BAB 5: BISIKAN MAUT DI BALIK KEMATIAN

Keheningan menggantung di udara. Kuil tua yang sebelumnya penuh dengan gemuruh mantra kini sunyi, tetapi keheningan itu terasa seperti ancaman. Arjuna berdiri di tengah ruangan, dadanya naik turun, mencoba mengatur napas yang tersengal. Di sampingnya, Vera terlihat gelisah. Matanya, yang penuh tekad beberapa saat lalu, kini dihiasi bayangan ketakutan.

"Arjuna, dengarkan aku," Vera memulai, suaranya pelan tapi tegas. "Apa yang terjadi tadi bukan akhir. Dia akan kembali. Kegelapan ini... dia tidak akan menyerah begitu saja."

Arjuna memandang tangannya, yang kini terasa panas seolah menyimpan energi asing. Ada bekas bercahaya yang samar di kulitnya, perlahan menghilang, tetapi jejaknya terasa dalam, seperti beban yang tak terlihat.

"Apa sebenarnya yang kau lakukan padaku?" tanyanya, suaranya tajam, nyaris terdengar seperti tuduhan.

"Aku tidak punya pilihan," jawab Vera, menatapnya penuh rasa bersalah. "Kini kita terikat. Sebagian kekuatanku ada dalam dirimu, dan sebagian jiwamu... ada dalam perjanjian ini. Kau adalah satu-satunya yang bisa membantuku melawannya."

"Melawannya?" Arjuna mengulangi, nada suaranya penuh kebingungan dan kemarahan. "Aku bahkan tidak tahu siapa atau apa dia. Aku hanya ingin hidupku kembali normal!"

Sebelum Vera sempat menjawab, ruangan kuil itu mulai berubah. Udara yang sebelumnya dingin kini menjadi berat, seperti ada sesuatu yang menekan tubuh mereka. Dinding-dinding kuil retak perlahan, dan dari retakan itu muncul cairan hitam pekat, mengalir seperti darah yang hidup.

"Dia datang," bisik Vera, suaranya penuh ketakutan.

Lilin-lilin yang menyala di altar padam satu per satu, meninggalkan kegelapan pekat yang hanya ditemani oleh suara gemuruh pelan dari retakan-retakan dinding. Kemudian, dari balik kegelapan, terdengar suara bisikan. Suara itu tidak berasal dari satu arah, melainkan dari segala penjuru.

"Kalian pikir kalian bisa melarikan diri dariku?" suara itu berbisik, tetapi menggema di seluruh ruangan seperti raungan. "Tidak ada tempat untuk bersembunyi."

Arjuna merasa udara di sekitarnya membeku. Dia mencoba bergerak, tetapi tubuhnya terasa berat. Dari lantai, cairan hitam itu mulai merayap ke arahnya, seolah ingin menelan dirinya hidup-hidup.

"Arjuna, jangan biarkan dia masuk ke dalam kepalamu!" teriak Vera, matanya menatap tajam ke arah makhluk bayangan yang mulai terbentuk dari cairan itu.

Bayangan itu mengambil wujud, tinggi dan mengerikan, seperti sosok raksasa dengan tubuh yang terdiri dari asap hitam. Wajahnya tidak memiliki mata, hanya mulut besar yang penuh gigi tajam.

"Kau... manusia lemah yang berani menantangku," suara makhluk itu menggema. "Kini kau adalah bagian dari permainan ini."

Arjuna merasakan rasa sakit yang luar biasa di kepalanya, seperti ada sesuatu yang mencoba masuk ke dalam pikirannya. Bisikan-bisikan itu semakin keras, memerintahkannya untuk menyerah.

"Lawan dia, Arjuna!" Vera berteriak, mencoba mendekati Arjuna, tetapi makhluk itu menghalanginya dengan cairan hitam yang menjelma menjadi tentakel panjang.

Tentakel itu melilit tubuh Vera, mengangkatnya ke udara. Dia berteriak, mencoba melepaskan diri, tetapi lilitan itu semakin erat, membuatnya kesulitan bernapas.

---

Arjuna berlutut, mencoba melawan rasa sakit di kepalanya. Dalam pikirannya, dia mendengar suara Vera, samar-samar, memanggil namanya. Tapi suara bisikan makhluk itu jauh lebih kuat.

"Lepaskan jiwamu," bisik suara itu. "Dan aku akan memberimu kedamaian."

"Tidak..." Arjuna bergumam pelan, menggenggam kepalanya dengan erat. "Aku tidak akan menyerah!"

Tiba-tiba, dia merasakan sesuatu yang hangat di dadanya. Itu adalah energi yang pernah diberikan Vera kepadanya. Perlahan, cahaya merah mulai muncul dari tubuhnya, membakar cairan hitam yang mencoba melilit kakinya.

Makhluk itu mengeluarkan suara jeritan marah. "Kau pikir kekuatan kecil itu bisa melawanku?"

Di tengah kekacauan itu, Vera berhasil melepaskan diri dari lilitan makhluk tersebut. Dia terjatuh ke lantai, tetapi segera bangkit, meskipun tubuhnya penuh luka. Dengan cepat, dia mencabut belati kecil dari ikat pinggangnya, belati dengan ukiran simbol-simbol kuno yang bersinar redup.

"Arjuna!" teriaknya, melemparkan belati itu ke arah Arjuna. "Gunakan ini! Ini satu-satunya senjata yang bisa melukainya!"

Arjuna menangkap belati itu dengan tangannya yang gemetar. Saat dia menyentuh gagangnya, belati itu bersinar terang, mengeluarkan cahaya merah yang menyilaukan.

Makhluk itu menggeram marah, suaranya mengguncang seluruh ruangan. "Tidak! Senjata itu milik mereka yang terkutuk!"

"Lakukan, Arjuna!" Vera berteriak.

Arjuna berdiri, tangannya memegang belati dengan erat. Dengan suara yang penuh tekad, dia berteriak, "Aku tidak takut padamu!"

Dia melompat ke arah makhluk itu, menusukkan belati langsung ke tubuhnya. Cahaya merah menyala terang, memenuhi seluruh ruangan. Jeritan makhluk itu menggema, melampaui batas pendengaran manusia, sebelum akhirnya wujudnya meledak menjadi ribuan serpihan bayangan yang perlahan menghilang.

---

Ketika semuanya selesai, kuil itu kembali sunyi. Arjuna jatuh ke lantai, napasnya berat. Vera berlutut di sampingnya, matanya penuh kelegaan sekaligus kekhawatiran.

"Kau berhasil," gumamnya pelan.

Namun, Arjuna tidak merasa lega. Dia memandang Vera dengan mata yang penuh kebingungan. "Apa ini benar-benar selesai?"

Vera menggeleng pelan. "Tidak... dia akan kembali. Makhluk itu adalah bagian dari kutukan ini, dan selama perjanjian kita masih ada, dia tidak akan berhenti."

Arjuna merasakan beban besar di dadanya. Dia tahu bahwa apa yang terjadi malam ini hanyalah awal dari pertempuran panjang. Kegelapan masih mengintai, menunggu saat yang tepat untuk menyerang lagi.

Dan kini, dia tidak hanya melawan makhluk itu. Dia juga harus melawan dirinya sendiri—melawan ketakutan dan kelemahan yang terus membayangi hatinya.

Episodes
1 BAB 1: PENGANTIN MERAH
2 BAB 2: SUARA YANG TAK PERNAH DIAM
3 BAB 3: PINTU KE DUNIA LAIN
4 BAB 4: PERJANJIAN DALAM GELAP
5 BAB 5: BISIKAN MAUT DI BALIK KEMATIAN
6 BAB 6: DALAM BAYANGAN GELAP
7 BAB 7: PINTU KE DUNIA LAIN
8 BAB 8: RAHASIA DI BALIK DESA TIRTA AMERTA
9 BAB 9: UJIAN DI KUIL GELAP
10 BAB 10: BAYANGAN DI BALIK KUASA
11 BAB 11: KESEIMBANGAN YANG TERTUKAR
12 BAB 12: JEJAK DI BALIK BAYANGAN
13 BAB 13: PINTU MENUJU KEBEBASAN
14 BAB 14: PENCARIAN DI DUNIA BARU
15 BAB 15: KEHILANGAN
16 BAB 16: JEJAK YANG TERTINGGAL
17 BAB 17: AKHIR DARI SEGALANYA
18 BAB 18: PENGUNGKAPAN DI BALIK BAYANGAN
19 BAB 19: PINTU KE KETAKUTAN
20 BAB 20: PERTEMPURAN DI PINTU KEKAL
21 BAB 21: PUSARAN KEMATIAN
22 BAB 22: PENUTUPAN KEBENARAN
23 BAB 23: KEMBALI KE DUNIA
24 BAB 24: MENYUSURI KETIDAKPERCAYAAN
25 BAB 25: PERANG TERAKHIR
26 BAB 26: AWAL BARU
27 BAB 27: KABUT YANG MENYELIMUTI
28 BAB 28: JEJAK YANG TERTINGGAL
29 BAB 29: JALAN MENUJU KEGELAPAN
30 BAB 30: ISTANA BAYANGAN
31 BAB 31: PENGHADANG BAYANGAN
32 BAB 32: PENGADILAN DARAH
33 BAB 33: TERANG DI BALIK KELAM
34 BAB 34: JEBAKAN DI BAWAH BULAN
35 BAB 35: PERBURUAN DI BALIK BAYANGAN
36 BAB 36: MALAM BERDARAH DI HUTAN LARANGAN
37 BAB 37: KEJAHATAN DALAM BAYANGAN
38 BAB 38: PENGORBANAN TERAKHIR
39 BAB 39: JEJAK DI ANTARA KEHANCURAN
40 BAB 40: JEJAK DARAH DI TANAH GELAP
41 BAB 41: PENGHIANAT DI DALAM TIM
42 BAB 42: MALAM TERAKHIR DI GUDANG TUA
43 BAB 43: KUASA GELAP DI BALIK ALTAR
44 BAB 44: BAYANGAN TERAKHIR DI HUTAN KELAM
45 BAB 45: JEJAK DARAH DI KEGELAPAN
46 BAB 46: PENGHIANAT DI ANTARA KITA
47 BAB 47: KEBANGKITAN KETAKUTAN
48 BAB 48: BAYANGAN KEMATIAN
49 BAB 49 – KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
50 BAB 50 – PERJALANAN DI AMBANG NERAKA
51 BAB 50 – NERAKA TELAH DIBUKA
52 BAB 52 – PENGHANCURAN TOTAL
Episodes

Updated 52 Episodes

1
BAB 1: PENGANTIN MERAH
2
BAB 2: SUARA YANG TAK PERNAH DIAM
3
BAB 3: PINTU KE DUNIA LAIN
4
BAB 4: PERJANJIAN DALAM GELAP
5
BAB 5: BISIKAN MAUT DI BALIK KEMATIAN
6
BAB 6: DALAM BAYANGAN GELAP
7
BAB 7: PINTU KE DUNIA LAIN
8
BAB 8: RAHASIA DI BALIK DESA TIRTA AMERTA
9
BAB 9: UJIAN DI KUIL GELAP
10
BAB 10: BAYANGAN DI BALIK KUASA
11
BAB 11: KESEIMBANGAN YANG TERTUKAR
12
BAB 12: JEJAK DI BALIK BAYANGAN
13
BAB 13: PINTU MENUJU KEBEBASAN
14
BAB 14: PENCARIAN DI DUNIA BARU
15
BAB 15: KEHILANGAN
16
BAB 16: JEJAK YANG TERTINGGAL
17
BAB 17: AKHIR DARI SEGALANYA
18
BAB 18: PENGUNGKAPAN DI BALIK BAYANGAN
19
BAB 19: PINTU KE KETAKUTAN
20
BAB 20: PERTEMPURAN DI PINTU KEKAL
21
BAB 21: PUSARAN KEMATIAN
22
BAB 22: PENUTUPAN KEBENARAN
23
BAB 23: KEMBALI KE DUNIA
24
BAB 24: MENYUSURI KETIDAKPERCAYAAN
25
BAB 25: PERANG TERAKHIR
26
BAB 26: AWAL BARU
27
BAB 27: KABUT YANG MENYELIMUTI
28
BAB 28: JEJAK YANG TERTINGGAL
29
BAB 29: JALAN MENUJU KEGELAPAN
30
BAB 30: ISTANA BAYANGAN
31
BAB 31: PENGHADANG BAYANGAN
32
BAB 32: PENGADILAN DARAH
33
BAB 33: TERANG DI BALIK KELAM
34
BAB 34: JEBAKAN DI BAWAH BULAN
35
BAB 35: PERBURUAN DI BALIK BAYANGAN
36
BAB 36: MALAM BERDARAH DI HUTAN LARANGAN
37
BAB 37: KEJAHATAN DALAM BAYANGAN
38
BAB 38: PENGORBANAN TERAKHIR
39
BAB 39: JEJAK DI ANTARA KEHANCURAN
40
BAB 40: JEJAK DARAH DI TANAH GELAP
41
BAB 41: PENGHIANAT DI DALAM TIM
42
BAB 42: MALAM TERAKHIR DI GUDANG TUA
43
BAB 43: KUASA GELAP DI BALIK ALTAR
44
BAB 44: BAYANGAN TERAKHIR DI HUTAN KELAM
45
BAB 45: JEJAK DARAH DI KEGELAPAN
46
BAB 46: PENGHIANAT DI ANTARA KITA
47
BAB 47: KEBANGKITAN KETAKUTAN
48
BAB 48: BAYANGAN KEMATIAN
49
BAB 49 – KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI
50
BAB 50 – PERJALANAN DI AMBANG NERAKA
51
BAB 50 – NERAKA TELAH DIBUKA
52
BAB 52 – PENGHANCURAN TOTAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!