Chapter 12 - Panas Dingin

Tangan Wildan gemetaran. Apalagi penampilan tubuh Poppy yang membuatnya tak bisa fokus. Bagaimana tidak? Itu pertama kalinya Wildan menyaksikan wanita telanjang dengan mata dan kepalanya sendiri. Entah sudah berapa kali Wildan dibuat telan ludah.

Meski tidak fokus dengan kegiatan intim Dirga dan Poppy yang kian memanas, Wildan tetap mencoba mengambil gambar terbaik. Sesekali dia akan berjalan ke kanan, kadang juga ke kiri, bahkan di depan. Itu semua Wildan lakukan agar bisa mendapatkan angle terbaik dengan kameranya.

Aksi Dirga dan Poppy semakin menggila. Karena kala itu Poppy sedang memanjakan batang berurat Dirga dengan mulutnya.

Sambil memaju mundurkan mulutnya, Poppy melenguh pelan. Dia membiarkan Dirga memegangi kepalanya hingga lelaki itu bisa menuntun pergerakannya.

Wildan semakin dibuat panas dingin. Jujur saja, celananya mulai terasa sesak. Hawa yang tadinya terasa adem karena adanya pendingin ruangan, kini terasa panas.

Kaos baju yang dikenakan Wildan jadi basah sekali karena keringat. Wildan berulang kali mengelap keringat yang berjatuhan di dahi dan pelipisnya.

Dirga tersenyum miring melihat keadaan Wildan. Namun dia memilih mengabaikan lelaki itu karena ingin menyelesaikan semuanya terlebih dahulu.

"Kau boleh mengambil foto dari jarak dekat!" ujar Dirga. Wildan terlihat merespon dengan anggukan.

Perlahan Dirga menghentikan layanan Poppy terhadap dirinya. Ia dorong sang kekasih sampai telentang. Kemudian dia buka lebar-lebar kedua kaki perempuan tersebut. Selanjutnya, Dirga segera bermain lidah tepat di alat vital Poppy.

Setelah pemanasan, maka penyatuan dilakukan oleh Dirga dan Poppy. Mereka sengaja melakukan berbagai gaya agar bisa mendapatkan foto yang sensual.

Saat penyatuan terjadi, maka junior milik Wildan sepenuhnya menegang. Dia tak bisa membohongi reaksi alami itu. Wildan terpaksa melepas jaket, lalu dirinya ikatkan jaket tersebut ke pinggang. Sehingga burungnya yang mencuat di celana bisa disembunyikan.

Semuanya selesai hampir satu jam, maka selama itu pula Wildan merasakan panas dingin. Saat Dirga mengatakan sudah berakhir, Wildan lantas mendengus lega dan duduk. Dia sibuk memeriksa semua hasil gambarnya.

Sementara Dirga dan Poppy masih berada di ranjang. Keduanya sudah kembali mengenakan handuk kimono.

"Lihatlah dia, Sayang! Sampai ngos-ngosan gitu. Padahal dia nggak ikut main loh," celetuk Poppy.

Dirga terkekeh. Dia mendekatkan mulut ke telinga Poppy dan berbisik, "Dia masih polos. Makanya begitu..."

"Jelas sih. Aku sudah bisa menduga dari reaksinya sejak awal dia melihat kita berciuman," sahut Poppy. Dia dan Dirga lalu mentertawakan Wildan.

"Lihatlah kaos bajunya. Basah kuyup," imbuh Dirga. Dia dan Poppy semakin tertawa gelak.

Dirga menoleh ke arah Wildan. Dia berucap, "Dan! Sebaiknya kau saja deh yang duluan ke kamar mandi!"

Wildan gelagapan. Dia sigap mengelap peluh yang ada di leher dan wajahnya. "Enggak, Mas. Saya setelah ini mau langsung pulang," tanggapnya.

"Yakin mau langsung pulang? Sebaiknya di urus dulu burung gagakmu yang masih berdiri itu loh," tukas Dirga seraya melirik ke bagian bawah perut Wildan. Hal serupa juga dilakukan Poppy.

Menyadari hal itu, Wildan bergegas berdiri dan menutupi bagian juniornya dengan jaket. Dia tampak masih gemetar.

"Udah, Dan... Nggak usah malu. Itu normal kok. Sebaiknya kau urus dulu ke kamar mandi gih! Atau, kau mau aku pesankan wanita penghibur? Tapi uangnya dipotong dari bayaranmu ya," kata Dirga.

"Jangan, Mas!" Wildan langsung menolak. "Saya akan ke kamar mandi saja," lanjutnya sembari beranjak masuk ke kamar mandi. Lagi-lagi Dirga dan Poppy terbahak.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

jangan ikutan main cewek ya Wil... takutnya entar kamu salah pergaulan . hancur cita-cita mu...
ingat adikmu juga perempuan... kalau kamu main perempuan, entar adikmu yang dapat karma nya...

2024-11-29

6

yelmi

yelmi

pasangan gila... kasihan wildan😂😂😂
dah bikin cenat cenut orang malah di ledekin lagi... pinjaman dulu napa poppy nya😂😂😂🤭
semangat nulis tor... lanjut

2024-11-30

1

Ernawati Erna

Ernawati Erna

jangan ikutin gaya sesatnya Dirga wil jangan ya wil yaaa,,cukup km jadi fotografer plus plus nya Dirga aja gak usah ikutan main cewe nakal kasian ibumu wil

2024-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Sandwich Generation
2 Chapter 2 - Tentang Jajan
3 Chapter 3 - Sang Primadona
4 Chapter 4 - Lelaki Misterius
5 Chapter 5 - Dirga Gunawan
6 Chapter 6 - Momen Indah
7 Chapter 7 - Tawaran Dirga
8 Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9 Chapter 9 - Karena Blitz
10 Chapter 10 - Namanya Glenda
11 Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12 Chapter 12 - Panas Dingin
13 Chapter 13 - Hasil Foto
14 Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15 Chapter 15 - Bayar Hutang
16 Chapter 16 - Membantu Indah
17 Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18 Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19 Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20 Chapter 20 - Mencari Cara
21 Chapter 21 - Lima Wanita
22 Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23 Chapter 23 - Aleta
24 Chapter 24 - Rayuan Maut
25 Chapter 25 - Lanjut
26 Chapter 26 - Hanya Fantasi
27 Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28 Chapter 28 - Iri?
29 Chapter 29 - Terjebak?
30 Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31 Chapter 31 - Efek
32 Chapter 32 - Dengan Glenda
33 Chapter 33 - Asah Pedang
34 Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35 Chapter 35 - Berangkat
36 Chapter 36 - Elena Soraya
37 Chapter 37 - Berenang
38 Chapter 38 - Celana Boboiboy
39 Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40 Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41 Chapter 41 - Menyatakan
42 Chapter 42 - Jadian
43 Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44 Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45 Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46 Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47 Chapter 47 - Pengakuan Arman
48 Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49 Chapter 49 - Di Taman
50 Chapter 50 - Kambing Hitam
51 Chapter 51 - 80 Juta
52 Chapter 52 - Kerjaan Baru
53 Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54 Chapter 54 - Alasan Elena
55 Chapter 55 - Masih Di Restoran
56 Chapter 56 - Menutupi
57 Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58 Chapter 58 - Gangguan
59 Chapter 59 - Ciuman Glenda
60 Chapter 60 - Ini Nyata
61 Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62 Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63 Chapter 63 - Mau Lagi
64 Chapter 64 - Istirahat
65 Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66 Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67 Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68 Chapter 68 - Menyesal
69 Chapter 69 - Di Ikuti?
70 Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71 Chapter 71 - Di Supermarket
72 Chapter 72 - Hilang
73 Chapter 73 - Pesan Ancaman
74 Chapter 74 - Plan B
75 Chapter 75 - Kecelakaan
76 Chapter 76 - Mencari
77 Chapter 77 - Dokter Misterius
78 Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79 Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80 Chapter 80 - Akhir
81 Pengumuman
82 Novel Baru Seru!
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 1 - Sandwich Generation
2
Chapter 2 - Tentang Jajan
3
Chapter 3 - Sang Primadona
4
Chapter 4 - Lelaki Misterius
5
Chapter 5 - Dirga Gunawan
6
Chapter 6 - Momen Indah
7
Chapter 7 - Tawaran Dirga
8
Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9
Chapter 9 - Karena Blitz
10
Chapter 10 - Namanya Glenda
11
Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12
Chapter 12 - Panas Dingin
13
Chapter 13 - Hasil Foto
14
Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15
Chapter 15 - Bayar Hutang
16
Chapter 16 - Membantu Indah
17
Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18
Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19
Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20
Chapter 20 - Mencari Cara
21
Chapter 21 - Lima Wanita
22
Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23
Chapter 23 - Aleta
24
Chapter 24 - Rayuan Maut
25
Chapter 25 - Lanjut
26
Chapter 26 - Hanya Fantasi
27
Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28
Chapter 28 - Iri?
29
Chapter 29 - Terjebak?
30
Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31
Chapter 31 - Efek
32
Chapter 32 - Dengan Glenda
33
Chapter 33 - Asah Pedang
34
Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35
Chapter 35 - Berangkat
36
Chapter 36 - Elena Soraya
37
Chapter 37 - Berenang
38
Chapter 38 - Celana Boboiboy
39
Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40
Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41
Chapter 41 - Menyatakan
42
Chapter 42 - Jadian
43
Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44
Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45
Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46
Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47
Chapter 47 - Pengakuan Arman
48
Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49
Chapter 49 - Di Taman
50
Chapter 50 - Kambing Hitam
51
Chapter 51 - 80 Juta
52
Chapter 52 - Kerjaan Baru
53
Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54
Chapter 54 - Alasan Elena
55
Chapter 55 - Masih Di Restoran
56
Chapter 56 - Menutupi
57
Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58
Chapter 58 - Gangguan
59
Chapter 59 - Ciuman Glenda
60
Chapter 60 - Ini Nyata
61
Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62
Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63
Chapter 63 - Mau Lagi
64
Chapter 64 - Istirahat
65
Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66
Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67
Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68
Chapter 68 - Menyesal
69
Chapter 69 - Di Ikuti?
70
Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71
Chapter 71 - Di Supermarket
72
Chapter 72 - Hilang
73
Chapter 73 - Pesan Ancaman
74
Chapter 74 - Plan B
75
Chapter 75 - Kecelakaan
76
Chapter 76 - Mencari
77
Chapter 77 - Dokter Misterius
78
Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79
Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80
Chapter 80 - Akhir
81
Pengumuman
82
Novel Baru Seru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!