Tertangkap

Sambil terus berteriak, Ageng berlari menghindari kejaran Edwin alias Suzy. Dia terus berlari menuju jalan besar. Berharap ada yang mau menolongnya lepas dari arwah Edwin yang gentayangan. Saat hampir keluar dari gang, karena tidak berhati-hati, kaki Ageng tersandung batu. Pria itu jatuh terjerembab. Kepalanya membentur tanah di bawahnya dan pria itu jatuh pingsan.

"Yah.. dia pingsan. Padahal dikit lagi sampe ke dekat lokasi yang ada cctv nya," kesal Suzy.

Jin wanita itu mendengar ada suara yang mendekat, dia pun segera menghilang. Dua pemuda yang sedang berjalan terkejut melihat Ageng yang terbaring di tanah dengan posisi menelungkup. Mereka segera memeriksa keadaan Ageng. Tahu pria itu hanya pingsan saja, mereka pun memutuskan membawa Ageng ke warung nasi yang tidak jauh dari sana.

Pelan-pelan kesadaran Ageng mulai kembali ketika hidungnya mencium aroma therapy. Pemilik warung mengoleskan minyak kayu putih ke dekat hidung Ageng. Mata Ageng mulai terbuka. Pandanganya langsung tertuju pada orang-orang di sekitarnya.

"Bapak baik-baik saja?" tanya pemuda yang tadi menolong Ageng.

"Saya di mana?"

"Bapak di warung makan. Tadi saya temuin Bapak pingsan di jalan gang sebelah."

Ageng mencoba mengingat peristiwa sebelum dirinya jatuh pingsan. Wajah pria itu memucat ketika mengingat kalau tadi sosok Edwin mengejarnya. Takut-takut dia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Berharap Edwin tidak mengikutinya lagi. Pria itu menghembuskan nafas lega saat tahu Edwin tidak mengikutinya lagi.

"Sa.. saya lapar, Bu," ujar Ageng pada pemilik warung.

"Sebentar saya ambilkan makanan."

Tahu keadaan Ageng sudah baik-baik saja, orang-orang yang sedari tadi mengerumuninya segera membubarkan diri. Pemilik warung datang dengan membawakan sepiring makanan dan teh manis hangat. Dengan lahap Ageng menikmati makanannya. Sejak pagi perutnya memang belum terisi apa pun. Uang di kantongnya pun mulai menipis, karenanya pria itu berhemat. Hanya makan satu kali sehari.

"Makannya pelan-pelan Pak," pemilik warung mengingatkan.

Ageng hanya menganggukkan kepalanya. Pria itu meneruskan makannya. Tak butuh waktu lama, nasi beserta lauk di piringnya sudah berpindah ke perutnya. Ageng meneguk habis teh manis yang dibuatkan untuknya. Dia lalu melihat pada pemilik warung.

"Berapa semuanya, Bu?"

"Ngga usah bayar, gratis. Kamu sepertinya pingsan karena kelaparan."

"Terima kasih, Bu."

Selesai mengisi perutnya, Ageng keluar dari warung nasi tersebut. Dia masih bingung kemana harus pergi. Dia takut kembali ke rumah menggunakan jalan yang tadi. Takut bertemu lagi dengan Edwin. Sebenarnya ada jalan lain menuju kontrakannya, tapi agak jauh dan melewati jalan besar. Pastinya di sana terdapat banyak toko yang memasang cctv.

Demi keselamatannya, Ageng memutuskan pulang menggunakan jalan yang tadi. Pria itu berjalan pelan keluar meninggalkan tempat makan. Ketika hendak berbelok, langkahnya tertahan melihat sosok Edwin berdiri tepat di depan gang. Melihat itu, Ageng membatalkan niatnya. Dia berjalan lurus, mau tidak mau pria itu harus melalui jalan besar.

Sebisa mungkin Ageng menghindari spot yang terkena sorotan kamera cctv. Namun tak semudah itu dia melakukannya. Di saat Ageng hendak menghindari cctv, Suzy selalu muncul. Alhasil pria itu memilih menghindar hingga tanpa sadar mengambil arah yang terdapat banyak cctv.

Suzy melihat sebuah tempat makan yang di depannya dengan jelas terlihat ada kamera cctv terpasang di bagian atas bangunan. Suzy sengaja menampakkan diri, menggiring Ageng berjalan menuju tempat makan tersebut. Beberapa kali Suzy menampakkan diri, membuat Ageng kebingungan. Wajah Ageng tertangkap jelas di cctv tempat makan tersebut.

Sambil menyeka keringatnya, Ageng berjalan meninggalkan tempat makan tersebut. Sekarang dia sudah berada di perempatan jalan. Tepat di dekat tiang rambu lalu lintas, terdapat kamera cctv yang dengan jelas bisa menangkap wajahnya. Ageng yang sedang ketakutan tak menyadari kalau dirinya sudah terekam kamera cctv.

Pria itu berlari menuju gang kecil yang ada di sisi kiri jalan. Dengan memakai penampakan Edwin, Suzy terus mengejar. Langkah Ageng semakin cepat hingga tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang berjalan berlainan arah dengannya. Ageng jatuh terduduk setelah bertabrakan dengan pria di hadapannya. Pria itu bersorban itu segera menarik tangan Ageng. Di saat bersamaan Suzy menghilang.

"Bapak tidak apa-apa?"

"Ti.. tidak."

Takut-takut Ageng melihat ke belakang. Pria itu menghembuskan nafas lega ketika sosok Edwin tidak mengikutinya lagi. Bergegas pria itu berjalan menuju kontrakannya.

***

"Kita sudah menemukan Ageng!" seru Jaya. Pria itu baru saja mendapatkan kabar tentang keberadaan Ageng.

"Di mana?"

"Di Jatinangor, tepatnya di desa Jatimukti."

"Segera meluncur ke sana dan hubungi Polsek Jatinangor, minta mereka membantu menangkap Ageng."

"Siap, Pak."

Jaya, Nusa dan Ikhsan bergegas keluar dari kantor. Dengan menggunakan kendaraan dinas, ketiganya segera meluncur ke Jatinangor. Sementara Aditya dan Tristan, sejak pagi sudah berada di Polsek Sukajadi untuk membantu penyelidikan pembunuhan mayat wanita tanpa lengan dan Lastri.

Satu jam kemudian, Jaya bersama dua rekannya sudah sampai di Jatinangor. Hari sudah mulai gelap ketika mereka sampai. Bersama petugas dari Polsek Jatinangor, ketiganya menuju lokasi di mana Ageng terlihat. Suzy yang sudah diberitahu Aditya soal rencana penangkapan Ageng, meminta jin wanita itu untuk membantu rekannya.

Ageng berjalan mondar-mandir di kontrakannya. Tadi saat membeli makan siang, pria itu melihat beberapa polisi yang berkeliling mencari keberadaannya. Pria itu tidak berani keluar dari kontrakannya. Dia memilih bertahan di sana daripada harus tertangkap polisi. Suzy sudah tiba di kontrakan Ageng. Dia harus membuat Ageng keluar dari kontrakan. Jika tidak maka akan sulit bagi polisi menangkapnya. Semakin lama Ageng tertangkap, maka semakin lama juga dia berpisah dari Tristan.

Suzy segera mengubah wujudnya menjadi wujud Edwin. Jin wanita itu sengaja berdiri di tempat yang gelap, tidak mau langsung mengejutkan Ageng. Beberapa kali Ageng melihat ke arah luar melalui jendela kamarnya. Seperti biasa, suasana di sekitar kontrakannya sepi. Pria itu menghembuskan nafas lega. Dia duduk di sudut kamar sambil bersandar ke dinding di belakangnya.

Tanpa sengaja matanya melihat ke sisi lain yang tidak tersorot lampu. Jantungnya serasa berhenti berdetak ketika melihat seperti ada sosok yang memperhatikannya. Pria itu mengucek matanya beberapa kali. Saat sedang menelisik, Suzy yang berwujud seperti Edwin bergerak keluar dari kegelapan.

"Aaaaaaaa!!!"

Terdengar teriakan kencang Ageng ketika kembali melihat sosok anak tirinya yang sudah meninggal di tangannya. Pria itu segera bangun dari duduknya lalu berlari keluar dari kontrakan. Dengan asal dia mengenakan sandalnya lalu lari terbirit-birit. Suzy tetap mengikutinya. Dia sengaja mengarahkan Ageng ke lokasi di mana Jaya berada.

Ageng berlari pontang-panting. Sesekali dia menoleh ke belakang, sosok Edwin terus mengikutinya. Dengan asal dia berlari untuk menghindari Edwin. Karena tidak fokus dengan jalan yang dilaluinya, pria itu tidak sadar kalau semakin mendekati Jaya yang sedang mencari keberadaannya.

"Tolooong!! Tolong!!"

Mendengar suara orang berteriak meminta tolong, Jaya segera mencari sumber suara. Tak jauh darinya nampak seorang tengah berlari. Kepalanya sesekali menoleh ke belakang, seperti tengah dikejar sesuatu, tapi tidak ada siapa-siapa di belakangnya. Takut akan kejaran Suzy, Ageng tersandung kakinya sendiri. Pria itu jatuh tepat di hadapan Jaya. Refleks pria itu segera membantu Ageng untuk bangun.

"Tolong saya, Pak. Saya dikejar hantu. Tolong.." mohon Ageng pada Jaya.

"Kamu.."

Menyadari kalau pria yang berada di depannya adalah Ageng, bukannya menolong, Jaya malah langsung melumpuhkan Ageng. Pria itu menarik tangan Ageng ke belakang lalu memakaikan borgol ke tangannya.

"Saudara Ageng, anda ditangkap atas pembunuhan Edwin. Anda memiliki hak untuk diam. Apapun yang kamu katakan dapat dan akan digunakan untuk melawanmu di pengadilan. Kamu memiliki hak bicara kepada penasehat hukum dan didampingi penasehat hukum saat interogasi. Kalau kamu tidak mampu untuk menyewa penasehat hukum, maka negara akan menyediakan nya untukmu," Jaya membacakan Hak Miranda pada Ageng.

Pria itu segera menghubungi kedua rekannya yang masih mencari keberadaan Ageng. Setelah itu, Jaya menyeret pergi Ageng. Dia akan menemui rekannya di tempat dia memarkirkan kendaraan. Melihat Ageng yang sudah tertangkap, Suzy merasa tugasnya sudah selesai. Jin wanita itu segera menghilang. Tak sabar rasanya untuk segera melihat vitaminnya, Iptu Tristan.

***

Sementara itu, di Polsek Sukajadi, Aditya dan Tristan belum menemukan titik terang akan pembunuh Lastri. Aang yang diminta mencari ketiga tersangka juga belum muncul. Jin bocil itu masih berusaha menemukan orang yang sudah menghabisi Lastri.

Pemantauan cctv di sekitar lokasi kejadian juga tidak membuahkan hasil. Tidak tertangkap orang mencurigakan di kamera pengawas yang terpasang di beberapa titik dan tempat. Aditya dan Tristan juga mendatangi keluarga korban wanita yang bernama Wina. Namun pihak keluarga juga tidak bisa memberikan banyak informasi. Wina tidak punya musuh. Dia hanya Ibu rumah tangga biasa yang jarang keluar rumah kecuali ada urusan penting. Ketika Wina menghilang, wanita itu hendak pergi ke mini market, membeli susu formula untuk anaknya. Dan sejak saat itu Wina tidak pernah kembali ke rumah. Dia ditemukan dua hari kemudian dalam keadaan tidak bernyawa dan sebelah tangannya hilang.

Bukan hanya Aditya dan Tristan yang merasa buntu, Roni juga merasa frustrasi dengan kasus yang ditanganinya. Selama ini di Polsek Sukajadi jarang terjadi kasus pembunuhan. Dan sekarang tiba-tiba ditemukan dua mayat yang diduga pembunuhnya adalah pelaku yang sama.

Aditya yang tengah meneliti bukti-bukti yang ditemukan dilapangkan, dikejutkan dengan bunyi ponselnya. Sebuah panggilan masuk ke benda pipih perseginya. Melihat nama sang pemanggil adalah Arsyad, pria itu keluar dari ruangan sebentar. Mencari tempat tenang untuk menjawab panggilan. Dia yakin kalau Arsyad sudah menemukan petunjuk.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

"Apa kamu dapat informasi soal pin itu?" tanya Aditya tanpa basa-basi.

"Logo yang terdapat pada pin memang logo perusahaan. Itu adalah sebuah perusahaan keamanan yang bernama Sentinel. Sentinel perusahaan keamanan yang besar dan sudah cukup lama berdiri. Kantor pusatnya berada di Moskow, tapi sudah memiliki beberapa kantor cabang di beberapa negara, salah satunya di Indonesia. Untuk kantor cabang Sentinel di Indonesia berada di Jakarta. Aku akan kirimkan alamat kantornya. Sentinel cabang Jakarta baru berdiri sekitar lima tahun lalu tapi sudah memiliki banyak klien penting. Banyak penjabat pemerintahan dan artis yang memakai jasa mereka. Pimpinan perusahaan saat ini adalah Ivan Balindra."

Informasi yang diberikan Arsyad begitu lengkap, dan itu sangat membantu Aditya dalam mencari kebenaran kasus yang ditanganinya.

"Oke, Ars. Thanks buat infonya. Kapan-kapan aku traktir makan."

"Oke.."

Panggilan segera berakhir. Aditya kembali ke ruangan. Dia hendak membagi informasi penting untuk rekan-rekannya. Di saat bersamaan, Roni baru saja menerima informasi tentang pin yang ditemukan oleh Aditya. Tim forensik sudah mengetahui darah siapa yang ada di pin tersebut.

"Aku ada informasi baru," ujar Aditya dan Roni bersamaan.

Terpopuler

Comments

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 🐊GHISNA🐊🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

Roni jangan judes judes ya. Karena Adit itu keturunan Sultan. Ntar km kaget dan Shock. Tapi dia tidak menampakanNya. Tristan aja mengaguminya. Walaupun keluarga Sultan semasa di akademi tidak sombong dan tidak memperlihatkan ank Sultan

2024-11-29

2

amma'na Nurul

amma'na Nurul

kasus Edwin sudah beres dengan tertangkap,y si Ageng.. sekarang tinggal kasus Lastri dan Wina yg harus di selesaikan oleh Aditya dan kawan² yg seperti,y agak rumit🤔

2024-11-29

2

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

akhirnya si Ageng ketangkap juga berkat si Suzy, saatnya nyusul vitamin mu Suz😂
wehh .. wehh mumet juga cari pelaku pembunuhan 2 wanita itu karena bukti sulit didapatkan

2024-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 Kembali Ke Bandung
2 Aang
3 Double Indigo
4 Kasus Pertama
5 Perdebatan
6 Partner Baru
7 Mengungkap Kebenaran
8 Autopsi
9 Dua Kasus
10 Tertangkap
11 Mencari Jarum di Tumpukan Jerami
12 Petunjuk
13 Penangkapan
14 Terbongkarnya Rahasia
15 Buntu
16 Wabah Bunuh Diri
17 Melawan Ketakutan
18 Kasus Baru
19 Seperti Kucing dan Tikus
20 Sharrul
21 Semakin Rumit
22 Clue
23 Penyintas
24 One Step Behind
25 Saksi Menyebalkan
26 Tukar Posisi
27 Adu Mulut
28 Debaran
29 Masa Lalu Kelam
30 Another Mistery
31 Kecurigaan
32 Cheryl
33 Ketakutan
34 Asma vs Ayan
35 Rival Hati
36 Titik Terang
37 Saksi Kejahatan
38 Pengalaman Mengerikan
39 Menjadi Tersangka
40 Bukti Tak Terduga
41 Lolos
42 Mangsa Baru
43 Pembunuh Berdarah Dingin
44 Dijebak
45 Kambing Hitam
46 Pasrah
47 Mencari Bukti
48 Melepas Rindu
49 Terkuak
50 Tak Ada Kejahatan yang Sempurna
51 Bahagia dan Cemburu
52 Calon Kakak Ipar
53 Lolos Lagi
54 Saksi Penting
55 Calon Ipar Durjana
56 Calon Mantu
57 Umpan
58 Aksi Penjebakan
59 Romansa
60 Sorrow Brings The Dark
61 Kabar Menghebohkan
62 Pesona Ivan
63 Dilema
64 Kesepakatan
65 Lamaran Dadakan
66 Baper
67 Rencana Ekstrim
68 Duel
69 Penculikan
70 Tumbal Terakhir
71 Final Battle
72 Kehilangan
73 Kesepakatan
74 Penghormatan Terakhir
75 Bertemu Calon Mertua
76 Pengantin Baru
77 Nafkah Batin
78 Serah Terima Kasus
79 Penyelidikan Dimulai
80 Bentrok Dua Kubu
81 Dua Kubu, Satu Target
82 Air dan Minyak
83 Petunjuk Baru
84 Kembali Full Team
85 Kolaborasi
86 Finding Sugih
87 Hajatan
88 Bukti Tambahan
89 Jebakan Tuan Muda
90 In Danger
91 Bantuan Tak Terduga
92 Tante Kim
93 Peninggalan Dito
94 Konspirasi Kelas Kakap
95 Habisi Dari Akarnya
96 Rencana Besar
97 Hadiah Dari Gading
98 Agen Man In Black
99 Rahman Junior
100 Hari H
101 Kemenangan Besar
102 Tak Ada Peluang
103 Tuntas
104 Amarah Safira
105 Bakal Calon Papa Bibil
106 Kabar Bahagia
107 Keluarga Cemara
108 All For Love
109 Vonis
110 Menuai Hukuman
111 Bersatunya Janda dan Perjaka
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Kembali Ke Bandung
2
Aang
3
Double Indigo
4
Kasus Pertama
5
Perdebatan
6
Partner Baru
7
Mengungkap Kebenaran
8
Autopsi
9
Dua Kasus
10
Tertangkap
11
Mencari Jarum di Tumpukan Jerami
12
Petunjuk
13
Penangkapan
14
Terbongkarnya Rahasia
15
Buntu
16
Wabah Bunuh Diri
17
Melawan Ketakutan
18
Kasus Baru
19
Seperti Kucing dan Tikus
20
Sharrul
21
Semakin Rumit
22
Clue
23
Penyintas
24
One Step Behind
25
Saksi Menyebalkan
26
Tukar Posisi
27
Adu Mulut
28
Debaran
29
Masa Lalu Kelam
30
Another Mistery
31
Kecurigaan
32
Cheryl
33
Ketakutan
34
Asma vs Ayan
35
Rival Hati
36
Titik Terang
37
Saksi Kejahatan
38
Pengalaman Mengerikan
39
Menjadi Tersangka
40
Bukti Tak Terduga
41
Lolos
42
Mangsa Baru
43
Pembunuh Berdarah Dingin
44
Dijebak
45
Kambing Hitam
46
Pasrah
47
Mencari Bukti
48
Melepas Rindu
49
Terkuak
50
Tak Ada Kejahatan yang Sempurna
51
Bahagia dan Cemburu
52
Calon Kakak Ipar
53
Lolos Lagi
54
Saksi Penting
55
Calon Ipar Durjana
56
Calon Mantu
57
Umpan
58
Aksi Penjebakan
59
Romansa
60
Sorrow Brings The Dark
61
Kabar Menghebohkan
62
Pesona Ivan
63
Dilema
64
Kesepakatan
65
Lamaran Dadakan
66
Baper
67
Rencana Ekstrim
68
Duel
69
Penculikan
70
Tumbal Terakhir
71
Final Battle
72
Kehilangan
73
Kesepakatan
74
Penghormatan Terakhir
75
Bertemu Calon Mertua
76
Pengantin Baru
77
Nafkah Batin
78
Serah Terima Kasus
79
Penyelidikan Dimulai
80
Bentrok Dua Kubu
81
Dua Kubu, Satu Target
82
Air dan Minyak
83
Petunjuk Baru
84
Kembali Full Team
85
Kolaborasi
86
Finding Sugih
87
Hajatan
88
Bukti Tambahan
89
Jebakan Tuan Muda
90
In Danger
91
Bantuan Tak Terduga
92
Tante Kim
93
Peninggalan Dito
94
Konspirasi Kelas Kakap
95
Habisi Dari Akarnya
96
Rencana Besar
97
Hadiah Dari Gading
98
Agen Man In Black
99
Rahman Junior
100
Hari H
101
Kemenangan Besar
102
Tak Ada Peluang
103
Tuntas
104
Amarah Safira
105
Bakal Calon Papa Bibil
106
Kabar Bahagia
107
Keluarga Cemara
108
All For Love
109
Vonis
110
Menuai Hukuman
111
Bersatunya Janda dan Perjaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!