BAB 4. HARI PERTAMA JUMPA TUAN MUDA

Keesokan harinya, Casandra memulai hari dengan persiapan untuk pekerjaan barunya menjadi ART. Perasaan gugup dan penasaran bercampur di dalam hatinya.

Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa melayani seorang anak SMA yang nakal tidak akan terlalu sulit, seperti yang dijelaskan oleh Ninda sebelumnya.

Tetapi, diam-diam ia masih memikirkan kejadian kemarin di jalan raya, pemuda SMA dengan wajah tampan yang nyaris menyerempet mereka.

“Kalau anak yang harus kuurus seberandal itu, bagaimana ya nanti?” gumamnya sambil mengikat rambut.

Sementara itu, Chavin kembali ke rumah sore itu dengan wajah masam. Hari di sekolah tidak berjalan mulus baginya.

Teman-temannya terus menggodanya tentang status ayahnya yang menikah lagi dengan seseorang yang mereka sebut “pemburu harta.”

Meski ia sudah biasa mendengar ejekan itu, hatinya tetap terasa berat setiap kali mengingat ibunya yang harus terganti posisi oleh ular betina itu.

“Chavin, ayo makan malam dulu,” panggil Nyonya Sarah dari ruang makan.

Chavin tidak menjawab. Ia langsung menuju kamarnya, menghempaskan diri ke kasur, dan memandang langit-langit dengan tatapan kosong.

Di sudut pikirannya, ia teringat wajah gadis yang membawa motor kemarin tegas dan berbeda, tidak seperti kebanyakan perempuan yang ia temui.

Minggu berlalu cepat, dan hari ketiga Casandra bekerja pun tiba. Akhirnya Istana ini resmi menjadi rumah majikan ku juga.

Betul betul besar yah rumah ini. padahal yang tinggal hanya 3-4 orang saja. Ehhmmm...memang dasar orang kaya yah. Suka mubazir kan uang, fikir ku.

Tiba tiba Seorang wanita paruh baya, asisten rumah tangga keluarga itu, menyambutku di pintu.

“Casandra, kan? Saya Bi Mirna. Ayo, saya antar bertemu Nyonya.”

Bagaimana bibi tau aku datang. fikir ku. Oohh.. mungkin ada CCTV. Aku pun baru bertemu harini dengan Bi Mirna.

Casandra mengikuti Bi Mirna ke ruang tamu, di mana seorang wanita elegan duduk dengan rapi sambil membaca majalah. Wanita itu menoleh dan tersenyum tipis.

“Casandra, ya akhirnya berjumpa lagi. Sudah siap kamu bekerja disini kan? "tanya nya.

"Terima kasih sudah mau membantu kami. Anak saya, Chavin, cukup sulit diatur, jadi saya harap kamu bisa sabar,” ucap Nyonya Sarah.

Casandra mengangguk sopan. “Saya akan mencoba yang terbaik, Nya”

“Chavin biasanya pulang sekolah pukul tiga. Kamu hanya perlu memastikan dia makan, belajar, dan tidak keluar rumah terlalu malam.

Dia anak yang keras kepala, tapi sebenarnya tidak jahat,” lanjut Nyonya Sarah sambil tersenyum kaku.

Casandra merasa ada sesuatu yang aneh dalam senyum itu, tapi ia mengabaikannya. Ia diberi tour singkat ke rumah, termasuk kamar Chavin, yang ternyata berantakan seperti kapal pecah.

Saat dibawa tour keliling rumah. Aku terkejut melihat foto keluarga yang tertempel didinding. Jadi bocah ini yang namanya Chavin. Jadi dia tuan mudah yang bandal itu. "Guman ku dalam hati.

Saat jam menunjukkan pukul tiga, suara deru mobil terdengar dari luar. Casandra melihat ke jendela dan tertegun. Pemuda yang turun dari mobil itu tidak lain adalah bocah SMA yang hampir menyerempetnya kemarin.

Chavin menatapnya sekilas, lalu mengernyit. “Lho, Mbak yang kemarin di jalan? Ngapain di sini?” tanya nya aneh.

Casandra juga terkejut, tapi segera menguasai dirinya. “Saya yang akan mengurus tuan mulai sekarang.” jawab ku singkat.

Chavin mendengus, lalu berjalan melewatinya dengan cuek. “Jangan harap bisa ngatur-ngatur aku,Mbak.”Ujar nya.

Casandra menghela napas panjang. Ini akan jadi pekerjaan yang panjang, pikirnya sambil menatap punggung Chavin yang menghilang ke dalam kamarnya.

Hari demi hari berlalu, dan hubungan antara Casandra dan Chavin awalnya dipenuhi adu argumen. Chavin yang keras kepala selalu mencari celah untuk menguji kesabaran Casandra.

Namun, lambat laun, Chavin mulai melihat sisi lain dari perempuan itu. Casandra bukan sekadar pekerja yang menjalankan tugas, tapi seseorang yang tulus peduli padanya, sesuatu yang jarang ia rasakan sejak kepergian ibunya. Ia melihat sosok Ibunya ada pada Casandra.

Di sisi lain, Casandra mulai memahami luka di balik sikap pemberontakan Chavin. Ia melihat bagaimana pemuda itu sebenarnya kesepian, terjebak di antara kenangan akan ibunya dan rasa bencinya pada Nyonya Sarah.

Suatu sore, ketika Chavin duduk di taman dengan tatapan kosong, Casandra mendekatinya.

“Tuan muda, aku tahu tuan nggak suka aku di sini. Tapi, aku cuma ingin bantu tuan,” ucapnya pelan.

Chavin tidak langsung menjawab.

"Kalau disini kerja. Yah kerja saja. Ngapain ngurusi hidup orang. "jawab nya ketus sambil berlalu pergi.

"Aku bukan anak kecil yang harus diawasi. Aku mau apa pun dirumah ku terserah aku. Gak ada yang bisa larang aku. " jawap nya lagi.

"Kehidupan ku yang tau cuma aku. Mbak siapa mau kepoh masalah ku. "jawap nya lagi ketus.

“Kalau tuan mau cerita, aku siap dengerin,” ujar Casandra, tanpa paksaan.

Untuk pertama kalinya, Chavin menoleh dan menatapnya lama. Ada sesuatu dalam tatapan itu kerentanan yang selama ini ia tutupi.

"Aku tahu tuan muda ada masalah. Kalau tidak keberatan, tuan bisa cerita saja. Mungkin aku bisa kasih solusi sama tuan. "ujar ku.

"Tidak perlu. Tugas mbak disini cuma siapkan apa yang aku butuh kan saja. Jadi gak usah ikut campur masalah ku yang lain. faham. " jawap nya lagi sambil pergi naik keatas kamar.

Eehhmmmm... Casandra pun menghela nafas. Sebenar nya Chavin gak bandal. Dia perlu teman yang butuh mendukung nya.

Yang bisa menjadi teman curhat nya. Emosional nya tidak terkontrol jadi suka memberontak. Malang betul sich nasib ini bocah.

"Aarrkkk... aku tu gak suka dipantau begini. Lagian aku bukan anak kecil. "ucap Chavin yang bicara sendiri dalam kamar.

"Lagian sok banget. Ngatur ngatur aku begitu. Jangan sok jadi Nyonya besar donk dirumah ini. Tidak bakalan ada yang bisa gantian mamah.

Tampang saja kelihatan baik. Tapi ular semua. Kalau Papah tidak kaya juga dia tida mau menikahi nya. Dasar tamakkk. " keluhan Chavin.

"Anak sama ibu sama saja. Gila harta. Sama sama tamak. Berani berani nya ngatur kehidupan ku. Mau urus urus saja anak mu. Aku tidak bakalan mau panggil ular itu mamah. Jangan mimpi yah. " keluhan Chavin lagi.

Terdengar suara Chavin sedang berbicara sendiri didalam kamar. Mungkin lagi nelpon dengan teman nya fikir ku.

Jadi chavin tidak pernah menyukai Nyonya. Tapi Nyonya tampak perhatian dan sayang sama dia. Tidak mungkin kalau Nyonya sejahat itu. Ramah dan lembut pun Nyonya saya lihat.

Hhmmm... anak anak mudah sekarang memang begitu. Pasti tidak akan Terima kalau Papa nya memiliki kasih sayang lagi selain dia.

Kesian juga yah kamu Vin. Pahit juga hidup mu. Bisik ku dalam hati yang tanpa sengaja mendengar ocehan Chavin.

Bibik Mirna pun mendengar juga ocehan Chavin. "Dia memang begitu setiap hari. Hati nya terguncang tidak suka Papah nya menikah lagi sama Nyonya. Bahkan dulu sempat kabur lari dari rumah. "kata Bibi Mirna.

"Aku pun terkejut saat Bibi bicara begitu. Hidup nya pahit yah Bik. "ucap ku.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ferry Fadliansyah Dmk

Ferry Fadliansyah Dmk

lanjut

2024-11-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SEMUANYA PERGI MENINGGALKAN KU
2 BAB 2 PEKERJAAN BARU KU
3 BAB 3. HARI APES
4 BAB 4. HARI PERTAMA JUMPA TUAN MUDA
5 BAB 5. MAKE OVER
6 BAB 6. GAUN MILIK KU.
7 BAB 7. DIA PACAR KU
8 BAB 8 KEGILAAN APA INI
9 BAB 9. ADA SESUATU
10 BAB 10. KETIDAK SENGAJAAN
11 BAB 11. HAL TAK TERDUGA
12 BAB 12. TAMAT. TERIMA SATU MILYAR
13 BAB 13. OPERASI IBU NINDA
14 BAB 14. KEBERANIAN CHAVIN
15 BAB 15. APAKAH INI CINTA
16 BAB 16. PERCOBAAN BUNUH DIRI
17 BAB 17. TEKAD YANG KUAT
18 BAB 18. PERASAAN YANG TERUS TUMBUH
19 BAB 19. KECURIGAAN NYONYA
20 BAB 20. DILEMA
21 BAB 21. MURKA NYONYA
22 BAB 22. MURKA TUAN BESAR
23 BAB 23 RASA YANG TERUNGKAP
24 BAB 24. PERPISAHAN
25 BAB 25 KEHIDUPAN BARU
26 BAB 26 ANCAMAN
27 BAB 27 CHAVIN KEMBALI
28 BAB 28. RINDU YANG MENDALAM
29 BAB 29. NYONYA TIDAK TERIMA
30 BAB 30 HAL TAK TERDUGA
31 BAB 31 PENCULIKAN CASSANDRA
32 BAB 32 AMARAH TUAN BESAR
33 BAB 33. KEBOHONGAN BRYAN
34 BAB 34 DILEMA CHAVIN
35 BAB 35 RENCANA LICIK
36 BAB 36 TINDAKAN BRUTAL BRYAN
37 BAB 37. RENCANA JAHAT
38 BAB 38. RENCANA MENJEBAK CHAVIN
39 BAB 39. BERUSAHA KABUR
40 BAB 40. AMARAH BRYAN
41 BAB 41. KECURIGAAN CHAVIN
42 BAB 42. ANCAMAN CHAVIN
43 BAB 43 AKSI BRUTAL BRYAN TERULANG LAGI
44 BAB 44. RENCANA PEMBEBASAN CASANDRA
45 BAB 45. BRYAN MULAI MENYUKAI CASSANDRA
46 BAB 46. AKHIRNYA CASSANDRA BEBAS
47 BAB 47. TANPA ARAH DAN TUJUAN
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB 1. SEMUANYA PERGI MENINGGALKAN KU
2
BAB 2 PEKERJAAN BARU KU
3
BAB 3. HARI APES
4
BAB 4. HARI PERTAMA JUMPA TUAN MUDA
5
BAB 5. MAKE OVER
6
BAB 6. GAUN MILIK KU.
7
BAB 7. DIA PACAR KU
8
BAB 8 KEGILAAN APA INI
9
BAB 9. ADA SESUATU
10
BAB 10. KETIDAK SENGAJAAN
11
BAB 11. HAL TAK TERDUGA
12
BAB 12. TAMAT. TERIMA SATU MILYAR
13
BAB 13. OPERASI IBU NINDA
14
BAB 14. KEBERANIAN CHAVIN
15
BAB 15. APAKAH INI CINTA
16
BAB 16. PERCOBAAN BUNUH DIRI
17
BAB 17. TEKAD YANG KUAT
18
BAB 18. PERASAAN YANG TERUS TUMBUH
19
BAB 19. KECURIGAAN NYONYA
20
BAB 20. DILEMA
21
BAB 21. MURKA NYONYA
22
BAB 22. MURKA TUAN BESAR
23
BAB 23 RASA YANG TERUNGKAP
24
BAB 24. PERPISAHAN
25
BAB 25 KEHIDUPAN BARU
26
BAB 26 ANCAMAN
27
BAB 27 CHAVIN KEMBALI
28
BAB 28. RINDU YANG MENDALAM
29
BAB 29. NYONYA TIDAK TERIMA
30
BAB 30 HAL TAK TERDUGA
31
BAB 31 PENCULIKAN CASSANDRA
32
BAB 32 AMARAH TUAN BESAR
33
BAB 33. KEBOHONGAN BRYAN
34
BAB 34 DILEMA CHAVIN
35
BAB 35 RENCANA LICIK
36
BAB 36 TINDAKAN BRUTAL BRYAN
37
BAB 37. RENCANA JAHAT
38
BAB 38. RENCANA MENJEBAK CHAVIN
39
BAB 39. BERUSAHA KABUR
40
BAB 40. AMARAH BRYAN
41
BAB 41. KECURIGAAN CHAVIN
42
BAB 42. ANCAMAN CHAVIN
43
BAB 43 AKSI BRUTAL BRYAN TERULANG LAGI
44
BAB 44. RENCANA PEMBEBASAN CASANDRA
45
BAB 45. BRYAN MULAI MENYUKAI CASSANDRA
46
BAB 46. AKHIRNYA CASSANDRA BEBAS
47
BAB 47. TANPA ARAH DAN TUJUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!