasan Raymond )
129
Season 2 ( Babak belur )
130
Season 2 ( Banting harga )
131
Season 2 ( Kilasan masa lalu )
132
Season 2 ( Hancur )
133
Season 2 ( Maaf )
134
Season 2 (Pahitnya Brownies )
135
Season 2 ( Keadaan Ester )
136
Season 2 ( Permintaan maaf )
137
Season 2 ( Tidak bisa lagi )
138
Season 2 ( Gisel kembali berubah )
139
Season 2 ( Telat )
140
Season 2 ( Siapa laki-laki itu? )
141
Season 2 (Teman lama)
142
Season 2 (Menghindar)
143
Season 2 ( Kenapa baru sekarang?? )
144
Season 2 ( Ipar yang sinis )
145
Season 2 ( Pengakuan )
146
Season 2 ( Bulan madu I )
147
Season 2 ( Pengganggu )
148
Season 2 ( Gisel yang manis )
149
Season 2 ( Cemburu )
150
Season 2 ( Paksaan )
151
Season 2 ( Cemburu buta )
152
Season 2 ( Hal aneh )
153
Season 2 ( Tolong bantu aku! )
154
Season 2 ( Aku akan membantumu )
155
Season 2 ( Di kasih hati minta... )
156
Season 2 ( Boleh minta lagi? )
157
Season 2 ( Jadi badut )
158
Season 2 ( Maafkan kami )
159
Season 2 ( Berdamai dengan keadaan)
160
Season 2 ( Marah )
161
Season 2 ( Istri ngeyelan )
162
Season 2 ( Membasmi hama )
163
Season 2 ( Ditangkap )
164
Season 2 ( Bertemu Ester )
165
Season 2 ( Flexing )
166
Season 2 ( Makmum )
167
Season 2 ( Keadaan David )
168
Season 2 ( Kehilangan )
169
Season 2 ( Perhatian kecil )
170
Season 2 ( Terupurk berkepanjangan )
171
Season 2 ( Positif )
172
Season 2 ( Ngidam )
173
Season 2 ( Pergi ke mana? )
174
Season 2 ( Kaya orang hamil )
175
Season 2 ( Nasehat Naya )
176
Season 2 ( Kabar bahagia )
177
Season 2 ( Jangan tanya kenapa! )
178
Season 2 ( Ngidam lagi )
179
Season 2 (Twins)
180
Season 2 (Jalan-jalan)
181
Desain 2 (Telur gulung)
182
Season 2 (Sama-sama membutuhkan)
183
Season 2
184
Season 2 (Sayang aku nggak?)
185
Season 2 (Kejutan)
186
Season 2 (Belum saatnya)
187
Season 2 (Salah paham)
188
Season 2 (Maaf)
189
Season 2 (Aku kalah)
190
Season 2 (Makan sahur)
191
Season 2 (Cinta di sepertiga malam)
192
Season 2 (Mangga muda)
193
Season 2 (Panggilan sayang)
194
Season 2 (Semakin membaik)
195
Season 2 (Cemburu)
196
Season 2 (Salah paham)
197
Season 2 (Kena begal)
198
Season 2 (Elena & Elea)
199
PROMO karya baru (SUAMIKU BUKAN MILIKKU)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!