Chapter 6 - Momen Indah

Wildan selalu pulang jam satu malam. Mengingat shiftnya berakhir jam 12 malam. Ia butuh waktu satu jam untuk membereskan cafe, belum lagi perjalanan yang harus di tempuhnya.

Namun hari itu Wildan merasa senang lebih dari biasanya. Tawaran dari Dirga membuat dia bersemangat. Wildan tak sabar menunggu hari esok.

Ketika pagi tiba, alarm berbunyi tepat jam lima. Wildan bergegas bangun. Dia mengganti pakaian dengan kaos dan celana orange.

Memang saat pagi buta begitu, Wildan rutin menyapu jalanan. Menurutnya gajinya cukup lumayan dibanding dirinya bekerja sebagai buruh pengangkut beras. Wildan juga merasa pekerjaan itu bermanfaat untuk dirinya dan orang lain.

Suara sapu lidi yang khas terdengar saat Wildan mengayunkannya berkali-kali. Ayunannya sukses menyapu dedaunan kering dan plastik makanan.

Di seberang jalan ada Pak Yono yang kebagian menyapu di sana. Pak Yono adalah lelaki tua yang rela bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup cucunya.

Wildan selesai menyapu bagiannya. Dia menoleh ke arah Pak Yono. Dirinya ingin segera membantu Pak Yono. Kebetulan Wildan sering berbuat begitu karena cukup dekat dengan lelaki tua tersebut.

Namun langkah Wildan terhenti saat menyaksikan pemandangan tak terduga kala itu. Ia melihat Pak Yono menyapu dengan latar matahari terbit. Bagi Wildan yang merupakan seorang fotografer, hal tersebut merupakan visual indah dan tak bisa dilewatkan.

Wildan segera mengambil kameranya dari dalam tas. Dia lalu memotret Pak Yono beberapa kali. Sampai akhirnya ulahnya disadari oleh Pak Yono.

"Ngapain kamu itu, Dan!" tegur Pak Yono dengan dahi berkerut.

Wildan tersenyum lebar dan berlari ke seberang jalan. Dia perlihatkan gambar hasil potretannya pada Pak Yono.

"Tadi saya lihat dari sana, Pak Yono ganteng banget. Tuh lihat gambarnya. Ganteng kan, Pak?" ujar Wildan.

"Ah! Apaan sih kami. Udah keriput begini dibilang ganteng," balas Pak Yono.

"Lah, biar keriput, tetap bisa ganteng loh, Pak!" sahut Wildan.

"Siapa?" tanya Pak Yono.

"Ya Pak Yono lah!" tanggap Wildan.

"Yang nanya." Pak Yono memecahkan tawa.

"Ah! Bisa aja guyonan Pak Yono," komentar Wildan.

"Kamu ngapain toh bawa-bawa kamera begitu? Nanti kalau dicuri atau jatuh gimana?" tukas Pak Yono.

"Saya memang terbiasa bawa ini kemana-mana, Pak. Karena momen indah itu kadang muncul kapan saja," ungkap Wildan. Dia mulai membantu Pak Yono menyapu.

"Terserah kau lah. Yang penting jangan berhenti kejar pendidikan. Biar jadi orang sukses. Terus kalau sukses, jangan lupa sama Bapak," sahut Pak Yono.

"Mana mungkin saya lupa sama Pak Yono. Lagian saya nggak yakin orang kayak saya bisa sukses."

Pak Yono terkekeh. Dia lalu memegang pundak Wildan. "Setahuku anak muda pekerja keras sepertimu pasti akan sukses. Aku nggak tahu kapan, tapi itu pasti!" ucapnya.

Perkataan Pak Yono tersebut sangat membekas dalam ingatan Wildan. Selain itu, juga menjadi motivasi kuatnya untuk maju.

Karena itu, setelah selesai menyapu jalanan, Wildan langsung menghubungi Dirga. Awalnya teleponnya tidak langsung di angkat. Tetapi setelah percobaan ketiga, barulah Dirga mengangkat.

"Halo, Mas Dirga. Ini saya Wildan, yang kerja jadi kasir di cafe kemarin," kata Wildan.

"Oh kamu, Dan. Pasti kau mau menanyakan perihal tawaranku kan ya?" sahut Dirga dari seberang telepon.

"Iya! Benar. Jadi bagaimana? Apa jadi, Mas?"

"Kita akan bicarakan semuanya lebih dulu. Temui aku di restoran hotel galaxy. Kita bicara di sana."

"Baiklah."

Pembicaraan Wildan dan Dirga berakhir di sana. Wildan penasaran dengan visual yang akan dia ambil dari sosok Dirga.

Terpopuler

Comments

☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf

☠🍁🍾⃝ ͩ ᷞʙͧɪᷡʟͣ𝐀⃝🥀❣️❤️⃟Wᵃf

Wilda akan memulai pekerjaan yang menantang ini mah

2024-12-05

1

S H 10

S H 10

Lumayan la wil ../Proud//Proud//Proud/

2025-01-07

0

Yuli a

Yuli a

foto in apa ya... sekali foto dibayar 10 JT.. gila ...

2024-11-24

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Sandwich Generation
2 Chapter 2 - Tentang Jajan
3 Chapter 3 - Sang Primadona
4 Chapter 4 - Lelaki Misterius
5 Chapter 5 - Dirga Gunawan
6 Chapter 6 - Momen Indah
7 Chapter 7 - Tawaran Dirga
8 Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9 Chapter 9 - Karena Blitz
10 Chapter 10 - Namanya Glenda
11 Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12 Chapter 12 - Panas Dingin
13 Chapter 13 - Hasil Foto
14 Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15 Chapter 15 - Bayar Hutang
16 Chapter 16 - Membantu Indah
17 Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18 Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19 Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20 Chapter 20 - Mencari Cara
21 Chapter 21 - Lima Wanita
22 Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23 Chapter 23 - Aleta
24 Chapter 24 - Rayuan Maut
25 Chapter 25 - Lanjut
26 Chapter 26 - Hanya Fantasi
27 Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28 Chapter 28 - Iri?
29 Chapter 29 - Terjebak?
30 Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31 Chapter 31 - Efek
32 Chapter 32 - Dengan Glenda
33 Chapter 33 - Asah Pedang
34 Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35 Chapter 35 - Berangkat
36 Chapter 36 - Elena Soraya
37 Chapter 37 - Berenang
38 Chapter 38 - Celana Boboiboy
39 Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40 Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41 Chapter 41 - Menyatakan
42 Chapter 42 - Jadian
43 Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44 Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45 Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46 Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47 Chapter 47 - Pengakuan Arman
48 Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49 Chapter 49 - Di Taman
50 Chapter 50 - Kambing Hitam
51 Chapter 51 - 80 Juta
52 Chapter 52 - Kerjaan Baru
53 Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54 Chapter 54 - Alasan Elena
55 Chapter 55 - Masih Di Restoran
56 Chapter 56 - Menutupi
57 Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58 Chapter 58 - Gangguan
59 Chapter 59 - Ciuman Glenda
60 Chapter 60 - Ini Nyata
61 Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62 Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63 Chapter 63 - Mau Lagi
64 Chapter 64 - Istirahat
65 Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66 Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67 Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68 Chapter 68 - Menyesal
69 Chapter 69 - Di Ikuti?
70 Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71 Chapter 71 - Di Supermarket
72 Chapter 72 - Hilang
73 Chapter 73 - Pesan Ancaman
74 Chapter 74 - Plan B
75 Chapter 75 - Kecelakaan
76 Chapter 76 - Mencari
77 Chapter 77 - Dokter Misterius
78 Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79 Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80 Chapter 80 - Akhir
81 Pengumuman
82 Novel Baru Seru!
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 1 - Sandwich Generation
2
Chapter 2 - Tentang Jajan
3
Chapter 3 - Sang Primadona
4
Chapter 4 - Lelaki Misterius
5
Chapter 5 - Dirga Gunawan
6
Chapter 6 - Momen Indah
7
Chapter 7 - Tawaran Dirga
8
Chapter 8 - Masalah Keuangan Yang Semakin Pelik
9
Chapter 9 - Karena Blitz
10
Chapter 10 - Namanya Glenda
11
Chapter 11 - Tak Punya Pilihan
12
Chapter 12 - Panas Dingin
13
Chapter 13 - Hasil Foto
14
Chapter 14 - Panas Dingin Lagi
15
Chapter 15 - Bayar Hutang
16
Chapter 16 - Membantu Indah
17
Chapter 17 - Fotografer Plus-Plus
18
Chapter 18 - Tawaran Baru Dirga
19
Chapter 19 - Teman Yang Cemburu
20
Chapter 20 - Mencari Cara
21
Chapter 21 - Lima Wanita
22
Chapter 22 - Sesi Pemotretan
23
Chapter 23 - Aleta
24
Chapter 24 - Rayuan Maut
25
Chapter 25 - Lanjut
26
Chapter 26 - Hanya Fantasi
27
Chapter 27 - Tentang Aleta Lagi
28
Chapter 28 - Iri?
29
Chapter 29 - Terjebak?
30
Chapter 30 - Kamera Yang Rusak
31
Chapter 31 - Efek
32
Chapter 32 - Dengan Glenda
33
Chapter 33 - Asah Pedang
34
Chapter 34 - Rencana Ke Villa
35
Chapter 35 - Berangkat
36
Chapter 36 - Elena Soraya
37
Chapter 37 - Berenang
38
Chapter 38 - Celana Boboiboy
39
Chapter 39 - Jujur Atau Tantangan?
40
Chapter 40 - Tantangan Untuk Wildan
41
Chapter 41 - Menyatakan
42
Chapter 42 - Jadian
43
Chapter 43 - Perampasan Ciuman Pertama
44
Chapter 44 - Rekaman Tak Disengaja
45
Chapter 45 - Apa Yang Terjadi?
46
Chapter 46 - Tiba-Tiba Saja
47
Chapter 47 - Pengakuan Arman
48
Chapter 48 - Kemarahan Wildan
49
Chapter 49 - Di Taman
50
Chapter 50 - Kambing Hitam
51
Chapter 51 - 80 Juta
52
Chapter 52 - Kerjaan Baru
53
Chapter 53 - Takdir Macam Apa Ini?
54
Chapter 54 - Alasan Elena
55
Chapter 55 - Masih Di Restoran
56
Chapter 56 - Menutupi
57
Chapter 57 - Mencemaskan Persahabatan
58
Chapter 58 - Gangguan
59
Chapter 59 - Ciuman Glenda
60
Chapter 60 - Ini Nyata
61
Chapter 61 - Perjaka & Perawan
62
Chapter 62 - Tentang Rekaman Yang Lalu
63
Chapter 63 - Mau Lagi
64
Chapter 64 - Istirahat
65
Chapter 65 - Kesalahan Arman Lagi
66
Chapter 66 - Kedatangan Aleta
67
Chapter 67 - Akhirnya Mengaku
68
Chapter 68 - Menyesal
69
Chapter 69 - Di Ikuti?
70
Chapter 70 - Berebut Rekaman Wildan
71
Chapter 71 - Di Supermarket
72
Chapter 72 - Hilang
73
Chapter 73 - Pesan Ancaman
74
Chapter 74 - Plan B
75
Chapter 75 - Kecelakaan
76
Chapter 76 - Mencari
77
Chapter 77 - Dokter Misterius
78
Chapter 78 - Gedung Terbengkalai
79
Chapter 79 - Menyelesaikan Semua
80
Chapter 80 - Akhir
81
Pengumuman
82
Novel Baru Seru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!