...----------------...
Waktu pulang pun tiba, Laura berjalan sendirian menuju area parkir.
Akan tetapi sebelum dirinya sampai di mobilnya yang terparkir.
Laura melihat seseorang yang ia cukup kenali lebih tepatnya Laura asli lah yang mengenalnya.
"Untuk apa dia disini ?"
Siapa lagi kalau bukan tunangan nya Maxwell Romero Black.
Maxwell berdiri di samping mobil sport dan terlihat seperti sedang menunggu.
Dan tepat saat Maxwell melihat Laura, Max melambaikan tangannya seperti memanggil Laura .
"Dia memanggilku.."
Laura dengan tenang berjalan menghampiri tunangan nya.
" jika dilihat lebih dekat pria ini memang cukup tampan tapi sikapnya nampak menyebalkan ." batin Laura saat mendekati posisi mobil Maxwell
"Masuk.." ucap Maxwell tanpa basa-basi tak lupa wajah datarnya saat menyuruh Laura masuk kedalam mobilnya.
Laura mengangkat sebelah alisnya. " Aku membawa mobil sendiri ."
Laura menjawab dengan nada yang tak kalah datarnya.
" bisa-bisanya dia menyuruhku seperti itu, dasar tidak tau adab." ucap Laura dalam hatinya.
Laura merasa kesal karena Maxwell tanpa alasa yang jelas meminta dirinya masuk ke mobilnya.
Maxwell tidak terlalu terkejut dengan tanggapan Laura , karena sebenarnya hubungan keduanya tidak terlalu akrab.
" Mama ku sudah mengatur makan siang untuk kita di restoran dekat sini." ujarnya memberikan penjelasan seadanya.
Laura terdiam sejenak dan kembali menjawab. " Baiklah, tapi mobilku menjadi urusan mu."
" Tenang saja asisten ku akan mengantarkan mobil mu ke kediaman Hill." sahut Maxwell .
Tanpa menjawab lagi Laura menuju pintu mobil Maxwell.
Maxwell juga ikut masuk dan mobil yang dikendarai nya pun melaju meninggalkan area kampus Laura .
Namun pertemuan Laura dan Maxwell tadi ternyata menjadi pusat perhatian seseorang.
Orang tersebut berada di dalam mobil tidak jauh dari mobil Maxwell yang sedang terparkir.
" Hanya aku yang boleh bersanding dengan Maxwell , kau tidak akan bisa merebut dia dari ku."
" Aku pasti akan membunuhmu Laura Zevana Hill..!"
...****************...
Di dalam mobil yang dikendarai Maxwell, kedua manusia di mobil tersebut hanya diam tanpa berniat untuk sekedar basa-basi.
Laura sendiri hanya fokus dengan handphone miliknya, dirinya sedang asik bermain sosial media.
sedangkan Maxwell terlihat beberapa kali melirik ke Laura dari kaca .
" Dia terlihat sedikit berbeda, namun entah apa ." batin Maxwell yang beberapa kali melirik ke arah Laura .
suasana di dalam mobil itu tetap bening hingga mereka sampai tempat tujuan.
Maxwell memilih sebuah restoran bintang lima untuk Laura .
Sepasang manusia itupun masuk ke dalam restoran secara beriringan.
restoran tersebut nampak sepi karena Maxwell sengaja menyewa satu restoran itu untuk pribadi.
Seorang pelayan bergegas menghampiri Maxwell dan Laura .
" Tuan, Nona mari ..." pelayan tersebut mengantarkan Maxwell dan Laura ke ruangan VVIP restoran itu.
hingga akhirnya Maxwell dan Laura menempati meja VVIP yang menampilkan pemandangan indah ibukota.
keduanya duduk tenang di kursi masing-masing yang kebetulan saling berhadapan.
Mereka menunggu dengan tenang para pelayan di restoran itu untuk menyajikan makanan.
" seleranya dalam memilih makanan cukup baik." puji Laura dalam hatinya.
" Apakah dia hanya akan diam saja..?" dilain pihak Maxwell malah masih bertanya tanya kenapa Laura hanya diam saja dari tadi.
Mereka pun makan dengan tenang dan elegan.
" Bagaimana kabar anda nona Hills..?" akhir Maxwell memutuskan untuk memulai pembicaraan.
" Anda..?, Nona Hills..? " Laura tidak bisa menyembunyikan raut wajah aneh saat mendengar ucapan basa-basi Maxwell .
" Oh My God..!, Sungguh kaku sekali bahasanya.." pikir Laura .
" Ck..!, Menurut matamu apakah aku terlihat sakit..?" ketus Laura .
Maxwell hanya terdiam dengan jawaban singkat dan ketus Laura .
Tapi Maxwell mencoba untuk bersikap seperti biasanya lagi.
" ehem..!, keluarga ku ingin bertemu dengan mu, mereka menunggu kedatangan mu di mansion." Maxwell kembali berbicara tanpa menanggapi ucapan ketus Laura tadi.
" Katakan pada tuan dan nyonya Black, aku sedang sibuk beberapa hari kedepan." ucap Laura yang masih fokus pada makanan nya.
" Jadi maaf jika keluarga mu meminta aku datang di waktu dekat aku tidak bisa." jelasnya lagi.
" Tidak apa-apa, kamu bisa datang jika memang ada waktu luang." jawab Maxwell .
Pembicaraan mereka pun berhenti di situ dan mereka kembali menikmati makanan siang mereka dengan tenang.
Namun disaat pertengahan Laura menikmati makanan nya.
seorang pelayan wanita datang dengan membawa dua gelas minuman untuk Maxwell dan Laura .
Semuanya terlihat baik-baik saja hanya saja disaat Laura akan meminum air tersebut.
Laura mencium aroma khas dari racun yang sangat ia kenali.
Laura tersenyum miring saat menemukan temuan tersebut.
" Oh.. ada yang ingin bermain main dengan ku." ucap Laura dalam hatinya.
Laura tidak jadi meminum air tersebut, dan kemudian matanya melirik mencari keberadaan pelayan yang membawa air itu .
Laura menghentikan makannya dan menatap kearah pelayan tersebut.
Pelayan tersebut juga menyadari tatapan tajam yang ditunjukkan Laura untuk nya.
Adegan itu berlangsung sekitar lima menit, pelayan tersebut terlihat bergetar ketakutan, keringat bahkan membasahi wajahnya padahal ruangan tersebut terpasang banyak AC.
" apakah dia menyadari nya..?" pikir pelayan tersebut.
Dan akhirnya Maxwell pun mulai memperhatikan tingkah Laura yang tiba tiba saja diam dan mulai menatap kearah seorang pelayan.
Maxwell melihat ke arah Laura lalu berlanjut ke arah orang yang ditatap Laura .
Hingga Maxwell sedikit menaruh curiga akan sewatu hal .
" Apakah makanan nya tidak enak..?" ucap Maxwell menatap kearah Laura .
Laura sendiri tidak melepaskan tatapan nya pada pelayan tersebut.
Namun bibir tersenyum tipis hingga mirip sebuah seringai.
Maxwell terpanah melihat senyum Laura yang malah dimatanya terlihat sangat mempesona.
" Seorang tikus baru saja berniat untuk bermain main dengan serigala." ucap Laura yang membuat Maxwell sedikit mengerutkan keningnya.
Namun disaat Laura menyentuh kembali gelas yang berisi air yang sudah dicampur racun.
barulah Maxwell mulai mengerti arti dari ucapan Laura .
" Lalu apa yang ingin serigala itu lakukan..? " sahut Maxwell yang langsung mendapat tatapan mata dari Laura .
Sedangkan wajah pelayan itu semakin terlihat buruk.
" Tentunya memberikan kembali permainan itu pada pembawanya." Laura bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri pelayan tersebut.
" Bukk...!" pelayan tersebut jatuh terduduk di hadapan Laura .
" A..ampuni aku Nona..." ucap pelayan tersebut dengan berlinang air mata.
tapi Laura tidak merasa iba sama sekali, bahkan sekarang dirinya menyeringai lebar hingga membuat tampak menyeramkan bagi pelayan tersebut.
Maxwell hanya diam saja menonton apa yang akan dilakukan tunangan nya tersebut. " Menarik.."
Laura mencengkram erat rahang pelayan tersebut dan memaksanya untuk meminum minuman beracun di gelas Laura .
" Tolong...!!, Ampun Nona..!!" pelayan tersebut mencoba meminta pertolongan sekitar.
namun orang orang sekitar terlihat hanya diam menunduk seakan tidak mendengar suara jeritnya.
" prankkkk....!" Laura membanting gelas itu ke lantai setelah memastikan pelayan tersebut meminum racun itu hingga habis.
tidak perlu waktu lama pelayan tersebut terlihat kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari dalam mulutnya.
dan beberapa saat kemudian pelayan tersebut merenggang nyawa.
Laura kembali berjalan ke tempat duduknya seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.
" Kamu pasti bisa membereskan sisanya kan..?" ucap Laura yang melontarkan pertanyaan pada Maxwell .
Maxwell yang dari awal hanya menikmati tontonan menarik yang dilakukan Laura hanya bisa tersenyum tipis. " itu hal yang mudah."
" Ting...!" Maxwell memukul pelan gelasnya hingga menimbulkan suara.
lalu beberapa saat kemudian empat bodyguard Maxwell masuk dan membawa pergi mayat tersebut.
Mereka pun kembali melanjutkan acar makan siang yang terhenti.
namun sepanjang acara makan siang itu, Maxwell tidak habis-habisnya memandang kagum ke arah Laura .
" Sepertinya tunangan ku ini mulai terlihat menarik.." ucap Maxwell dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ruby Jane
mgkn julia yg di dlm mobil itu, dan yg nyruh pelayan itu jg julia.. mungkin sih.
2025-01-09
4