Chapter 10 - Namanya Glenda

Wildan lantas membiarkan gadis itu menangis di pundaknya. Dia juga sengaja tetap diam karena tak berani menyela tangisan gadis tersebut. Wildan sendiri tahu, terkadang dengan menangis, seseorang akan merasa lebih lega.

Entah berapa lama gadis itu menangis di pundak Wildan. Namun gadis tersebut berhenti dengan tiba-tiba. Dia mengangkat kepala dan menatap Wildan.

"Maaf... Aku tidak bermaksud kasar. Dan maaf sudah tidak bersikap tak sopan," ungkap gadis itu sembari mengusap air mata di wajahnya. Ia berhenti menangis.

"Nggak apa-apa, Mbak. Harusnya saya yang minta maaf. Kan saya juga salah," sahut Wildan.

Gadis tersebut hanya diam. Dia lalu duduk ke bangku panjang.

"Kalau begitu saya pergi." Wildan memilih pergi. Dia dan gadis itu tak saling kenal. Jadi Wildan merasa kalau dirinya tidak pantas tetap berada di sana.

"Jangan pergi!" Namun siapa yang menyangka? Ternyata gadis itu menahan kepergian Wildan.

Alhasil Wildan berhenti. Dia menoleh dan berucap, "Kenapa, Mbak?"

"Kamu bisa tetap duduk di sini," ujar gadis itu.

Wildan mengangguk. Dia lantas kembali duduk ke bangku panjang. Dirinya duduk saling berjauhan.

"Aku kenal sama kamu kok," cetus gadis tersebut.

Kelopak mata Wildan melebar. "Benarkah?" tanggapnya.

"Kau adalah kasir di June Cafe bukan? Aku sering ke sana. Tentu saja aku ingat dengan wajahmu," ucap sang gadis.

Wildan menyunggingkan senyuman tipis. Dia cukup senang mendengar gadis yang disukainya ternyata mengenalinya.

"Sebenarnya saya juga kenal sama Mbak," kata Wildan. Dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaket.

"Jangan panggil Mbak dan terlalu formal deh. Nggak enak banget di dengarnya. Lagian kayaknya kita seumuran," pungkas gadis itu.

Wildan mengangguk lemah. Dia memberanikan diri untuk berhenti bicara formal.

"A-aku 21 tahun," ungkap Wildan.

"Tuh! Sama kayak aku." Gadis yang tadinya hanya menunduk, akhirnya menatap Wildan. Dia melanjutkan, "Namaku Glenda!"

"Aku Wildan," tanggap Wildan cepat. Kekalutannya sirna untuk sejenak, apalagi saat mendengar nama gadis yang selama ini membuatnya penasaran.

"Ngapain di sini?" tanya Glenda.

"Maksudnya di rumah sakit?" Wildan berbalik tanya. Glenda lantas mengangguk.

"Ibuku sakit. Harus dirawat di sini selama beberapa hari. Kalau--"

"Kok sama lagi. Mama aku juga sakit. Dia juga harus dirawat selama beberapa hari." Glenda memotong perkataan Wildan karena menemukan kesamaan lagi.

"Ibumu sakit apa?" tanya Wildan.

"Kanker... Keadaannya sudah parah. Aku tidak tahu apakah dia bisa bertahan atau tidak," ungkap Glenda yang mendadak kembali sedih. Ia menundukkan kepalanya.

"Berdoa saja. Menurutku nggak ada yang mustahil," tutur Wildan.

"Nona Glenda! Sudah datang!" terdengar suara seorang wanita memanggil. Hal itu mengharuskan Glenda pergi.

"Sampai jumpa lagi. Senang bicara denganmu, Dan..." pamit Glenda.

"Aku juga!" sahut Wildan.

"Ngomong-ngomong, kau tidak perlu menghapus semua fotoku," kata Glenda yang kini benar-benar beranjak.

Wildan terkesiap mendengarnya. Dia sebenarnya agak heran dengan hal tersebut. Ia juga sedikit penasaran dengan orang yang datang dan disebut oleh wanita kenalan Glenda tadi. Meskipun begitu, dirinya merasa sangat senang. Bukan hanya karena sudah mengetahui nama gadis yang selama ini dirinya kagumi, dia bahkan sekarang di izinkan menyimpan fotonya secara resmi.

Setelah itu, Wildan kembali ke kamar sang ibu. Di sana dia tidur di sofa.

Ketika pagi tiba, Arman dan Tini datang. Karena hari itu adalah hari minggu, jadi Arman dan Tini bisa ikut menemani Wildan menjaga Nia. Karena hal tersebut pula, Wildan bisa dengan mudah melakukan job dari Dirga.

Waktu menunjukkan jam sembilan pagi. Saat itulah Dirga menelepon Wildan. Dia memberitahukan kalau Wildan bisa melakukan pekerjaannya jam sebelas siang di hari itu. Tanpa pikir panjang, Wildan bersiap untuk pergi.

Terpopuler

Comments

Ummi Yatusholiha

Ummi Yatusholiha

deg degan juga dengan kerjaan wildan

2024-11-27

4

☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf

☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf

akhirnya bisa kenalan langsung ya Wildan dengan orang yang sudah mencuri hatimu🤭🤭🤭

2024-12-05

1

Yuli a

Yuli a

yang kuat ya Wil...

2024-11-27

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Sandwich Generation
2 Chapter 2 - Tentang Jajan
3 Chapter 3 - Sang Primadona
4 Chapter 4 - Lelaki Misterius
5 Chapter 5 - Dirga Gunawan
6 Chapter 6 - Momen Indah
7 Chapter 7 - Tawaran Dirga
8 Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9 Chapter 9 - Karena Blitz
10 Chapter 10 - Namanya Glenda
11 Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12 Chapter 12 - Panas Dingin
13 Chapter 13 - Hasil Foto
14 Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15 Chapter 15 - Bayar Hutang
16 Chapter 16 - Membantu Indah
17 Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18 Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19 Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20 Chapter 20 - Mencari Cara
21 Chapter 21 - Lima Wanita
22 Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23 Chapter 23 - Aleta
24 Chapter 24 - Rayuan Maut
25 Chapter 25 - Lanjut
26 Chapter 26 - Hanya Fantasi
27 Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28 Chapter 28 - Iri?
29 Chapter 29 - Terjebak?
30 Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31 Chapter 31 - Efek
32 Chapter 32 - Dengan Glenda
33 Chapter 33 - Asah Pedang
34 Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35 Chapter 35 - Berangkat
36 Chapter 36 - Elena Soraya
37 Chapter 37 - Berenang
38 Chapter 38 - Celana Boboiboy
39 Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40 Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41 Chapter 41 - Menyatakan
42 Chapter 42 - Jadian
43 Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44 Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45 Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46 Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47 Chapter 47 - Pengakuan Arman
48 Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49 Chapter 49 - Di Taman
50 Chapter 50 - Kambing Hitam
51 Chapter 51 - 80 Juta
52 Chapter 52 - Kerjaan Baru
53 Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54 Chapter 54 - Alasan Elena
55 Chapter 55 - Masih Di Restoran
56 Chapter 56 - Menutupi
57 Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58 Chapter 58 - Gangguan
59 Chapter 59 - Ciuman Glenda
60 Chapter 60 - Ini Nyata
61 Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62 Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63 Chapter 63 - Mau Lagi
64 Chapter 64 - Istirahat
65 Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66 Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67 Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68 Chapter 68 - Menyesal
69 Chapter 69 - Di Ikuti?
70 Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71 Chapter 71 - Di Supermarket
72 Chapter 72 - Hilang
73 Chapter 73 - Pesan Ancaman
74 Chapter 74 - Plan B
75 Chapter 75 - Kecelakaan
76 Chapter 76 - Mencari
77 Chapter 77 - Dokter Misterius
78 Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79 Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80 Chapter 80 - Akhir
81 Pengumuman
82 Novel Baru Seru!
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 1 - Sandwich Generation
2
Chapter 2 - Tentang Jajan
3
Chapter 3 - Sang Primadona
4
Chapter 4 - Lelaki Misterius
5
Chapter 5 - Dirga Gunawan
6
Chapter 6 - Momen Indah
7
Chapter 7 - Tawaran Dirga
8
Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9
Chapter 9 - Karena Blitz
10
Chapter 10 - Namanya Glenda
11
Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12
Chapter 12 - Panas Dingin
13
Chapter 13 - Hasil Foto
14
Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15
Chapter 15 - Bayar Hutang
16
Chapter 16 - Membantu Indah
17
Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18
Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19
Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20
Chapter 20 - Mencari Cara
21
Chapter 21 - Lima Wanita
22
Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23
Chapter 23 - Aleta
24
Chapter 24 - Rayuan Maut
25
Chapter 25 - Lanjut
26
Chapter 26 - Hanya Fantasi
27
Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28
Chapter 28 - Iri?
29
Chapter 29 - Terjebak?
30
Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31
Chapter 31 - Efek
32
Chapter 32 - Dengan Glenda
33
Chapter 33 - Asah Pedang
34
Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35
Chapter 35 - Berangkat
36
Chapter 36 - Elena Soraya
37
Chapter 37 - Berenang
38
Chapter 38 - Celana Boboiboy
39
Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40
Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41
Chapter 41 - Menyatakan
42
Chapter 42 - Jadian
43
Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44
Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45
Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46
Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47
Chapter 47 - Pengakuan Arman
48
Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49
Chapter 49 - Di Taman
50
Chapter 50 - Kambing Hitam
51
Chapter 51 - 80 Juta
52
Chapter 52 - Kerjaan Baru
53
Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54
Chapter 54 - Alasan Elena
55
Chapter 55 - Masih Di Restoran
56
Chapter 56 - Menutupi
57
Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58
Chapter 58 - Gangguan
59
Chapter 59 - Ciuman Glenda
60
Chapter 60 - Ini Nyata
61
Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62
Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63
Chapter 63 - Mau Lagi
64
Chapter 64 - Istirahat
65
Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66
Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67
Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68
Chapter 68 - Menyesal
69
Chapter 69 - Di Ikuti?
70
Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71
Chapter 71 - Di Supermarket
72
Chapter 72 - Hilang
73
Chapter 73 - Pesan Ancaman
74
Chapter 74 - Plan B
75
Chapter 75 - Kecelakaan
76
Chapter 76 - Mencari
77
Chapter 77 - Dokter Misterius
78
Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79
Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80
Chapter 80 - Akhir
81
Pengumuman
82
Novel Baru Seru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!