BAB 5. MAKE OVER

Dan terlihat Chavin membuka pintu kamar. Sepertinya dia akan pergi keluar. Memang kalau orang kaya yah pasti punya karisma.

Sebentar tadi aku hanya melihat bocah SMA naik ke atas kamar. Sekarang aku melihat sosok tuan muda yang berkarisma. "Bisik Casandra, sambil melihat Chavin turun.

"Buat apa dibawah kalian ha??? lagi mendengar pembicaraan ku yah?? nguping saja taunya. "ucap nya.

Ini anak memang keras kepala bangeett. Tidak ada sopan sopan nya sama orang tua. "gumam ku dalam hati. Memang orang kaya begitu semua yah sifat nya. "bisik ku lagi dalam hati.

Chavin pun diam diam memperhatikan Casandra dengan pandangan mata yang penuh sinis.

"Kenapa belum pulang?? Bukannya pukul 20.00 mbak seharusnya sudah pulang? "Tanya Chavin.

"Iya ini saya sudah bersiap mau pulang. Saya ingin Memastikan keadaan tuan dulu, soalnya saya akan membuat laporan kepada Nyonya tentang tuan.

"Aku gak suka. Sudah aku bilang kan aku gak suka diawasi apalagi diatur atur. Faham!!! " jawap Chavin marah dan berlalu keluar kegarasi mobil.

"Tuan muda memang begitu. Nanti lama lama kamu akan terbiasa. "ucap bi Mirna.

Chavin yang sudah sampai digarasi mobil tadi masih Tidak keluar lagi. Dia masih melamun duduk didalam mobil. Tidak tau memikirkan apa.

"Bisa bisa mbak itu yang ngurusi aku. Tante ular itu bisa kenal dimana dengan dia? " ucap nya dalam hati penuh heran.

Kriiinggg...

Kriiinggg..

Kriiinggg...(bunyi suara ponsel)

"Bro.. kita jumpa di Mall jam 21.30 ok. Tidak pakai lama bro. Oya...Jangan bilang lagi kalau kamu datang sendiri malam ini. Mengerti. "suara dalam ponsel.

"Sial.. pakai ngajak ketemu di Mall lagi. Mau buat apa tu anak, mau buat aku malu yah? " gumam nya kepada Zack suara yang menelpon itu.

"Zack rakan Chavin. Dia playboy kelas teri. Kalau setiap ngajak lepak pasti dia pamer sama semua cewek cewek barunya. Chavin yang Jomblo suka sekali diejek nya, dasar brengsek. " gumam Chavin kesal.

"Percuma lu kaya dan ganteng bro. Tapi lu jomblo. banci bangeet lu bro, masa cewek tak ada yang mau sama lu."kata kata dia gw gak bisa lupa. Brengsek si Zack. "bisik Chavin.

"Kalau begitu saya pulang yah Bi. Nanti saya laporan ke Nyonya kalau Chavin sedang tidak ada dirumah sedang pergi keluar. Soalnya sudah malam Bi. Makasih yah Bi sudah mau mengajari saya macam macam. "ucap Casandra.

"Tapi mobil tuan muda dari tadi belum keluar Casandra. Mungkin tuan muda ketiduran digarasi apa yah? " tanya Bibi Mirna kepada ku.

"Yah sudah nanti Bibi cek saja kegarasi. Saya pamit dulu Bi. "ucap ku yang beranjak jalan pulang.

Piiimmm...

Piiimmm...

Piiimmm... (suara hon mobil)

Woii pekak yah? ujar Chavin sambil menekan nekan hon mobil.

"Naik??? Cepat naik mbak, kalau saya bilang naik naik? "jawab Chavin merintah.

"Naik?? Kenapa saya harus naik tuan? " tanya saya heran.

"Sudah cepat naik? Kalau mbak tidak mau naik saya akan adukan sama Nyonya kamu kerjanya tidak bagus. "ucap nya lagi memaksa dan mengancam.

Aku pun naik mobil segera, karena takut bocah ini mengancam ku. Dengan perasaan aneh aku pun akhirnya naik.

"Sudah.. tidak perlu takut. Lagian siapa yang mau culik mbak. Orang gila pun dikasih mbak gratis mereka juga tidak mau. " ujar Chavin mengejek ku.

"Tentu saja saya takut tuan. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba tuan menyuruh saya naik mobil. "ucap ku penuh heran.

"Kita ke Mall ok! Mbak pernah ke Mall kan? Jangan bilang kalau belum pernah. Semiskin apa sich mbak sampai ke Mall pun belum pernah! " tanya nya.

Dasar orang kaya, sesuka jidatnya saja menghina orang. Tapi memang betul sich. Aku seumur hidup belum pernah ke Mall. Kalau ke Mall cuma lihat bioskop saja dengan Ninda.

Itu pun setahun sekali juga belum tentu. Maklum lah kami lagi pentingkan uang itu untuk makan dari pada digunakan untuk nonton. "gumam ku.

Ke Mall??? Ngapain ke Mall tuan? " jawab ku aneh.

Jangan panggil aku tuan lah. Aku bukan tuan mbak. panggil saja aku Chavin. Aku pun muda dari mbak. Mengerti?? ucap nya.

Aku menggangguk dengan keheranan.

Dan kami pun sampai juga. Aku terheran heran saat dia membawa ku masuk ke dalam Mall. Wah ini Mall orang orang elite. Jual barang branded semua disini. Aku mah tidak pernah masuk kesini sama Ninda. "gumam ku dalam hati.

Chavin pun memarkirkan mobil nya. Sebelum itu dia memandangi aku begitu lama. Sambil dia bilang "Malu juga aku bawa dia. Aku harus make over dia. Biar gak malu maluin. " bisik Chavin.

"Kita ke salon dulu makeup. Nanti biar stylish rambut yang memakeupi mbak" ucap nya.

"Makeup??? Tuan muda pakai make up kalau keluar? "tanya ku lagi.

"Bodohh bangeeett sich. Yah buat mbak lah. Bukan buat aku. " jawab Chavin lagi.

"Mbak jangan banyak tanya. Ikut saja yang aku minta. faham kan!!! "ucap nya lagi.

Aku pun ketakutan dari pada dia mengadu kepada Nyonya. Terpaksa aku harus turuti kemauan nya. Dasar yah ini bocah. Menghela nafas.

"Tolong makeover dia. Buat secantik mungkin. Dia mau menikah. Malam ini dia mau bertemu calon prianya. Dia ini Art aku. Kira kira kalau mau bertunang pakaian apa yang cocok buat dia. " tanya Chavin kepada stylish itu.

"Wah cantik juga Art kamu Vin. Beruntung kan mbak punya majikan baik begitu. Mbak mau acara lamaran saja, boss mbak yang biayain. "ujar stylish itu.

Aku yang macam orang bodoh pun ikut saja apa Chavin suruh.

"Kalau acara bertunangan pakai saja long dress putih atau merah. Biar lebih cerah. kalau suka hitam juga tidak masalah. " ucap stylish itu.

Bukannya kalau orang mau bertunangan lebih dominan pakai kebaya dan batik yah. "Bisik ku.

Wajah ku pun selesai juga mereka makeover. MasyaAllah aku pun terkejut melihat wajah ku sendiri. Aku bisa secantik ini. Ini beneran aku. Cantik sekali aku OMG. "ucap ku dalam hati.

Chavin pun melihat ku seperti terpukau. Yang benar saja bocah itu pun terpukau melihat ku. hahaha.. " bisik ku lucu dalam hati.

"Wow.. cantik juga yah mbak. Begini ni yang aku mau. Jadi tidak malu maluin aku nanti. "ucap nya

"Done.. " kata stylish itu tersenyum.

"Ok bro. Tq so so much yah. "jawap Chavin.

"Ayoo mbak... ikut aku. Kita ke toko baju yah, buruan cepat. "ucap nya pulak kepada ku.

Aku pun hanya mengangguk saja, sebenarnya apa mau ni bocah sich. Aku dia dandani sampai dibilang aku mau nikah. Aneh ni bocah sudah tidak beres nih. bisik ku.

Dan Chavin pun membawa ku naik ke lantai 3 disana lah terletak butik butik yang menjual baju baju branded harga nya??? jangan tanya dech. Gaji aku setahun pun belum tentu cukup untuk membeli nya.

Gaun gaun dibutik ini satu pun tidak ada yang sama, karena semuanya merupakan hasil designer terkenal. Para designer tersebut sudah dikontrak exclusive oleh brand terkenal yang gaunnya dijual dibutik.

"Selamat datang Tuan Chavin. "ucap pelayan toko itu.

"Tolong carikan dulu buat mbak nya ini, gaun yang cocok untuk nya. Saya mau dia tampil berbeda. " ucap nya dengan tegas.

BERSAMBUNG...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***