Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus

Wildan terkekeh mendengar komentar Indah. Dia berucap, "Ya terpaksa harus kerja keras, Dah. Kalau aku lahir jadi anak orang kaya, mungkin aku nggak bakalan begini."

"Mending begini dari pada jadi anak orang kaya yang manja," tukas Indah.

"Sudah! Ayo kita pulang," ujar Wildan yang telah mengobati luka di badan Indah. Dia segera mengantar gadis itu pulang ke rumah.

Usai mengantar Indah, Wildan memilih langsung pergi. Dia ingin kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang ibu.

Sebelum ke rumah sakit, Wildan singgah sebentar untuk membeli makanan enak dan buah-buahan. Dia membeli lebih banyak dari biasanya. Mengingat Wildan sedang punya banyak uang.

"Nggak apa-apa lah sekali-kali boros. Kapan lagi aku bisa punya banyak uang begini," gumam Wildan yang cengengesan. Dia segera pergi ke rumah sakit.

Arman dan Tini kesenangan saat mendapatkan banyak makanan dari Wildan. Terlebih makanan yang dibeli Wildan merupakan jenis makanan mahal. Seperti pizza dan burger.

Menyaksikan banyaknya makanan dan buah yang dibeli Wildan, Nia terlihat curiga. Dia lantas mengajak Wildan bicara. Dengan ucapan tak jelas, Nia menanyakan perihal dari mana Wildan mendapatkan semua makanan.

"Aku dapat rejeki nomplok, Bu. Beberapa fotoku laku keras! Pokoknya Ibu tenang saja, aku nggak melakukan hal yang aneh kok," jelas Wildan sembari tersenyum. Dia memang tidak sepenuhnya berbohong, namun lebih menutupi fakta mengenai apa yang telah dirinya lakukan.

"Benar ya. Awas saja kalau kau mendapatkan uangnya dari hutang ke orang?" tukas Nia.

"Ya enggaklah, Bu. Pokoknya Ibu nggak usah mencemaskan apapun. Termasuk masalah hutang ke Bang Jali ya. Biar Wildan yang urus," tutur Wildan.

Nia terlihat mengangguk. Pertanda kalau dirinya mempercayai Wildan.

...***...

Hari senin tiba. Kebetulan Wildan masuk kuliah jam dua siang. Jadi dia dan adik-adiknya bisa bergantian menjaga Nia di rumah sakit.

Ketika Arman dan Tini ke rumah sakit, maka Wildan bisa pergi ke kampus. Dia tak sabar ingin membahas perihal usaha jasa fotografer yang akan dirinya buat.

Sesampainya di kampus, Wildan berkumpul dengan ketiga temannya di sebuah gazebo. Di sana Wildan membahas tentang niatnya.

"Fotografer plus-plus? Kau yakin, Dan? Apa nggak vulgar itu?" tukas Egy.

"Plus-plus kan nggak selalu vulgar. Plus-plus itu juga bisa diartikan sebagai kerjaan tambahan. Ibaratnya jasa fotografer Wildan bisa melakukan semua jenis fotografi. Misalnya hewan, orang nikah, bahkan hantu. Begitu kan, Dan?" Jaka menyenggol Wildan.

"Iya! Benar sekali. Tapi hantu kayaknya enggak deh," balas Wildan. Dia sebenarnya heran, kenapa dari kemarin Jaka terus membahas perihal masalah hantu.

"Ya elah! Di dunia ini mana ada orang mau potret setan!" timpal Yoga.

"Ada!" Jaka lekas menyahut.

"Siapa?" timpal Yoga.

"Dia lah, Ga. Kemarin pas aku ke kostannya, dia menyuruhku ngambil foto hantu. Gila kan?" sahut Wildan.

"Sebenarnya ada yang mau aku akui padamu, Dan. Ini mengenai kejadian kemarin," ungkap Jaka.

"Kayak orang mau ngakuin cinta," komentar Egy. Dia tergelak sendiri.

Sementara Wildan memasang raut wajah serius. Menunjukkan ekspresi seolah dirinya menuntut penjelasan dari Jaka.

"Aku sebenarnya juga mau ngaku sama kalian semua," kata Jaka lagi.

"Apaan sih, Ka? Serius banget kayaknya?" Wildan semakin penasaran.

"Aku bisa melihat hantu. Apa yang aku lakukan kemarin padamu, Dan. Sebenarnya adalah rencanaku yang dilakukan atas bantuan hantu di kostan itu," ucap Jaka.

"Aku udah nggak ngerti kemana arah bicaramu. Yang jelas aku malas banget ngebahas ginian," tanggap Egy.

"Jujur ya, Gy. Sejak pertama ketemu kamu, aku lihat ada makhluk yang selalu ikut denganmu," ujar Jaka.

Seketika semua orang di sana terdiam. Terutama Egy, tubuhnya mendadak merinding.

"Wildan?"

Namun suasana menegangkan itu sirna, saat suara gadis yang begitu manis terdengar. Pemiliknya tak lain adalah Natasha. Dia menyapa Wildan. Hal tersebut membuat ketiga teman Wildan kaget. Karena tidak biasanya sosok gadis seperti Natasha mau menyapa lelaki duluan.

Terpopuler

Comments

S H 10

S H 10

Hebat Juga jaka,, bisa lihat hantu langsung /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/

2025-01-07

0

Endro Budi Raharjo

Endro Budi Raharjo

ternyata indigo...

2025-03-17

0

pipi gemoy

pipi gemoy

Jaka bisa aee👻😆

2025-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Sandwich Generation
2 Chapter 2 - Tentang Jajan
3 Chapter 3 - Sang Primadona
4 Chapter 4 - Lelaki Misterius
5 Chapter 5 - Dirga Gunawan
6 Chapter 6 - Momen Indah
7 Chapter 7 - Tawaran Dirga
8 Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9 Chapter 9 - Karena Blitz
10 Chapter 10 - Namanya Glenda
11 Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12 Chapter 12 - Panas Dingin
13 Chapter 13 - Hasil Foto
14 Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15 Chapter 15 - Bayar Hutang
16 Chapter 16 - Membantu Indah
17 Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18 Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19 Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20 Chapter 20 - Mencari Cara
21 Chapter 21 - Lima Wanita
22 Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23 Chapter 23 - Aleta
24 Chapter 24 - Rayuan Maut
25 Chapter 25 - Lanjut
26 Chapter 26 - Hanya Fantasi
27 Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28 Chapter 28 - Iri?
29 Chapter 29 - Terjebak?
30 Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31 Chapter 31 - Efek
32 Chapter 32 - Dengan Glenda
33 Chapter 33 - Asah Pedang
34 Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35 Chapter 35 - Berangkat
36 Chapter 36 - Elena Soraya
37 Chapter 37 - Berenang
38 Chapter 38 - Celana Boboiboy
39 Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40 Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41 Chapter 41 - Menyatakan
42 Chapter 42 - Jadian
43 Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44 Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45 Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46 Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47 Chapter 47 - Pengakuan Arman
48 Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49 Chapter 49 - Di Taman
50 Chapter 50 - Kambing Hitam
51 Chapter 51 - 80 Juta
52 Chapter 52 - Kerjaan Baru
53 Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54 Chapter 54 - Alasan Elena
55 Chapter 55 - Masih Di Restoran
56 Chapter 56 - Menutupi
57 Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58 Chapter 58 - Gangguan
59 Chapter 59 - Ciuman Glenda
60 Chapter 60 - Ini Nyata
61 Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62 Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63 Chapter 63 - Mau Lagi
64 Chapter 64 - Istirahat
65 Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66 Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67 Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68 Chapter 68 - Menyesal
69 Chapter 69 - Di Ikuti?
70 Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71 Chapter 71 - Di Supermarket
72 Chapter 72 - Hilang
73 Chapter 73 - Pesan Ancaman
74 Chapter 74 - Plan B
75 Chapter 75 - Kecelakaan
76 Chapter 76 - Mencari
77 Chapter 77 - Dokter Misterius
78 Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79 Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80 Chapter 80 - Akhir
81 Pengumuman
82 Novel Baru Seru!
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 1 - Sandwich Generation
2
Chapter 2 - Tentang Jajan
3
Chapter 3 - Sang Primadona
4
Chapter 4 - Lelaki Misterius
5
Chapter 5 - Dirga Gunawan
6
Chapter 6 - Momen Indah
7
Chapter 7 - Tawaran Dirga
8
Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9
Chapter 9 - Karena Blitz
10
Chapter 10 - Namanya Glenda
11
Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12
Chapter 12 - Panas Dingin
13
Chapter 13 - Hasil Foto
14
Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15
Chapter 15 - Bayar Hutang
16
Chapter 16 - Membantu Indah
17
Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18
Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19
Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20
Chapter 20 - Mencari Cara
21
Chapter 21 - Lima Wanita
22
Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23
Chapter 23 - Aleta
24
Chapter 24 - Rayuan Maut
25
Chapter 25 - Lanjut
26
Chapter 26 - Hanya Fantasi
27
Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28
Chapter 28 - Iri?
29
Chapter 29 - Terjebak?
30
Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31
Chapter 31 - Efek
32
Chapter 32 - Dengan Glenda
33
Chapter 33 - Asah Pedang
34
Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35
Chapter 35 - Berangkat
36
Chapter 36 - Elena Soraya
37
Chapter 37 - Berenang
38
Chapter 38 - Celana Boboiboy
39
Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40
Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41
Chapter 41 - Menyatakan
42
Chapter 42 - Jadian
43
Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44
Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45
Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46
Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47
Chapter 47 - Pengakuan Arman
48
Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49
Chapter 49 - Di Taman
50
Chapter 50 - Kambing Hitam
51
Chapter 51 - 80 Juta
52
Chapter 52 - Kerjaan Baru
53
Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54
Chapter 54 - Alasan Elena
55
Chapter 55 - Masih Di Restoran
56
Chapter 56 - Menutupi
57
Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58
Chapter 58 - Gangguan
59
Chapter 59 - Ciuman Glenda
60
Chapter 60 - Ini Nyata
61
Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62
Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63
Chapter 63 - Mau Lagi
64
Chapter 64 - Istirahat
65
Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66
Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67
Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68
Chapter 68 - Menyesal
69
Chapter 69 - Di Ikuti?
70
Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71
Chapter 71 - Di Supermarket
72
Chapter 72 - Hilang
73
Chapter 73 - Pesan Ancaman
74
Chapter 74 - Plan B
75
Chapter 75 - Kecelakaan
76
Chapter 76 - Mencari
77
Chapter 77 - Dokter Misterius
78
Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79
Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80
Chapter 80 - Akhir
81
Pengumuman
82
Novel Baru Seru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!