(5)Terbongkar

Steffi telah selesai membuatkan cokelat panas untuk Lavina. Arsen membantu Lavina duduk.

"Minum cokelat panasnya dan minum obatnya!"

Perlahan Lavina meminum coklat panas itu.

"Steff kamu pastikan Lavina minum obatnya, aku ada urusan sebentar."

Arsen meninggalkan Lavina, dan menitipkan Lavina ke Steffi. Arsen sengaja meninggalkann Lavina karena akan bertemu dengan Kiki, Kiki telah menghapus file yang ada dilaptop Aluna. Dan kini giliran Arsen yang harus menghapus vidio itu dari ponsel Aluna. Dari tadi Arsen tak melihat Aluna. Dan ternyata Aluna memberinya sebuah pesan. Aluna pulang karena ada urusan kantor yang mendadak sekali.

Namun Aluna mengancam Arsen dengan vidio yang ia rekam. Sialnya Arsen tak bisa berbuat apa-apa sekarang. Ia tak mau dengan gadis gila seperti Aluna, ia juga tak ingin ayahnya tahu jika dirinya dan Lavina ada hubungan Arsen. Aluna telah mengirim vidio itu ke Ayah Arsen. Untung saja Ayah Arsen jarang sekali buka WA jadi ayah Arsen belum melihat Vidio itu.

Malam sudah larut, Arsen memutuskan untuk tidur saja. Karena keadaan Lavina juga sudah membaik. Namun tiba-tiba saja mobil Ayah Lavina terpakir didepan vila itu.

"Ayah mau apa kesini, jangan-jangan Aluna.." ucapan Arsen menggantung. Ayah Arsen menatap tajam ke arah Arsen.

"Plakkk.." Tangan ayahmenampar pipi Arsen.

Arsen memegangi pipinya yang terasa sakit itu. Arsen sudah mengira jika ayahnya tahu akan hubunganya dengan Lavina.

"Ada apa Yah? Kenapa ayah nampar Arsen?"

Lavina yang mendengar suara Arsen dan juga ayahnya langsung berjalan menuju arah suara itu. Ia kaget saat melihat Ayahnya ada disana.

"Dasar anak enggak tahu di untung Ayah besarin kamu bukan untuk kurang ajar sama Lavina."

Ayah Arsen menghajar habis-habisan Arsen. Darah sehar mengalir dari hidung Arsen. Arsen menahan rasa sakit di hidungnya.

"Ayah berhenti, ini bukan salah kak Arsen"

"Lavina stop, jangan lagi kamu bela anak jal*ng ini."

"Anak jal*ng Yah, aku anak ayah sama ibuka?"

"Iya Yah, kenapa Ayah ngomong gitu, Ayah jahat."

"Dia bukan anak Ayah dan Ibu."

Entah Arsen merasa senang atau sedih saat tahu jika dirinya bukan anak kandung. Dan artinya ia dan Lavina bisa berhungan. Namun disisi lain ayah pasti tidak akan merestui hubungan mereka.

"Maksud papa apa?"

"Kamu itu anak dari mantan suami Ibu kamu dengan suami dengan istri sebelum Ibu Lavina."

"Jadi aku dan kak Arsen, bukan saudara, dan itu tandanya aku dan kak Arsen bisa bersama."

Arsen hanya diam saja, menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkan ayahnya. Arsen bingung melihat expresi ayahnya itu.

"Beresi barang kamu, Ayah akan pindahkan kamu keluar negeri."

"Tapii Yah, Tapii.."

Arsen sama sekali tak ingin dipindahkan keluar negeri ia masih ingin di sini. Ia ingin bersama dengan Lavina.

"Ayah beri waktu kamu 2x 24 jam, untuk membereskan barang-barang kamu."

Ayah Arsen kemudian meninggalkan vila dan kembali ke rumah.Lavina mengeluarkan sapu tangan dari sakunya. Ia mengusap darah yang masih mengalir di hidung Arsen. Arsen memang sering mimisan jika ia kecapean. Tapi sekarang dia mimisan karena pukulan Ayahnya sendiri.

Ayah angkatnya maksudnya, dan itu kenapa Ibu Lavina tak suka dengan Arsen. Arsen adalah anak dari istri pertama mantan suaminya itu. Karena orang tua kandung Arsen tidak mau mengakui Arsen terpakasa ibu Lavina membawa Arsen.

Arkan dan yang lainnya terpaku ketika melihat semuanya berubah seperti ini. Apalagi Aldo yang tak menyangka jika Arsen dan Lavina menjalin hubungan terlarang. Tapi semuanya terjawab sekarang saat tahu jika Arsen dan Lavina bukan saudara kandung. Steffi sudah menduga semua ini, dari gerak gerik Arsen dan Lavina.

Sialnya Arsen akan dikirim ke luar negeri bersama dengan Aluna. Sebenarnya Ayah Lavina menjodohkan Arsen dan Aluna demi kepentingan perusahaan. Ayah Aluna adalah pemegang saham terbesar diperusahaan ayah Lavina. Karena Aluna menginginkan Arsen, maka Ayah Lavina juga harus memberikan Arsen.

Arsen dan Lavina tak dapat berkata apa-apa lagi. Saat mereka harus berpisah, disaat mereka mengetahui sebuah kenyataan. Kenyataan yang membuat mereka akan bisa bersama. Tapi setelah kenyataan itu terungkap, semua ini terjadi. Arsen akan dikirim keluar negeri dan mereka akan susah bertemu.

"Jangan tinggalin aku kak, aku tidak ingin kakak pergi."

Arsen menepis tangan Lavina yang memberihkan darah dari hidungnya.

"Ayo kita lari."

"Lari?"

"Kita lari dan cari tempat dimana tak ada orang yang mengenal kita."

"Tapi kak! Aku enggak bisa. Kita tak akan cukup punya uang untuk lari."

Lavina tak akan mungkin bisa lari dan meninggalkan kedua orang tuanya. Sedangkan Arsen akankah ia memilih keluar negeri bersama Aluna. Karena Lavina tak mau diajak berlari bersamanya. Mereka saling mencintai tapi harus terpisah karena keadaan ini. Keadaan yang memaksa mereka tak biaa bersama, meski kenyataanya cinta mereka tak pernah salah karena mereka bukan kakak adik.

Arkan mengejar Lavina yang baru saja keluar. Dan Arsen masih tetap disana, ternyata Lavina melaju entah kemana dengan mobilnya itu. Arkan mengejar Lavina dengan menggunakan motornya. Motor yang sengaja ia bawa, dan kamerin diantarkan oleh ajudan ayahnya.

"Kak Arsen enggak boleh pergi kemana-nama, dia harus tetap disini." Gerutu Lavina di dalam mobil yang melaju entah kemana arahnya. Dan tempat yang ia tuju adalah perusahaan Ayahnya itu.

Aldo membantu Arsen untuk berdiri, Arsen yang sejak tadi diam membuat Aldo jadi cemas.

"Apa kamu masih sanggup berdiri?"

"Masih, bawa aku ke dalam."

Aldo membawa Arsen ke kamar, dan Steffi mengambil es batu dan juga kompres untuk mengompres luka memar Arsen. Pikiran Arsen masih tertuju pada Lavina, Ayah tak bisa memisahkan mereka seperti ini. Karena cinta Arsen ke Lavina begitu besar begitu pula sebaliknya.

Lavina telah sampai kantor Ayahnya itu, ia segera masuk dan memuju ruangan Ayahnya. Arkan mengikuti Lavina, namum sayangnya ia distop oleh satpam dan tak boleh masuk. Lavina telah masuk kedalam lift, ia menuju lantai atas. Dan sampailah ia diluar ruangan Ayahnya itu, tanpa mengetuk pintu Lavina langsung masuk ke ruangan Ayahnya itu. Lavina terkejut saat melihat Ayahnya dengan seorang wanita, yang ia rasa umurnya masih dibawahnya. Wanita itu pergi setelah Ayah Lavina memberi isyarat padanya.

"Ada apa kamu kemari?"

"Ayah enggak bisa pindahin kak Arsen ke luar negeri."

"Ayah bisa, dia itu brengsek."

"Yah, kak Arsen enggak akan kemana-mana, sebelum lukanya sembuh!"

"Ayah sudah suruh dokter Danty ke vila."

Lavina memandang Ayahnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan itu. Pikiran Lavina mulai jernih dan ingat wanita yang ada di samping ayahnya tadi.

"Siapa perempuan tadi? Apa dia selingkuhan Ayah!"

"Diam kamu Lavina, kamu enggak tahu apa-apa."

"Yah, Lavinq udah gede jadi aku tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik."

Ayah Lavina menunjukan ekspresi marah pada Lavina. Namun Lavina malah terus menatap takam sang Ayah.

"Pergi, kita selesaikan semuanya di rumah."

-tbc-

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

MENIKAHI ANAK MAMI

makasih 🙏🙏

2020-11-04

0

Sri Banyu Bening

Sri Banyu Bening

Arsen akan ke luar negeri? Lalu Lavina?

2020-10-24

0

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tinggalkan jejaak🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘

2020-10-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!