Sharrul

"Aku sama Aang lagi menelusuri kasus Wina. Tapi ternyata kami bertemu jin yang lebih kuat dan jahat. Kita dikurung sama dia. Baru tadi kita berhasil kabur. Kasus Wina lebih rumit dari dugaan kita. Musuh kamu juga dibacking sama jin. Dan backingan dia lebih kuat dari aku atau Aang."

"Apa maksud Tante?"

Suzy kemudian mulai menceritakan bagaimana awalnya dia dan Aang bisa terjebak dan terkurung di ruang bawah tanah. Bersama dengan Aang, dia menelusuri tentang pembunuh Wina. Mereka mengikuti petunjuk yang diberikan oleh kaumnya. Mereka sampai di suatu tempat. Di tempat itu mereka melihat beberapa potong tubuh manusia yang dipajang dalam tempat yang seperti aquarium.

Potongan tangan, potongan kaki dan potongan badan. Mereka yakin kalau potongan tersebut berasal dari orang yang berbeda. Suzy juga yakin kalau potongan tangan yang dilihatnya adalah potongan tangan Wina. Tapi untuk yang lain, dia sama sekali tidak tahu. Lalu datang seseorang yang bisa melihat keberadaan mereka namun justru keduanya yang tidak bisa melihat wajah orang itu. Yang mereka lihat justru jin yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari mereka. Dengan mudah jin tersebut mengurung mereka di ruang bawah tanah. Butuh waktu bagi Suzy dan Aang untuk memulihkan tenaga mereka untuk bisa kabur dari sana. Dan di sinilah mereka sekarang.

Selama Suzy bercerita, Aditya pun menceritakan apa yang didengarnya dengan bahasa yang singkat dan lebih mudah dimengerti oleh Tristan. Keduanya masih berada di tangga darurat. Tristan dan Aditya duduk bersisian, Aang duduk di anak tangga di bawah Aditya, sementara Suzy duduk di samping Tristan. Memandang wajah tampan Tristan seketika bisa merefil energinya yang sempat terkuras banyak selama disekap dan melarikan diri.

"Apa Tante tahu siapa jin itu?"

"Dia masuk dalam golongan jin Ifrit kafir. Jin Ifrit memiliki kekuatan berkali-kali lipat dari jin golongan biasa seperti aku dan Aang. Namanya adalah Sharrul. Manusia itu bersekutu dengan Sharrul untuk mendapatkan keinginannya."

"Bagaimana caranya dia bisa bersekutu dengan jin seperti itu?"

"Jin pasti akan mendekati manusia yang memiliki hati yang dengki, rapuh atau dipenuhi dendam. Bisa jadi orang yang bersekutu dengan Sharrul memiliki dendam dan kebencian yang kuat. Aku bisa mencium itu ketika berada di dekatnya."

"Apa Tante tidak bisa melihat wajahnya?"

"Tidak bisa. Wajahnya seperti tertutup kabut tebal. Mungkin aku bisa mencari celah lain yang bisa dikenali. Tapi tidak sekarang, tubuhku masih lemah sekarang."

"Apa Tante bisa menunjukkan di mana tempat itu?"

"Maaf, tidak bisa, Dit. Aku tidak mau kamu celaka."

"Tapi, Tan.."

"Janjiku pada Mamamu adalah menjagamu. Aku tidak mau sesuatu terjadi padamu. Sampai kapan pun aku tidak akan mengatakan di mana tempat itu kecuali aku sudah bisa menemukan cara untuk mengalahkan Sharrul."

Tristan masih menunggu Aditya yang mau menjelaskan apa yang dikatakan Suzy padanya. Terdengar helaan nafas Aditya setelah berbicara dengan Suzy. Pria itu pun mengatakan apa yang baru saja disampaikan oleh jin wanita itu.

"Lebih baik turuti apa katanya. Kita bekerja untuk mengungkap kejahatan, tapi bukan untuk mati konyol. Di samping pekerjaan, ada keluarga yang menyayangi kita, berharap kalau hidup kita baik-baik saja. Benar apa kata Tante Suzy, sebaiknya kita tidak mendatangi tempat itu secara langsung. Percayalah, nanti pun kita akan bisa melacaknya ke sana kalau waktunya sudah tiba."

"Tapi kapan? Apa kita harus menunggu sampai korban-korban lain berjatuhan?"

"Sekarang yang bisa kita lakukan adalah mencegah korban jatuh semakin banyak. Kalau mendengar cerita Tante Suzy, sepertinya orang itu adalah penganut Faustin Pact atau Faustin Bargain. Dia bersekutu dengan jin untuk mendapatkan sesuatu."

"Tapi bagaimana cara kita mencari tahu tentang orang itu?"

"Bukankah kita bisa memulainya dari Sentinel? Pin itu adalah bukti kuat. Kita bisa selidiki satu per satu orang yang ada di Sentinel. Orang yang memiliki masa lalu menyedihkan mungkin bisa kita jadikan tersangka."

"Kamu benar. Baiklah, ayo kita lakukan."

Semangat Aditya yang tadi sempat surut kembali berkobar setelah berbincang dengan Tristan. Beruntung dia memiliki partner seperti Tristan. Selain pintar dan cekatan, Tristan juga secara terbuka menerima keadaan dirinya. Jadi tidak sulit untuknya berbagi informasi.

"Kamu sendiri ngapain di sini? Apa ada korban baru?" tanya Suzy.

"Zahi sedang dirawat. Dia diganggu oleh jin yang membujuk temannya untuk bunuh diri."

"Apa Zahi baik-baik saja?"

"Iya. Aang, akhir-akhir ini marak terjadi kasus bunuh diri. Apa kamu bisa menyelidiki soal ini? Aku curiga ada campur tangan kaum kalian di kasus ini."

"Baiklah, aku akan menyelidikinya."

"Aku akan membantu."

"Tante lebih baik menjaga Zahi saja. Dia lebih membutuhkan Tante daripada aku."

"Baiklah," jawab Suzy. Selama berbicara dengan Aditya, jin wanita itu tidak melepaskan pandangan dari Tristan. Senyum selalu tersungging di wajahnya.

"Lupakan Tristan, Mama mau menjodohkan dia dengan Zahi," bisik Aditya pelan.

"Apa??!! Kenapa Mamamu tega sekali."

"Kalau mau protes, protes aja sama Mama. Jangan sama aku."

Hanya dengusan saja yang keluar dari mulut Suzy. Jin wanita itu langsung menghilang. Pantang baginya mengeceng manusia yang berhubungan dengan keluarga sahabatnya. Sepertinya dia harus mencari vitamin baru karena dia sudah tidak mungkin lagi mengeceng Tristan yang digadang-gadang menjadi menantu Stella.

"Mereka masih di sini?" tanya Tristan.

"Ngga. Aang udah pergi cari informasi soal kasus bunuh diri. Kalau Tante Suzy pergi karena pundung."

"Hah? Emang jin bisa pundung?"

"Bisa. Tuh contohnya Tante Suzy, dia kan kadang baperan, hahaha.."

"Pundung kenapa?"

"Ngga bisa ngeceng kamu lagi soalnya kamu mau dijadiin calon mantu sama Mamaku, hahaha.."

"Astaga ada-ada aja, hahaha.. eh ngomong-ngomong Mamamu ngga serius kan soal aku sama adikmu?"

"Serius pake banget. Kamu udah masuk dalam radar Mama, hahaha.."

"Waduh."

Kepala Tristan mendadak pusing. Pasalnya tingkah Zahira benar-benar di luar prediksi BMKG. Di pertemuan pertama mereka, gadis itu memaksanya bernyanyi di depan toilet hanya agar dia tahu kalau Tristan tidak meninggalkannya. Belum lagi gadis itu cukup galak juga. Lamunan Tristan tentang Zahira terhenti ketika mendengar suara denting ponsel miliknya dan Aditya secara bersamaan. Kompak keduanya melihat pesan teks yang masuk. Tomi meminta semua anggotanya menuju lokasi yang dikirimkan olehnya. Di lokasi tersebut baru saja ditemukan mayat seorang pria tanpa kaki. Bergegas keduanya keluar dari tangga darurat.

***

Satu jam kemudian Aditya dan Tristan sudah sampai di lokasi yang dikirimkan Tomi. Tempat ditemukannya mayat seorang pria tanpa kaki adalah sebuah gudang kosong yang sudah tidak terpakai lagi. Beberapa unit mobil polisi dan ambulans sudah terparkir di lokasi kejadian. Aditya dan Tristan mengenakan sarung tangan dan sarung sepatu baru kemudian memasuki TKP.

Petugas forensik nampak sedang mengambil gambar mayat yang ditemukan. Aroma busuk langsung tercium ketika Aditya dan Tristan memasuki gudang. Diperkirakan laki-laki itu sudah meninggal dunia selama seminggu lebih. Keduanya terpaksa memakai masker agar bau busuk tersebut bisa sedikit teredam.

"Apa yang terjadi?" tanya Aditya pada Ikhsan.

"Pemilik tempat ini menemukan mayat ketika hendak merobohkan gudang ini. Mayat ditemukan di dalam plastik di atas tumpukan barang bekas yang ada di sudut ruangan."

Selesai mengambil foto korban, petugas forensik segera memindahkan mayat pria itu ke dalam kantung mayat lalu membawanya pergi. Jenazah akan langsung diautopsi untuk diketahui waktu dan penyebab kematiannya. Beberapa petugas polisi masih menyisiri lokasi, mencari bukti atau identitas mayat pria tersebut. Beberapa lagi memasang garis kuning untuk melindungi TKP.

Selesai dengan urusan di dalam gudang, Tomi mengajak anggota timnya kembali ke kantor. Mereka akan melakukan rapat untuk membahas kasus yang baru saja terjadi. Aditya kembali ke kantor bersama dengan Tristan.

"Mayat pria tanpa kaki, kenapa aku merasa ini ada hubungannya dengan informasi yang diberikan Tante Suzy?" ujar Tristan saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Aku juga berpikir begitu. Sepertinya dalang pembunuhan ini adalah orang yang sama."

"Aku setuju."

Aditya menambah kecepatan mobilnya agar bisa segera sampai di kantor. Pekerjaan mereka semakin bertumpuk. Korban terus ditemukan tapi sampai sekarang mereka masih belum bisa menemukan siapa pelaku pembunuhan.

***

Semua anggota tim sudah berkumpul di ruang rapat. Tomi berdiri di depan dengan kedua tangan bertumpu di atas meja. Keningnya nampak berkerut, memikirkan kasus yang tengah ditanganinya. Kepalanya kemudian terangkat, melihat pada keenam anak buahnya. Terdengar hembusan nafas beratnya.

"Satu lagi korban kita temukan. Apa ada yang ingin kalian katakan?"

"Melihat korban kehilangan satu anggota tubuhnya, saya yakin kalau kasus ini dengan kasus Ibu Wina. Mereka sama-sama kehilangan anggota tubuh dan mayatnya dibuang begitu saja di dalam plastik sampah."

"Saya tahu kalau kasus ini terdengar sulit, tapi kita tetap harus menanganinya. Adit, Tristan, kalian cari tahu siapa korban itu. Mulai dari daftar orang hilang, siapa tahu kalian akan menemukan sesuatu di sana."

"Baik."

"Nusa, Ikhsan, kalian selusuri area sekitar. Dapatkan rekaman cctv dari satu bulan ke belakang."

"Baik."

"Jaya, Roni, kalian temui dokter forensik, cari tahu soal korban itu. Jangan ada informasi yang tertinggal sedikit pun dari korban."

"Baik."

Usai membagikan tugas, semua anggota tim satu Jatanras keluar dari ruang meeting. Aditya dan Tristan langsung menuju tim yang bertugas mencari orang hilang. Nusa dan Ikhsan menuju area sekitar TKP. Jaya dan Roni menuju Rumah Sakit Ibnu Sina untuk melihat jalannya autopsi.

Aditya dan Tristan kembali ke mejanya dengan membawa setumpuk berkas orang hilang dalam kurun waktu setahun terakhir. Mereka menikah dokumen, mencari korban pria. Mereka juga mencari korban hilang dalam tentang waktu satu sampai enam bulan. Sepertinya hari ini keduanya akan kembali melakukan lembur di kantor.

***

Bakalan lama ini Adit jadi jomblo🤣

Terpopuler

Comments

☘️ gιмϐυℓ ☘️

☘️ gιмϐυℓ ☘️

Busseettt... lawannya ga kaleng2 ya ternyata 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️ tapi Sepandai-pandainya orang menyembunyikan kejahatannya juga pasti ada celah yg membuat dia akhirnya tertangkap. Tidak ada kejahatan yg bersifat sempurna

2024-12-07

6

Indry Arientha

Indry Arientha

Mak , jgn tega banget sama adit d ksh jodoh nya lama .. jgn nanangin kasus mulu mak , buat adit jatuh cinta , tp manusia ya mak 🤭 D dunia makhluk astral , ada jenis tipe jin ya ,, ayooo suzy dan aang semangat malawan jin iprit utk mencari kebenaran

2024-12-08

1

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

🍭ͪ ͩᵇᵃˢᵉ fj⏤͟͟͞R ¢ᖱ'D⃤ ̐

jomblo aja dulu Adit.pasti dia akan sibuk dengan kasusnya dan gak bakal kepikiran untuk nyari jodoh dulu.siapa tau jodohnya ketemu pas lagi tugas.

motif pelaku apa ya,kenapa potongan tubuh korban jadi koleksi?seperti punya kelainan pelaku.

2024-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kembali Ke Bandung
2 Aang
3 Double Indigo
4 Kasus Pertama
5 Perdebatan
6 Partner Baru
7 Mengungkap Kebenaran
8 Autopsi
9 Dua Kasus
10 Tertangkap
11 Mencari Jarum di Tumpukan Jerami
12 Petunjuk
13 Penangkapan
14 Terbongkarnya Rahasia
15 Buntu
16 Wabah Bunuh Diri
17 Melawan Ketakutan
18 Kasus Baru
19 Seperti Kucing dan Tikus
20 Sharrul
21 Semakin Rumit
22 Clue
23 Penyintas
24 One Step Behind
25 Saksi Menyebalkan
26 Tukar Posisi
27 Adu Mulut
28 Debaran
29 Masa Lalu Kelam
30 Another Mistery
31 Kecurigaan
32 Cheryl
33 Ketakutan
34 Asma vs Ayan
35 Rival Hati
36 Titik Terang
37 Saksi Kejahatan
38 Pengalaman Mengerikan
39 Menjadi Tersangka
40 Bukti Tak Terduga
41 Lolos
42 Mangsa Baru
43 Pembunuh Berdarah Dingin
44 Dijebak
45 Kambing Hitam
46 Pasrah
47 Mencari Bukti
48 Melepas Rindu
49 Terkuak
50 Tak Ada Kejahatan yang Sempurna
51 Bahagia dan Cemburu
52 Calon Kakak Ipar
53 Lolos Lagi
54 Saksi Penting
55 Calon Ipar Durjana
56 Calon Mantu
57 Umpan
58 Aksi Penjebakan
59 Romansa
60 Sorrow Brings The Dark
61 Kabar Menghebohkan
62 Pesona Ivan
63 Dilema
64 Kesepakatan
65 Lamaran Dadakan
66 Baper
67 Rencana Ekstrim
68 Duel
69 Penculikan
70 Tumbal Terakhir
71 Final Battle
72 Kehilangan
73 Kesepakatan
74 Penghormatan Terakhir
75 Bertemu Calon Mertua
76 Pengantin Baru
77 Nafkah Batin
78 Serah Terima Kasus
79 Penyelidikan Dimulai
80 Bentrok Dua Kubu
81 Dua Kubu, Satu Target
82 Air dan Minyak
83 Petunjuk Baru
84 Kembali Full Team
85 Kolaborasi
86 Finding Sugih
87 Hajatan
88 Bukti Tambahan
89 Jebakan Tuan Muda
90 In Danger
91 Bantuan Tak Terduga
92 Tante Kim
93 Peninggalan Dito
94 Konspirasi Kelas Kakap
95 Habisi Dari Akarnya
96 Rencana Besar
97 Hadiah Dari Gading
98 Agen Man In Black
99 Rahman Junior
100 Hari H
101 Kemenangan Besar
102 Tak Ada Peluang
103 Tuntas
104 Amarah Safira
105 Bakal Calon Papa Bibil
106 Kabar Bahagia
107 Keluarga Cemara
108 All For Love
109 Vonis
110 Menuai Hukuman
111 Bersatunya Janda dan Perjaka
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Kembali Ke Bandung
2
Aang
3
Double Indigo
4
Kasus Pertama
5
Perdebatan
6
Partner Baru
7
Mengungkap Kebenaran
8
Autopsi
9
Dua Kasus
10
Tertangkap
11
Mencari Jarum di Tumpukan Jerami
12
Petunjuk
13
Penangkapan
14
Terbongkarnya Rahasia
15
Buntu
16
Wabah Bunuh Diri
17
Melawan Ketakutan
18
Kasus Baru
19
Seperti Kucing dan Tikus
20
Sharrul
21
Semakin Rumit
22
Clue
23
Penyintas
24
One Step Behind
25
Saksi Menyebalkan
26
Tukar Posisi
27
Adu Mulut
28
Debaran
29
Masa Lalu Kelam
30
Another Mistery
31
Kecurigaan
32
Cheryl
33
Ketakutan
34
Asma vs Ayan
35
Rival Hati
36
Titik Terang
37
Saksi Kejahatan
38
Pengalaman Mengerikan
39
Menjadi Tersangka
40
Bukti Tak Terduga
41
Lolos
42
Mangsa Baru
43
Pembunuh Berdarah Dingin
44
Dijebak
45
Kambing Hitam
46
Pasrah
47
Mencari Bukti
48
Melepas Rindu
49
Terkuak
50
Tak Ada Kejahatan yang Sempurna
51
Bahagia dan Cemburu
52
Calon Kakak Ipar
53
Lolos Lagi
54
Saksi Penting
55
Calon Ipar Durjana
56
Calon Mantu
57
Umpan
58
Aksi Penjebakan
59
Romansa
60
Sorrow Brings The Dark
61
Kabar Menghebohkan
62
Pesona Ivan
63
Dilema
64
Kesepakatan
65
Lamaran Dadakan
66
Baper
67
Rencana Ekstrim
68
Duel
69
Penculikan
70
Tumbal Terakhir
71
Final Battle
72
Kehilangan
73
Kesepakatan
74
Penghormatan Terakhir
75
Bertemu Calon Mertua
76
Pengantin Baru
77
Nafkah Batin
78
Serah Terima Kasus
79
Penyelidikan Dimulai
80
Bentrok Dua Kubu
81
Dua Kubu, Satu Target
82
Air dan Minyak
83
Petunjuk Baru
84
Kembali Full Team
85
Kolaborasi
86
Finding Sugih
87
Hajatan
88
Bukti Tambahan
89
Jebakan Tuan Muda
90
In Danger
91
Bantuan Tak Terduga
92
Tante Kim
93
Peninggalan Dito
94
Konspirasi Kelas Kakap
95
Habisi Dari Akarnya
96
Rencana Besar
97
Hadiah Dari Gading
98
Agen Man In Black
99
Rahman Junior
100
Hari H
101
Kemenangan Besar
102
Tak Ada Peluang
103
Tuntas
104
Amarah Safira
105
Bakal Calon Papa Bibil
106
Kabar Bahagia
107
Keluarga Cemara
108
All For Love
109
Vonis
110
Menuai Hukuman
111
Bersatunya Janda dan Perjaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!