Chapter 13 - Hasil Foto

Wildan mendengus kasar saat sudah berada di kamar mandi. Dia merasa sedikit kesal pada Dirga dan Poppy yang terlihat seperti meremehkannya. Namun Wildan berusaha menenangkan diri dan segera mengurus masalah juniornya terlebih dahulu.

Di luar, Dirga dan Poppy asyik berciuman bibir. Tetapi itu terhenti saat Poppy mendorong dada Dirga. Ciuman mereka otomatis terlepas.

"Kenapa?" tanya Dirga.

"Aku jadi penasaran dengan hasil foto kita." Poppy melirik ke arah kamera Wildan yang diletakkan di atas nakas.

"Biar aku periksa," kata Dirga sembari beranjak dari ranjang. Dia lalu memeriksa kamera Wildan.

"Apa tidak masalah? Nanti dia marah loh." Poppy memperingatkan.

"Enggak lah. Dia kayaknya bukan orang yang pemarah," sahut Dirga. Dia mulai melihat hasil jepretan Wildan.

"Sini dong! Aku juga pengen lihat," pinta Poppy. Dirga lantas duduk di sebelahnya. Mereka duduk di tepi ranjang sambil memeriksa foto mereka satu per satu.

"Ternyata dalam kondisi begitu, dia masih bisa menggambar dengan baik," komentar Poppy.

"Iya. Gila! Gara-gara lihat foto ini, aku jadi pengen lagi," tanggap Dirga.

"Ya ampun, Sayang. Tahan dulu lah. Kita bisa melakukan ronde kedua setelah fotografer itu pulang," balas Poppy.

"Iya deh. Apa sih yang enggak buat kamu," goda Dirga.

"Dih! Gombal. Pokoknya jangan sampai ya foto-foto kita ini tersebar!" pungkas Poppy.

"Pastilah! Kalau tersebar kan kita berdua yang repot," sahut Dirga. Dia masih memeriksa foto di kamera Wildan meski foto-foto dari dirinya dan Poppy telah habis. Di sana Dirga menemukan banyak foto hasil jepretan Wildan lainnya. Namun yang paling menarik perhatian Dirga adalah fotonya Glenda. Bagaimana tidak? Ada banyak sekali foto candid Glenda yang di ambil oleh Wildan.

"Kayaknya itu cewek gebetannya," tebak Poppy.

"Seratus persen. Ketahuan banget kan kalau ini di foto diam-diam," tanggap Dirga.

Bersamaan dengan itu, Wildan keluar dari kamar mandi. Ia terlihat sudah mengenakan jaketnya kembali dengan normal, sudah tidak lagi dia gunakan untuk di ikat ke pinggang.

Mata Wildan terbelalak, saat menyaksikan Dirga memegang kameranya. Sungguh, dia sangat benci dengan orang yang berani mengutak-atik kameranya tanpa izin.

"Mas! Kenapa lihat kamera saya tanpa izin?" timpal Wildan dengan raut wajah cemberut.

"Aku penasaran sama hasil foto kami. Maaf ya, lagian kau kan harus fokus di kamar mandi. Jadi aku nggak tega ganggu. Lagian nggak ada foto yang mencurigakan selain fotoku dan Poppy. Nih!" balas Dirga seraya mengembalikan kamera pada Wildan.

Wildan mengangguk dan mengambil kameranya. Dia berniat ingin langsung pulang saja.

"Hasil foto-fotonya bagus sekali. Aku sampai dibuat bergairah lagi," imbuh Dirga.

"Benarkah?" Wildan memastikan.

"Iya, Dan. Kau membuatku dan Dirga terlihat seksi di kamera," ungkap Poppy.

"Baguslah kalau Mas Dirga dan Mbak Poppy suka." Wildan akhirnya tersenyum. Dia memang selalu senang saat ada orang yang memuji hasil jepretannya.

"Oh iya. Nanti saya akan kirim foto-fotonya sebelum dijadikan file permanen dan cetak!" ujar Wildan.

"Nggak usah. Aku tadi sudah lihat semuanya. Aku mau semuanya!" ucap Dirga.

"Apa? Semuanya?" Wildan merasa tak percaya. Karena seingatnya ada sekitar dua puluhan lebih foto yang dirinya ambil. Jika Dirga mengambil semua dan benar-benar menghargai satu foto sepuluh juta, maka otomatis Wildan akan mendapatkan banyak sekali uang.

"Mas yakin pengen semuanya? Kan satu foto sepuluh juta?" Wildan memastikan.

Dirga dan Poppy saling bertukar pandang. Keduanya tergelak geli. Untuk selebriti terkenal seperti mereka tentu uang ratusan juta bukanlah apa-apa.

"Astaga, Dan. Kalau Dirga bohong, dia pasti sudah memprotes hasil fotomu," tukas Poppy.

Wildan tersenyum lagi. Dia yang tadinya merasa kehilangan harapan, akhirnya bisa menemukannya kembali. Wildan sudah membayangkan dirinya bisa melunasi hutang dan membayar biaya rumah sakit sang ibu.

Terpopuler

Comments

☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf

☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf

uanya hasil motret nanti digunakan ke hal yang paling penting ya woldan,, biaya rumah sakit dan itang haris lunas biar gak dikejar hutang Mulu

2024-12-05

1

Yuli a

Yuli a

jangan lupa ngasih buat bapak tukang sapu kemarin. entah siapa namanya.. lupa...😊

2024-11-30

1

Yuli a

Yuli a

kaya mendadak, jangan sampai dikira nyari pesugihan ...

2024-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Sandwich Generation
2 Chapter 2 - Tentang Jajan
3 Chapter 3 - Sang Primadona
4 Chapter 4 - Lelaki Misterius
5 Chapter 5 - Dirga Gunawan
6 Chapter 6 - Momen Indah
7 Chapter 7 - Tawaran Dirga
8 Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9 Chapter 9 - Karena Blitz
10 Chapter 10 - Namanya Glenda
11 Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12 Chapter 12 - Panas Dingin
13 Chapter 13 - Hasil Foto
14 Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15 Chapter 15 - Bayar Hutang
16 Chapter 16 - Membantu Indah
17 Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18 Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19 Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20 Chapter 20 - Mencari Cara
21 Chapter 21 - Lima Wanita
22 Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23 Chapter 23 - Aleta
24 Chapter 24 - Rayuan Maut
25 Chapter 25 - Lanjut
26 Chapter 26 - Hanya Fantasi
27 Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28 Chapter 28 - Iri?
29 Chapter 29 - Terjebak?
30 Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31 Chapter 31 - Efek
32 Chapter 32 - Dengan Glenda
33 Chapter 33 - Asah Pedang
34 Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35 Chapter 35 - Berangkat
36 Chapter 36 - Elena Soraya
37 Chapter 37 - Berenang
38 Chapter 38 - Celana Boboiboy
39 Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40 Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41 Chapter 41 - Menyatakan
42 Chapter 42 - Jadian
43 Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44 Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45 Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46 Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47 Chapter 47 - Pengakuan Arman
48 Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49 Chapter 49 - Di Taman
50 Chapter 50 - Kambing Hitam
51 Chapter 51 - 80 Juta
52 Chapter 52 - Kerjaan Baru
53 Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54 Chapter 54 - Alasan Elena
55 Chapter 55 - Masih Di Restoran
56 Chapter 56 - Menutupi
57 Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58 Chapter 58 - Gangguan
59 Chapter 59 - Ciuman Glenda
60 Chapter 60 - Ini Nyata
61 Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62 Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63 Chapter 63 - Mau Lagi
64 Chapter 64 - Istirahat
65 Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66 Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67 Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68 Chapter 68 - Menyesal
69 Chapter 69 - Di Ikuti?
70 Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71 Chapter 71 - Di Supermarket
72 Chapter 72 - Hilang
73 Chapter 73 - Pesan Ancaman
74 Chapter 74 - Plan B
75 Chapter 75 - Kecelakaan
76 Chapter 76 - Mencari
77 Chapter 77 - Dokter Misterius
78 Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79 Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80 Chapter 80 - Akhir
81 Pengumuman
82 Novel Baru Seru!
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 1 - Sandwich Generation
2
Chapter 2 - Tentang Jajan
3
Chapter 3 - Sang Primadona
4
Chapter 4 - Lelaki Misterius
5
Chapter 5 - Dirga Gunawan
6
Chapter 6 - Momen Indah
7
Chapter 7 - Tawaran Dirga
8
Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9
Chapter 9 - Karena Blitz
10
Chapter 10 - Namanya Glenda
11
Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12
Chapter 12 - Panas Dingin
13
Chapter 13 - Hasil Foto
14
Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15
Chapter 15 - Bayar Hutang
16
Chapter 16 - Membantu Indah
17
Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18
Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19
Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20
Chapter 20 - Mencari Cara
21
Chapter 21 - Lima Wanita
22
Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23
Chapter 23 - Aleta
24
Chapter 24 - Rayuan Maut
25
Chapter 25 - Lanjut
26
Chapter 26 - Hanya Fantasi
27
Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28
Chapter 28 - Iri?
29
Chapter 29 - Terjebak?
30
Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31
Chapter 31 - Efek
32
Chapter 32 - Dengan Glenda
33
Chapter 33 - Asah Pedang
34
Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35
Chapter 35 - Berangkat
36
Chapter 36 - Elena Soraya
37
Chapter 37 - Berenang
38
Chapter 38 - Celana Boboiboy
39
Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40
Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41
Chapter 41 - Menyatakan
42
Chapter 42 - Jadian
43
Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44
Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45
Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46
Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47
Chapter 47 - Pengakuan Arman
48
Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49
Chapter 49 - Di Taman
50
Chapter 50 - Kambing Hitam
51
Chapter 51 - 80 Juta
52
Chapter 52 - Kerjaan Baru
53
Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54
Chapter 54 - Alasan Elena
55
Chapter 55 - Masih Di Restoran
56
Chapter 56 - Menutupi
57
Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58
Chapter 58 - Gangguan
59
Chapter 59 - Ciuman Glenda
60
Chapter 60 - Ini Nyata
61
Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62
Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63
Chapter 63 - Mau Lagi
64
Chapter 64 - Istirahat
65
Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66
Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67
Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68
Chapter 68 - Menyesal
69
Chapter 69 - Di Ikuti?
70
Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71
Chapter 71 - Di Supermarket
72
Chapter 72 - Hilang
73
Chapter 73 - Pesan Ancaman
74
Chapter 74 - Plan B
75
Chapter 75 - Kecelakaan
76
Chapter 76 - Mencari
77
Chapter 77 - Dokter Misterius
78
Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79
Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80
Chapter 80 - Akhir
81
Pengumuman
82
Novel Baru Seru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!