Bab 4: Refleksi yang Menghantui

Cahaya dari ruang cermin itu menyilaukan, memaksa Ardan menyipitkan matanya. Ia merasa seperti sedang berdiri di tengah panggung, dikelilingi oleh penonton tak terlihat. Namun, penonton kali ini adalah dirinya sendiri—refleksi yang berbeda di setiap cermin.

Ia melangkah maju, mendekati cermin yang paling dekat dengannya. Di sana, ia melihat bayangannya sendiri, tetapi mata refleksi itu merah menyala, bibirnya menyeringai jahat.

"Kau tahu siapa aku," kata refleksi itu dengan suara serak yang berat.

"Aku adalah amarahmu, Ardan. Semua kebencian yang kau pendam, semua rasa frustrasi yang kau sembunyikan dari dunia. Aku adalah dirimu yang sesungguhnya."

Ardan melangkah mundur, menolak untuk percaya. “Bukan. Itu bukan aku,” katanya, suaranya nyaris berbisik.

Refleksi itu tertawa kecil, suara tawa yang terdengar seperti pecahan kaca.

"Kau tidak bisa melarikan diri dariku. Aku selalu ada. Aku yang memeliharamu saat dunia menindasmu. Aku yang memberimu kekuatan untuk bertahan. Tanpa aku, kau bukan siapa-siapa."

Ardan menoleh ke cermin lain. Kali ini, ia melihat bayangannya yang tampak lebih rapuh. Wajahnya basah oleh air mata, matanya kosong, penuh kesedihan.

"Dan aku," kata refleksi itu dengan nada lembut namun menyakitkan,

"adalah kesedihanmu. Kau kehilangan banyak hal, Ardan. Kau kehilangan cinta, kehilangan mimpi, bahkan kehilangan dirimu sendiri. Kau berpura-pura kuat, tapi di dalam, kau hancur."

“Tutup mulutmu!” teriak Ardan, tapi suaranya menggema tanpa hasil. Ia memutar tubuhnya, hanya untuk menemukan cermin lain. Refleksi berikutnya menunjukkan dirinya yang penuh luka, tubuhnya compang-camping dengan darah mengalir di setiap sudut.

"Aku adalah rasa sakitmu," ucap refleksi itu dengan lirih.

"Setiap pukulan yang kau terima, setiap hinaan yang kau telan, setiap ketidakadilan yang kau alami—aku adalah semua itu. Kau membiarkan dunia ini menyiksamu, dan aku adalah hasilnya."

Ardan tidak sanggup lagi. Suara-suara dari setiap cermin mulai berbicara serempak, membuat kepalanya terasa seperti akan meledak. Ia memegang kepalanya dengan kedua tangan, berlutut di lantai.

“Diam! Semua diam!” teriaknya, suaranya penuh putus asa.

Namun, cermin-cermin itu terus berbicara, semakin keras, semakin menusuk. Hingga akhirnya, semuanya hening.

Ketika Ardan membuka matanya, ia hanya melihat satu cermin di depannya. Kali ini, refleksi di dalamnya berbeda. Itu adalah dirinya—tidak lebih tua, tidak lebih muda, tanpa luka atau ekspresi berlebihan. Hanya dirinya, berdiri diam, menatap langsung ke dalam matanya.

“Kau siapa?” tanya Ardan dengan suara serak.

Refleksi itu tidak menjawab, hanya mengulurkan tangannya dari dalam cermin. Gerakan itu sederhana, namun mengandung sesuatu yang berat—sebuah undangan.

Ardan ragu. Ia ingin menolak, ingin berlari, tapi sesuatu di dalam dirinya tahu ia harus menerima. Dengan tangan gemetar, ia menyentuh permukaan cermin.

Begitu tangannya menyentuh kaca, semuanya berubah lagi. Dunia di sekelilingnya runtuh, cermin-cermin pecah menjadi ribuan serpihan, meninggalkan Ardan dalam kegelapan.

---

Tambahan

Pesan dan Makna untuk Bab 1 hingga Bab 4

Bab 1 hingga Bab 4 menggambarkan perjalanan emosional Ardan dalam menghadapi diri sendiri. Bab 1 memperkenalkan Ardan sebagai sosok yang merasa kosong dan terasing, mencerminkan pergulatan universal manusia dalam mencari makna hidup di tengah rasa kehilangan. Bab ini menjadi pengingat bahwa semua perubahan besar dimulai dari pengakuan terhadap kerapuhan diri.

Bab 2 dan Bab 3 mulai membuka lapisan trauma dan konflik batin Ardan. Pertemuan dengan lorong tanpa ujung serta ruangan penuh cermin menggambarkan bagaimana manusia sering tersesat dalam pikirannya sendiri, terperangkap oleh bayang-bayang masa lalu dan perasaan yang tak terucap.

Bab 4 menjadi titik balik di mana Ardan dipaksa untuk menghadapi refleksi dirinya yang gelap. Cermin-cermin itu melambangkan sisi-sisi manusia yang sering kita sembunyikan—amarah, kesedihan, dan rasa sakit. Namun, harapan juga hadir di tengah kegelapan, menegaskan bahwa meskipun menghadapi diri sendiri sulit, itu adalah jalan menuju pembebasan dan transformasi.

Pesan dari bab ini jelas: perjalanan untuk memahami diri sendiri penuh dengan ketakutan dan pertarungan batin, tetapi itu adalah langkah pertama menuju kekuatan dan penyembuhan.

Terpopuler

Comments

Yoh Asakura

Yoh Asakura

Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕

2024-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Surat dalam Kabut
2 Bab 2: Bayangan yang Mengintai
3 Bab 3:Dunia Bayangan
4 Bab 4: Refleksi yang Menghantui
5 Bab 5:Cahaya di Tengah Kekelaman
6 Bab 6:Bayangan yang Memudar
7 Bab 7: Perjumpaan yang Tak Terduga
8 Bab 8:Cermin Masa Lalu
9 Bab 9
10 Bab 10: Pertemuan yang Mengubah Segalanya
11 Bab 11:Jejak Darah dan Bayang-bayang
12 Bab 12:Jalan Tanpa Cahaya
13 Bab 13:Gerbang Kegelapan
14 Bab 14:Nafas Dibalik Bayangan
15 Bab 15:Bisikan dari Kegelapan
16 Bab 16:Desa Tanpa Waktu
17 Bab 17:Dunia Di antara Dunia
18 Bab 18:Terjebak dalam dunia yang Tak Terlihat
19 Bab 19: Ilusi yang Menyeret
20 Bab 20:Ujian yang Tak Pernah Habis
21 Bab 21: Labirin Tak Berujung
22 Bab 22: Langit Semu yang Menipu
23 Bab 23:Labirin Tanpa Akhir
24 Bab 24: Di Persimpangan Kegelapan
25 Bab 25: Bayangan dan Kehampaan
26 Bab 26: Bayangan Terakhir di Balik Pintu Gelap
27 Bab 27: Jalan Sunyi di Bawah Langit Kelam
28 Bab 28: Jejak yang Menghilang
29 Bab 29: Bayangan di Balik Pintu
30 Bab 30: Lingkaran yang Tidak Pernah Berakhir
31 Bab 31: Cermin Kebenaran
32 Bab 32: Bisikan Kabut
33 Bab 33: Bayangan dari Masa Lalu
34 Bab 34: Cahaya yang Mengelabui
35 Bab 35: Suara di Balik Keheningan
36 Bab 36: Jejak yang Hilang& Bab 37: Cermin Tak Berujung
37 Bab 38: Labirin Tanpa Akhir
38 Bab 39: Kehampaan yang Menghantui
39 Bab 40: Bayang-Bayang yang Menghantui
40 Bab 41: Pantulan Kegelapan
41 Bab 42: Hutan Tanpa Akhir
42 Bab 43: Pintu yang Terkunci
43 Bab 44: Bayangan di balik Cahaya
44 Bab 45: Pantulan di Dalam Kekosongan
45 Bab 46: Pintu ke Kekosongan Baru
46 Bab 47: Bayangan di Cermin
47 Bab 48: Titik Nol di Ujung Jalan
48 Bab 49: Bayangan di Balik Cermin
49 Bab 50: Keheningan Sebelum Badai
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1: Surat dalam Kabut
2
Bab 2: Bayangan yang Mengintai
3
Bab 3:Dunia Bayangan
4
Bab 4: Refleksi yang Menghantui
5
Bab 5:Cahaya di Tengah Kekelaman
6
Bab 6:Bayangan yang Memudar
7
Bab 7: Perjumpaan yang Tak Terduga
8
Bab 8:Cermin Masa Lalu
9
Bab 9
10
Bab 10: Pertemuan yang Mengubah Segalanya
11
Bab 11:Jejak Darah dan Bayang-bayang
12
Bab 12:Jalan Tanpa Cahaya
13
Bab 13:Gerbang Kegelapan
14
Bab 14:Nafas Dibalik Bayangan
15
Bab 15:Bisikan dari Kegelapan
16
Bab 16:Desa Tanpa Waktu
17
Bab 17:Dunia Di antara Dunia
18
Bab 18:Terjebak dalam dunia yang Tak Terlihat
19
Bab 19: Ilusi yang Menyeret
20
Bab 20:Ujian yang Tak Pernah Habis
21
Bab 21: Labirin Tak Berujung
22
Bab 22: Langit Semu yang Menipu
23
Bab 23:Labirin Tanpa Akhir
24
Bab 24: Di Persimpangan Kegelapan
25
Bab 25: Bayangan dan Kehampaan
26
Bab 26: Bayangan Terakhir di Balik Pintu Gelap
27
Bab 27: Jalan Sunyi di Bawah Langit Kelam
28
Bab 28: Jejak yang Menghilang
29
Bab 29: Bayangan di Balik Pintu
30
Bab 30: Lingkaran yang Tidak Pernah Berakhir
31
Bab 31: Cermin Kebenaran
32
Bab 32: Bisikan Kabut
33
Bab 33: Bayangan dari Masa Lalu
34
Bab 34: Cahaya yang Mengelabui
35
Bab 35: Suara di Balik Keheningan
36
Bab 36: Jejak yang Hilang& Bab 37: Cermin Tak Berujung
37
Bab 38: Labirin Tanpa Akhir
38
Bab 39: Kehampaan yang Menghantui
39
Bab 40: Bayang-Bayang yang Menghantui
40
Bab 41: Pantulan Kegelapan
41
Bab 42: Hutan Tanpa Akhir
42
Bab 43: Pintu yang Terkunci
43
Bab 44: Bayangan di balik Cahaya
44
Bab 45: Pantulan di Dalam Kekosongan
45
Bab 46: Pintu ke Kekosongan Baru
46
Bab 47: Bayangan di Cermin
47
Bab 48: Titik Nol di Ujung Jalan
48
Bab 49: Bayangan di Balik Cermin
49
Bab 50: Keheningan Sebelum Badai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!